Kelompok 3 Noer Amalis Juni Dwi Kurnia Santi Rindha Mareta Kusumawati Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat melalui Pendekatan Direktif dan Pendekatan Non Direktif Kelompok 3 Noer Amalis Juni Dwi Kurnia Santi Rindha Mareta Kusumawati
Outline Pemberdayaan Masyarakat Pendekatan Direktif Pendekatan Non Direktif
Pemberdayaan Masyarakat Penyadaran Pengkapasitasan Pendayaan
Pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat Pendekatan direktif (instruktif) Pendekatan Non-Direktif (partisipatif) Dilakukan berlandaskan asumsi bahwa masyarakat tahu apa yang sebenarnya masyarakat itu butuhkan dan apa yang baik untuk mereka. Dilakukan berlandaskan asumsi bahwa community worker sudah tahu apa yang dibutuhkan dan apa yang baik untuk masyarakat Sumber Isbandi, 2008
Sumber : arali1008.wordpress.com Pendekatan Direktif Petugas Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Sumber : arali1008.wordpress.com
Pendekatan Direktif Kelebihan : Cepat Mudah dilakukan Hasil lebih cepat karena bersifat fisik Tepat digunakan di masyarakat yang kurang memiliki inisiatif, pasif dan kurang responsif. Tepat digunakan pada masyarakat yang merasa tidak memiliki masalah. Fokus terhadap masalah yang ada
Pendekatan Direktif Kelemahan : Bersifat semu. Terpaksa Bersifat temporer dan tidak permanen. Hasil jangka pendek. Individu, kelompok, dan masyarakat hanya sebagai objek program. Provider Dominan Pelaksanaan teratur dan terencana Keinginan , tanggapan dan solusi masyarakat diabaikan. Sedikit melibatkan masyarakat Minim dalam pengalaman belajar. Petugas kurang memperoleh pengalaman belajar dari masyarakat (Adi, 2003). Masyarakat tergantung dengan petugas Bersifat pasif, kurang inisiatif, dan lebih banyak menjadi pendengar. Masyarakat tidak memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan. Kurang efektif
Contoh
Pendekatan Non Direktif Petugas Masyarakat Masyarakat Berdaya Sumber : arali1008.wordpress.com
Pendekatan Non Direktif Kelebihan : Perubahan Perilaku Permanen Perubahan Perilaku terjadi secara Sukarela Alternatif tindakan beragam Tumbuhnya kebersamaan (we-feeling) Kelemahan : Tidak Efisien dan Sulit Lambat terjadi perubahan perilaku Masy yg terbiasa direktif merasa “dipaksa” Petugas tidak menjamin keberhasilan program
KONDISI UNTUK MENUMBUHKAN SELF DIRECTIF ACTION (Pendekatan non direktrif) Masyarakat tidak puas terhadap kondisi kesejahteraannya Masyarakat berupaya memperbaiki kondisi yang ada Adanya sumber daya setempat atau dapat dihubungkan dengan sumber daya luar yang bisa digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan
Peran petugas untuk mendorong Self Directed Action Menumbuhkan keinginan untuk bertindak Memberi informasi Membantu diperolehnya kemampuan membuat analisis situasi Menghubungkan dengan sumber-sumber yang dapat digunakan untuk membantu
Tahapan proses Berfikir untuk menggembangkan aksi kelompok (batten 1967) Anggota kelompok Coommunity Worker Tahap Pertama Merasa tidak puas ,tetapi masih bersikap pasif Menstimulasi masyarakat untuk berpikir mengapa mereka merasa tidak puas, dan apa yang menyebabkan ketidakpuasan mereka. Tahap Kedua Menjadi sadar terhadap kebutuhan mereka Menstimulasi masyarakat untuk berpikir mengenai perubahan apa yang ingin mereka hasilkan untuk memenuhi kebutuhan mereka
Tahapan proses Berfikir untuk menggembangkan aksi kelompok (batten 1967) Anggota kelompok Coommunity Worker Tahap Ketiga Menjadi sadar dan ingin melakukan perubahan pada hal-hal terbaru Menstimulasi masyarakat untuk mempertimbangan hal-hal apa yang harus mereka lakukan untuk menghasilkan suatu perubahan dengan melakukan aksi (Tindakan) Sendiri. Tahap Keempat Memilih apakah setuju atau menentang dengan usaha-usaha yang akan mereka kembangkan untuk memenuhi keinginan mereka Jika diperlukan, menstimulasi ,masyarakat untuk mempetimbangkan bagaimana cara yang terbaik untuk mengorganisasi
Tahapan proses Berfikir untuk menggembangkan aksi kelompok (batten 1967) Anggota kelompok Coommunity Worker Diri mereka sendiri, dalam rangka mencapai apa yang mereka inginkan Tahap Kelima Merencanakan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana melaksanakannya Menstimulasi masyarakat untuk mempertimbangkan dan memutuskan rincian apa yang mau dikerjakan, siapa yang mengerjakan , kapan, Serta bagaimana mereka akan mengerjakannya
Tahapan proses Berfikir untuk menggembangkan aksi kelompok (batten 1967) Anggota kelompok Coommunity Worker Tahap Keeenam Bertindak Sesuai dengan rencana mereka Menstimulasi masyarakat untuk berpikir kendala atau masalah apa yang belum terlihat yang nantinya dapat mempengaruhi kegiatan Yang sedang mereka laksanakan (Community worker) mungkin tetap diperlukan untuk mendampingi masyarakat untuk kembali mengakaji lima tahapan sebelumnya guna memecahkan permasalahan)
Masyarakat Perlu pendapat semua orang, bukan pendapat para pemimpin saja. Tidak ada komitmen dan pemandirian tanpa partisipasi.
PERBEDAAN PENDEKATAN DIREFTIF DAN NON DIREKTIF Intruksi, Komando, mobilisasi Fasilitasi, pendampingan, pemberdayaan Interaksinya intruksi Interkasinya partisipasi Masyarakat sebagai objek, petugas sebagai pelaku utama Masyarakat sebagai subjek (pelaku utama) petugas sebagai pendamping bersifat kemitraan / kesetaraan Bertujuan jangka pendek Bertujuan jangka panjang (perubahan prilaku)
Penggunaan Pendekatan Direktif & Non Direktif, Komunitas yang relatif terbelakang Komunitas yang relatif lebih maju
Penggabungan Penggunaan Pendekatan Direktif & Non Direktif,
Kesimpulan Dalam penerapan pendekatan direktif dan non direktif, perlu disesuaikan dengan tingkat perkembangan di masyarakat. Pendekatan Non Direktif & Direktif tidak Dikotomi. Model pendekatannya mempunyai nilai kelebihan dan kekurangan.
Daftar Pustaka Adi, I.R. 2003. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI. Ali, Arsyad, R., 2009, Pendekatan Direktif-Non Direktif Pemberdayaan Kesehatan, Arali2008.wordpress.com Adi, Isbandi, R., 2008, Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta : Rajawali-Press Batten, T.R. 1967. The-Non Directive Approach in Group and Community Work. London: Oxford
TERIMA KASIH