PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN KELOMPOK 9 Khafid Ibnu Qoyyim (4301415004) Mirawati Effendi (4301415032) Nanda Thyareza Imaniar (4301415038) Layla Nur Rahmawati (4301415042)
Dasar Teori Sabun adalah bahan yang digunakan untuk mencuci dan mengemulsi, terdiri dari dua komponen utama yaitu asam lemak dengan rantai karbon C16 dan sodium atau potasium. Sabun merupakan pembersih yang dibuat dengan reaksi kimia antara kalium atau natrium dengan asam lemak dari minyak nabati atau lemak hewani. Sabun yang dibuat dengan NaOH dikenal dengan sabun keras (hard soap), sedangkan sabun yang dibuat dengan KOH dikenal dengan sabun lunak (soft soap). Sabun dibuat dengan dua cara yaitu proses saponifikasi dan proses netralisasi minyak. Proses saponifikasi minyak akan memperoleh produk sampingan yaitu gliserol, sedangkan proses netralisasi tidak akan memperoleh gliserol. Proses saponifikasi terjadi karena reaksi antara trigliserida dengan alkali, sedangkan proses netralisasi terjadi karena reaksi asam lemak bebas dengan alkali (Qisti, 2009). Sabun merupakan senyawa garam dari asam-asam lemak tinggi, seperti natrium stearat, C17H35COO-Na+. Aksi pencucian dari sabun banyak dihasilkan dari kekuatan pengemulsian dan kemampuan menurunkan tegangan permukaan dari air. Konsep ini dapat di pahami dengan mengingat kedua sifat dari anion sabun (Ahmad, 2004).
Faktor yang mempengaruhi reaksi penyabunan Konsentrasi basa yang digunakan dihitung berdasarkan stoikiometri reaksinya, dimana penambahan basa harus sedikit berlebih dari minyak agar tersabunnya sempurna. Jika basa yang digunakan terlalu pekat akan menyebabkan terpecahnya emulsi pada larutan sehingga fasenya tidak homogen Konsentrasi larutan NaOH Pengadukan dilakukan untuk memperbesar probabilitas tumbukan molekul-molekul reaktan yang bereaksi. Jika tumbukan antar molekul reaktan semakin besar maka kemungkinan terjadinya reaksi semakin besar pula Pengadukan Pada kisaran suhu tertentu kenaikan suhu akan mempercepat reaksi yang artinya menaikkan hasil dalam waktu yang lebih cepat. Tetapi jika kenaikan suhu melebihi suhu optimumnya maka akan menyebabkan pengurangan hasil pereaksi atau dengan kata lain hasilnya akan menurun. Suhu Semakin lama waktu reaksi menyebabkan semakin banyak pula minyak yang dapat tersabun, berarti hasil yang didapat juga semakin tinggi. Tetapi jika reaksi telah mencapai kondisi setimbangnya, penambahan waktu tidak akan meningkatkan jumlah minyak yang tersabun Waktu
Pengertian Sabun Transparan Sabun transparan adalah jenis sabun yang bening sehingga tampak tembus pandang dan menghasilkan busa yang lebih lembut dan tampak lebih menarik (Priani dan Lukmayani, 2010). Sama halnya dengan sabun mandi biasa, sabun transparan juga merupakan hasil reaksi penyabunan antara asam lemak dengan basa kuat, hanya saja penampakannya transparan (Bunta, 2013). Sabun ini mudah sekali larut karena mempunyai sifat sukar mengering. Sabun transparan ini lebih unggul daripada sabun mandi biasa, selain dari tampilannya yang transparan yang menawan, sabun ini sangat lembut di kulit dan dapat melembabkan kulit (Priani, 2010). Kegunaan sabun ialah kemampuannya mengemulsi kotoran berminyak sehingga dapat dibuang dengan pembilasan. Sedangkan kekurangan utama dari sabun adalah bahwa mereka mengendap dalam air sadah (air yang mengandung Ca2+, Mg2+, Fe3+, dan sebagainya) dan meninggalkan suatu residu (Fessenden, 2010).
Faktor yang mempengaruhi transparansi sabun Kandungan alkohol Etanol digunakan sebagai pelarut pada proses pembuatan sabun transparan karena sifatnya yang mudah larut dalam air dan lemak. Gula Gula bersifat humektan, dikenal membantu pembusaan sabun. Semakin putih warna gula akan semakin jernih sabun transparan yang dihasilkan. Terlalu banyak gula, produk sabun menjadi lengket, pada permukaan sabun keluar gelembung kecil-kecil. Gula yang paling baik untuk sabun transparan adalah gula yang apabila dicairkan berwarna jernih seperti gliserin, karena warna gula sangat mempengaruhi warna sabun transparan akhir. Gula lokal yang berwarna agak kecoklatan, hasil sabun akhir juga tidak bening, jernih tanpa warna tetapi juga agak kecoklatan. Gliserin Gliserin adalah produk samping dari reaksi hidrolisis antara minyak nabati dengan air untuk menghasilkan asam lemak. Gliserin merupakan humektan sehingga dapat berfungsi sebagai pelembap pada kulit.