KONSTRUKSI ORGANISASI PENGEMBANGAN KURI-KULUM PERTEMUAN 6

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MENGEMBANGKAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Advertisements

PERANAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
Oleh Dra. Salmah Lilik, M.Psi
PENGEMBANGAN KURIKULUM
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KIMIA (P4KIM) Drs
Disusun oleh : Ade Nopita Komaladewi Karyanti Liliana Jusnita Abdullah Prasasdya Dipa Arsrian Faizal Mubarok Kelompok 5 Kelas 1F.
FILSAFAT PENDIDIKAN ALIRAN REALISME
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Konsep Pendekatan Sistem dalam Desain Instruksional
Pembelajaran terpadu PGSD
PENGORGANISASIAN MATERI IPS
OLEH: DRS.H.KURNALI SOBANDI,M.M.
Dra. Entri Sulistari, M.Si
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
TUGAS PEMBELAJARAN IPA di SD
IPS Untuk Anak Usia Dini
PENDEKATAN & PENGEMBANGAN MATERI IPS
KURIKULUM DAN SILABUS Dr. Wuri Wuryandani, M.Pd.
PERENCANAAN PENGAJARAN BAHASA INDONESIA
PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI
Modul III MASALAH PENELITIAN
TELAAH KURIKULUM Oleh: Endah Andayani, S.Pd., MM
ANALISIS KURIKULUM IPBA KELAS TINGGI
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
ORGANISASI KURIKULUM By: Kelompok 3.
KONSTRUKSI PENDEKATAN & MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM PERTEMUAN 5
KONSTRUKSI KOMPONEN KURIKULUM Dr. RATNAWATI SUSANTO., M.M., M.Pd
BAB III PENERAPAN PROSES BELAJAR MENGAJAR DARI SUDUT GURU DAN SISWA
KEBUTUHAN, TANTANGAN DAN PERMASALAHAN PEMBELAJARAN SD PERTEMUAN - 7
PENGEMBANGAN KURIKULUM SD Dr. RATNAWATI SUSANTO., M.M., M.Pd
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
LAPORAN PENELITIAN KUANTITATIF Dr. RATNAWATI SUSANTO, M.M., M.Pd
PERMASALAHAN KURIKULUM Dr. RATNAWATI SUSANTO., M.M., M.Pd
RENCANA PEMBELAJARAN SD Dr. RATNAWATI SUSANTO., M.M., M.Pd
Masalah-masalah BELAJAR
BIMBINGAN KONSELING Sy LULU ASSAGAF, S.Psi.
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )
PERENCANAAN PEMBELAJARAN.
Tania Clara Dewanti BK/B
BIMBINGAN KONSELING.
HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM “HILDA TABA”
Dr. RATNAWATI SUSANTO, M.M.,M.Pd.
Konsep Belajar dan Teori Belajar IPA
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
Dr. RATNAWATI SUSANTO, M.M.,M.Pd.
Tipe-tipe kurikulum Integrated curriculum
Dr. RATNAWATI SUSANTO, M.M.,M.Pd.
PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN
PENGORGANISASIAN MATERI IPS
LANDASAN KURIKULUM.
ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB
MANAGEMEN KURIKULUM & SISTEM EVALUASI SM-PT ‘BIDANG-BIDANG KURIKULUM’
TEORI BELAJAR Pendekatan dalam Pembelajaran Oleh : Iswadi, M. Pd.
Oleh: Apriani Safitri, S.Pd., M.Pd
Kurikulum Berbasis Tujuan ( ) Kelompok 2
Konsep Belajar dan Teori Belajar IPA
TELAAH KURIKULUM AKUNTANSI SMA/SMK
LANDAS AN PSIKOLOGIS DALAM PENGEM BANGAN KURIKULUM
LANDASAN PSIKOLOGIS PENGEMBANGAN KURIKULUM DOSEN : Dr. HASMI M.Pd
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yg tidak dapat dipisahkan
Penggunaan Dimensi Belajar
HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN
TEORI BELAJAR Pendekatan dalam Pembelajaran Oleh : Iswadi, M. Pd.
PERANAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
MODEL DESAIN KURIKULUM
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yg tidak dapat dipisahkan
PEMBELAJARAN PKn di SD MODUL 3
MATA KULIAH SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN JUDUL Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Geografi pokok bahasan Litosfer.
Transcript presentasi:

KONSTRUKSI ORGANISASI PENGEMBANGAN KURI-KULUM PERTEMUAN 6 Dr. RATNAWATI SUSANTO., M.M., M.Pd PGSD - FKIP

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN 1,. Menjelaskan pemilihan dan penentuan isi kurikulum. 2. Mengidentifikasi bentuk organisasi kurikulum 3. Mengembangkan prosedur pengorganisasian kurikulum berdasarkan 8 kriteria.

A. PEMILIHAN DAN PENENTUAN ISI KURIKULUM Isi kurikulum terdiri: bahan pengajaran dan berbagai pengalaman yang diperlukan dalam tercapainya tujuan pendidikan. Kriteria (Caswell dan Campbell) merumuskan kriteria pemilihan dan penentuan isi kurikulum: a. Kegunaan isi kurikulum dalam menafsirkan, memahami, dan menilai kehidupan yang kontemporer. b. Kegunaan isi kurikulum dalam menawarkan minat dan kebutuhan para siswa. c. Nilai isi kurikulum dalam mengembangkan kemampuan, sikap yang dipandang bermanfaat dalam kehidupan orang dewasa. d. Isi kurikulum hendakknya signifikan bagi bidang mata pelajaran tertentu.

B. BENTUK ORGANISASI KURIKULUM: MAPEL B. BENTUK ORGANISASI KURIKULUM: MAPEL.MAPEL BERKORELASI, BIDANG STUDI, TERINTEGRASI, INTI Kurikulum Mata pelajaran (isolated subjects atau subject matter curriculum). ciri-cirinya: Terdiri dari sejulah mata pelajaran yang terpisah satu sama lain dan masing-masing berdiri sendiri.b. Tiap mata pelajaran seolah-olah trsimpan dalam kotak tersendiri dan diberikan dalamw aktu tertentu. Hanya pada bertujuan pada penguasaan sejumlah ilmu pengetahuan dan emngabaikan perkembangan aspek tingkah laku lainnya. Tidak didasarkan pada kebutuhan, minat, dan masalah yang dihadapi para siswa.

e. Bentuk kurikulum yangt tidak mempertimbangkan kebtuuhan, masalah dan tuntutan dalam masyarakat, yang senantiasa berubah dan berkembang. f. Pendekatan metodologi mengajar yang digunakan adalah sistem penuangan (imposisi) dan menciptakan perbedaan individual di kalangan para siswa. g. Guru berperan paling aktif, dengan pelaksanaan sistem guru mapel dan mengabaikan unsur belajar aktif di kalangan para siswa. h. Para siswa sama sekali tidak dilibatkan dalam perencanaan kurikulum secara interaktif.

2. Kurikulum dengan mata pelajaran berkorelasi. Ciri-cirinya: Berbagai mapel dikorelasikan satu dengan yang lainnya. Setelah dimulai adanya unsaha untuk merelevansikan pelajaran dengan permasalahan kehidupan sehari-hari, kendapi tujuannya masih penguasaan pengetahuan. Sudah mulai mengusahakan penyesuaian pelajaran dengan minat dan kemampuan para siswa, meski pelayanan terhadap perbedaan individual masih sangat terbatas. Metode penyampaian menggunakan metode korelasi, meski banyak menghadapi kesulitan. Meski guru masih memegang peran aktif, namun aktivitas siswa sudah mulai dikembangkan.

3. Kurikulum bidang studi (Broad Field Curriculum) Kurikulum terdiri atas suatu bidang pengajaran, yang didalamnya terpadu sejumlah mapel sejenis dan memiliki ciri-ciri yang sama. Pelajaran bertitik tolak dari core subject, yang kemudian diuraikan menjadi sejumlah pokok bahasan. Berdasarkan tujuan kurikuler dan tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Sistem penyampaiannya bersifat terpadu. Guru menjadi guru bidang studi. Minat, masalah, serta kebutuhan siswa dan masy dipertimbangkans ebagai dasar penyusunan kurikulum walaupun masih dalam batas-batas tertentu. Dikenal sebagai mapel Mat, PMP, IPS dan sebagainya.

4. Kurikulum Terintegrasi Berdasarkan filsafat pendidikan demokrasi. Berdasarkan psikologi belajar Gestalt atau organismik. Berlandaskan landasan sosiologis dan sosio kultural. Berdasarkan ekbutuhan, minat dan tingkat perkembangan atau pertumbuhan siswa. Bentuk kurikulum ditunjang oleh semua mapel. Sistem penyampaian menggunakan sistem pengajaran unit pengalaman dan unit bidang studi. Peran guru sama aktifnya dengan peran murid dan murid lebih menonjol sementara guru sebagai pembimbing.

5. Kurikulum Inti Merupakan bagian dari keseluruhan kurikulum yang diperuntukkan bagi siswa. Kurikulum inti dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan umum. Kurikulum inti disusun dari garis-garis pelajaran namun bersifat luwes dan tidak kaku. Kurikulum inti disusun untuk jangka waktu yang leboih lama.

Dalam prosedur ini, peran guru sangat penting. C. PROSEDUR PENGORGANISASIAN KURIKULUM: EMPLOYEE, BUKU PELAJARAN, SURVEI PENDAPAT, STUDI PENDAHULUAN. Prosedur employee Bersifat umu. Dalam prosedur ini, peran guru sangat penting. Pemilihan dan pengorganisasian ditentukan berdasarkan penguasaan isi kurikulum di tangan guru.

2. Prosedur Buku Pelajaran. Pemilihan isi kurikulum didasarkan pada materi yang terkandung di dalam sejumlah buku pelajaran yang telah dipilih oleh sebuah panitia tertentu. Buku disusun oleh seorang ahli dalam bidang tertentu.

3. Prosedur Survei Pendapat Dalam prosedur ini, pemilihan, pengorganisasian atau reorgnisasi isi kurikulum dilakukan dengan mengadakan survei atau jajak pendapat terhadap pendapat berbagai pihak. Tujuannya untuk menarik banyak informasi berupa masalah-masalah sosial yang dapat dijadikan bahan untuk dipelajari dan dipecahkan anak-anak dis ekolah.

4. Prosedur studi kesalahan. Dilaksanakan untuk mengadakan analisa terhadap kesalahan, kekeliruan dan kelemahan dari pengalaman kurikulum. Setelah kesalahan diketahui, maka lalu dilakukan perbaikan dengan matri kurikulum yang baru. Perbaikan tidak bersifat menyeluruh tapi hanya sebagian saja.

5. Prosedur Mempelajari Kurikulum Lainnya. Disebut metode tambal sulam, yaitu dengan mempelajari kurikulum sekolah lain, guru atau sekolah dapat menerapkan dan menentukan isi kurikulum untuk sekolahnya, sesuai dengan tujuan yang diinginkan. 6. Prosedur Analisis Kegiatan Orang Dewasa Mengadakan studi terhadap berbagai kegiatan dalam kehidupan. Tujuannya untuk menemukan sejumlah kegiatan dalam kehidupan yang diperkirakan berguna bagi para siswa di sekolah.

Contohnya: Kegiatan bahasa dan interkomunikasi sosial. Kegiatan kesehatan. Kegiatan sebagai warganegara. Kegiatan sosial umum.

7. Prosedur Fungsi Sosial Studi ini dilakukan terhadap sejumlah area kehidupan, seperti kondisi sosial, politik, ekonomi dan pengaruh-pengaruh lainnya. 8. Prosedur Minat dan Kebutuhan Remaja. Yang didasarkan pada latar belakang, kematangan,minat dan kebutuhan para siswa secara kronologis dan logis. Prosedur ini berdasarkan interaksi antara individu anak dan lingkungannya.

Misalnya pada : Vocational choice and placement. Philospphy of life and menal hygiene. Getting along with people. Morals Plan for marriage and family. Finance. Health Religion Relationship with family.

Selesai