JURNALISTIK 1 DOSEN: R. HIRU MUHAMMAD
MODUL 8
Kutipan Menurut Luwi Ishwara, dalam bukunya Catatan Jurnalisme Dasar, kutipan yang baik bisa mendukung pembuka atau memperkuat informasi dalam berita. Kutipan yang baik, membuat pembaca seolah mendengar pembicaraannya. Sehingga menambah drama dan perhatian pada berita anda. Tapi kutipan bisa merusak dan mengakibatkan kejemuan bila mengulangi kata yang sudah diucapkan.
Kutipan Beberapa pegangan untuk menentukan penggunaan kutipan - Bila kutipan itu menarik dan informative - Untuk mendukung pembuka, paragraph inti atau masalah pada berita - Untuk menyampaikan perasaan atau opini bara sumber - Menyatakan reaksi yang kuat dan keras dari sumber - Mengungkap tindakan dramatis - Hindari kutipan langsung jika nara sumber menjemukan atau informasi tidak bisa disangkal. - Hindari kutipan yang tidak jelas kalimatnya dan hindari kutipan yang tidak berhubungan dengan focus atau masalah dalam berita
Ragam Kutipan 1. Kutipan langsung Kutipan ini menulis kata demi kata dari apa yang dikatakan pembaca. Kutipan ini dibuka dan ditutup dengan tanda kutip. Contoh : Seorang anggota dewan kota, Bambang berkata: ‘’Ee, apa yang ingin saya katakana adalah, anu ahh, mungkin kita harus ahh punya itu, uang untuk membangun gedung baru.’’ Ada orang yang berbicara seperti itu. Kalau wartawan mau membersihkannya, bisa mengurangi ucapan pejabat itu menjadi : ‘’Kita harus mempertimbangkan apakah kita punya uang untuk membangun gedung baru.’’
Ragam Kutipan 2. Kutipan Tidak Langsung Kutipan ini berisi apa yang dikatakan pembicara dan bagaimana cara menyampaikannya. Disini tanda kutip tidak dipakai. Contoh: Bambang mengatakan dewan harus mempertimbangkan apakah tersedia anggaran untuk membangun gedung baru. 3. Kutipan Parafrasa (paraphrase) Kutipan ini berisi apa yang dikatakan pembicara tapi disajikan dengan kata-kata dari penulisnya atau wartawan. Di sini, kata asli dari pejabat tidak dipertahankan. Contoh: Bambang mengajukan pertanyaan tentang pembiayaan gedung baru.
Ragam Kutipan 4. Kutipan Fragmentaris Kutipan ini adalah gabungan dari parafrasa dan kutipan langsung. Kutipan ini baik dipakai Bila pembicara memasukkan kata-kata yang bermakna ke dalam suatu pernyataan yang sebenarnya biasa-biasa saja. Misal: Bejo menentang pembangunan gedung itu sebagai suatu ‘’pemborosan yang melebihi sebuah istana.’’ 5. Dialog Teknik dialog ini digunakan jika dua atau lebih pembicara dikutip dalam suatu konversasi Tanya jawab, seperti pada sidang pengadilan. Dialog ini membuat artikel menjadi enak dibaca. Bagian terberat dalam menggunakan kutipan ini adalah mengenalnya dalam bentuk banyak kata yang diungkapkan dalam suatu konversasi. Orang umumnya tidak memakai kalimat ringkas yang cocok untuk kutipan, tapi mereka banyak bercakap.