Pendidikan moral di Indonesia

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
T E N T A N G ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA By GS.
Advertisements

TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI, PENDIDIKAN DAN KARIER, DAN KEHIDUPAN BERKELUARGA PTIK.
TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI, PENDIDIKAN DAN KARIER, DAN KEHIDUPAN BERKELUARGA PTIK.
Mata Kuliah: Administrasi Organisasi Pendidikan Jasmani SKS: 2 SKS FATHAN NURCAHYO, M. Or Deskripsi MK: Kompetensi Dasar MK: Dg memahami admistrasi penjas.
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERAN PENDIDIKAN SEBAGAI MODAL UTAMA MEMBANGUN KARAKTER BANGSA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
DADANG SUNDAWA JL. GEGERASIH
NILAI PERSONAL DAN NILAI LUHUR PROFESI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
GENERALISASI KONSEP DISIPLIN ILMU SOSIAL DAN KETERHUBUNGANNYA
Pendidikan Karakter di SMP oleh Eko Widodo
Ekstra komputer Sma n 1 sentolo
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
Program Akselerasi Oleh: Zulfikar Yusuf Amirullah K
ETIKA PROFESI KEGURUAN
TELAAH KURIKULUM Fitria Yuniasih.
PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM
LANDASAN YURIDIS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
Desiminasi implementasi KURIKULUM 2013
“PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA”
ANALISIS DOKUMEN: SKL, KI, KD, SILABUS, DAN PEDOMAN MATA PELAJARAN
SKL, KI, KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi
J Refleksi Pembelajaran dan Tindak Lanjutnya Melalui PTK
Model Pembelajaran Living History
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
NAMA KELOMPOK 5 : NASRIA IKA NITASARI / ARI TRI MARIA /
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI SISWA SD
MANAJEMEN KESISWAAN.
Kurikulum PKN dan Agama
Karakter= budi pekerti + x = ?
Bab VII Kurikulum Pendidikan
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
Bab 9 Usaha-usaha Pengembangan Guru Sebagai Tenaga Pendidik
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
1. Mengenal karakteristik peserta didik
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
Penumbuhan Budi Pekerti dalam Mencapai Penampilan, Pelayanan dan Prestasi (3P) di SMA 1.
ETIKA PROFESI.
FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN
PENGERTIAN DAN HAKIKAT IPS DALAM PROGRAM PENDIDIKAN
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
BIMBINGAN KONSELING.
PDGK4201 Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS dan Mata Pelajaran Lain   Pertemuan Ketiga.
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
Pengembangan Kurikulum dalam Penulisan
NILAI PERSONAL DAN NILAI LUHUR PROFESI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
SISTEM PEMBINAAN PROFESIONAL
Perilaku Budaya Demokrasi Dalam Kehidupan Sehari-hari
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
DASAR – DASAR ANAK USIA DINI
Peduli pendidikan dari rumah
Pendekatan Terpadu dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
LANDAS AN PSIKOLOGIS DALAM PENGEM BANGAN KURIKULUM
SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENGANTAR PENDIDIKAN KARAKTER
Pengertian dan Unsur-Unsur Pendidikan Oleh: Kelompok 3 Heri Setiawan(11) Iin Alviana(13) Evan Putro A.W.(02)
D N J / Dasar-dasar Pendidikan
Konsep Dasar Pendidikan Mata Kuliah: Oleh: Pengantar Ilmu PendidikanMawan Eko Defriatno, S.Pd., M.T. Mata Kuliah: Oleh: Pengantar Ilmu PendidikanMawan.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 1 SEMINAR, MK LOCAL GOVERNMENT OTODA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN/BUDAYA LOKAL Tri Yudi Siswantoro.
BEST FOR You ORGANICS COMPANY Pengenalan Kurikulum 2013 SMP Masringah, S.Pd. BEST FOR Pegasus SMPN 3 Ssusukaan.
KEWARGANEGARAAN Ary Handayani 1. Menggali sumber sosiologis & politis tentang pendidikan kewarganegaraan di Indonesia Membangun argumen tentang dinamika.
Transcript presentasi:

Pendidikan moral di Indonesia Disusun oleh : Kelompok 1 Asaddudin Andarusni Alfansyur Galuh Kinanti Nora Soraya S Rizki Farah Riana Rohimah Sundari Utami

Rumusan masalah apa pendidikan moral itu? mengapa pendidikan moral itu penting? bagaimana pendidikan moral di Indonesia? bagaimana cara menanggulangi keterpurukan pndidikan moral?

Pendidikan moral……….1111 Pendidikan secara umum adalah suatu upaya atau usaha yang sadar dan berencana dimana terbentuk suatu proses pembelajaran baik formal maupun non-formal untuk mengembangkan potensi individu, yang belangsung seumur hidup guna membentuk individu yang bekualitas. Moral adalah ajaran tentang baik/buruk yang diterima umum mengenai perbuatan,sikap, akhlak,susila dan kelakuan berdasarkan kodrat manusia. Pendidikan moral adalah proses pembelajaran mengenai tingkah laku, akhlak, budi pekerti baik melalui cara formal maupun non formal. Pendidikan moral bertujuan menjadikan individu atau sumber daya manusia yang yang berkualitas tidak hanya secara kognitif (materi) melainkan afektif dan psikomotor (emosional dan spiritual).

Pentingnya pendidikan moral Manusia menempati posisi yang sentral dan strategis dalam pelaksanaan pembangunan nasional, sehingga diperlukan adanya pengembangan sumber daya manusia (SDM) secara tepat dan optimal. Pengembangan SDM tersebut salah satu nya melalui pedidikan yang dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, hingga masyarakat dan negara. ada 3 alasan pentingnya pendidikan moral di lingkungan sekolah diantaranya: perlunya karakter yang baik untuk menjadi bagian yang utuh dalam diri manusia yang meliputi pikiran yang kuat, hati dan kemauan yang berkualitas seperti memiliki rasa empati , toleransi, kejujuran, perhatian, disiplin diri, ketekunan, dan dorongan moral yang kuat untuk bisa bekerja sama dengan rasa cinta sebagai ciri kematangan hidup manusia . sekolah merupakan tempat yang lebih efisien dan kondusif untuk melaksanakan proses belajar mengajar .pendidikan moral sangat esensial untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan membangun masyarakat yang bermoral.(Lickona, 1996, P 1993).

Pendidikan moral di Indonesia Di Indonesia, pendidikan diarahkan untuk melahirkan manusia-manusia yang cerdas, bertanggung jawab, bermoral, berkepribadian luhur, bertaqwa, dan memiliki keterampilan. Dengan anggaran 20 % dari APBN. Maka tujuan ini bukanlah hal yang mustahil. Sudah banyak bukti yang mendukung adanya peningkatan pendidikan ini. Prestasi anak-anak bangsa juga banyak mengharumkan bangsa di berbagai kancah internasional. Namun jangan kita berbangga hati karena disisi lain Indonesia saat ini dihadapkan pada masalah yang kompleks yakni penurunan kesadaran akhlak dan moral. Ini terlihat dari maraknya pelajar dan pemuda yang melakukan pergaulan bebas, mengkonsumsi narkotika, nonton video porno, mencontek, tawuran, dan tak ketinggalan oknum-oknum pejabat yang tidak henti melakukan korupsi makan uang rakyat.

Berbicara mengenai format pendidikan moral di Indonesia maka kita kembali ke zaman orde baru. Pemerintah masa Orde Baru memformulasi format pendidikan moral yang dihubungkaitkan dengan nilai-nilai dasar Pancasila. pendidikan moral ini dilakukan melalui pemberian mata pelajaran bernama Pendidikan Moral Pancasila (PMP) yang kemudian berubah menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan(PPKn) Pentingnya pendidikan moral ini, sehingga ia menjadi mata pelajaran istimewa di samping mata pelajaran pendidikan agama. Reformasi Setelah rezim ini tumbang pemikiran ke arah perlunya mereformulasi pendidikan moral di sekolah dianggap menjadi sebuah kemutlakan. Demikian pula penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) dianggap merupakan paket indoktrinasi dan kemudian ditepis ke pinggir.

Apa yang terjadi kemudian, keinginan untuk merumuskan sebuah sistem dan mekanisme pendidikan moral di Indonesia tampak bak sebuah mimpi yang sulit terwujud. Bahkan dalam tataran realita, pendidikan dianggap gagal menjadi langkah preventif dan kurang mampu menyelesaikan persoalan dekadensi moral di kalangan generasi muda. Bermacam-macam masalah sosial dan masalah-masalah moral yang timbul di Indonesia seperti : Meningkatnya pemberontakan remaja atau dekadensi etika/ sopan santun pelajar. Meningkatnya ketidakjujuran seperti suka bolos, nyontek, tawuran dari sekolah dan mencuri. Kurangya rasa hormat terhadap orang tua, guru, dan figure-figur yang berwenang. Meningkatnya kelompok teman sebaya kejam dan bengis (genk motor,genk narrow) Munculnya kejahatan yang memiliki sikap fanatik dan penuh kebencian. Berbicara tidak sopan.

7. Merosotnya etika kerja 8 7. Merosotnya etika kerja 8. Meningkatnya sifat-sifat mementingkan diri sendiri dan kurangnya rasa tanggung jawab sebagai warga negara. 9. timbulnya gelombang perilaku merusak diri sendiri seperti seksual premature, penyalahgunaan mirasantika, dan perilsku bunuh diri. 10. timbulnya ketidaktahuan sopan santun termasuk mengabaikan pengetahuan moral sebagai dasar hidup. me

Upaya membangun moral di Indonesia penggalian potensi sejarah dan budaya dalam bentuk kearifan lokal. Adopsi sejumlah nilai-nilai luhur (kearifan lokal) dan menjadikannya sebagai bagian integral dalam muatan materi pendidikan moral, pada gilirannya membuat para peserta didik merasa memiliki dan menjadi bagian dari nilai-nilai tersebut. peningkatan dan intensitas pelaksanaan pendidikan moral dalam lingkungan sekolah merupakan tugas yang sangat penting, perlu dilaksanakan secara komprehensif dan dengan menggunakan strategi serta modal pendekatan secara terpadu . Pembelajaran pendidikan moral dengan pendekatan terpadu diperlukan adanya analisis kebutuhan (needs assessment) siswa dalam belajar pendidikan moral. Dalam kaitan ini diperlukan adanya serangkaian kegiatan antara lain :

mengidentifikasikan isu-isu sentral yang bermuatan moral dalam masyarakat untuk dijadikan bahan kajian dalam proses pembelajaran dikelas dengan metode klarifikasi nilai. mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan siswa dalam pembelajaran pendidikan moral agar tercapai kematangan moral yang komprehensif yaitu kematangan dalam pengetahuan moral,perasaan moral dan tindakan moral. mengidentifikasi dan menganalisis masalah dan kendala instruksional yang dihadapi oleh para guru disekolah dan para orang tua murid dirumah dalam usaha membina perkembangan moral siswa, serta berupaya memformulasikan alternatif pemecahannya mengidentifikasi dan megklarifikasi nilai-nilai moral yang inti dan universal yang dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam proses pendidikan moral. mengidentifikasi sumber-sumber lain yang relevan dengan kebutuhan belajar pendidikan moral.

THANKS BEFORE,,,,,,,,,,, ^_^