Data Indikator Capaian Gizi Januari – Juli 2016
OUTPUT 1. % Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100 2 NO I N D I K A T O R PENCAPAIAN 2016 TARGET CAKUPAN KET 1. % Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100 2 % Balita ditimbang Berat Badannya (D/S) 85 78 3 % Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi 0-6 Bulan 42 65 4 % Rumah Tangga yang Menggunakan Garam Beriodium 90 95 5 % Balita 6-59 Bulan Mendapat Vitamin A 84 6 % Ibu Hamil Mendapat 90 Tablet Fe 7 % Bumil KEK yang Mendapat Makanan Tambahan 50 38 8 % Balita Kurus yang Mendapat Makanan Tambahan 75 35 9 % Remaja Putri yang Mendapat Tablet Tambah Darah 15 12
NO I N D I K A T O R PENCAPAIAN 2016 TARGET CAKUPAN KET 10 % Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 97 11 % Bayi Baru Lahir Mendapat IMD 41 77 12 % Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah ( < 2500 Gram ) 2 13 % Balita yang Memiliki Buku KIA/KMS 85 14 % Balita ditimbang yang Naik Berat Badannya ( N/D) 60 15 % Balita ditimbang yang Tidak Naik Berat Badannya ( T/D) 23 16 % Balita ditimbang yang Tidak Naik Berat Badannya Dua Bulan Berturut- Turut ( 2T) 7 17 % Balita di Bawah Garis Merah 18 % Ibu Hamil yang Anemia 28
KASUS GIZI BURUK YANG DITEMUKAN TAHUN 2016 GIZI BURUK DENGAN TANDA KLINIS 1. Puskesmas Kota Maba = 1 anak 2. Puskesmas Mabapura = 1 anak 3. Puskesmas Lolobata = 2 anak 4. Puskesmas Wayamli Trans = 2 anak 5. Puskesmas Saramaake = 1 anak 6. Puskesmas Dodaga = 1 anak Jumlah = 8 Org Semua mendapatkan perawatan (100%)
PERBANDINGAN KASUS GIZI BURUK Tahun 2011 - 2016
% BALITA YANG DI TIMBANG BERAT BADANNYA 78 % BALITA YANG DI TIMBANG BERAT BADANNYA
% CAKUPAN ASI EKSLUSIF TAHUN 2016 42
% PEMANTAUAN GARAM BERIODIUM TAHUN 2016 95 % PEMANTAUAN GARAM BERIODIUM TAHUN 2016
% Balita 6-59 Bulan Dapat Vitamin A 84
% CAKUPAN IBU HAMIL DAPAT FE 90 TABLET NAS 85 % CAKUPAN IBU HAMIL DAPAT FE 90 TABLET
Bumil KEK 121 Bumil KEK Dapat PMT 66 BUMIL KEK MENDAPAT PMT
% Bumil KEK Mendapat Makanan Tambahan Nas 50 % Bumil KEK Mendapat Makanan Tambahan
Balita Kurus Mendapat Makanan Tambahan
% Balita Kurus Mendapat Makanan Tambahan NAS 75 % Balita Kurus Mendapat Makanan Tambahan
% Remaja Putri Mendapat Tablet Fe NAS 15 % Remaja Putri Mendapat Tablet Fe
% Ibu Nifas Mendapat Vitamin A
% Bayi Baru Lahir Mendapat IMD NAS 41 % Bayi Baru Lahir Mendapat IMD
Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
%Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
% Balita yang Memiliki KMS
% Balita Yang Naik Berat Badan
% Balita Yang Tidak Naik Berat Badan
% Balita Yang Tidak Naik Berat Badan 2 Kali Berturut-Turut (2T)
% Balita BGM
Perbandingan %K/S, D/S, N/D, T/D, BGM/D, 2T/D
% IBU HAMIL YANG ANEMIA
% Status Gizi BB/U
Puskesmas yang sudah masukkan data laporan (Januari – Juli): 1. Sondo-Sondo 2. Wayamli Trans 3. Wayamli Pesisir 4. Labi-Labi 5. Mabapura 6. Saramaake 7. Dodaga 8. Subaim 9. Buli Minus 10. Lolobata 11. Kota Maba 12. Nusa Jaya 13. Bicoli 14. Gotowasi 15. Dorosagu 16. Patlean
Puskesmas yang belum masuk Juli: 1. Bicoli 2. Dodaga 3. Kota Maba 4. Patlean Puskesmas yang belum masuk Juli: 1. Bicoli 2. Patlean 3. Dorosagu 4. Lolobata
Kesenjangan Data No Puskesmas Range D/S Kesenjangan Data Rata-Rata Per Bulan 1 Sondo-Sondo 71 – 86% 15% 79% 2 Saramaake 61 – 79% 18% 70% 3 Wayamli Trans 67 – 97 % 30% 86% 4 Wayamli Pesisir 89 – 98% 9% 93% 5 Buli 66 – 75% 69% 6 Subaim 57 – 83 % 26% 73% 7 Dodaga 66 – 91% 25% 76% 8 Labi-Labi 48 – 83% 35% 9 Mabapura 79 – 91% 12%
Kendala dan Saran: 1. Adanya perbaikan format laporan membuat data yang terkumpul lambat untuk direkap secara keseluruhan. 2. Masih ada kensenjangan data antar puskesmas 3. Masih ada kesenjangan data di puskesmas per bulan (data dinamis). 4. Masih ada selisih antara D, NTOB dan SG 5. Masih ada keterlambatan dalam pengiriman laporan 6. Masih ada dis-integrasi antar program terkait data-data kumulatif antar KIA dan Gizi di puskesmas. 7. Masih ada mis-persepsi tentang penjelasan-penjelasan DO terkait indikator gizi. Kemungkinan menyebabkan data yang berulang. 8. Laporan yang dimasukkan kadang pengisian datanya belum lengkap. 9. Belum ada data kasus baik data tambahan mengenai kasus gizi buruk, balita kurus maupun bumil KEK
9. Perlu ada target sebagai acuan dan bahan evaluasi baik di kabupaten dan tingkat puskesmas sesuai dengan realitas capaian yang ada. 10. Perlu ada pertemuan tingkat Kabupaten untuk gizi agar dapat menganalisa data dan tindak lanjut untuk capaian.
Terima Kasih