Ahmad Rofhiudin Pembimbing Agung Chandra, ST. MT

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB - 5 PERENCANAAN AGREGAT
Advertisements

Peramalan Penjualan Logam Mulia ( Emas Batangan ) pada Toko Mas OLIVIA JEWELLERY Nama : Megawati NPM :
NIM : NAMA : M.ROYYAN.ASRILLAH
Pengelolaan permintaan dan perencanaan produksi
BAB 4 PERENCANAAN KAPASITAS DAN AGREGAT
PRODUCTION PLANNING PROCESSES
EKO PRIYANTO, FISIBILITAS PENGGUNAAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) UNTUK MENCAPAI EFISIENSI PERSEDIAAN BBM PADA PT. KERETA API (PERSERO)
Metode Peramalan (Forecasting Method)
Anggaran Penjualan.
Febi Dari Pratama Rahmat Hanafi
Apakah Peramalan itu ? Peramalan : seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan denganmelibatkan pengambilan data.
MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK
MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK
METODE PENGHALUSAN EKSPONENSIAL
PERENCANAAN PERMINTAAN DALAM Supply Chain
QUANTITATIVE FORECASTING METHOD
Definisi Fungsi Aplikasi Contoh Jadwal Induk Produksi
Product Process Demand MODUL 05 – 1/ 16 MODUL 05
By. Ella Silvana Ginting, SE, M.Si
BAB - 5 PERENCANAAN AGREGAT
Perencanaan Agregat MODUL 8 Metoda Perencanaan Agregat
MANAJEMEN PERSEDIAAN DAN LOGISTIK POKOK BAHASAN : MODUL 19
FORECASTING -PERAMALAN-
Prima Denny Sentia, Didi Asmadi, Dicky Ramadhan
PERENCANAAN KAPASITAS
PROYEKSI BISNIS MENGGUNAKAN METODE KUANTITATIF
MODUL 06 – 1/ 17 MODUL 06 PERENCANAAN AGREGAT (2/2)
BAB 4 PERENCANAAN KAPASITAS DAN AGREGAT
PERENCANAAN KAPASITAS DAN AGREGAT
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)
MANUFACTURING RESOURCE PLANNING
MATA KULIAH : PENGANGGARAN PERUSAHAAN
MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK
MODUL 19 POKOK BAHASAN : ( TIME SERIES MODEL )
PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT
MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK
PERAMALAN DENGAN METODE SMOOTHING
Pengelolaan Permintaan dan Perencanaan Produksi
PERENCANAAN PRODUKSI lanjutan.
BAB 3 PERILAKU BIAYA Pertemuan 3 & 4 – Minggu 2
Rosyeni Rasyid dan Abel Tasman
ANGGARAN BAHAN BAKU (MATERIAL BUDGET)
Anggaran Produksi.
Peramalan Operation Management.
Manajemen Operasional (Peramalan Permintaan)
Peramalan .Manajemen Produksi #3
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
Manajemen Produksi dan Operasi
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA PADA TOKO SUMBER Rachmandianto,
Perencanaan dan Kapasitas Agregat
Perencanaan dan Kapasitas Agregat
Studi Kelayakan Bisnis (Aspek Pasar dan Pemasaran)
( Periode Januari-Desember 2010) (periodic Januari-December 2010)
FORECASTING.
Pertemuan-3 PERAMALAN (FORECASTING)
PERENCANAAN & PENGENDALIAN
BAB 6 analisis runtut waktu
Agregate planning methode
PRODUCTION AND SUPPLY CHAIN MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM
PERENCANAAN AGREGAT Bab 6.
ANALISA SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. TRUTUNGGAL MULTICHEMICAL
Kelompok 4 Arefa Iswara ( ) Meylia Vivi Putri ( )
Kelompok 2 munajah dewi raja gukguk Lela martina Oktavia rahmayati
PERENCANAAN AGREGAT.
Oleh : Keti Purnamasari, S.E.,M.Si
HUBUNGAN PENGANGGARAN DENGAN MANAJEMEN
FAK/JUR : TEKNIK INDUSTRI PEMBIMBING : EMY KHIKMAWATI S.T., M.T.
BAB - 5 PERENCANAAN AGREGAT
Anggaran Produksi.
USULAN PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PRODUK BUSI TIPE C7HSA PADA PT
Transcript presentasi:

Ahmad Rofhiudin 41613120062 Pembimbing Agung Chandra, ST. MT ANALISA PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT SPEEDOMETER RODA DUA DI PT. INDONESIA NIPPON SEIKI Ahmad Rofhiudin 41613120062 Pembimbing Agung Chandra, ST. MT PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015

Melakukan Perencanaan Produksi Agregat Latar Belakang Prediksi pasar Kapasitas produksi Tempat dan biaya penyimpanan Tenaga kerja Tingginya permintaan pasar Memiliki strategi yang tepat Memenuhi kebutuhan pasar Pertimbangkan persaingan Melakukan Perencanaan Produksi Agregat Mengefisiensikan biaya produksi dan operasi namun mengoptimalkan output produk Menentukan jalan terbaik memenuhi permintan yang diprediksi

Perumusan Masalah Batasan Masalah Rumusan masalah yang akan diangkat oleh penulis dalam penulisan laporan tugas akhir ini adalah bagaimana merancang perencanaan produksi speedometer periode Mei 2015 – Desember 2015 yang optimal dengan menggunakan perencaan agregat, sehingga dapat meminimalkan biaya produksi serta tercapainya efisiensi dan efektifitas produksi. Batasan Masalah Ruang lingkup penelitian hanya mencangkup satu tahun terakhir yaitu Januari 2014 – Desember 2014. Hanya mencangkup ruang lingkup Department Produksi dan PPIC pada PT. Indonesia Nippon Seiki.

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk meminimumkan biaya manufaktur dengan melakukan penyesuaian terhadap perencanaan di tingkat produksi, tingkat tenaga kerja, dan tingkat persediaan, serta beberapa variabel lain yang dapat dikendalikan. Untuk mencapai perencanaan produksi satu tahun kedepan dengan cara menganalisis metode level, chase dan mixed strategi dalam perencanaan produksi agregat serta dipilih yang paling minimum biayanya.

TINJAUAN PUSTAKA Perencanaan Produksi Forecasting Menurut Handoko : Perencanaan produksi adalah pernyataan suatu rencana produk dalam bentuk agregat. Perencanaan produksi merupakan dasar untuk membuat Jadwal Induk Produksi (JIP). Empat langkah utama perencanaan produksi yaitu peramalan, pemerataan pengunaan kapasitas, menentukan alternative produksi yang layak dan mengalokasikan permintaan ke periode produksi. (Handoko, 2000). Forecasting Menurut John E. Biegel : ”Peramalan adalah kegiatan memperkirakan tingkat permintaan produk yang diharapkan untuk suatu produk atau beberapa produk dalam periode waktu tertentu di masa yang akan datang”. (John E. Biegel, 1999)

Perencanaan Agregat Perencanaan produksi agregat adalah perencanaan produksi yang dibuat untuk seluruh produk dengan menggunakan sumber yang sama tanpa rinci ke dalam masing-masing produk yang berbeda. Menurut Heizer dan Render (2005), perencanaan agregat adalah sebuah pendekatan untuk menentukan kuantitas dan waktu produksi pada jangka menengah antara tiga hingga delapan belas bulan. Perencanaan agregat berfungsi untuk menentukan jalan terbaik untuk memenuhi permintaan yang diprediksi dengan menyesuaikan nilai produksi, tingkat tenaga kerja, tingkat persediaan, pekerjaan lembur dan tingkat subkontrak, yang dihitung dengan rumus sebagai berikut : Rencana Produksi = (Permintaan Total – Inventori awal) + Inventori akhir Level Strategy Chase Strategy Mixed Strategy

METODOLOGI PENELITIAN Asumsi – asumsi Penelitian Adapun asumsi pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Tenaga kerja yang dimasukan kedalam penelitian ini adalah TK yang produktif. Output yang dihasilkan konstan. Mesin dalam keadaan normal seluruhnya. Pemakaian listrik, air dan telepon diasumsikan sama tidak fluktuasi. Biaya tenaga kerja diasumsikan sama rata sesuai dengan ketentuan UMP kota tsb. Pembatasan Penelitian Agar penelitian lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan yang dimaksud, dalam skripsi ini penulis membatasinya pada ruang lingkup penelitian sebagai berikut : Data-data yang diperoleh untuk penelitian ini adalah data tahun 2014. Tipe barang yang dilakukan penelitian adalah speedometer, salah satu komponen elektrik pada sepeda motor. Penelitian hanya dilakukan di bagian PPIC dan Produksi Assembling.

Skema Penelitian I Skema 1 Customer Demand (Actual) Forecast Weight Moving Average Exponential Smoothing Moving Average Perencanaan Produksi (Agregat Planning) Chase Strategy Mixed Strategy Level Strategy Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule) Skema 2 Skema 1

Pilih Strategy dengan Biaya Paling Minimum Skema Penelitian II Agregat Planning Chase Strategy Mixed Strategy Level Strategy Kapasitas Inventory Manufaktur Material Man Power Purchasing Inv. Cost Total Biaya Pilih Strategy dengan Biaya Paling Minimum Skema 2

Formulasi yang digunakan: Tools atau Software yang digunakan:

SPEEDOMETER ASSY ANALOG DAN DIGITAL PENGUMPULAN & PENGOLAHAN DATA Rencana Produksi PT. INS Tahun 2015 (Unit) Plan Produksi = {(Total Demand – Inventori awal) + Inventori akhir}.............(1) Speedometer Tipe W Tipe X Tipe Y Tipe Z TOTAL Total Permintaan 2.661.897 1.532.097 212.235 5.474 4.411.702 Inventory Awal 34.478 27.664 5.906 1.721 69.769 Inventory Akhir 36.572 14.956 3.801 57.050 Rencana Produksi 2.663.991 1.519.389 210.132 4.398.986 Hasil Perhitungan Forecast Dengan 3 Metode Error MAD MAPE Moving Average -18.147 491.935 10% Weight Moving Average 17.418 463.448 12% Exponential Smoothing 223.346 757.134 20% Forecast PT. INS pada bulan April-Desember 2015 Bulan SPEEDOMETER ASSY ANALOG DAN DIGITAL Type W Tipe X Tipe Y Tipe Z Total April 250227 159779.3 21461.67 1691.67 433159.64 Mei 277111.7 172345.7 22308.67 877.67 472643.74 Juni 304492.3 178666 23787 298.67 507243.97 Juli 309288 178608.3 24247 555 512698.3 Agustus 315852.7 177826 23900 578.33 518157.03 September 326971.3 183466.3 25906 621.33 536964.93 Oktober 296785.3 164716 24326.33 348.33 486175.96 Nopember 298035.3 162574.7 24287.33 266 485163.33 Desember 283133.3 154114.3 22010.67 237 459495.27

Demand PT. INS Periode April-Des 2015 Bulan Jumlah Permintaan April 433.160 September 536.965 Mei 472.644 Oktober 486.176 Juni 507.244 Nopember 485.163 Juli 512.698 Desember 495.495 Agustus 518.157 Rata-rata 490.189 Kapasitas produksi Speedometer PT. INS Lini Produksi Kapasitas/jam Man Power SA1 218 22 SA2 212 SA3 SA4 SA5 SA6 100 17 SA7 SD1 168 8 SD2 93 SD3 106 9 Perhitungan Demand: dB = Σ(d)................................................(2) dB = demand produk/bulan d = demand masing 2 jenis produk/bln (d) April = (Tipe W + Tipe X + Tipe Y + Tipe Z) = (250.227 + 159.779 + 21462 + 1692) = 433.160 unit Speedometer

Kebutuhan Tenaga Kerja : Sampel Perhitungan Kapasitas Optimum Mesin : KOP SA 1 dan 4 : 1 jam = 218 speedometer; maka 1 shift = 218 x 8 jam kerja = 1.744 unit/shift Dalam satu bulan = 1.744 x 22 hari = 38.368 unit speedometer / bulan dalam satu shift. Maka 1 orang tenaga kerja mampu menghasilkan: 38.368/22 = 1.744 speedometer / bulan. Maka diperoleh akumulasi tingkat produksi optimal pekerja sebagai berikut: KOp = Rata – rata (ΣKOT)…….….................................................…..(6) Kop = = 1.892 speedometer/bulan. Kebutuhan Tenaga Kerja : TK = ..………………................................................…(7) TK = Jumlah Tenaga kerja dB = demand produk/bulan KOP = Kapasitas produksi optimal pekerja TK pada bulan April = = 259,0850951

Analisa Perhitungan Tiga Metode Faktor Yang Mempengaruhi Biaya Penyimpanan No Keterangan Harga satuan (Rp) Jumlah objek Σ Biaya (Rp) 1 Upah tenaga kerja 2,020,000 0.000011881 24 0.000285149 2 Pembelian air minum galon 17,000 0.000941176 16 0.015058824 3 Neon philip 100 watt 79,000 0.000822785 65 0.053481013 4 Komputer scan barang 1,700,000 0.000001176 0.000002353 5 Iuran listrik 1,050,000 0.000004762 0.000023810 TOTAL 0.068851147 Analisa Perhitungan Tiga Metode Level strategic dimana tingkat produksi tetap namun demand berubah –ubah. Ciri strategi ini: Mempertahankan tingkat produksi yang tetap. Memfluktuasikan tingkat persediaan, order backlogs and lost seads. ============================================================= Biaya Tenaga Kerja = TK x Gaji Pokok karyawan…………………….(1) Biaya TK bulan April = 259 orang x Rp 2.020.0001,-= Rp 523.180.000 Karena TK pada setiap bulan adalah konstan maka biaya tenaga adalah: Rp 523.180.000 x 9 bulan = Rp 4.708.620.000,-

Kapasitas Penyimpanan Inv cost = Σ Inventori/bulan x Biaya Penyimpanan……………...…..…(2) Maka biaya penyimpanan adalah: April = 69.769 unit x Rp 0,10,- = Rp 12.680,- Kapasitas Penyimpanan INVENTORY AKHIR (unit) Apr 126.799 Aug 76.812 Mei 144.344 Sep 30.036 Jun 127.289 Okt 34.049 Jul 104.780 Nop 39.075 Des 69.769 Biaya Penyimpanan Level Strategi periode April-Desember 2015 Bulan Biaya Penyimpanan (Rp) Mei Rp. 14.434,- September Rp. 3.004,- Juni Rp. 12.729,- Oktober Rp. 3.405,- Juli Rp. 10.478,- November Rp. 3.908,- Agustus Rp. 7.681,- Desember Rp. 6.977,-

Perhitungan biaya Level Strategi periode April-Des 2015 Bulan Dalam Rupiah (Rp) Reguler Biaya Inventory Total Cost April 523,180,000 12,680 523,192,680 Mei 14,434 523,194,434 Juni 12,729 523,192,729 Juli 10,478 523,190,478 Agustus 7,681 523,187,681 September 3,004 523,183,004 Oktober 3,405 523,183,405 Nopember 3,908 523,183,908 Desember 6,977 523,186,977 4,708,695,296 Berdasarkan perhitungan data pada Lampiran dan Tabel 10 di atas dapat disimpulkan total biaya Perencanaan Agregat dengan metode Level Strategi pada PT. Indonesia Nippon Seiki sebesar Rp.4.708.695.296,-

============================================================= Chase strategicdimana tingkat produksi disesuaikan dengan demand.Ciri strategi ini: Menyesuaikan tingkat produksi dengan tingkat permintaan/ order Menambah dan mengurangi pekerja sesuai dengan permintaan ============================================================= Secara umum rumus dan data adalah sama dengan Level Strategic. Namun perbedaan ada pada jumlah kapasitas produksi, jumlah tenaga kerja, Inventori akhir dan total biaya perencanaan. ============================================================= Demand = dB = Σ (d).......................................................................................(3) Initial Inventory = In I = Σ (ss)..………….……………...………...................……..…(4) =================================================================== Rencana Produksi: Karena tingkat produksi disesuaikan dengan jumlah forecast maka tidak dilakukan penghitungan, terhadap rencana kapasitas produksi. Kapasitas produksi optimal pekerja (KOP) adalah jumlah produk yang mampu dihasilkan pekerja selama satu periode kerja dalam kondisi normal. TK = …………………..……………………………..................................…..(5) TK April = = 228,9429175 = (229 Orang) Maka berdasarkan perhitunganChase strategic jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan pada periode April – Desember 2015 dapat dilihat pada Tabel berikut:

Biaya Tenaga Kerja = TK x Gaji Pokok karyawan…………….….......(6) Bulan Σ Tenaga kerja Mei 250 September 284 Juni 268 Oktober 257 Juli 271 November 256 Agustus 274 Desember 243 Biaya TK Chase Strategi Periode April-Des 2014 Bulan Σ Tenaga kerja Mei Rp 505.000.000 September Rp 573.680.000 Juni Rp 541.360.000 Oktober Rp 519.140.000 Juli Rp 547.420.000 November Rp 517.120.000 Agustus Rp 553.480.000 Desember Rp 490.860.000 Biaya Tenaga Kerja = TK x Gaji Pokok karyawan…………….….......(6) Biaya TK bulan April = 229orang x Rp 2.020.000,- = Rp 462.580.000,- ================================================================== Biaya Penyimpanan = (Inv cost) = Σ Inventori/bulan x Biaya Penyimpanan………...……...........(7) Dikarenakan jumlah inventori adalah konsiten yaitu pada titik buffer stock, maka biaya penyimpanan juga konsisten pada setiap bulannya, yaitu : Inventory = 69.769 x Rp 0,10 = Rp. 6.977,- Maka total biaya penyimpanan pada periode April – Desember 2015 adalah: Rp. 6.977,- x 9 = Rp. 62.793,-

Perhitungan biaya Level Strategi periode April-Des 2015 Bulan Dalam Rupiah Reguler Biaya Inventory Total Cost April 462,580,000 6,977 462,586,977 Mei 505,000,000 505,006,977 Juni 541,360,000 541,366,977 Juli 547,420,000 547,426,977 Agustus 553,480,000 553,486,977 September 573,680,000 573,686,977 Oktober 519,140,000 519,146,977 Nopember 517,120,000 517,126,977 Desember 490,860,000 490,866,977 4,710,702,793 Berdasarkan perhitungan Chase Strategipada Lampiran dan Tabel 13, dapat disimpulkan total biaya Perencanaan Agregat dengan metode Case Strategi pada PT. Indonesia Nippon Seiki sebesar Rp. 4.710.702.793,-

Mix strategicmerupakan metode pengabungan antara Level dan Case Stategic.Ciri strategi ini: Memiliki tingkat produksi yang tetap pada beberapa periode dan berfluktuasi sesuai perubahan permintaan berdasarkan periode yang di tetapkan Menambah dan mengurangi pekerja sesuai dengan dengan permintaan

Biaya Penyimpanan (Rp) Bulan Biaya Penyimpanan (Rp) Mei Rp. 10.600,- September Rp. 6.977,- Juni Oktober Rp. 6.054,- Juli Rp. 7.968,- November Rp. 5.232,- Agustus Rp. 8.413,- Desember Bulan Dalam Rupiah Reguler Biaya Inventory Total Cost April 502,980,000 10,763 502,990,763 Mei 10,600 502,990,600 Juni 6,977 502,986,977 Juli 557,520,000 7,968 557,527,968 Agustus 8,413 557,528,413 September 557,526,977 Oktober 509,040,000 6,054 509,046,054 Nopember 5,232 509,045,232 Desember 509,046,977 4,708,689,961 Berdasarkan perhitungan Mix Strategi data pada Lampiran dan Tabel diatas, dapat disimpulkan total biaya Perencanaan Agregat dengan metode Mix Strategi pada PT. Indonesia Nippon Seiki sebesar Rp.4.708.689.961,-

Analisa Biaya Masing-masing Strategi Metode Level Strategic Chase Strategic Mixed Strategic Biaya Tenaga Kerja Rp. 4.708.620.000,- Rp. 4.710.640.000,- Biaya Penyimpanan Rp. 75.296,- Rp. 62.793,- Rp. 69.961,- Total Biaya Rp. 4.708.695.296,- Rp. 4.710.702.793,- Rp. 4.708.689.961,- Metode Level Strategic Chase Strategic Mix Strategic Total Biaya Rp. 4.708.695.296,- Rp. 4.710.702.793,- Rp. 4.708.689.961,- Tingkat Produksi Tetap Fluktuatif Tetap dalam beberapa periode dan fluktuatif Tingkatan Biaya Kedua Ketiga Pertama Hasil Biaya rendah Membatasi permintaan pasar Biaya Tinggi Tidak membatasi permintaan Biaya lebih rendah dari metode chase

Discussion Jumlah Tenaga Kerja yang konstan cenderung menghasilkan output stabil dibandingkan dengan TK yang fluktuatif. Tenaga kerja yang fluktuatif cenderung memberikan image perusahaan, kondisi financial yang kurang stabil. Fungsi recruitment dalam administrasi juga menjadi lebih banyak jika terlalu banyak merekrut dan berganti-ganti man power.

PENUTUP KESIMPULAN Dari hasil analisa dan perhitungan Perencanaan Agregat Speedometer Roda Dua di PT. Indonesia Nippon Seiki menggunakan metode Chase, Level dan Mixed Strategy dengan metode peramalan penjualan yang mendapatkan error terkecil dan grafik ramalan penjualanyang paling responsive adalah metode deret berkala (time series methode), yaitu Moving Average.Maka diperoleh hasil biaya yang paling minimum yaitu Mixed Strategy sebesar Rp. Rp. 4.708.689.961,-Sehingga perusahaan bisa menentukan dan memilih perencanaan produksi satu tahun kedepan dengan optimal serta dapat mempertimbangkan biaya yang paling minim.

SARAN Berdasarkan hasil penelitian tersebut diajukan rekomendasi untuk para pihak yang terkait diantaranya adalah sebagai berikut: Dari hasil perencanaan produksi yang telah dibuat hendaknya perusahaan menerapkan sistem perencanaan produksi agregat satu tahun kedepan. Sehingga perusahaan dapat melakukan perencanaan yang optimal dan meningkatkan keuntungan perusahaan, karena perencanaan produksi yang digunakan oleh perusahaan masih berdasarkan pengalaman atau histori. Peneliti dalam melakukan penelitian memiliki keterbatasan, diantaranya berkaitan dengan subjek penelitian yang terbatas pada divisi Production Planning & Inventory Control. Penulis menyarankan melakukan penelitian lebih lanjut pada bagian Purchasing untuk menentukan Kebutuhan Material (Material Requrement Planning) yang akan di produksi dan perencanaan Jadwal Induk Produksi yang lebih mendetail.

DAFTAR PUSTAKA AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia). ”Statistic Motorcycle Production Wholesales Domestic and Exports”. 5 Januari 2015. http://www.aisi.or.id/statistic/ Assauri, S. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Assauri, S. 1984. Teknik dan Metode Peramalan Penerapannya Dalam Ekonomi dan Dunia Usaha. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Buffa, Elwood S dan Sarin, Rakesh K.1996. Manajemen Operasi & Produksi Modern. Ed ke-8. Jakarta: Binarupa Aksara. [FT UI] Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. 2007. Inhouse Training 20-24 Agustus 2007. Jakarta : Universitas Indonesia. Handoko, T. Hani. 2000. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Ed ke-1. Yogyakarta: BPFE. Heizer, jay dan Reinder, B. 2005 dan 2006. Manajemen Operasi. Ed ke-7. Jakarta: Salemba Empat. Ishak, Aulia. 2010. Manajemen Operasi. Jakarta: Graha Ilmu. Kusumah, Hendra.1999. Manajemen Produksi. Ed ke-3. Yogyakarta: Andi. Makridakis. 1993. Metode dan Aplikasi Peramalan. Jakarta: Bina Aksara. Ma’arif, M.S. dan H. Tanjung. 2003. Manajemen Operasi (edisi 3). Jakarta: Grasindo.

Sekian & Terimakasih