PENGELOLAAN SAPI POTONG SECARA INTENSIF

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STRES PENGUBAH TINGKAH LAKU TERNAK
Advertisements

BODY SCORING = BODY CONDITION SCORING = CONDITION SCORING
Ilmu Produksi Aneka Ternak
Nama : M.Syamsul Huda Kelas : E NIM :
Flushing : Peningkatan makanan pada babi betina / dara yang dikawinkan
TITIK KRITIS MANAJEMEN BUDIDAYA PETERNAKAN SAPI POTONG
Ciri-ciri Daging Oleh : Ristiawati.
Kemajiran + Makanan 1. KEKURANGAN MAKANAN 2. KELEBIHAN MAKANAN
USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI PERAH
PERTUMBUHAN Pertumbuhan merupakan phenomena komplek, dimulai ketika sel telur dibuahi sampai ternak mencapai ukuran dewasa. Perkembangan adalah proses.
Tentang Saya Nama : Eko Widayanto Nugroho, S.Pi Tempat/tgl Lhr : Temanggung, 14 Juni 1983 Kantor : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Brebes Jl. Yos Sudarso.
BETERNAK DOMBA DAN KAMBING
BAYU WIANTO Kelas E No. Absen 33 NIM
PENYAKIT PADA BABI Iman Setyowati K drh.
Manajemen Pemeliharaan Sapi Potong
MANAJEMEN TERNAK PERAH
*) Klik di kotak untuk membuka slide
TEKNOLOGI BUDIDAYA TERAK AYAM DRH. ROSMAWATY SAOENI,MP
MANAJEMEN TERNAK BABI.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMPOSISI DAN PRODUKSI SUSU
Arifah Rizqiani (D /2006) (Ketua)
MANAJEMEN TERNAK PERAH
Disampaikan Pada …………………………….2014
PEMBIBITAN SAPI POTONG
MANAJEMEN PEMELIHARAAN
PAKAN KENARI Kenari besifat omnivora dengan pakan berupa bijian, serangga, daun muda, buah masak. Bijian yang dimakan berupa biji-jenis kecil, biji rumput,
AIR.
Manajemen pemeliharaan pada pedet
PADI ORGANIK SISTEM SRI.
MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK
4. NUTRIEN UNTUK TERNAK (UDARA DAN AIR)
IPTEK PENGOLAHAN BMT PAKAN LENGKAP
Tatap muka ke 6 SISTEM PRODUKSI SAPI POTONG
SISTEM PRODUKSI TERNAK KERBAU
Bangsa-Bangsa Sapi dan Kerbau.
SATUAN TERNAK DAN KOEFISIEN TEKNIS.
PRINSIP – PRINSIP PENGELOLAAN PADANG PENGGEMBALAAN.
Tata Laksakna Pengawinan
Manajemen Pemeliharaan Sapi Dara
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
Budidaya Ternak Sapi Pedaging
DANA MANDASARI ZELIKA DEWI NIM : KELAS:E
2. MANAJEMEN REPRODUKSI BABI
Pakan sebagai faktor penunjang produktivitas sapi potong
POLA PRODUKSI Klasifikasi ternak sapi Berdasarkan jenis kelamin :
MANAMENT PEMELIHARAAN SAPI PERAH
TITIK KENDALI KRITIS DAN ANALISIS BAHAYA
KENDALA PADA PELAKSANAAN STS :
Manajemen Sapi Perah Ideal
Manajemen Pemeliharaan Sapi Perah Bunting
AYAM BROILER.
Pakan Non-Ruminansia Eko Widodo.
GIZI PADA LANSIA Oleh : SILVIA MELINI
MATERI Manajemen Seleksi Pejantan dan Induk Sebagai Donor dan Resipien
Beternak Itik Secara Intensif
“Pakan Sebagai Faktor Penunjang Produktivitas Domba”
POTENSI PRODUKSI dan KEMAMPUAN ADAPTASI LINGKUNGAN PADA SAPI DAN KERBAU Surotul Khikma Chindya Rista sari Devi Navalia
TINGKAT KEJADIAN GANGGUAN REPRODUKSI SAPI BALI DAN MADURA PADA SISTEM PEMELIHARAAN KANDANG KELOMPOK Muchamad Luthfi dan Yeni Widyaningrum.
Kesehatan ternak Beberapa hal yang paling penting diketahui dalam masalah kesehatan ternak adalah sebagai berikut: 1. Ciri-ciri hewan ternak yang sehat.
Oleh :.
PEMELIHARAAN TERNAK SAPI
PRINSIP – PRINSIP PENGELOLAAN PADANG PENGGEMBALAAN.
GIZI UNTUK LANSIA TRIWIDIARTI
KONSEP DASAR BUDIDAYA TERNAK KELINCI
ZUL DJALALI WAL IKRAM : DINA PRATIWI : KHAERUN NAS : EDI SUNUSI : RAHMATANG :
PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA (Ternak Domba)
APLIKASI Lemna sp. SEBAGAI PAKAN BABI ORGANIK
Data Hasil Penggemukan Sapi PO di Kebun Dolok Ilir PTPN IV (selama 30 hari), Tahun 2005 Nomor Sapi Pertambahan Bobot Badan 1 (kg) Pertambahan Bobot Badan.
1 MEMAHAMI KANDANG TERNAK Kompetensi Keahlian : Agribisnis Ternak Ruminansia.
MANAJEMEN PEMELIHARAAN. PERKANDANGAN KANDANG TENAK LEBIH NYAMAN MEMUDAHKAN TATALAKSANA PEMELIHARAAN LEBIH EFISIEN.
Transcript presentasi:

PENGELOLAAN SAPI POTONG SECARA INTENSIF Prof. Dr. Ir. H. Hasnudi, MS

Kunci Keberhasilan Dalam Bidang Peternakan Pengelolaan (Manajemen) Bibit Pakan Ketiga-tiganya harus sama-sama diperhatikan, tidak boleh berat sebelah

BETERNAK SECARA INTENSIF pengusahaan ternak dengan menempatkan ternak dalam kandang baik siang maupun malam. Kebutuhan ternak disediakan dalam kandang. Diperlukan pengetahuan, keterampilan dan manajemen tertentu agar dapat memberikan keuntungan maksimum.

TUJUAN Beternak INTENSIF Agar ternak tidak lagi merusak perkebunan, dan pengendalian penyakit hewan Kotoran ternak dapat dikumpulkan dengan mudah Pemanfaatan hasil samping perkebunan dapat optimal Mutu dan jumlah ternak dapat ditingkatkan baik untuk potongan, qurban maupun untuk bakalan melalui penerapan IB Pengendalian terhadap pemasaran hasil ternak dan pengolahan hasil ternak mudah

SELEKSI BIBIT DAN PERKAWINAN

Seleksi Bibit dan Perkawinan Selain faktor lingkungan, bibit merupakan faktor yg sangat penting dan berpengaruh pada perkembangan ternak Sapi Brahman Diperlukan usaha yg kuat untuk memperoleh bibit yang bermutu  seleksi bibit yang ketat Sapi Ongole Bertujuan mendapatkan ternak berkualitas baik, tahan terhadap penyakit, daya adaptasi dan reproduksi baik, dll Sapi Bali

CIRI-CIRI SAPI YG BAIK Bibit betina Matanya bersinar dan bulunya mengkilap Kaki kokoh dan tidak cacat Ambing besar dan puting semetris Berasal dari keturunan yg baik Bobot badan dan tinggi proporsional sesuai dengan bangsanya Ekornya panjang

CIRI-CIRI SAPI YG BAIK Bibit Jantan Kaki kokoh dan lurus, pinggul lebar dan rata Kepala lebih besar dan lebar dari kepala betina Bertubuh besar, kuat dan sehat Berasal dari sapi betina yg baik Tidak terdapat cacat genetik Alat kelamin normal

PENILAIAN KONDISI SAPI

Petunjuk Menilai Kondisi Sapi Amati lemak yg hanya menutupi tulang belakang, tulang pinggul, paha, rusuk dan daerah dasar ekor. Jangan sampai perut dan ukuran sapi mengacaukan penilaian. Pengamatan dilakukan dari samping dan dari belakang. Penilaian diberikan secara cepat dan secara bebas, jangan terpengaruh dari penilaian ternak sebelumnya.

Penilaian Kondisi 4 1 5 2 6 3

Gambaran Nilai Kondisi Nilai 1: Kurus Sekali Tulang-tulangnya sangat nyata terlihat. Tulang belakang menonjol tajam. Tulang rusuk pendek ujungnya menonjol nyata. Daerah sekitar dasar ekor sangat dalam cekungannya, tanpa lemak dan daging yg menutupi

Gambaran Nilai Kondisi Nilai 2: Kurus Tulang-tulang menonjol jelas Tulang belakang masih nyata tonjolannya Ada sedikit daging tanpa lemak di paha dan tulang pinggul Paha dan pinggul masih menunjukkan tonjolan sudut tulang.

Gambaran Nilai Kondisi Nilai 3: Masih Kurus Lapisan otot dan lemak menutupi tulang Tulang belakang mulai terlihat membulat Ujung rusuk tulang rusuk kecil tidak jelas terlihat dan paha masih menonjol sudut-sudutnya. Dasar daerah ekor mulai berisi.

Gambaran Nilai Kondisi Nilai 4 : Kondisi Bagus Belum Kelebihan Lemak: Tulang belakang membulat, rusuk tertutup lapisan lemak Daging tipis Ujung rusuk kecil membulat dan tidak mudah terlihat Terdapat lapisan lemak di daerah pinggul dan paha yg merata.

Gambaran Nilai Kondisi Nilai 5: Kondisi sangat Baik Tulang-tulang tidak menunjukkan tonjolan atau garis nyata Tulang rusuk sulit terlihat Daerah sekitar ekor terisi sempurna dan ekor mempunyai kerutan lemak. tulang- sekitar ekor tak terlihat Pantat dan bagian kaki belakang lebar dan berdaging

Gambaran Nilai Kondisi Nilai 6: Gemuk dan Sangat Gemuk Ternak berpenampilan bulat dan ada tonjolan lekukan kerutan lemak melapisi bagian belakang dan sepanjang tulang belakang. Lapisan berlipat dari lemak ada di kedua sisi dasar ekor Daerah sekitar dasar ekor telah terisi sempurna dengan lemak dan ada kerutan timbunan lemak di atas tulang.

PERKANDANGAN

KANDANG SEBAGAI TEMPAT PERLINDUNGAN TERNAK FUNGSI KANDANG Melindungi ternak dari parasit penyebab penyakit Mencegah ternak agar tidak merusak tanaman Sebagai tempat untuk tidur dan istirahat ternak Tempat untuk merawat ternak yang sakit

FUNGSI KANDANG…… (samb) Memudahkan pengontrolan Untuk tempat makan dan minum ternak Sebagai tempat perkawinan dan beranak Tempat membuang kotoran dan kencing ternak

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA FUNGSI KANDANG DI ATAS Membuat kandang harus kuat agar dapat dipakai lama Perlu dibersihkan secara rutin agar terus sehat Lantai kandang dibuat agak miring agar lantai dalam keadaan kering Ukuran kandang disesuaikan dengan kebutuhan

MODEL KANDANG KANDANG LANTAI SEMEN Kandang relatif lebih bersih Lantai kandang lebih kering dan tidak basah Kuman penyakit, parasit dan jamur yang hidup di lantai kandang dapat ditekan perkembangannya. Kebersihan ternak terjamin Biaya Pembuatan relatif mahal

MODEL KANDANG B. KANDANG LANTAI TANAH Kebersihan kurang terjamin karena kotoran, kencing dan sisa makanan bercampur di atas lantai Lantai sering becek dan lembab Kuman penyakit, parasit dan jamur berkembang subur Kesehatan dan kebersihan ternak kurang terjamin Biaya pembuatan lebih murah Konstruksi kandang lebih sederhana

REPRODUKSI

Reproduksi Usaha mengembangbiakkan ternak Memperbanyak sapi sekaligus meningkatkan mutu dan kualitas ternak Harus mengetahui hal-hal yg berhubungan dengan reproduksi sehingga akan diperoleh sapi dengan jumlah yg maksimum

Umumnya : sapi tropis dewasa kelamin umur 1,5 – 2 tahun. Proses reproduksi sapi jantan atau betina mulai berfungsi, tergantung faktor genetik dan lingkungan Umumnya : sapi tropis dewasa kelamin umur 1,5 – 2 tahun.

Kawin pertama sapi umur 2 – 2,5 tahun Apabila terlalu awal: Induk tidak akan bisa mengalami pertumbuhan sempurna, Mengalami kesulitan melahirkan, Anak yang lahir kurang sehat, produksi air susu relatif sedikit.

Sapi betina mau kawin/dikawinkan pada saat birahi (pengaruh hormon) TANDA-TANDA BIRAHI Sapi lebih peka, dan gelisah, Mencari/mendekati pejantan, Mencoba menaiki temannya/diam jika dinaiki, Sering melenguh-lenguh dan ekor terangkat keatas, Vulva agak merah, membengkak dan hangat, Vagina mengeluarkan lendir agak bening. Sapi betina mau kawin/dikawinkan pada saat birahi (pengaruh hormon)

Siklus birahi Periode birahi sampai birahi berikutnya disebut siklus birahi lamanya 3 minggu Perkawinan yg tepat pada waktu birahi yaitu berkisar antara 12 – 18 jam setelah muncul birahi. Jika birahi pagi  kawinkan sore hari Jika birahi sore  kawinkan esok paginya

Faktor yang mempengaruhi perkembangan pubertas ialah : Jumlah pemberian pakan Pemberian pakan yang terbatas, serta Nutrisi (kand. protein, energi dan vitamin A) pemberian pakan yang kurang baik kualitasnya (kandungan nutrisi rendah) akan menunda pubertas dan menghambat estrus kembali.

Pemberian Vitamin A, terutama pada ternak yang mendapat hijauan kualitas rendah (hijauan musim kemarau ?) dapat memperbaiki : Tingkat konsepsi induk dan Daya hidup pedet

Tanda-tanda Kebuntingan pada sapi Birahi berikutnya tidak muncul lagi Menjadi lebih tenang Nafsu makan meningkat Sering menjilat batu-bata atau lainnya, mencari tambahan mineral Setelah beranak hendaknya dikawinkan 60-90 hari setelah beranak.

PAKAN DAN CARA PEMBERIANNYA

Usahakan mendapatkan Sapi kembar dengan IB 2 1

PAKAN TERNAK Segala sesuatu yg dapat dimakan oleh ternak, tidak mengganggu kesehatan, mengandung zat yg dibutuhkan ternak Hal yg perlu diperhatikan: Pakan disukai oleh ternak Mudah dicerna Mengandung nilai gizi yg baik

HIJAUAN PAKAN TERNAK, kandungan serat kasarnya tinggi terdiri dari rumput-rumputan dan leguminosa Rumput-rumputan : alam, kultur Leguminosa: mengandung serat dan protein yg tinggi dan sangat disukai sapi, pemberian tidak boleh secara tunggal

Cara pemberian pakan Pemberian makanan sapi pedaging, sangat beragam, hal ini disebabkan : Masing-masing program mempunyai tujuan, target produksi tertentu, misalnya untuk : Pertumbuhan Pubertas/fertilitas/reproduksi Laktasi Produksi daging

Sumber bahan pakan yang tersedia (yang dapat dipakai untuk makanan sapi pedaging) sangat banyak ragamnya, yaitu dari : rumput hijauan kacang-kacangan limbah pertanian/industri pertanian/perkebunan dan lain-lain

Kebutuhan zat makanan di dalam program pemeliharaan anak (program Cow Calf) bervariasi, tergantung dari ”status fisiologi” ternak yang dipelihara yaitu : Pertumbuhan Bunting Menyusui Masa Kering dan lain-lain (pejantan)

Untuk memudahkan pemeliharaan dan cara pemberian makan (akibat adanya ”status fisiologi” yang berbeda) maka dalam program pemeliharaan anak, agar keuntungan dapat ditingkatkan, maka ternak yang dipelihara sebaiknya dikelompokkan sesuai dengan kebutuhannya.

Kelompok Ternak Kelompok induk betina : Calon induk Induk muda (yearling) bunting tua (1/3 akhir kebuntingan) Induk muda (umur 2 tahun) awal laktasi (produksi 5 kg/hari) Induk dewasa, kering

Induk dewasa, laktasi (3-4 bulan awal laktasi) produksi rata-rata (5 kg/hari) Induk dewasa, laktasi (3-4 bulan awal laktasi) produksi tinggi (10 kg/hari)

B. Kelompok Pejantan Untuk memudahkan dalam tata laksana pemeliharaan dan pemberian Pakan, maka pejantan dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu : Pejantan muda Pejantan dewasa

Pejantan muda : Pertumbuhan, PBB = 0.75 – 1.00 kg/h Bobot 350 – 475 kg Ransumnya bisa sama dengan calon induk Atau ransum dara bunting, dengan ditambah dengan sedikit biji-bijian/konsentrat jika perlu untuk mendapatkan PBB yang cukup (1 kg biji-bijian/100 kg PBB) Jantan jangan kurus atau terlalu gemuk

Pejantan dewasa Pemberian makan bertujuan untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi Pada/menjelang musim kawin, pemberian makan, ditingkatkan setelah musim kawin, jantan mengalami penurunan bobot badan Selain, pemberian makan sesuai dengan kebutuhan, maka pejantan perlu gerak yang cukup “EXERCISE”.

Perajangan Pelepah Sawit untuk pakan ternak sapi

Contoh penggunaan Hijauan pada Sapi Kebutuhan hijauan 10% dari bobot ternak Mis: berat sapi 250 Kg = 25 Kg terdiri dari 70% rumput dan 30% leguminosa. 17,5 Kg : 7,5 Kg

Konsentrat Pakan yg banyak mengandung protein dan energi Konsentrat sapi dapat disusun dari hasil sampingan industri perkebunan. Kebutuhan konsentrat seekor sapi = 1% dari bobot hidup.

CARA PEMBERIAN PAKAN Pemberian konsentrat tidak boleh bersamaan dengan hijauan. Konsentrat diberikan terlebih dahulu 2 kali sehari yaitu pagi jam 8.00 dan sore jam 15.00. Pemberian hijauan 2 jam setelah pemberian konsentrat diberikan secara bertahap dan pemberiannya 3 kali sehari. Jika konsentrat diberikan 100%, maka diperlukan masa adaptasi.

FORMULA PAKAN BERBASIS PRODUK SAMPING TANAMAN DAN PENGOLAHAN KELAPA SAWIT Pelepah dan daun Sawit % 36,5 Bungkil Inti Sawit 45,0 Lumpur (solid) limbah PKS 10,0 Molases (tetes tebu) 5,0 Garam 0,5 Urea 2,0 Biovit (mineral dan vitamin) 1,0

KESEHATAN HEWAN

KESEHATAN HEWAN Mencegah kontaminasi ternak sakit dengan ternak sehat Pencegahan penyakit hendaknya lebih diprioritaskan antara lain: Mencegah kontaminasi ternak sakit dengan ternak sehat Menjaga kandang selalu bersih dan kering Melakukan disinfektasi Melakukan vaksinasi dan test kesehatan ternak secara teratur

Cara Penularan Penyakit Kontak langsung (scabies, brucellosis, dll); Kontak tidak langsung: melalui pekerja, alat-alat di kandang Lewat vektor pembawa penyakit Lewat tanah (Antrax, Tetanus) Air Minum Serangga Udara

PENYAKIT RADANG LIMFA (Antrax) Dapat menular dengan cepat dan menular pada manusia Penyebab Bacillus Anthracis. Menyerang ternak sapi dengan segala umur Gejala: Suhu tubuh mencapai 420C; Hidung dan dubur mengeluarkan darah; Nadi berdenyut cepat; Nafsu makan turun drastis

PENYAKIT RADANG LIMFA ……. Pencegahan : Vaksinasi dengan menggunakan Vaksin spora (max sterne) dosis 1 cc; Serum anti Antrax dengan dosis 50-100cc per ekor sapi Pengobatan : dengan penyuntikan antibiotik berspektrum luas (mis: penstrep)

PENYAKIT NGOROK (Septichaemia epizootica) Penyebab dari penyakit ngorok ini adalah bakteri Pasteurella multocida. Menyerang ternak sapi dari segala umur. Gejala: Nafsu makan berkurang, terjadi pembengkakan pada leher dan dada; sapi mengorok; Lidah bengkak dan menjulur keluar; Mulut menganga dan mengeluarkan lendir berbuih; Sapi sulit bernafas.

PENYAKIT KEMBUNG Penyebab: gas dalam perut tidak bisa keluar karena pemberian pakan yg tidak teratur, pemberian rumput yg masih muda dan pemberian pakan konsentrat lebih dari 50% Pencegahan: Sapi di beri pakan secara teratur; Pemberian legum tidak melebihi 50% Pengobatan: Dapat diberi antibiotik untuk mematikan bakteri penghasil gas; Beri minyak makan kelapa /kedele : 2/3 cangkir.

Penyakit Cacing Penyebab : cacing hati, cacing gelang, dan cacing lambung menyerang pada semua umur sapi Pencegahan : Tidak melepas sapi terlalu pagi; Tidak memberi hijauan segar yg berembun Pengobatan : Zanil atau Valbazen 0,2 – 0,25 cc/Kg BB; Ferbendazole 10 mg / Kg BB; Dengan suntik Dovenik, 0,1 cc / Kg BB; Albadazole 10 – 20 mg/Kg BB

PENYAKIT KLURON MENULAR (Brucellosis) Penyebab : Bakteri brucella abortus bang. Diserang betina sapi dewasa Gejala : Terjadi radang alat kelamin; Sapi selalu keguguran; Anak yang lahir tidak sehat dan lemah

Tanda-tanda Sapi Sehat atau Sakit No Bagian Sapi sehat Sapi sakit 1 Mata Jernih Kotor/merah 2 Hidung Ingus sedikit tidak berbau Berlendir, ingus banyak dan berbau 3 Kulit Kencang Kisut 4 Tubuh Gemuk/Gempal Kurus 5 Nafsu Makan/Minum Besar/ktif Kurang/tidak ada 6 Perabaan Badan Memberikan Reaksi Kurang, tidak ada 7 Istirahat Memamah biak Diam saja 8 Kaki Tidak pincang Pincang/berborok 9 Rongga Mulut Bau rumput Bau busuk 10 Kotoran Tidak mencret dan tidak berdarah Mencret, berbusa atau berdarah

Manajemen Pemeliharaan

Pemeliharaan Ternak Sapi Sapi Induk Sapi dijaga jangan terlalu gemuk / kurus. Apabila birahi harus cepat-cepat dikawinkan, Jangan dipakai untuk tenaga kerja, bila buntingnya sudah 7 – 8 bulan atau 1-2 bulan setelah melahirkan, (mis. mengangkut TBS). Berilah pakan tambahan untuk mempersiapkan diri untuk menyusui anaknya.

SAPI MUDA (4-15 bln) Sapi muda dibawah 6 bulan perlu mendapat makanan halus seperti bubur (konsentrat) sebagai pengganti susu

Pemeliharaan Anak Sapi Biasanya 30 menit setelah anak sapi lahir anak sapi tersebut akan berdiri dan menyusu pada induknya; Bila tak dapat berdiri dan menyusu harap dibantu; Anak sapi perlu minum susu induknya pada hari-hari pertama hidupnya. Susu induk yang keluar 1 – 4 hari ini disebut susu jolong (kolostrum)

Hal ini penting karena susu jolong mengandung: Protein dalam jumlah lebih banyak daripada susu biasa; Banyak mengandung vitamin, terutama vit A, Vit. B2, dan vitamin C; Mengandung α globulin (zat antibodi tubuh) berguna untuk melawan bibit penyakit; Sebagai obat urus-urus (laxantia)

Pemeliharaan Anak Sapi (samb) Pada waktu sapi belum lahir pada ususnya terdapat kotoran yg berwarna hitam. Kotoran ini sangat disenangi oleh kuman-kuman penyakit. Oleh karena setelah lahir perlu dikeluarkan dengan jalan minum susu jolong. Kotoran hitam yg keluar ini disebut dengan tahi gagak.

Bila susu dari induk tidak keluar dapat diberikan susu jolong buatan, yaitu terdiri dari : 1. Setengah liter susu murni 2. Satu sendok teh minyak ikan 3. Satu butir telur 4. Seperempat liter air (Pemberiannya selama 4 hari pertama)

Penggemukan Sapi Langkah awal program penggemukan sapi : Keseragaman ternak : tipe, umur, dan besar tubuh, agar mudah mengelolanya Jumlah sapi harus disesuaikan dengan fasilitas penunjang seperti : kemudahan memperoleh pakan, ukuran kandang, kemampuan peternak.

Penggunaan bangsa ternak : Perhatikan keunggulan atau kelemahan ternak Pilih bangsa ternak yg adaptif Gunakan bangsa ternak yg populer di lingkungan peternak

MACAM PROGRAM PENGGEMUKAN 1. Penggemukan Pedet Muda : ternak yang dipakai : anak sapi lepas kolostrum dalam kondisi penyapihan dini. pakan yang dipakai : milk replacer (susu pengganti), dimana nilai gizinya hampir sama dengan susu induk (tanpa konsentrat dan hijauan). lama penggemukan : 2-4 bulan hasil yang diperoleh : daging veal

Apabila penggemukan diperpanjang lagi 2-4 bulan maka : Pakan yang digunakan : konsentrat (PK 18-20%) Umur potong : 8-9 bulan Hasil daging yang diperoleh adalah : daging calf (16-52 minggu)

2. Penggemukan Pedet Menjelang Dewasa : sudah mengkonsumsi air susu induk pakan : konsentrat atau biji-bijian lama penggemukan : sampai umur 12-15 bulan produk yang dihasilkan : daging beef (lebih 1 tahun)

3. Penggemukan Sapi Dewasa Muda Sapi yang digunakan : umur 1 tahun atau lebih Penggemukan dikandang terus menerus (Dry Lot Fattening) Pakan berupa konsentrat (misalnya terbuat dari hasil samping industri kelapa sawit) Pakan hijauan sangat terbatas Lama penggemukan : 6-8 bulan Produksi daging : beef dengan lemak sudah agak banyak

Pelaksanaan : Sejak awal ternak diberi pakan penguat (konsentrat) : 1. ransum awal: 120-150 hari (4-5 bulan) 2. ransum akhir: 100-150 hari lagi (3-5 bulan) jumlah pakan konsentrat : 1 kg per 45 kg bobot hidup per hari (atau 2,5 – 3% dari BB) pakan hijauan : terbatas jumlahnya. Cara pemberian konsentrat sedikit demi sedikit agar tidak diare.

Keuntungan : sapi cepat gemuk dan pertumbuhannya pesat dapat dilakukan dalam jangka waktu pendek dapat dilakukan di daerah sempit

4. Penggemukan Sapi Dewasa sapi yang digunakan adalah sapi bakalan import dari Australia (ACC dan Brahman Cross) umur sapi yang digunakan : 2 – 2,5 tahun kriteria sapi : agak kurus tetapi sehat, nantinya akan diharapkan terjadi pertumbuhan kompensasi bobot sapi : 275 – 350 kg lama penggemukan : 2-3 bulan (dgn dry lot fattening)

Untuk pertambahan bobot badan kompensasi, bakalan harus memiliki kriteria sbb: Umur sapi sekitar 2-2,5 tahun (pubertas) Sapi bakalan tidak dalam kondisi sakit, klinis dalam keadaan sehat

Sapi bakalan tidak dalam kondisi gemuk atau kurus sekali Postur tubuh dan ukuran vital panjang dan tinggi Sapi bakalan sebaiknya dari tipe potong

PASTURE FATTENING Digembalakan di lapangan penggembalaan yang luas (Hijauan kualitas yang baik) Pakan : Rumput + leguminosa Pelaksanaan penggemukan: Umur sapi muda 1-1,5 tahun Lama penggemukan 6-8 bulan

Keuntungan: Menghemat tenaga kerja dan biaya Mengurangi penggunaan feed suplement protein Hijauan otomatis dipupuk dengan kotoran ternak Tidak diperlukan kandang khusus Kelemahan: Memakan waktu lama Hanya bisa dilakukan di derah yg memiliki lahan luas

ANALISIS USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG Penggemukan sapi lokal bobot badan 200 kg (umur 2 tahun), Lama penggemukan 100 hari, Volume penggemukan 5 ekor. Rp. 000 Uraian Satuan Volume Harga Harga Total Kandang (5 ekor) pemakaian 5 tahun unit 1 3.000 Peralatan Kandang set 200 Tenaga kerja pemelihara bulan 3.33 400 1.332 Biaya penyusutan kandang periode 164 Harga sapi bakalan ekor 5 3000 15.000 Biaya pakan (5 ekx8kgx100hr) kg 4.000 500 2.000 Obat-obatan dan vitamin/ periode 50 250 Biaya lain Total Biaya (A) 19.146

Rp. 000 Selisih pembelian bakalan (B) ekor 5 300 1.500 Penerimaan Brt hidup sapi kg 1300 17.000 22.100 Penerimaan pupuk knadang 200 1.000 Total Penerimaan (C) 23.100 Keuntungan selama 100 hari 2.454 Keuntungan per bulan 753

Penggembalaan ternak tidak boleh dilakukan di areal perkebunan, agar usaha ternak sapi tidak bersifat mengganggu

Terima kasih

PUPUK KANDANG DAN PEMBUATANNYA Proses pembuatan pupuk Kotoran ternak dikumpul kedalam lubang yang luasnya sesuai dengan kebutuhan Tanah bekas galian ditimbun disekeliling lubang agar menjadi tinggi dan terhindar dari genangan air Setelah lubang penuh lalu ditutup dengan tanah atau plastik, jerami, daun pisang, gedek agar tidak dihinggapi serangga (lalat)

Biarkan timbunan tersebut selama ± 3 bulan, agar pupuk (kompos) matang dan siap pakai Lubang penimbun sebaiknya dilengkapi dengan naungan untuk mencegah pupuk tidak terlalu kering oleh terik matahari atau terlalu basah oleh hujan.

PUPUK KANDANG >< PERTANIAN