MOSI 2 PRO Fenomena Ketidaksesuaian Bidang Pekerjaan dengan Jurusan di Perkuliahan Rahman Gunawan Imat Rohimat Girian Aji Salma Humaira Nanda Septyana Derin Nur’aeni
Latar Belakang Perubahan yang cepat di dunia kerja sebagai akibat dari globalisasi dunia kerja dan kurangnya lapangan kerja ditambah dengan passion dan alasan-alasan lainnya mengenai kenyamanan dalam bekerja dan beberapa pergeseran dalam hal kompetensi dunia kerja yang terjadi dewasa ini memicu dinamika hubungan antara pendidikan tinggi dan dunia kerja yang kurang relevan.
Beberapa pergeseran penting yang terjadi meliputi terjadinya peningkatan pengangguran terdidik baik pengangguran terbuka maupun terselubung sebagai akibat dari massifikasi pendidikan tinggi, berubahnya struktur sosio-ekonomi dan politik global yang mempengaruhi pasar dunia kerja dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sehingga menyebabkan terjadinya bebagai perubahan-perubahan mendasar dalam hal kualifikasi, kompetensi, dan persyaratan untuk memasuki dunia kerja.
Tidak ada aturan yang melarang
Teichler (1999) mengungkap beberapa fenomena menarik dalam dunia kerja adalah Persyaratan kerja yang baru tampak semakin universal
Alasan Fenomena Ketidaksesuaian Bidang Pekerjaan dengan Jurusan di Perkuliahan (Kellerman dan Sagmeister (2000) ): 1. Kenyataan bahwa sistem pendidikan tinggi memiliki jarak dengan dunia kerja sehingga indikator-indikator keberhasilan studi tidak dapat mengantisipasi kompetensi lulusan yang diperlukan untuk bekerja (under qualification) 2. Dunia kerja mungkin tidak diorganisasikan dengan baik sehingga keterampilan lulusan tidak dapat dimanfaatkan secara efisien (under utilization) 3. Lulusan memiliki kemampuan yang melebihi syarat kompetensi di dunia kerja (over qualification).
TAMBAHAN Kurikulum yang terlalu teoritis dan belum praktik Pendidikan itu untuk mencerdaskan Persaingan dunia kerja Jumlah lapangan kerja yang belum relevan dengan SDM Pekerjaan tertentu, tidak ada fokus studi yang mendalaminya.
Pendidikan Perguruan Tinggi itu untuk membentuk Pola Pikir dan Perspektif Menurut Wkl Rektor Universitas Indonesia yakni Bapak Bambang Wibawarta yang hadir dalam acara Universitas Indonesia dengan tema Career & Scholarship Expo XVI di Balairung UI, “Dalam dunia nyata yang namanya mendapatkan pekerjaan itu tidaklah harus sesuai dengan bidang yang sama dengan anda ketika sedang menimba ilmu di perguruan tinggi. Sebab dimanapun anda bekerja, yang diperlukan itu pola piker dan perspektif.
Contohnya bila anda merupakan seorang lulusan perikanan atau lulusan pertanian bisa saja anda bekerja malah menjadi seorang wartawan, kemudian jika anda seorang lulusan komunikasi dapat juga bekerja di kementrian bidang pertambangan sebab ada bagian kehumasan.
Sesuai Pembukaan UUD 1945 Alinea ke-4 salah satu tujuan bangsa Indonesia adalah Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Mahasiswa dibekali pendidikan yang searah dengan bidang ilmunya juga telah siap untuk bisa memilih ke arah mana selepas dia lulus
Sejumlah profesi tak membutuhkan skill khusus Ini menunjukkan bahwa dalam berkarir, latar belakang pendidikan tidak lagi menjadi syarat utama dalam menekuni profesi tertentu Eka Noviastini Primasari, Credits Card Group PT Bank Mandiri Persero Tbk Pusat, mengatakan, kendati dirinya adalah alumni Jurusan Ilmu Komunikasi UGM, kini pekerjaannya tidak benar-benar sesuai dengan pendidikannya tersebut
Latar belakang pendidikan tak selalu diperhatikan pekerjaan di sektor publik (PNS) terbatas dan sangat ketat persaingannya Latar belakang pendidikan tak selalu diperhatikan sektor swasta atau perusahaan jarang yang meminta kualifikasi spesifik dari jurusan tertentu, terlebih untuk bidang sosial humaniora
Teichler (1997; 1998) menyampaikan hasil survei di Eropa yang menunjukkan bahwa terlepas dari spesialisasi pendidikannya, lulusan perguruan tinggi diharapkan dapat fleksibel mampu dan mau memberikan kontribusi terhadap inovasi; mampu mengatasi ketidakpastian; siap untuk belajar sepanjang hidup; memiliki sensitifitas sosial dan keterampilan komunikasi; mampu bekerja dalam kelompok bertanggung jawab; menyiapkan diri untuk menghadapi kompetisi internasional; memiliki pengetahuan di luar wilayah spesifik keahliannya; mengerti bagaimana cara mengkombinasikan berbagai disiplin; dan kreatif
Menurut Philip M. Hauser dalam Kusnendi (2003), mengemukakan tiga hal yang perlu dilihat dalam kaitannya dengan masalah pengangguran, yaitu kurangnya jam kerja, rendahnya pendapatan, dan ketidaksesuaian antara pekerjaan dengan pendidikan atau latihan yang diperoleh tenaga kerja
Relevansi Pekerjaan Sesuai Jurusan http://careernews.id/issues/view/3433-67-Lulusan-Mendapat-Pekerjaan-yang-Tidak-Sesuai-Jurusan-Saat-Kuliah