BAB 15 SIKLUS AUDIT TRANSAKSI RATNA MAPPANYUKKI
SIFAT SIKLUS PENDAPATAN Siklus pendapatan (revenue cycle) perusahaan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa dengan pelanggan dan penagihan pendapatan dalam bentuk kas. Perusahaan yang berbeda juga memiliki sumber pendapatan yang berbeda. Usaha perusahaan barang dagang, kelompok transaksi yang termasuk dalam siklus pendapatan adalah (1) penjualan kredit (penjualan yang dilakukan derngan hutang), (2) penerimaan kas (penagihan piutang dan penjualan tunai), dan (3) penyesuaian penjualan (potongan, retur penjualan dan pengurangan harga, serta piutang tak tertagih [penyisipan dan pengapusan].
Gambar 14-1 Siklus Pendapatan Transaksi pendapatan Debit Kredit Penjualan Piutang Usaha Harga Pokok Penjualan Persediaan Penerimaan Kas Diskon Penjualan Retur Penjualan dan Pegurangan Harga Retur Penjualan dan Pengurangan Harga Piutang Penyisihan utk piutang tak tertagih Beban Piutang tak tertagih Penyisihan utk piutag tak tertagih Penghapusan piutang tak tertagih
TUJUAN AUDIT Gambar 14-2 Tujuan Audit Spesifikasi Untuk Siklus Pendapatan Kategori Asersi Kelompok Transaksi atau Saldo Tujuan Audit Spesifikasi Eksistensi atau kejadian kejadian Transaksi Catatan transaksi penjualan menggambarkan barang-barang yang dikirmkan atau jasa-jasa yang diberikan selama periode berjalan (EO1) Catatan transaksi penerimaan kas menggambarkan kas yang diterima selama periode berjalan (EC2). Catatan penyesuaian penjualan selama periode berjalan menggambarkan diskon yang telah diorientasi, retur dan pengurangan harga, serta piutang tak tertagih (EO3)
Kelengkapan Hak dan Kewajiban Penilaian atau alokasi Saldo Transaksi Piutang usaha menggambarkan jumlah tagihan kepada pelanggan yang ada pada tanggal neraca (EO4). Seluruh penjualan (C1), Penerimaan, Kas (C2), dan penyesuaian penjualan (C3), yang dilakukan selama periode berjalan telah dicatat. Piutang usah; termasuk seluruh klaim kepada pelanggan pada tanggal neraca (C4) Perusahaan mempunyai hak atas piutang (RO1) dan kas (RO2) yang dihasilkan dari transaksi siklus pendapatan yang dicatat Piutang usaha pada tanggal neraca menggambarkan klaim resmi perusahaan kepada pelanggan untuk membayar (RO3) Seluruh penjualan (VA1) dan penerimaan kas (VA2) serta penyesuaian penjualan (VA3)) telah dinilai dengan menggunakan GAAP dan dijurnal, diikhtisarkan, serta diposting secara tepat.
Penyajian dan Pengungkapan Saldo Transaksi Piutang usaha menggambarkan klaim kotor perusahaan kepada pelanggan pada tanggal neraca dan sesuai dengan jumlah pada buku pembantu piutang usaha (VA4) Penyisihan untuk piutang tak tertagih menggambarkan estimasi yang layak atas perbedaan antara piutang kotor dan nilai bersih yang dapat direalisasihkan (VA5) Perincian penjualan (PD1), penerimaan kas (PD2), dan Penjualan (PD3), mendukung penyajiannya dalam laporan keuangan termasuk klasifikasi serta pengungkapan yang terkait. Piutang usaha (PD4) telah diidentifikasi dan diklasifikasikan dengan benar dalam laporan keuangan. Pengungkapan yang tepat telah dibuat atas piutang usaha yang telah disetujui atau digadaikan (PD5).
PENGGUNAAN PEMAHAMAN TENTANG BISNIS INDUSTRI KLIEN UNTUK MENGEMBANGKAN STRATEGI AUDIT Pemahaman Bisnis Dan Industri Klien Auditor menggambarkan strategi audit berdasarkan resiko salah satu saji yang material langkah pertama dalam menilai resiko itu adalah memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industri klien karena hal teersebut juga dapat membantu auditor dalam: >Merngembangkan ekspektasi tentang total pendapatan dengan memahami kapasitas klien, pasar, dan pelanggan klien. >Mengembangkan ekspektisi tentang marjin kotor dengan memahami pangsa pasar (market share) dan keunggulan kompotitif (competitive advantage) klien dipasar5. >Mengembangkan ekspektasi tentang piutang bersih berdasarkan periode penagihan rata-rata untuk klien dan industri.
Materialitas Pengetahuan tentang bisnis dan industri klien merupakan hal yang penting dalam mempertimbangkan signifikasi transaksi pewnyesuaian penjualan, diskon penjualan, serta retur penjualan, dan pengurangan harga yang sangat bervariasi dari satu industri dengan industri lainnya. Resiko Inhelen Dalam menilai resiko inhelen pada asersi siklus pendapatan, auditor harus mempertimbangkan factor pervaris (pervasive) yang dapat mempengaruhi asersi dalam beberapa siklus, termaksud siklus pendapatan serta factor-faktor yang hanya berkaitan dengan asersi tertentu dalam siklus pendapatan. Resiko prosedur analitis Resiko prosedur analitis merupaan unsure resiko deteksi bahwa prosedur analitis akan gagal mendeteksi salah saji yang material. Tahap pertama dalam melakukan prosedur analitis adalah memproleh pemahaman mengenai total pendapatan yang diberikan. (1) kapasitas klien, dan (2) pasar produk-produk klien.
Prosedur analitis l;ainnya yang dapat dinilai auditor dalam siklus pendapatan mencangkup: >Perputaran penjualan, rasio penjualan terhadap rata-rata total aktiva. >Kecendrungan dalam marjin kotor dibandingkan dengan kecendrungan dalam pangsa pasar >Estimasi piutang usaha yang memberikan pengetahuan tentang voleme penjualan perusahaan, harga, dan periose penagihan histories. >Perbandingan piutang usaha dengan piutang yang diestimasi dalam anggaran kas perusahaan >Beban piutang tak tertagih terhadap penjualan kredit bersih >Beban piutang tak tertagih terhadap piutang tak tertagih actual.
MEMPERTIMBANGKAN KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL >Lingkungan Pengendalian >Penilaian Resiko >Informasi dan Komunikasi (system akuntansi) >Pemantauan (Monitoring) >Penilaian Awal atas Resiko Pengendalian dan Strategi Audit Pendahuluan
AKTIVITAS PENGENDALIAN – TRANSAKSI PENJUALAN Bahwa terdapat dua jenis pengendalian dengan komputer: >Pengendalian umum yang berhubungan dengan lingkungan komputer dan mempunyai pengaruh pervasive terhadap aplikasi komputer. >Pengendalian aplikasi yang berhubungan dengan setiap aplikasi akuntansi yang terkomputerisasi, seperti siklus pengeluaran
DOKUMEN DAN CATATAN YANG UMUM >Pesanan pelanggan DOKUMEN DAN CATATAN YANG UMUM >Pesanan pelanggan. >Pesanan penjualan >Dokumen pengiriman. >Faktur penjualan >Daftar harga yang diotorisasi. >File transaksi penjualan. >Jurnal penjualan >File induk pelanggan. >File induk piutang usaha. >Laporan bulanan pelanggan.
FUNGSI – FUNGSI Pemrosesan transaksi pendapatan mencangkup fungsi-fungsi pendapatan berikut: >Meprakarsipenjualan. Permintaan oleh sebuah perusahaan untuk melakukan transaksi penjualan dengan perusahaan lain, meliputi: *Penerimaan pesanan pelanggan *Persetujuan kredit >Pengiriman Barang dan Jasa. Pengiriman fisik atau penyerahan barang dan jasa, meliputi: *Pemenuhan pesanan penjualan *Pengiriman pesanan penjualan >Pencatatan penjualan . Pengakuan formal atas pendapatan oleh perusahaan, meliputi: *Penagihan pelanggan *Pencatatan penjualan
System Lustratif Untuk Memproses Penjualan Kredit Informasi yang penting untuk mendokumentasikan pemahaman auditor atas pengendaliann internal. >Fungsi-fungsi kunci >Dokumtasi jejak audit >Laporan utama yang dihasilkan oleh system >Program serta file komputer yang tercangkup dalm system akuntansi
Perolehan Pemahaman Dan Penilain Resiko Pengendalian Auditor harus memperoleh pemahaman atas siklus penjualan yang mencukupi untuk merencanakan audit. Yaitu, >Mengidentifikasi jenis salah saji yang potensial >Mempertimbangkan factor-faktor yang mempengaruhi resiko salah saji yang material >Merancang pengujian subtantif
Aktivitas Pengendalian – Transaksi Penerimaan Kas Lingkup bagian ini dibatasi pada penerimaan kas dari penjualan tunai dan penagihan dari pelanggan atas penjualan kredit. Dokumen dan Catatan Umum Dokumen dan catatan penting yang digunakan dalam pemerosesan penerimaan kas adalah sebagai berikut: >Bukti penerimaan uang (remittance advice). >Pendaftaran. >Lembar perhitungan kas. >Ikhtisar kas harian. >Slip deposit yang disahkan. >File transaksi penerimaan kas. >Jurnal penerimaan kas.
Fungsi-fungsi Fungsi penerimaan kas, yang meliputi pemrosesan penerimaan dari penjualan tunai dan kredit, termasuk subfungsi berikut: >Menerima penerimaan kas >Menyetorkan kas ke bank >Mencatat penerimaan kas
Aktivitas Pengendalian – Transaksi Penyesuaian Penjualan Transaksi penyesuaian penjualan meliputi: >Pemberitahuan potongan tunai >Pemberian retur penjualan dan pengurangan harga >Penentuan piutang tak tertagih Jika tujuan pengendalian telah dicapai melalui prosedur pengendalian terprogram, maka auditor akan merencanakan lingkup pengujian yang meliputi pengujian atas. >Pengendalian umum dengan komputer >Pengendalian aplikasi komputer >Keefektifan prosedur tindak lanjut manual
Pengujian Substantif Atas Piutang Usaha Pertimbangan yang akan kita berikan di sini ditunjukan pada piutang kotor dari para pelanggan atas tran saksi penjualan kredit dan yang berhubungan dengan akun kontrak, yaitu penyisihan untuk piutang tak tertagih merupakan hal yang penting untuk mengingat kembali bahwa dengan mengaudit penjualan yang berkaitan. Penentuan Resiko Deteksi Untuk Pengujian Rincian Penilaian resiko pengendalian untuk asersi piutang usaha tergantung pada penilaian resiko pengendalian terkait untuk kelompok transaksi ini (penjualan kredit, penerimaan kas, dan penyesuaian penjualan yang mempengaruhi saldo piutang uasaha.
Prosedur Awal Titik awal untuk memenuhi setiap pengujian audit adalah memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industri klien. Prosedur awal yang penting untuk memperivikasi piutang usaha dan akun penyelisihan terkait adalah menelusuri saldo awal periode berjalan kesaldo akhir yang telah diaudit dalam kertas kerja tahun sebelumnya (jika dapat dilakukan). Prosedur Analitis Tujuan auditor dalam melakukan prosedur analitis adalah mengembangkan ekspektasi atas saldo piutang usaha, hubungan piutang usaha dengan penjualan, dalam marjin kotor perusahaan.
Pengujian Rincian Transaksi Pengujian rincian transaksi tertentu dapat dilaksanakan selama pekerjaan interim (interim work) bersama dengan pengujian pengendalian dalam bentuk pengujian bertujuan ganda. Memvouching Catatan Piutang ke Transaksi Pendukung File akan pelanggan yang diselenggarakan oleh klien harus berisi dokumen seperti pesanan pelanggan, pesanan penjualan, dokumen pengiriman, faktur penjualan, memorandum kredit.
Melakukan Pengujian Pisah Batas untuk Penjualan dan Retur Penjualan Pengujian pisah batas penjualan (sales cut-off tests) dirancang untuk memperoleh kepastian yang layak bahwa (1) penjualan dan piutang usaha telah dicatat dalam periode akuntansi dimana transaksi tersebut terjadi dan (2) ayat jurnal yang berkaitan dengan persediaan dan harga pokok penjualan telah dibuat dalam periode yang sama. Melakukan Pengujian Pisah Batas atas Penerimaan Kas Pengujian pisah batas penerimaan kas (cash receipts cutoff test) dirancang untuk memperoleh kepastian yang layak bahwa penerimaan kas telah dicatat dalam periode akuntansi yang tepat.
Pengujian Rincian Saldo Dua bidang utama dari prosedur dalam kategori pengujian substantif untuk piutang usaha ini akan dibahas : konfirmasi piutang dan prosedur tindak lanjut yang berkaitan serta prosedur untuk mengevaluasi kecukupan penyisihan piutang tak tertagih. Konfirmasi Piutang Konfirmasi piutang usaha mencakup komunkasi tertulis secara langsung antara pelanggan dan auditor. Auditor akan meminta konfirmasi piutang selama melakukan audit, kecuali: >Piutang usaha bersifat tidak material terhadap laporan keuangan >penggunaan konfirmasi akan menjadi tidak efektif
Formulir Konfirmasi Ada dua formulir permintaan konfirmasi: >Konfirmasi Positif >Konfirmasi Negatif Penentuan Waktu Dan Luas Permintaan Konfirnasi Luas permintaan konfirmasi, atau ukuran sample berhubungan terbalik dengan setiap factor-faktorr berikut: >Tingkat resiko deteksi yang dapat duterima untuk arsesi dimana bukti konfirmasi dipakai >Luas dimana pengujian sudstantif lainnya akan bermanfaat untuk mencapai tingkat resiko tersebut >Salah saji piutang usaha yang dapat ditoleransi
Pengendalian atas Permintaan Konfirmasi Mengendalikan setiap langkah dalam proses konfirmasi. Hal ini berikut: >Memastikan bahwa jumlah, nam, dan alamat pada konfirmasi telah sesuai dengan data akun pelanggan >Menjaga peyimpanan konfirmasi sampai dikirimkan >Mewajibkan pengiriman jawaban langsung ke auditor Memeriksa Penagihan Berikutnya Bukti terbaik mengenai eksistensi dan ketertagihan piutang adalah penerimaan pembayaran dari pelanggan, sebelum mengakhiri pekerjaan lapangan audit, klien mungkin telah menerima pembayaran dari beberapa pelanggansebagai pelunashutang pada tanggal konfirmasi.
Memvouching Faktur-faktur terbuka yang Berisi Saldo Satu-satunya perbedaan adalah bahwa prosedur tersebut dibatasi untuk itemitem yang mengandung saldo akun per tanggal dimana jawaban konfirmasi tidak diterima dan bukan keseluruhan populasi piutang usaha. Mengikhtisarkan dan Mengevaluasi hasil Ikhtiar tersebut harus memberikan, pada tingkat minimum, data statistik mengenai: Jumlah dan nilai dollar dan konfirmasi yang dikirimkan serta jawaban yang diterima Proporsi dari total populasi yang dicakup oleh sample
Aplikabilitas asersi Konfirmasi piutang usaha merupakan sumber bukti yang utama dalam memenuhi asersi eksistensi atau kejadian, akan tetapi jawaban atas konfirmasi itu dapat mengungkapkan item-item yang telah dibayar sebelumnya atau item-item yang tidak sesuai yang mempengaruhi penilaian yang tepat atas jumlah yang terhutang. Mengevaluasi Kelayakan Penyisihan Piutang Tak Tertagih Penggunaan perangkat lunak audit tergeneralisasi untuk menjumlah secara vertical dan menjumlah kesamping neraca saldo umur piutang usaha. Pengevaluasian estimasi sebelumnya atas piutang tak tertagih dengan pengalaman berikutnya dan melihat kembali pengalaman sebelumya.
Perbandingan Penyajiaan Laporan dengan GAAP Auditor harus memiliki pengetahuan tentang cara penyajian laporan dan persyaratan pengungkapan untuk piutang usaha dan penjualan menurut prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umumnya (GAAP). Persyaratan ini meliputu identifikasi dan klasifikasi yang tepat, serta pihak terkait lainnya Jasa Bernilai Tambahan Dalam proses pelaksanaan audit, auditor dapat menetapkan tolak ukur (benchmark) atas kinerja perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain, sebagai contoh auditor dapat membicarakan: Perusahaan telah secara efektif memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan penjualan berdasarkan rasio penjualan terhadap total aktiva. Piutang telah tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan penjualan, sehingga menghabiskan arus kas.
KASUS Informasi berikut diambil dari catatan akuntansi Aurora Manufacturing, Inc. Tahun 5 Tahun 4 Tahun 3 Tahun 2 Tahun 1 Blm diaudit Diaudit Diaudit Diaudit Diaudit Piutang Usaha Kotor 535.000 295.000 265.000 207.500 175.000 Penyisihan Piutang (14.150) (6.400) (5.275) (5.900) (5.400) Tak Tertagih Total Aktiva 2.200.000 1.800.000 1.500.000 1.200.000 1.000.000 Total Pendapatan 2.700.000 2.050.000 1.750.000 1.400.000 1.200.000 Beban Piutang Tak 33.750 25.625 21.875 17.500 15.000 Tertagih Penghapusan Piutang 26.000 24.500 22.500 17.000 14.000 Usaha
KASUS Tahun 5 Tahun 4 Tahun 3 Tahun 2 Tahun 1 Blm diaudit Diaudit Diaudit Diaudit Diaudit Rata-rata industri Penjualan thd Total 1,23 1,23 1,29 1,26 Aktiva Periode Penagihan 47 48 47 47 Piutang Usaha Beban Piutang tak 1,5% 1,3% 1,25% 1,25% Tertagih thd Penjualan Kredit Bersih