Beberapa jenis single line diagram yaitu : Single line diagram yang terdapat pada panel kontrol. Single line diagram peralatan daya Gardu Induk. Single line diagram meter, kontrol dan proteksi. Single line diagram sumber AC dan DC. 1. SINGLE LINE DIAGRAM YANG TERDAPAT PADA PANEL KONTROL Single line diagram yang terdapat pada panel kontrol, berfungsi untuk mempermudah Operator melakukan manuver jaringan. Single line diagram dibedakan atas beberapa warna pada tegangan kerja yang berbeda ; 20 kV : Coklat, 70 kV : Kuning, 150 kV : Merah 500 kV : Biru )
Pengoperasian PMT dapat dilakukan melalui - Panel / Lokal atau Remote dari APD/UPB/ACC/JCC (20 kV/ 70 kV/ 150 kV/ 500 kV). Pengoperasian PMS pada umumnya masih dilakukan secara lokal. Pada panel/kubikel TM ( 20 kV ) umumnya tidak terdapat gambar single line diagram, tapi pada masing-masing kubikel tersebut telah dilengkapi dengan nama-nama penyulang ( Feeder/Out going , incoming trafo dan sebagainya. Pengoperasian PMT kubikel 20 kV dapat dilakukan dari panel kontrol atau secara remote dari APD/UJ untuk daerah-daerah yang telah dilengkapi dengan sarana remote.
2. SINGLE LINE DIAGRAM PERALATAN DAYA GARDU INDUK. Single line diagram ini berfungsi untuk dapat memahami peralatan daya yang terpasang di Gardi Induk/Switch Yard. Untuk single line diagram meter, kontrol dan porteksi serta single line diagram sumber AC dan DC dibahas khusus Sistem Proteksi
PERALATAN TERPASANG PADA GARDU INDUK 20 KV 1.PENGERTIAN Instalasi 20 kV di Gardu Induk pada dasarnya sudah terangkai dalam suatu kubikel. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengoperasian dan pemeliharaan, effisiensi pengaturan ruangan dan yang sangat penting yang tidak boleh dilupakan adalah untuk keamanan petugas/operator. Berdasarkan fungsi serta penempatannya, maka kubikel di Gardu Induk diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Kubikel Incoming Trafo ( kabel masuk ). 2. Kubikel Outgoing ( kabel keluar ) 3. Kubikel Kopel ( bus couple ) 4. Kubikel Bustie ( bus section ) 5. Kubikel Pemakaian sendiri ( trafo PS ). 6. Kubikel untuk Pengukuran trafo ( trafo tegangan & trafo arus ) 7. Kubikel Bus ( interface ). Gardu Induk bila dilihat dari model atau type dapat dibedakan : 1. Gardu Induk dengan model terbuka ( open type ). 2. Gardu Induk denagn model tertutup ( close type ). Bila dilihat dari jenis konstruksi busbarnya, maka pada kubikel di Gardu Induk dapat dibedakan : 1. Kubikel dengan busbar diatas. 2. Kubikel dengan bsubar dibawah.
BAGIAN – BAGIAN A. Kubikel 20 Kv Kubikel 20 kV adalah seperangkat peralatan listrik yang terpasang pada ruang tertutup yang dapat berfungsi sebagai pembagi, pengontrol dan proteksi sistim penyaluran listrik. Peralatan yang terpasang pada kubikel 20 kV terdiri dari beberapa kompartemen yaitu : 1. Kompartemen PMT. 2. Kompartemen Busbar. 3. Kompartemen Sambungan Kabel/Indoor Termination. 4. Kompartemen Auxiliary Tegangan Rendah. 3. a. Kompartemen PMT. Pada kompartemen ini terpasang ”Withdrawable Circuit Breaker” dimana pada bagian ini PMT dan mekanisme penggeraknya dapat dengan mudah dikeluarkan/dimasukkan kedalam kubikel, baik untuk keperluan pemeliharaan ataupun untuk kepentingan lainnya. b.Kompartemen Busbar. Pada bagian ini semua tertutup oleh bagian metal. Kompartemen busbar ini dirancang agar bagian yang bergerak seminimum mungkin dan busbar ini dapat dibuat dari tembaga atau aluminium dengan bentuk disesuaikan dengan rancangan dari masing-masing pabrik.
PEMUTUS TENAGA ( PMT ) 1. PENGERTIAN PMT PMT ( Pemutus Tenaga ) adalah alat yang dapat digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan rangkaian sistim tenaga listrik dalam keadaan berbeban dan bisa digunakan untuk memutus arus gangguan. Pada waktu pemutusan/menghubungkan arus/daya listrik akan terjadi busur api. Pemadam busur api listrik pada waktu pemutusan dapat dilakukan oleh beberapa macam bahan, yaitu minyak, udara atau gas. PMT 20 kV di Gardu Induk pada umumnya dirancang dapat dikeluarkan dari kubikel dengan cara ditarik keluar. Sehingga PMT dan mekanisme penggeraknya dapat dengan mudah dikeluarkan/dimasukkan untuk keperluan pemeliharaan. Umumnya PMT dengan jenis pabrik dan dengan rating sama, mempunyai konstruksi dan rangkaian kontrol yang sama sehingga dapat dipindah antar kubikel dan hanya perlu satu PMT cadangan untuk PMT dengan rating yang sama. Selama operasi seluruh bagian yang bertegangan tertutup dengan pelindung metal yang ditanahkan, untuk menjamin agar operator aman selama mengoperasikannya. Untuk mengeluarkan/memasukkan PMT dari/ke kubikel, urutannya harus benar dan dicek untuk setiap langkah agar aman.
2. MACAM – MACAM PMT. Berdasarkan media pemadam bususr api listrik tersebut, PMT dapat dibagi manjadi : 1. PMT dengan media minyak. 2. PMT dengan media udara. 3. PMT dengan media gas. 3. PMT DENGAN MEDIA MINYAK 3.1. PMT dengan banyak menggunakan minyak (Bulk Oil Circuit Breaker). PMT dengan banyak menggunakan minyak secara umum digunakan pada sistim tegangan sampai dengan 245 kV. Pada type ini minyak berfungsi sebagai : # Peredam loncatan bunga api selama pemutusan kontak-kontak dan sebagai bahan isolasi antara bagian-bagian yang bertegangan dengan body dari PMT. Pada PMT type ini ada yang mempunyai alat pembatas busur ada pula yang tidak memakai. 3.2. PMT dengan sedikit minyak (Bulk Oil Content Circuit Breaker). Pada PMT dengan sedikit menggunakan minyak ini, minyak hanya dipergunakan sebagai peredam loncatan bunga api, sedangkan bahan isolasi dari bagian-bagian yang bertegangan digunakan porselin atau material isolasi jenis organik.
4. PMT DENGAN MEDIA UDARA 4.1. PMT Udara Hembus (Air Blast Circuit Breaker). Pada PMT Udara Hembus, udara bertekanan tinggi dihembuskan ke busur api melalui nozzle pada kontak pemisah. Ionisasi media diantara kontak dipadamkan oleh hembusan udara. Setelah pemadaman busur api dengan udara tekanan tinggi, udara ini juga berfungsi mencegah restriking voltage (tegangan pukul). Kontak PMT dan katup hembusan udara ditempatkan didalam isolator. 4.2. PMT dengan hampa udara (Vacum Circuit Breaker). Kontak-kontak pemutus dari PMT ini terdiri dari kontak tetap dan kontak bergerak yang ditempatkan dalam ruangan hampa udara. Ruang hampa udara ini mempunyai dielektric strength ( kekuatan dielektrik ) yang tinggi dan media pemadam busur api yang baik.
5. PMT DENGAN MEDIA GAS Media gas yang digunakan adalah Gas SF 6 ( Sulphur hexaflouride ), dimana sifat-sifat gas SF 6 murni adalah tidak berwarna, tidak berbau, tidak beracun dan tidak mudah terbakar. Pada temperatur tinggi, sifat gas ini mempunyai sifat tidak merusak metal, plastik dan bermacam-macam bahan yang umumnya digunakan dalam pemutus tenaga tegangan tinggi. Sebagai isolasi listrik, gas SF 6 ini mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi ( 2,35 kali udara ) dan kekuatan dielektrik ini bertambah seiring dengan bertambahnya tekanan. Sifat lain dari gas SF 6 ini adalah mampu mengembalikan kekuatan dielektrik dengan cepat, setelah arus bunga api listrik melalui titik nol.
6. KONSTRUKSI PMT PMT terdiri dari 2 bagian utama yaitu : 6.1. Ruang Media Kontak. Adalah tempat memutuskan/menutup rangkaian arus listrik sekaligus sebagai tempat pemadaman busur api. Pada ruang media kontak ini terdapat : 6.1.1. Kontak gerak. 6.1.2. Kontak tetap. 6.1.3. Media pemadam busur api. Media pemadam busur api yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai media pemadam busur api, antara lain untuk minyak dan gas SF 6. 6.2. Mekanis Penggerak. Adalah bagian yang menyediakan tenaga untuk menggerakkan kontak gerak pada pembukaan/penutupan PMT. Mekanisme penggerak yang digunakan untuk PMT 20 kV umumnya dengan pegas. Ketiga pole dari kontak gerak diikat bersama-sama dengan lever penggerak ke pegas penggerak. Mekanis penggerak dilengkapi dengan motor untuk pengisian pegas close secara otomatis. Selain itu dilengkapi juga dengan magnet pelepas pegas, untuk menutup secara elektrik melalui saklar operasi atau peralatan lain untuk penutupan secara remote. Untuk pelepasan secara remote melalui operator atau rele disediakan triping coil. Jika tegangan kontrol hilang pegas close dapat diisi melalui handle secara manual.
7. PEMISAH PERALATAN DAN PEMISAH TANAH Pemisah ( PMS ) adalah alat yang digunakan untuk menyatakan secara visual bahwa suatu peralatan listrik sudah bebas dari tegangan kerja. Oleh karena itu pemisah tidak diperbolehkan untuk dimasukkan atau dikeluarkan pada rangkaian listrik dalam keadaan berbeban. 1. Pemisah Peralatan ( PMS Peralatan ) Pemisah Peralatan ( PMS Peralatan ) berfungsi untuk memisahkan peralatan yang akan dipelihara agar terlihat secara visual bahwa peralatan yang akan dipelihara sudah terpisah dari bagian yang bertegangan, sehingga aman bagi petugas terhadap tegangan dari luar peralatan tersebut. Lengan kontak PMT 20 kV pada kubikel di sisi rel, berfungsi sebagai pemisah, dimana untuk memisahkan dilakukan dengan cara mengeluarkan PMT dari kubikel tersebut atau diposisikan test.
2. Pemisah Tanah ( PMS Tanah ) Pemisah tanah ( PMS Tanah ) berfungsi untuk pengamanan petugas yang akan bekerja, agar aman terhadap tegangan sisa dan tegangan induksi. Pemisah tanah pada kubikel adalah mentanahkan di sisi kabel. Sedangkan untuk mentanahkan di sisi busbar/rel harus dilakukan secara lokal melalui grounding flexible atau melalui pentanahan model dorong. PMS tanah di sisi kabel mempunyai kecapatan masuk yang tinggi, agar jika PMS tanah dimasukkan dan membuang muatan listrik karena ada muatan sisa atau ada induksi tidak berbahaya. PMS tanah ini dioperasikan dari depan panel dan interlok dengan PMT.
8. BUSBAR / REL 20 kV Busbar 20 kV pada kubikel berfungsi sebagai penghubung antara kabel masuk dengan beberapa penyulang. Bentuk busbar/rel 20 kV ada yang berpenampang bulat/pipa, setengah bulat dan ada pula yang berbentuk plat sesuai dengan rancangan pabrik kubikelnya. Bahan yang digunakan adalah tembaga. Besar kecilnya penampang busbar/rel 20 kV tergantung pada besar/kecilnya daya yang akan disalurkan. Contoh : Pipa Tembaga untuk busbar/rel pada kubikel Merlin Gerin. Pipa setengan bulat Tembaga pada busbar/rel kubikel ABB. Pipa pejal Tembaga untuk busbar/rel Siemen, Fuji. Untuk merangkai kubikel-kubikel 20 kV dengan busbar/rel bulat pipa agar diperhatikan betul-betul rata. Hal ini untuk mencegah tingginya tahanan kontak pada sambungan rel, yang dapat mengakibatkan gangguan/ kerusakan.
CUBICLE 20 KV I. DIFINISI CUBICLE 20 KV. CUBICLE 20 kV adalah seperangkat peralatan listrik yang terpasang pada ruang tertutup yang berfungsi sebagai pembagi, pengontrol dan proteksi sistem penyaluran tenaga listrik.
II.PERALATAN TERPASANG. CUBICLE 20 KV II.PERALATAN TERPASANG. CB/PMT (Circuit Breaker/Pemutus Tenaga ). CT (Current Transformer / Trafo Arus ) PT (Potensial Transformer/Tarfo Tegangan ) DS/PMS ( Disconecting Switch / Pemisah ) Busbar ( Rel ). Relay ( OCR / GFR ). Meter ( Ampere, kV, kWH Meter ). Lemari Kontrol.