Pendekatan seni budaya www.themegallery.com
Core Pendekatan budaya dan seni dalam PAI Pendekatan apa saja yang bisa digunakan? Adakah karakteristik dari pendekatan seni budaya dalam PAI?
mengapa pendidikan seni budaya diajarkan di sekolah? Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan "belajar dengan seni”,"belajar melalui seni” dan "belajar tentang seni." Peran ini tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran lain. www.themegallery.com
"belajar dengan seni” (pendekatan aplikatif) www.themegallery.com
"belajar melalui seni”(pendekatan kesejarahan) www.themegallery.com
"belajar tentang seni.”(pendekatan problematik) www.themegallery.com
Kekhasan seni=eksplor sesuai konteks budaya Bidang seni rupa, musik, tari, dan keterampilan memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan kaidah keilmuan masing-masing. Dalam pendidikan seni dan keterampilan, aktivitas berkesenian harus menampung kekhasan tersebut yang tertuang dalam pemberian pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi,dan kreasi. Semua ini diperoleh melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam konteks budaya masyarakat yang beragam." www.themegallery.com
Koentjara ningrat. 1974: Tiga tataran wujud kebudayaan, sebagai strategi pengembangan budaya agama dalam komunitas sekolah: 1. Tataran nilai yang dianut. 2. Tataran praktik keseharian. 3. Tataran simbol-simbol budaya. www.themegallery.com
Strategi dilakukan melalui: 1. Power strategi. 2. Persuasive strategy 3. normative re-education. www.themegallery.com
PENDEKATAN dalam Pembelajaran SENI BUDAYA 1.Pendekatan Ekspresi Bebas Pendekatan ekspresi bebas bercirikan pemberian kesempatan bagi anak untuk menyatakan dirinya secara tidak terganggu melalui seni dalam kegiatan pembelajaran. www.themegallery.com
d. Siswa mengekspresikan obyek yang dilihat. Contoh Langkah Kegiatan Pembelajaran seni dan budaya melalui pendekatan ekspresi bebas a. Guru menunjukkan rekaman video/visual/foto sebagai bahan pengamatan atau apresiasi kepada siswa disertai cerita tentang video dan foto tersebut. b. Siswa melakukan pengamatan dengan memperhatikan video visual dan foto yang disampaikan guru. c. Siswa memberikan penilaian terhadap obyek yang dilihat dan menghayati. d. Siswa mengekspresikan obyek yang dilihat. e. Siswa dengan panduan guru membuat kreasi baru berdasarkan obyek yang dilihat dalam proses apresiasi. www.themegallery.com
2. Pendekatan Disiplin pendidikan seni berbasis disiplin bertujuan menawarkan program pembelajaran yang sistematik dan berkelanjutan dalam empat bidang yang digeluti orang dalam dunia seni yaitu bidang penciptaan, penikmatan, pemahaman dan penilaian. Anak hendaknya tidak hanya diberi kesempatan berekspresi/menciptakan karya seni tetapi mereka juga perlu mempelajari bagaimana caranya menikmati suatu karya seni, dan memahami konteks dari sebuah karya seni. www.themegallery.com
3. Pendekatan Multikultural Pendidikan seni multikultural merupakan pendekatan pendidikan yang mempromosikan keragaman budaya melalui kegiatan penciptaan, penikmatan dan pembahasan keindahan rupa (visual). www.themegallery.com
Spektrum pendidikan multikultural secara faktual tercermin pada kegiatan pendidikan seni yang dikelompokkan atas tiga model yaitu model pengenalan, model pengamalan, dan model perombakan. 1) Model Pengenalan Model pengenalan bertujuan untuk memperkenalkan seni secara teoretis, apresiatif dan praktis dari berbagai kelompok suku, ras, agama, kelas sosial, jenis kelamin, pandangan, atau kondisi tertentu. Pengenalan ini dimaksudkan untuk memperluas wawasan murid agar dapat memahami orang lain dan karya seni yang diciptakannya yang mungkin saja sangat berbeda dengan keyakinan dan tradisi yang dianut oleh murid. www.themegallery.com
2) Model Pengamalan Model pengamalan secara khusus diterapkan pada kelas yang bersifat multikultur. Disebut model pengamalan, karena model ini mengakui adanya keragaman dan berusaha untuk mengamalkan ide persamaan dalam keragaman tersebut secara sistemik dan sistematis dalam kegiatan pembelajaran. www.themegallery.com
3) Model Perombakan Pendidikan seni multikultural model perombakan merasa tidak puas dengan sekedar mengamalkan gagasan keragaman budaya dan sosial, karena kondisi masyarakat saat ini tidak kondusif dengan masih maraknya ketidakadilan atas dasar suku,ras, agama, kondisi sosial, jenis kelamin, atau pandangan yang dianut. www.themegallery.com
(2) guru dan siswa melakukan analisis situasi agar akrab dengan Menurut Stuhr, Petrovich Mwaniki dan Wasson mengidentifikasi lima langkah dalam mengembangkan kurikulum pendidikan seni multikultural dengan model perombakan yaitu : (1) guru menganalisa dan memperbaiki sikap negatif yang dimiliki terhadap pluralisme sosial dan keragaman suku, (2) guru dan siswa melakukan analisis situasi agar akrab dengan masyarakat, (3) guru dan murid memilih bahan kurikulum yang relevan dan sekaligus menarik, (4) guru dan murid secara berkolaborasi menyelidiki persoalan yang berkaitan dengan bahan kurikulum yang telah dipilih, (5) guru melaksanakan program evaluasi baik baik formatif maupun sumatif. www.themegallery.com
Karakteristik pendekatan seni budaya Mengedepankan : olah rasa ekspresi diri pendidik Kreativitas pendidik dan peserta didik Apresiasi warisan budaya adiluhung Revitalisasi nilai-nilai seni budaya yang menjadi identitas bangsa
PENUTUP Pendidikan seni sesungguhnya bersifat multidimensi, multilinggual dan multikultural yang sangat diperlukan bagi pembentukan karakter seseorang agar memiliki kepribadian yang relatif kokoh. Pendekatan dalam pendidikan seni harus luwes bergantung pada kemampuan siswa, masyarakat, dan kondisi sosial budaya lingkungannya. Kepekaan rasa dan estetis serta kemampuan berimajinasi dan berkreasi dapat dikembangkan dengan cara belajar dengan seni, belajar melalui seni dan belajar tentang seni. www.themegallery.com
implikasi terhadap peranan dan kompetensi guru seni Syarat Guru seni: 1) berwawasan luas, terampil, dan bertanggung jawab terhadap profesinya, 2) menguasai bidang ilmu (seni) dan dapat mengembangkanmateri ajar, 3) memahami maturitas dan perkembangan siswa dalam belajar seni, 4) menguasai teori dan praktik dalam kerangka pembelajaran seni, 5) mampu merancang dan mengelola pembelajaran seni. www.themegallery.com