SUSPENSI Kelompok 3 Anggota : Destiana Wijaya. Dina Fitria Anggun Nurani. Fitri Febriana. Mega Wulan Sari. Serly Purnamasari. Sindi Hasnaini. Kelas : DIII A Semester 4
SUSPENSI
Pengertian Suspensi Suspensi adalah yang mengandung bahan padat yang tidak larut dalam pelarutnya, sebelum digunakan harus dikocok dahulu sehingga zat yang tidak larut akan terdispersi homogen didalamnya. Menurut Farmakope Indonesia edisi III Th. 1979 Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. Menurut Farmakope Indonesia edisi IV Th. 1995 Suspensi sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair.
Macam-macam Suspensi Suspensi Oral Sediaan cair yang menggunakan partikel-partikel padat terdispersi dalam suatu pembawa cair dengan flavouring agent yang dimaksudkan untuk pemberian oral. Suspensi Topikal Sediaan cair yang mengandung partikel-partikel padat yang terdispersi dari suatu pembawa cair yang dimaksudkan untuk pemakaian pada kulit. Suspensi Otic(tetes telinga) Sediaan cair yang mengandung partikel-partikel mikro dengan maksud ditanamkan diluar telinga. Suspensi Oflamik Sediaan cair steril yang mengandung partikel halus yang terdispersi dalam cairan pembawa untuk pemakaian pada mata.
Keuntungan Sediaan Suspensi : Lebiih mudah ditelan dibanding bentuk padat sehingga dapat digunakan untuk bayi, anak-anak dan manula. Mudah diabsorpsi dalam tubuh. Obat secara homogen terdistribusi keseluruh sediaan. Zat yang mengiritasi lambung akan berkurang karena larutan segera diencerkan oleh cairan lambung .
Kerugiaan Sediaan Suspensi Larutan merupakan media untuk pertumbuhan mikroba. Rasa obat yang kurang menyenangkan akan lebih terasa dibanding bentuk padat. Stabilitas lebih jelek dibanding bentuk padat terutama untuk bahan yang mudah terhidrolisis. Ketepatan dosis tergantung pada kemampuan pasien dalam menakar. Kestabilan rendah, sediaan suspensi harus dikocok terlebih dahulu sebelum digunakan. Harga relatif lebih mahal.
Syarat-Syarat Suspensi Suspensi tidak boleh diinjeksikan secara intravena dan intratekal Suspensi yang dinyatakan untuk digunakan dengan cara tertentu harus mengandung zat antimikroba Suspensi harus dikocok sebelum digunakan Suspensi harus disimpan dalam wadah tertutup rapat
Faktor yang mempengaruhi stabilitas suspensi Ukuran partikel Hubungan antara ukuran partikel merupakan perbandingan terbalik dengan luas penampangnya. Sedangkan antara luas penampang dengan daya tekan keatas merupakan hubungan linier. Artinya: Semakin besar ukuran partikel ukuran partikel semakin kecil luas penampangnya(dalam volume yang sama). Sedangkan semakin besar luas penampang partikel daya tekan keatas cairan akan semakin memperlambat gerakan tersebut dapat dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel.
Kekentalan (viscositas) Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pula kecepatan aliran dari cairan tersebut, makin kental susu cairan kecepatan alirannya makin turun(kecil). Kecepatan aliran dari cairan tersebut akan mempengaruhi pula gerakan turunnya partikel yang terdapat didalamnya. Dengan demikian dengan menambah viskositas caira, gerakan turun dari partikel yang kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan dituang
Pembuatan Suspensi Cara pembuatan suspensi secara umum: a. Metode dispersi Ditambahkan bahan oral kedalam mucilago yang telah berbentuk kemudian diencerkan. Metode presitipasi Zat yang hendak didispersikan dilarutkan dulu dalam pelarut organik yang hendak dicampur dengan air . Setelah larut dalam pelarut organik laruutan zat ini kemmudiaan diencerkan dengan larutan pensuspensi dalam air sehingga akan terjadi endapan halus tersuspensi dalam air sehingga akan terjadi endapan halus tersuspensi dengan bahan pensuspensi.