ASAM AMINO
SISTEIN sistein adalah jenis asam amino non esensial
SUMBER SISTEIN Sumber utama sistein pada makanan adalah cabai, bawang putih, bawang bombay, brokoli, haver, dan inti gandum (embrio). Sistein juga diproduksi secara industri melalui hidrolisis rambut manusia dan babi serta bulu unggas. namun sejak 2001 juga telah dapat diproduksi melalui fermentasi mikroorganisme. serat wol dari domba juga banyak mengandung sistein esensial yang harus dipasok dari rumput-rumputan yang dimakannya. Karena itu, jika rumput tidak tersedia domba tidak memproduksi wol, namun domba transgenik yang memiliki enzim penghasil sistein (dari metionin) telah berhasil dikembangkan sehingga ketergantungan aka rumput menjadi berkurang.
RUMUS KIMIA Sistein mempunyai rumus kimia C3H7NO2S1
FUNGSI SISTEIN Sistein merupakan asam amino bukan esensial bagi manusia yang memiliki atom S, sistein memiliki sifat yang hampir sama dengan metionin. Atom S ini terdapat pada gugus tiol (dikenal sebagai sulfhidril atau merkaptan) karena memiliki ato S. Sistein menjadi sumber utama dalam senyawa-senyawa biologis lain yang mengandung belerang. Sistein dan metionin pada protein juga perperan dalam menentukan informasi protein karena adanya ikatan hidroge pada gugus tiol. Sistein dapat melawan radikal bebas yang menyebabkan kerusakan sel. Asam amino ini membantu ula dalam proses detoksisfikasi tubuh, selain memberikan perlindungan terhadap toksisitas tembaga.
DISFUNGSI SISTEIN Apabila sistein dan sistin kurang maka metionin dan serin akan dirombak melalui proses transmetilasi sehingga memperbesar kebutuhan metionin. Kekurangan sistein itu relatif tidak umum, tapi mungkin pada vegetarian dengan asupan yang rendah dari makan-makanan yang mengandung metionin dan sistein. Tidak ada kondisi medis yang diketahui disebabkan langsung oleh kekurangan sistein, tapi level sistein yang rendah mungkin mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mencegah kerusakan radikal bebas dan mungkin menyebabkan menurunnya sistem fungsi imun.