KARAKTER BANGSA DAN KEUNAIRAN PPKMB 2014 excellence with morality
FOKUS PRESENTASI Rasional Pengertian dan Contoh Kerangka Konseptual Urgensi Jatidiri/Karakter Bangsa Posisi Universitas Airlangga dalam Konteks Pengembangan Karakter Bangsa Sejarah Unair Statuta Unair 6. Pelaksanaan dalam Kurikulum Wajib Universitas (Study Excursie & Kemah Kebangsaan) 7. Penutup
PERLU REVITALISASI PEMBANGUNAN Rasional Karakter bangsa: pilar penting dlm kehidupan berbangsa-bernegara. Karakter bangsa ibarat kemudikemudidlm kehidupan berbangsa-bernegara. Pembangunan karakter merupakan amanat pendiri negara dan telah dimulai sejak awal kemerdekaan. Fenomena keseharian menunjukkan perilaku masyarakat belum sejalan dg karakter bangsa yg dijiwai oleh Falsafah Pancasila Keajegan perhatian terhadap pembangunan karakter bangsa belum terjaga dg baik, sehingga hasilnya belum optimal. PERLU REVITALISASI PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA
Apa itu KARAKTER? Karakter/jatidiri sebagai kekuatan jiwa (the power of mind) manusia yang terdiri dari sifat, watak, faham, semangat, kepribadian, moralitas, akhlak, dan keyakinan, yang merupakan hasil proses belajar dalam waktu yang panjang, dan yang muncul dalam ekspresi dan aktualisasi diri, serta dalam pola-pola perilaku berhidupan, bermasyarakat, dan berbudaya. Von Savigny menyebut tiap bangsa sesungguhnya memiliki VOLKGEIST (jiwa bangsa)
Apa itu KARAKTER? Perhatikan pikiranmu karena akan menjadi kata-kata; Perhatikan kata-katamu, karena akan menjadi perbuatan; Perhatikan perbuatanmu, karena akan menjadi kebiasaan; Perhatikan kebiasaanmu, karena akan membentuk karakter; Perhatikan karaktermu, karena akan menentukan masa depan hidupmu” (Dalai Lama)
KARAKTER BANGSA DALAM KONTEKS KEINDONESIAAN (5 DASAR) Nilai-nilai itu meliputi : (1). Ketuhanan yang maha Esa, (2) Kemanusiaan yang adil dan beradab (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan (5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Nilai Pancasila). Nilai-nilai ini selaras dengan nilai-nilai 5 pilars characteristics : Transendensi: Menyadari bahwa manusia merupakan ciptaan Tuhan yang maha Esa. Darinya akan memunculkan penghambaan semata-mata pada Tuhannya yang Esa. Kesadaran ini juga berarti memahami keberadaan diri dan alam sekitar sehingga mampu memakmurkannya. Humanisasi: Setiap manusia pada hakekatnya setara di mata Tuhan kecuali ilmu dan ketakwaan yang membedakannya. Manusia diciptakan sebagai subjek yang memiliki potensi.
KARAKTER BANGSA DALAM KONTEKS KEINDONESIAAN (5 DASAR) Nilai-nilai ini selaras dengan nilai-nilai 5 pilars characteristics : Kebinekaan: Kesadaran akan ada sekian banyak perbedaan di dunia. Akan tetapi, mampu mengambil kesamaan untuk menumbuhkan kekuatan; Liberasi: Pembebasan atas penindasan sesama manusia. Olehnya, tidak dibenarkan adanya penjajahan manusia oleh manusia. Keadilan: Keadilan merupakan kunci kesejahteraan. Adil tidak berarti sama, tetapi proporsional.
MASYARAKAT TANPA KARAKTER politik tanpa prinsip 7 DOSA SOSIAL kekayaan tanpa kerja keras perniagaan tanpa moralitas KOTA JAHILIYYAH atau KOTA KORUP (citta coorottisima) kesenangan tanpa nurani pendidikan tanpa karakter sains tanpa humanitas peribadatan tanpa pengorbanan
CONTOH-CONTOH YANG MENGEMUKA excellence with morality
excellence with morality Contoh Lainnya: Konflik yang berdimensikan SARA; Degradasi nilai-nilai kejujuran (lihatlah fenomena Unas) Politik uang dalam setiap pelaksanaan pemilihan umum, Dan sebagainya excellence with morality
Potensi Sikap Intoleransi Sosial Menguat (Jawa Pos, 30 November 2011) Suka/Setuju Tidak Suka/Tidak setuju Tetangga beda suku 59,42 % 39, 75 % Tetangga Beda agama 54,5% 44, 08% Rumah ibadah agama lain di lingkungan 45% 49,50%
Masih Ingat Gambar ini KELUARGA SIANI YANG TERUSIR DARI KAMPUNGNYA GARA-GARA MENYAMPAIKAN KEJUJURAN
Tawuran antar masyarakat
excellence with morality 3. KERANGKA KONSEPTUAL excellence with morality
Kerangka Dasar (Mengacu Grand Desain Pendidikan Karkater Nasional) Disorientasi & belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila. Bergesernya nilai-nilai kehidupan. Memudarnya nilai-nilai budaya bangsa. Ancaman disintegrasi bangsa. Melemahnya kemandirian bangsa. Keterbatasan perangkat terpadu untuk pembangunan karakter bangsa. PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA: Berlandaskan konsensus nasional: PANCASILA, UUD N 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI Memperhatikan lingkungan strategis: 1. Regional & global sbg peluang sekaligus juga ancaman lunturnya nilai-nilai luhur Pancasila. 2. Nasional: Perkembangan pembangunan fisik dan belum diimbangi dengan pembangunan karakter bangsa. Membangun jati diri dan karakter bangsa yg belandaskan Pancasila yg dibangun melalui olah hati, olah pikir, olah raga dan olah rasa/karsa
Kerangka Teoritik Pendidikan Karakter untuk Kebangsaan Von Savigny mengatakan bahwa setiap bangsa pada dasarnya memiliki volkgeist (jiwa bangsa) Karakter bangsa menentukan kemajuan atau kemunduran suatu bangsa (Lihat penelitian Lawrence E. Harrison and Samuel P. Hutington (2000) dalam Culture Matter: How Values Shape Human Progress) Menurut Simon Philips (2008), karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan. Karakter bangsa merupakan aspek penting dari kualitas SDM karena turut menentukan kemajuan suatu bangsa. Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Usia dini merupakan masa emas namun kritis bagi pembentukan karakter seseorang.
Karakter Bangsa untuk Masa Depan Bangsa Tiga jenis karakter: Karakter Privat: tanggungjawab moral, disiplin diri, penghargaan pada harkat dan martabat manusia; Karakter Publik: kepedulian sebagai warga negara, kesopanan, mengindahkan aturan main, kemauan untuk mendengar, bernegosiasi, kompromi Karakter Bangsa (Indonesia): karakter yang berlandaskan Pancasila yang memuat elemen kepribadian sebagai jati diri /karakter bangsa
Unsur-Unsur Pembentuk Karakter Bangsa FAKTOR FISIK: Lingkungan Alam /iklim KARAKTER BANGSA Karakteristik moral Kebiasaan-kebiasaan berpikir dan berperilaku FAKTOR NON FISIK: Agama Hukum Kebijaksanaan Pemerintah Nilai-nilai dan tata krama sosial Adat Istiadat WARISAN BUDAYA Upacara-upacara dan tradisi-tradisi budaya dalam keagamaan
4. URGENSI JATI DIRI/ KARAKTER BANGSA? excellence with morality
Indonesia, 237 Juta penduduk (SP, 2010), > 500 grup etnik, 17 Indonesia, 237 Juta penduduk (SP, 2010), > 500 grup etnik, 17.000 pulau, keanekaragaman budaya, kekayaan alami + 5000 km
KARAKTER BERWAWASAN KEBANGSAAN SEBAGAI PEMERSATU BANGSA INDONESIA Sabang P.Miangas Merauke P.Rote KARAKTER BERWAWASAN KEBANGSAAN SEBAGAI PEMERSATU BANGSA INDONESIA
TANTANGAN KEHIDUPAN KEBANGSAAN INDONEISA Tantangan Eksternal, berupa arus gelombang Globalisasi dan pertaruang antar ideologi melalui media massa; Tantangan Internal yang bersumber dari keragaman kebudayaan, suku, agama dan ras Melemahnya penghayatan terhadap nilai-nilai Pancasila akibat dari ketidakmampuan mengelola 2 tantangan,
Bahaya manusia Indonesia menjadi manusia individualis dan prgamatis Tantang Eksternal Bahaya manusia Indonesia menjadi manusia individualis dan prgamatis . Menipisnya nasionalisme, lunturnya semangat gotong-royong, menguatnya ikatan2 primordial, merajalelanya tindakan2 kekerasan dll Globalisasi dengan modernisasi di segala bidang berimplikasi pada melemahnya kehidupan kebangsaan kita
SARA (SUKU, AGAMA DAN RAS) Tantantang Internal BHINEKA TUNGGAL IKA FAKTOR PEMERSATU PLURALITAS SARA (SUKU, AGAMA DAN RAS) FAKTOR PEMECAH BHINEKA (ME)RUSAK IKA
FILOSOFI DASAR pendidikan nasional menurut Ki Hadjar Dewantara bahwa pendidikan sebagai daya upaya memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup, yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya Thomas Lickona (pakar pendidikan dari Cortland University) mengungkapkan bahwa ada sepuluh tanda jaman yang kini terjadi, tetapi harus diwaspadai karena dapat membawa bangsa menuju jurang kehancuran. 10 tanda jaman itu adalah (diubah): (1) meningkatnya kekerasan di kalangan remaja/masyarakat; (2) penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk/tidak baku; (3) pengaruh peer-group (geng) dalam tindak kekerasan, menguat; (4) meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba; alkohol dan seks bebas; (5) semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk; (6) menurunnya etos kerja; (7) semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru; (8) rendahnya rasa tanggung jawab individu dan kelompok; (9) membudayanya kebohongan/ketidakjujuran, dan (10) adanya rasa saling curiga dan kebencian antar sesama.
Akibat dari the existing situation SEMU (Senang Basa Basi & Budaya Abs) TIDAK SINCERE (Tidak Tulus Ikhlas – Tidak Sungguh-sungguh) AKIBATNYA: DATA TIDAK AKURAT, KEBIJAKAN TIDAK TEPAT, TIDAK RELEVAN, DLL
Timbulkan Akibat Buruk: BANGSA INDONESIA MENGALAMI KRISIS KEPRIBADIAN ? Ajaran agama mengatakan: Dan perumpamaan kalimat (kebijakan) yang buruk bagaikan pohon yang buruk, yang telah dicabut akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tegak sedikitpun (QS, 14:26). Timbulkan Akibat Buruk: Karakter Bangsa Luntur Bencana Meluas Di Bidang: Krisis Politik - Ekonomi - Moneter - Kepercayaan – Hukum - Dll
5. Posisi Universitas Airlangga dalam (Konteks) Pengembangan Karakter Bangsa
Konsep Dasar Karakter Universitas Airlangga VISI UNIVERSITAS AIRLANGGA (: Kemandirian, keunggulan akademik, inovasi berdasarkan moral agama. Konsep dasar Excellence with Morality memberikan koridor moral bagi penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi dan pengelolaan institusi; Karakter Universitas Airlangga berfungsi untuk memperkuat karakter bangsa, sekaligus sebagai identitas keluaran pendidikan Universitas Airlangga; excellence with morality
Apa dan bagaimana Unair Sejarah dan Filosofi Unair sebagai Universitas Statuta Unair memperjelas komitmen excellence with morality excellence with morality
NILAI UTAMA YANG DIKEMBANGKAN
Karakter Airlangga yang disusun pada 2011 lalu, diarahkan pada 10 nilai utama (Karakter Airlangga Framework) didasari oleh spiritualitas-humanis yang berkebudayaan sebagai implementasi visi Universitas Airlangga (Inovatif, Terkemuka, dan Mandiri beradasar Moral Agama). Ke 10 nilai utama tersebut adalah, 1) religiusitas (spiritualitas-humanis), 2) tanggungjawab dan kedisiplinan, 3) kejujuran dan kearifan, 4) hormat dan santun, 5) Dermawan, Suka menolong dan Gotong-royong/Kerjasama, 6) Percaya Diri, Kreatif dan Pekerja keras, 7) Kepemimpinan dan Keadilan, 8) Baik dan Rendah Hati, 9) Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan, 10) kemandirian FOKUS KARAKTER AIRLANGGA
Airlangga Character Framework (1) RELIGIUS (BERAKHLAK MULIA) (2) Tanggungjawab, kedisiplinan, kemandirian (5) Dermawan, suka menolong, dan kegotongroyongan (6) Percaya Diri, Kreatif dan Pekerja keras (3) kejujuran dan kearifan, (7) Kepemimpinan dan Keadilan (8) Baik dan Rendah Hati (4) hormat dan santun (9) Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan (10 kemandirian
KARAKTER UNIVERSITAS AIRLANGGA Warga Universitas Airlangga EXCELLENCE WITH MORALITY excellence with morality
6. REALISASI PEMBELAJARAN KARAKTER ? excellence with morality
sebagai pembangun kembali karakter bangsa (character builder). 3 STRATEGI PENGUATAN KARAKTER MAHASISWA sebagai pemberdaya karakter (character enabler). sebagai perekayasa karakter (character engineer)
Tiga Pendekatan dalam Membangun Karakter Bangsa: Social-cultural development, melalui penciptaan dan pembiasaan perilaku dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. 2. Psycho-paedagogical development, melalui perkembangan psikologis seseorang melalui proses belajar. 3. Socio-political development, melalui berbagai intervensi kebijakan politik pemerintah.
PROSES PENDIDIKAN KOMPREHENSIF OLAH HATI: OLAH PIKIR: Religius Cerdas Perilaku Berkarakter OLAH RASA DAN KARSA: OLAH RAGA: Moderat Mandiri
Fungsi dan Relevansi Karakter UA Penguat Karakter khusus dari identitas diri di tengah pergaulan antara manusia Perbedaan eksistensi diri yang memberi kebanggaan diri, Pedoman untuk bersikap dan berperilaku sebagai warga UA, Penguat mental dalam menghadapi godaan dan stimuli dari luar, Menjadi spirit untuk bersaing atau bertarung dalam kancah pergaulan dunia. excellence with morality
excellence with morality Realisasi Karakter UA Karakter Ke-Universitas Airlangga-an berpedoman pada 5 pilar karakter bangsa dan simbol philanthropi Prabu Airlangga, Karakter Ke-Universitas Airlangga-an harus memberi rasa kebanggaan proporsional kepada bangsa dan institusi Mahasiswa menjadikan karakter UA sebagai dasar eksistensi warga UA (keberadaan diri). excellence with morality
excellence with morality 6. PELAKSANAAN DALAM KURIKULUM WAJIB UNIVERSITAS (MKWU: STUDY EXCURSIE & KEMAH KEBANGSAAN) excellence with morality
STUDY EXCURSIE 2013 Lokasi: Masyarakat Tengger di Kawasan Bromo, Desa “Pancasila” Tosari, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Waktu: Jumat-Sabtu (18-19 Oktober 2013) Syarat: Stelsel Aktif Peserta MK PPKn dan atau Agama I) Mendaftarkan diri di Fakultas (cq. Direktur Kemahasiswaan UA) Membuat pernyataan “Sungguh Berminat” Menyertakan makalah dengan topik “Kerukunan Ummat Beragama” (1500 kata)
excellence with morality
TERIMAKASIH
Terima Kasih Mengembangkan jatidiri bangsa dan UA yang berkarakter excellcnce with morality