NEW 7 TOOL TRIPUTRA GROUP
Stratifikasi / Pemilahan Stratifikasi digunakan untuk mengurai/mengklasifikasikan data/masalah menjadi kelompok/ golongan sejenis yang lebih kecil atau menjadi unsur-unsur tunggal dari data/ masalah sehingga menjadi lebih jelas Contoh Stratifikasi Merk, type mesin, ukuran, temperatur, jenis pekerjaan, jenis pupuk, jenis bibit, jenis tanaman, tahun tanam. KUMPULAN TELUR KECIL SEDANG BESAR
Check sheet Check sheet ( Lembar Pemeriksaan ) Fungsi Check sheet : Formulir (kertas kerja) yang digunakan untuk mengumpulkan data pengamatan dan memeriksa kondisi dengan item-item yang sudah distratifikasi. Fungsi Check sheet : memudahkan pengumpulan data memudahkan analisa data
Langkah-langkah Pembuatan Check sheet : Tetapkan tujuan pengumpulan data, tentukan judul 2. Tentukan jenis Check Sheet nya : * Check Sheet Pengumpulan Data * Check Sheet Pemeriksaan Tetapkan Item-item yang akan dicatat Item sebaiknya sudah di Stratifikasi 4. Buat Check Sheet nya, Catatan Check Sheet harus Komunikatif (tidak membingungkan petugas pengisi dan mudah di baca serta di pahami)
Contoh Check Sheet Pemeriksaan : digunakan untuk memeriksa dan meyakinkan pemeriksaan sebelumnya, dengan cara memeriksa item per item. Contoh Check Sheet Pemeriksaan Kondisi :
GRAFIK ( 7 TOOLS ) Definisi Grafik Grafik adalah Tools digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk diagram sehingga mudah untuk dipahami bila digunakan untuk membandingkan data numeric satu dengan yang lainnya sehingga dapat diambil keputusan yang tepat. Tools ini juga cukup efektif untuk mengkomunikasi data terorganisir satu dengan yang lainnya.
Jenis - Jenis Grafik
Jenis - Jenis Grafik
Grafik Balok
Grafik Garis
Contoh Soal Grafik Garis Untuk mengirim batubara dari tempat penambangan ke tempat tujuan dibutuhkan transportasi sungai sehingga ketinggian air sungai menjadi sangat penting dalam hal delivery ke customer. Bila dilihat periode tahun 2014 didapatkan data sebagai berikut :
Contoh Soal Grafik Garis Grafik yang tepat untuk menggambarkannya adalah sebagai berikut :
Grafik Pie Step 1. Menghitung data total. Menyusun mulai dari nilai yang tinggi, ke rendah. others [lain-lain]‟ diletakkan diujung. Step 2. Menggambar lingkaran besar kemudian lingkaran kecil di-center Menggambar garis yang pertama dari center pada posisi jam 12.00. Step 3. Mengukur derajat kumulatif dari setiap item yang diklasifikasi dengan busur derajat dan membagi busur lingkaran dari garis yang pertama ke sisi kanan. Step 4. Menulis nama item yang diklasifikasi dalam busur lingkaran. Step 5. Menuliskan nilai total di-center lingkaran, menulis titel, dibuat tgl, dibuat oleh dalam ruang kosong.
Triputra - Trainers Development Program Grafik Pie 24 April Membuat titik awal tepat di atas lingkaran (jam 1200) Item disusun searah jarum jam dengan urutan mulai yang jumlahnya besar. Bagaimanapun dalam kasus item penting, harus disusun sesuai urutan kepentingan Lain-lain ditulis di ujung others (8%) Menuliskan total dan periode pemeriksaaan data safety (5%) Menuliskan nama item Dibedakan dengan warna, dari besarnya nilai (gelapterang) Quality (35%) Data Jan 2010 Total=1,050 Productivity (22%) Menuliskan nilai numerik yang perlu Melengkapi kalau perlu Cost (30%) Tanggal pembuatan: 10 Jan… Dibuat oleh : Kawada Gbr 1.3 Ratio item jumlah penyelesaian tema Ratio dari radius lingkaran dalam dan lingkaran luar kira-kira 1:3 Menuliskan nama grafik, Nomer ditengah dibawah grafik COPD
Grafik Radar Step 1. Mengumpulkan data Step 2. Menggambar lingkaran menggunakan ukuran yang sesuai Step 3. Membagi lingkaran berdasarkan jumlah item klasifikasi dan menggambarkan garis kompartemennya. Step 4. Membagi skala dan menggambarkan lingkaran Konsentriknya (4 lingkaran konsentrik pada kasus ini. Step 5. Meng-plot data dan menghubungkannya dengan sebuah line (garis). Step 6. Melengkapi kalau perlu pada ruang kosong (dibuat tgl., dibuat oleh, dll).
Grafik Radar 5 4 3 2 1 Menuliskan item paling penting Kasus pemecahan tema 5 Menyusun item sejenis dekat satu sama lain Rate partisipasi seminar Jumlah presentasi 4 3 Kalau mempunyai lebih dari 2 garis, menggunakan jenis garis yang berbeda Pertama kali(…bulan…tahun) 2 1 Menuliskan periode pemeriksaan Rate partisipasi study meeting Partisipasi presentasi Kedua kali(bln….thn....) Membagi sama rata setiap item Melengkapi kalau perlu Rate partisipasi meeting Rate pemahaman QC Tool Menuliskan nama grafik, nomer ditengah dibawah grafik Tanggal pembuatan: ..tgl..bulan..tahun Dibuat oleh : Kato Rate meeting remark Gbr 1.5 Aktifitas QC Circle-radar chart diagnosa mandiri
Contoh Soal Grafik Radar Dalam sebuah uji kompetensi mengenai Delapan langkah dan tujuh alat bantu ( DELTA ) didapatkan data sebagai berikut :
Contoh Soal Grafik Radar Grafik yang tepat untuk menggambarkannya adalah sebagai berikut :
3. PARETO
Pareto Diagram Pareto merupakan diagram yang terdiri atas grafik balok (frekuensi cacat, nilai RP) dan grafik garis yang menggambarkan perbandingan masing-masing jenis data terhadap keseluruhan Fungsi Pareto Menampilkan data dengan tujuan untuk mengetahui suatu penyebab yang memberikan pengaruh yang paling besar terhadap akibat. Dengan demikian bisa segera dilakukan langkah perbaikan berdasarkan skala prioritas, yaitu penyebab yang paling besar pengaruhnya terhadap akibat.
Prinsip Pareto Dalam implementasinya, prisip 80/20 ini dapat diterapkan untuk hampir semua hal : 80% dari keluhan pelanggan muncul dari 20% dari produk atau jasa. 80% dari keterlambatan jadwal timbul dari 20% dari kemungkinan penyebab penundaan. 20% dari produk atau jasa mencapai 80% dari keuntungan
Manfaat & Kegunaan Diagram Pareto • Berbagai Pareto Chart dapat digambarkan dengan menggunakan data yang sama, tetapi digambarkan secara berlainan. • Menunjukkan hasil upaya perbaikan, sesudah dilakukan tindakan korektif berdasarkan prioritas, kita dapat mengadakan pengukuran ulang dan membuat Pareto Chart yang baru. SEBELUM PENANGGULANGAN SESUDAH PENANGGULANGAN 100 % 10 20 30 40 50 N = 50 90 % 40 % 82 % 70 % 100 % 10 20 30 N = 30 50 % 50 % 83.33 % 73.33 % 56.57 % 50 % 33.33 % LAIN A B C D LAIN B A C D LAIN
Langkah Membuat Diagram Pareto 1. Daftar semua masalah 2. Buatlah prosentase masing-masing masalah dan urutkan 3. Mengitung nilai kumulatif persoalan
Langkah Membuat Diagram Pareto 4. Menggambarkan diagram pareto a. Sumbu Horizontal (mendatar) adalah masalah b. Sumbu Vertikal kiri (tegak kiri) menyatakan jumlah atau bobot, (bisa frekuensi terjadinya masalah bisa juga nilai kerugian), n = Total Masalah, n ≠ masalah dengan jumlah tertinggi c. Sumbu Vertikal kanan (tegak kanan) sebelah kanan menyatakan prosentase. n Notes: Apakah perlu ada jarak antar batang? Titik di garis selalu di tengah, kalau d excel, kalau di SPSS selalu di ujung kanan Teori 80/20 apakah sebagai teori dasar/ hanya kiasan
Kelengkapan Diagram Pareto Pareto diagram kami sudah lengkap Pareto diagram untuk item masalah yang dialami Circle Leader 50 100 150 Sangat Sibuk Kemampuan anggota ………………………… ……………………… Lain-lain 60 100 n = 150 No. cacat (Kasus) (%) Percen kumulatif 20 40 80 Meletakkan skala didalam Menulis nilai karakteristik Jangan lupa memasukkan nol Memasukkan periode waktu pengambilan data dan jumlahkan total (n) Jangan melebihi 100%. Menuliskan percent kumulatif disini. Memasukkan data lain-lain diujung kanan walaupun baloknya tinggi Jangan lupa masukkan nol
Notes: Menurut Vincet Gasperz, Diagram Pareto terdiri dari dua jenis: Diagram Pareto Mengenai Fenomena : Kualitas : Kerusakan, kegagalan, keluhan, item yang dikembalikan, perbaikan (reparasi) dll Biaya : Jumlah kerugian, Ongkos yang dikeluarkan. Penyerahan (Delivery): Penundaan Penyerahan, kekurangan stok. Keamanan : Kecelakaan, kesalahan, gangguan Diagram Pareto Mengenai Penyebab : Operator : umur, pengalaman, ketrampilan, sifat individual, pergantian jam kerja, shift. Mesin : Peralatan, Mesin, Instrumen, Bahan Baku: Pembuatan Bahan baku, Macam Bahan Baku, Pabrik bahan baku Metode Operasi : Kondisi operasi, metode kerja, sistem pengaturan
Contoh Soal Pareto Data pada tabel dibawah ini merupakan Data Maintenance Perawatan ADHOC PT Laju Terus bulan Feb – Maret 2013 Buatlah prioritas masalah yang akan ditanggulangi dengan alat bantu diagram pareto pada bulan Februari dan Maret 2014 berdasarkan data di atas Apakah basis data Diagram Pareto yang anda gunakan, jelaskan alasannya
4. FISHBONE
FISHBONE Definisi Diagram Tulang Ikan (Fishbone Diagram) atau Diagram Sebab – Akibat (Cause-Effect Diagram) atau Ishikawa Diagram adalah diagram yang digunakan untuk mencari atau menemukan kemungkinan sumber penyebab suatu persoalan berdasarkan hubungan sebab akibat
FISHBONE Faktor tidak harus 4M - 1E, tergantung masalahnya. E-NVIRONMENT M-ACHINE M-AN M-ATERIAL M-ETHODE MASALAH Faktor ( Penyebab ) Karakteristik Mutu ( Akibat) Faktor tidak harus 4M - 1E, tergantung masalahnya. Contoh lain : Untuk proses Pelayanan/service Faktor yang digunakan 3P2E (People, Policies, Procedure, External Factor. Dan Marketing biasa menggunakan 4P (Product, Price, Promotion, Place)
Konsep & prosedur diagram sebab- dan -akibat Diagram dapat dibuat oleh satu orang, tetapi yang paling baik menggabungkan pengetahuan grup sebanyak mungkin (Sangat baik untuk membuat diagram melalui diskusi yang hidup) Mari munculkan banyak faktor! 2) Semua ide harus diterima, dan meskipun ide yang tak diharapkan bisa jadi merupakan petunjuk ke true causes (penyebab sebenarnya). Pengalaman harian , tidak peduli bagaimanapun sepele, harus siap disambut 1. Jangan meng-kritik! 2. Idea tidak boleh dihambat harus disambut 3. Kumpulan sebanyak mungkin ide (kuantitas diatas kualitas) 4. Mengambil keuntungan dari ide orang lain sesungguhnya wajar. Cara Brainstorming (Sumbang saran)
Bagaimana membuat diagram sebab-dan-akibat Diagram harus menunjukkan hubungan antara hasil (akibat) dan penyebab- penyebabnya (causes) Diagram harus sistematis , menunjukkan hubungan sebab-dan-akibat untuk banyak penyebab yang mungkin dengan jelas. Panah harus menunjuk ke hasil (akibat). Faktor harus ditulis secara berurutan dipisahkan dengan panah yang mengarah ke akibat (work effect) dengan urutan Backbone Large bone Medium bone Small bone Tiny bone, dan mencoba membuat secara berulang-ulang menentukan penyebab.
Mari menuliskan urutan dan penyebabnya FISHBONE Penyebab…Menggunakan 4M Akibat Material Man Method Machine Backbone Large bones Medium bones Small bones Tiny bones Mari menuliskan urutan dan penyebabnya Brainstorming (Sumbang saran) dengan semua anggota (Memilih ketua Dan sekretaris, menentukan waktu, dan mengadakan secara efisien.) Menuliskan penyebab dimana tindakan dapat diambil dan melingkari yang dianggap penting
Perhatikan beberapa hal penting berikut ini Duri terakhir adalah akar masalah Bila Duri terakhir tidak dapat dipecah lagi, Jangan dipaksakan dipecah lagi karena cenderung mengada-ada. Fokus dulu kepada akar masalah yang ada di proses kita sendiri
Out put MF 7 rata-rata 467 kg dibawah target FISHBONE Metode Mesin Manusia Lingkungan Chips bercampur sprue , lempengan dll Belum ada tempat Penampungan Khusus sprue Penuangan tidak fokus Furnace terbuka Belum ada tutup Furnace Proses pembersihannya tidak teratur Belum ada check sheet pembersihan crucible MP tidak ada saat pergantian shift Gerak Operator terbatas Area sempit Lay out kurang teratur X-chip tidak bisa dibawa dengan hand lift Design ingot paling bawah kurang tinggi Belum ada cek sheet serah terima antar MP Ada proses menghilangkan buri Area panas Hasil produksi dan cetakannya berada di dekat operator Crucible kotorannya tebal Belum ada alat bantu Blm ada pemisahan sprue 1 2 5 3 4 MP meninggalkan area kerja sebelum pengganti masuk 9 6 7 8 Opr. Menahan beban berat gayung Hasil prod. Banyak buri Melting rate lambat Menunggu Fork Lift Panas Holding Furnace menguap Out put MF 7 rata-rata 467 kg dibawah target Material Belum ada alat Pencegah bari
Brainstorming bersama kelompok Contoh Soal Fishbone Brainstorming bersama kelompok Tentukan masalah utama yang akan diangkat dan dicari root cause-nya “Mengumpulkan masalah-masalah yang ada di lapangan” “Mendapatkan keluhan karena pelayanan yang lambat” “Meningkatkan kepuasan pelanggan “Meningkatkan kualitas pelayanan (service quality), nilai pelanggan (customer value) dan kepuasan pelanggan (customer satisfaction) “ Analisa dengan menggunakan 4M + 1 E atau 4P Memberikan pertanyaan “Kenapa atau Why?” sampai tidak dapat menemukan kembali penyebabnya Pastikan/ Uji kembali apakah tulang rusuk tersebut sudah tepat “...karena...”
5. SCATTER DIAGRAM
DIAGRAM SCATTER y x
Diagram Scatter Diagram yang digunakan untuk menggambarkan korelasi / hubungan dua kelompok data yang berpasangan. Pada Step Berapa Diagram ini dapat kita gunakan ??? Step 1 : Dalam Rangka menjelaskan thema jika mempunyai implikasi terhadap data lain terkait. Step 2 : Dalam rangka mempersempit pengamatan di lapangan, jika ditemukan masalah yang saling berhubungan.
Scatter Diagram Scatter Diagram Data Berpasangan X Y Data ke 1. 35 16 Kecepatan kendaraan vs Jarak Berhenti setelah direm X Y y = 1.3752x - 41.038 Kecepatan Kendaraan V (km/jam) Jarak berhenti setelah direm d (meter) Data 140 R 2 = 0.9657 ke 120 100 1. 35 16 2. 80 50 26 3. 65 41 60 4. 80 62 40 Catatan : 5. 95 88 20 6. 110 119 20 40 60 80 100 120
Scatter Diagram Gbr 1. Korelasi Positip Gbr 6.___________ y y y x x x mungkin ada Gbr 1. Korelasi Positip Gbr 5. Tidak ada korelasi y y y Catatan : x x x Gbr. 2. Korelasi Negatip. Gbr 4. Korelasi Negatip mungkin ada Gbr 6.___________
Langkah-langkah pembuatan Scatter Diagram Apakah Kecepatan kendaraan dengan jarak berhenti saat di rem terdapat korelasi yang signifikan ? Langkah 1 : 1. Siapkan Check sheet dengan Stratifikasi untuk melakukan pengamat. Data ke Kecepatan Kendaraan KM / Jam Jarak Berhenti (M)
Langkah-langkah pembuatan Scatter Diagram 1. Siapkan Check sheet dengan Stratifikasi untuk melakukan pengamat. b. Siapkan check sheet dan stratifikasi data sesuai kebutuhan. a. Tetapkan tujuan pembuatan Scatter. 2. Kumpulkan data dan tulis datatersebut pada check sheet . Data ke Kecepatan Kendaraan KM / Jam Jarak Berhenti (M) 1. 35 16 2. 50 26 3. 65 41 4. 80 62 5. 95 88 6. 110 119
Langkah-langkah pembuatan Scatter Diagram Tentukan Nilai Minimum dan Maksimum Data ke Kecepatan Kendaraan KM / Jam Jarak Berhenti (M) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 35 50 65 80 95 110 16 41 62 88 119 26 Nilai “X” Minimum : 35 Nilai “X” Maksimum : 110 Nilai “Y” Minimum : 35 Nilai “Y” Maksimum : 110
Langkah-langkah pembuatan Scatter Diagram Tentukan skala untuk sumbu vertikal dan horizontal , sehingga diagram akan mudah dibaca . Gambarkan titik-titik sesuai dengan nilai data pada tabel Scatter Diagram 20 40 60 80 100 120 140 Kecepatan kendaraan vs Jarak Berhenti Setelah direm Kecepatan Kendaraan v (km/jam) Data ke Kecepatan Kendaraan KM / Jam Jarak Berhenti (M) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 35 50 65 80 95 110 16 41 62 88 119 26 Jarak berhenti setelah direm d (meter) Catatan :
Langkah-langkah pembuatan Scatter Diagram Menentukan Koefisien korelasi ( r ) Koefisien korelasi ( r ) adalah nilai yang menunjukkan seberapa kuat hubungan antara “ X “ dan “ Y “ dimana -1 r 1 Catatan : - 1 1
Langkah-langkah pembuatan Scatter Diagram Contoh perhitungan koefisien korelasi Data ke Kecepatan Kendaraan(Km/Jam) Jarak berhenti setelah direm(m) 2 2 X Y XY ( 35 2 ) ( 16 2 ) ( 35 x 16 ) ( X ) ( Y ) 35 16 1225 256 560 1. 2. 50 26 2500 676 1300 3. 65 41 4225 1681 2665 4. 80 62 6400 3844 4960 Catatan : 5. 95 88 9025 7744 8360 110 119 12100 14161 13090 6. S X S Y S X 2 S Y 2 S XY TOTAL 435 352 35475 28362 30935
Langkah-langkah pembuatan Scatter Diagram S X S Y S X 2 S Y 2 S XY TOTAL 435 352 35475 28362 30935 = - = 3937.50 = S y = 7711.33 = S x y = 5415.00 r = 0.98 6 5415 3937.50 7711.33 435 352 35475 28362 30935 S yy 2 xy n xx Ö ( S y ) ( S x ) ( S y ) ( S x ) = S x Catatan :
Langkah-langkah pembuatan Scatter Diagram Garis regresi untuk mempermudah estimasi Bila nilai “ x “ ditentukan, berapakah nilai “ y “, atau bila nilai “ y “ ditentukan, berapakah nilai “ x “ ? Persamaan Garis regresi y = 1.375 x - 41.04 Persamaan Garis Linier : y = a + bx 120 r = 0.98 100 80 setelah direm ( m ) Jarak Berhenti Garis regresi 60 40 20 20 40 60 80 100 120 Kecepatan Kendaraan ( Km/jam )
Langkah-langkah pembuatan Scatter Diagram Menentukan persamaan garis regresi X = 435 / 6 = 72.5 Y = 352 / 6 = 58.67 S XY 5415.0 b = = = 1.375 S 3937.5 XX a = y - b x = 58.7 - 1.375 x 72.5 = - 41.04 Catatan : Persamaan garis : y = a + b x = - 41.04 + 1.375 x
Langkah-langkah pembuatan Scatter Diagram Menentukan titik bantu untuk pembuatan garis regresi y 1 = - 41.04 + 1.375 x 35.0 = 7.095 x = x min = 35 x = x y 2 = - 41.04 + 1.375 x 110.0 = 110.238 max = 110 y = 1.375 x - 41.04 120 r = 0.98 d 100 80 Garis regresi setelah direm ( m ) Jarak Berhenti 60 Catatan : 40 20 d 20 40 60 80 100 120 Kecepatan Kendaraan ( Km/jam )
Contoh Soal Scatter Diagram Apakah ada hubungan antara usia kendaraan berdasarkan dengan perawatan unit, Apakah usia kendaraan dengan BBM, Apakah permintaan sewa unit berdasarkan usia unit Lalu hitung sebaran data berdasarkan infomasi yang sudah ada
7. HISTOGRAM
Histogram Grafik bentuk batang yang memperlihatkan data yang didapat dari suatu kondisi dan dibagi atas beberapa bagian, serta dibuat sesuai nilai data yang ada dalam bagiannya. Karl Pearson 1895 Kata histogram berasal dari bahasa Yunani: histos yaitu tiang, dan gramma yaitu tertulis.
standar kerja, dan bahan yang sama. 9/14/2018 Histogram Kita selalu mencoba membuat produk yang bermutu baik, tetapi dalam keadaan sebenarnya terjadi penyimpangan di dalam produksi, meskipun kita membuat dengan proses, peralatan, standar kerja, dan bahan yang sama. Karakteristik data mutu biasanya terpusat disekitar nilai tertentu, dan perbandingan nilainya semakin berkurang jika menjauh dari pusatnya. Hal ini dikatakan sebagai distribusi atau penyimpangan dari mutu produk, dan dengan Histogram dapat memperlihatkan suatu karakteristik secara efektif dari kumpulan data tersebut. 1) Penjelasan istilah 45,7 46,7 47,7 48,7 10 5 Nilai Batas Bawah Lebar Kelas (Class Width) Kelas (Class) Frekuensi (Frequency) Nilai Tengah (Midpoint) Frekuensi 1P
Dibawah ini merupakan data tinggi badan semua siswa kelas 3 sebagai berikut Apa yang bisa tampilkan dengan data tsb ? Tool apa yang bisa kita gunakan dengan data tsb ? Apa yang anda bisa jelaskan dengan histogram dibawah ini…. ? Mudah di pahami ? Susah dipahami ?
2) Cara membuat Berapa Nilai Max ?? Berapa Nilai Min ?? a. Mengumpulkan Data Kumpulkan data dan sajikan dalam tabel. Hitung data yang telah terkumpul Contoh : data spesifikasi diameter komponen (30.2 ± 0.9 mm) b. Mencari nilai data Maksimum (Xmax), nilai data Minimum (Xmin) dan Jangkauan (R) Berapa Nilai Max ?? Berapa Nilai Min ?? R= Xmax-Xmin R=1.7= 2 c. Mencari banyaknya kelas : k d. Mencari lebar kelas (Interval) : h h= 0.2 Catatan : e. Mencari nilai batas bawah kelas ke-1 = Xmin – (Satuan pengukuran/2) = 29.1 – (0.1/2) = 29.05 Mencari nilai batas atas kelas ke-1 = (Batas bawah kelas + h) = 29.05 + 0.2 = 29.25 Max 30,6 30,8 30,4 30,5 30,5 f. Mencari nilai tengah interval = (Batas bawah kelas+Batas atas kelas)/2 Min 29,6 29,2 29,1 29,5 29,4 = 29.15
g. Membuat Tabel Frekuensi (Memberikan tanda ( ) untuk data sesuai kelas). e. Mencari nilai batas bawah kelas ke-1 = 29.05 ?? ?? ?? Mencari nilai batas atas kelas ke-1 ?? ?? ?? = 29.25 ?? ?? ?? f. Mencari nilai tengah interval ?? ?? ?? = (Batas bawah kelas+Batas atas kelas)/2 ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? Catatan : ?? ?? ?? ??
USL LSL Frekwensi Diameter komponen h. Membuat Histogram 31.1 29.3 Catatan : Diameter komponen (30.2 ± 0.9 mm) (LSL : 29.3 USL : 31.1 mm)
3) Cara membaca Histogram
Histogram
4) Membandingkan Histogram dengan spesifikasi Bila Histogram sesuai dengan spesifikasi
4) Membandingkan Histogram dengan spesifikasi Bila Histogram tidak sesuai dengan spesifikasi.
4) Membandingkan Histogram dengan spesifikasi Bila Histogram tidak sesuai dengan spesifikasi.
5) Cara mencari nilai rata-rata, standar deviasi, indeks kemampuan proses Membuat tabel perhitungan ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? Mencari nilai rata-rata X ( Xo adalah nilai rata-rata sementara dimana adalah nilai tengah yang nilai “U” ditentukan sebagai “0”) X =29.97 Mencari S = Kuadrat Deviasi, Standard Deviasi, Cp= Indeks kemampuan proses V V =0.35 Cp =0.865 S =9.48
Histogram USL LSL Frekwensi Diameter komponen 31.1 29.3 X 29.97 Cp = 0.865 Frekwensi Catatan : Diameter komponen (30.2 ± 0.9 mm) (LSL : 29.3 USL : 31.1 mm)
Tindakan untuk menyelesaikan masalah Cp Catatan :
6) Penggunaan Histogram Memeriksa ketidaknormalan proses dengan memperlihatkan bentuk distribusi penyimpangan). Memeriksa apakah ada yang di luar spesifikasi. Memeriksa penyebab penyimpangan atau kemiringan. Memeriksa pengaruh sebelum dan sesudah perbaikan. Catatan :
LATIHAN PEMBUATAN HISTOGRAM ? ? Catatan : Berapa Pin yang jatuh
LATIHAN PEMBUATAN HISTOGRAM Ambil data ±30-50 data berapa banyak pin yang jatuh Tools apa yang bisa digunakan untuk mencatat data?? Catatan :
Contoh Soal Histogram Bersama dengan team mengarahkan dart panah ke kertas milimeterblock/kotak-kotak secara bergantian Masukkan hasil nilai pada milimeterblock/kotak-kotak yang sudah dibolongi oleh dart, pada tabel checksheet Nilai yang sudah dimasukkan pada tabel checksheet tsb sudah menjadi data yang akan diolah Lalu melakukan pengolahan data dengan menggunakan rumus perhitungan histogram
Langkah – Langkah Histogram Kumpulkan data Nilai Maksimal & Nilai Minimal Jumlah Data = N Range (R) = x maks – x min Jumlah Kelas (K) = √n Lebar interval (h) = R/K Memperoleh nilai tengah = batas bawah interval + batas atas interval 2 Tabel frekuensi No Kelas Batas Bawah – Batas Atas Nilai Tengah Tally Frekuensi X Fx Fx² (f x X²) 1 92.5 -94.5 93.5 IIIII II 7 -3 -21 63
8. CONTROL CHART
Konsep Dasar Control Chart Digunakan untuk memonitor variasi (variasi penyebab khusus dan variasi penyebab umum) pada karakteristik kualitas produk akhir/ produk dalam proses Bertujuan agar produk lebih konsisten, mencapai proses yang stabil Alat utama yang digunakan adalah Peta Kendali
Control Chart ( Peta Kendali ) Sejenis grafik garis yang dilengkapi dengan satu atau dua garis batas kendali Digunakan untuk mempelajari suatu proses dalam keadaan terkendali atau tidak. 20.0 UCL LCL CL Batas Kendali Atas 18.0 Nilai Tengah 16.0 14.0 Batas Kendali Bawah Catatan : 12.0 1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 15 16 17 18 19 22 23 24 25 Waktu UCL = Upper Control Limit ( Batas Kendali Atas ) CL = Center Line ( Garis Tengah~Nilai Rata-rata ) LCL = Lower Control Limit ( Batas Kendali Bawah )
Contoh Kasus yang bisa digunakan dalam Control Chart Kasus Khusus Kasus Umum Perubahan bahan baku Perawatan mesin yang buruk Perubahan settingan mesin Penerangan yang kurang Alat atau cetakan yang patah Layout area kerja yang buruk Peralatan yang tidak dibersihkan Instruksi kerja yang buruk Malfungsi alat kerja Pengawasan yang lemah Penginputan data yang salah Bahan baku dan alat kerja tidak sesuai standard
Keuntungan Menggunakan Control Charts Pada Umumnya, Control Chart: Digunakan oleh operator untuk melihat proses yang sedang berjalan Membantu mengetahui kemampuan proses berjalan secara konsisten, terprediksi, baik pengaruhnya terhadap kualitas dan biaya Memberikan peluang sebuah proses untuk mencapai: Kualitas yang lebih baik Biaya yang lebih rendah Pencapaian kapasitas yang lebih tinggi secara efektif 4. Memberikan “bahasa yang sama” untuk mendikusikan kemampuan sebuah proses 5. Memberikan gambaran tindakan lebih lanjut, dalam kasus variasi yang sering terjadi, apakah dengan tindakan secara lokal atau tindakan yang merubah sistem.
Apa yang diperlihatkan Control chart UCL LCL CL Variasi dasar Performance Tingkat rata-rata Pengumpulan Data: Pengumpulan data dan di“plot”kan dalam grafik Fungsi Pengendalian: Menghitung batas garis kendali saat uji coba/ trial proses baru Mengidentifikasi kasus-kasus khusus yang bervariasi dan sebagai pertimbangan mengambil keputusan berikutnya 3. Analisa Data dan Tindakan Perbaikan: Memberikan data kuantitas untuk variasi yang sering terjadi dan melakukan tindakan untuk mengurangi Catatan :
BATAS KENDALI tidak sama dengan STANDAR Standard yang sudah ditetapkan oleh customer oleh Bagian Engineering dll 2. BATAS KENDALI Didapat dari hasil perhitungan data aktual (secara statistik) Catatan : Jelaskan secara singkat perbedaan antara Batas Kendali dan STANDAR Kadang ada yang menganggap telah membuat Control Chart untuk memonitor proses produksi padahal yang dibuat adalah Graphik Garis yang dilengkapi dengan Batas-batas Standar
Batas Kendali Atas (UCL) STANDAR Batas Kendali Bawah (LCL) Batas Kendali Atas (UCL) ( C ) ( B ) Batas Kendali Atas (UCL) BATAS KENDALI Catatan : KONDISI BAIK Batas Kendali berada didalam Batas Standar KONDISI TIDAK BAIK 1. Range Batas Kendali ( UCL – LCL ) lebih lebar dari Range Standar 2. Range Batas Kendali ( UCL – LCL ) lebih kecil dibandingkan Range Standar tetapi karena terjadi pergeseran Center Line ada bagian Batas Kendali berada diluar Standar BATAS KENDALI STANDAR STANDAR Batas Kendali Bawah (LCL) Batas Kendali Bawah (LCL)
Type Control Chart Pada dasarnya ada dua macam bagan kendali yaitu: Bagan Kendali data variabel/ kontinu (data berdasarkan hasil pengukuran, bisa bilangan bulat maupun pecahan), Bagan Kendali data atribut (biasanya data berbentuk bilangan bulat) Paling sering dipakai Dalam rangka memilih bagan kendali yang cocok untuk memantau/monitor proses, pertama tentukan dulu yang dikendalikan (X) adalah kontinyu atau diskrit.
Konsep Peta Kendali Peta kendali X bar dan R Chart digunakan untuk: Memantau perubahan suatu sebaran atau distribusi suatu variabel Memantau tingkat keakurasian/ ketepatan proses yang diukur dengan mencari range dari sample yang diambil Peta kendali X dan S Chart digunakan untuk: Digunakan untuk mendeteksi apakah karakteristik proses stabil. Biasanya di plot bersama dengan X Chart. Peta kendali standard deviasi digunakan untuk mengukur tingkat keakurasian suatu proses. Peta kendali p Chart Pengendali proporsi kesalahan (p-chart) dan banyaknya kesalahan (np-chart) digunakan untuk mengetahui apakah cacat produk yang dihasilkan masih dalam batas (standard) yang disyaratkan. P-chart (proporsi kesalahan) digunakan bila: sampel yang diambil bervariasi untuk setiap kali melakukan observasi berubah-ubah jumlahnya. Akan dilakukan 100% inspeksi, sebaiknya menggunakan proporsi kesalahan
Cara pembuatan Xbar-R Chart Mengumpulkan data, umumnya data yang dibutuhkan lebih dari 100 data sample Menyusun dan mengklasifikasikan data yang diperoleh sesuai urutan waktu Membagi data didalam group Mengisi dan melampirkan data yang ada kedalam data sheet Menghitung nilai rata-rata (Xbar) Menghitung nilai range (R) Menghitung nilai rata-rata total (x) Menghitung nilai rata-rata range (R) Menghitung nilai control line Membuat Control Chart
CARA PEMBUATAN CONTROL CHART Xbar-R 5 6 Langkah 1-4 7 8
Formulasi untuk membuat control line Xbar UCL= Xbar +A2.Rbar CL=Xbar LCL=Xbar - A2.Rbar R UCL= D4.Rbar CL= Rbar LCL= D3 Rbar Tabel A2,D3,D4 dapat ditemui pada Buku IE Textbook Halaman 237
Formulasi untuk membuat control line UCL= Xbar +A2.Rbar =54,46 +(0,577 x 5,32) = 57,53 CL =Xbar = 54,46 LCL =Xbar - A2.Rbar = 54,46 – (0,577 x 5,32) = 51,39 Xbar UCL= D4.Rbar = 2,115 x 5,32 = 11,25 CL = 5,32 LCL = D3 Rbar = - x 5,32 = Tidak perlu diperhitungkan R 9
10
POLA ABNORMAL - 1 Ada titik diluar batas kendali Titik keluar dari batas kendali atas Penyimpangan sangat besar dari : UCL material peralatan, ( rusak atau geser ) metode alat ukur CL LCL Catatan : Titik keluar dari batas kendali bawah
POLA ABNORMAL-2 Lari ( run ) Catatan :
POLA ABNORMAL - 3 Mempunyai kecenderungan naik atau turun Cenderung naik Cenderung turun Keausan peralatan secara bertahap Kenaikan / penurunan temperatur secara bertahap Pergeseran stopper yang bertahap Keletihan bekerja Perubahan kondisi lingkungan secara bertahap Perubahan komposisi material secara bertahap Dan lain-lain UCL CL Catatan : LCL
POLA ABNORMAL - 4 2 dari 3 titik mendekati garis 3 sigma atas + 3 ( UCL ) Penyimpangan sangat besar dari : material peralatan, ( rusak atau geser ) metode alat ukur Pencampuran data + 2 ( WCL ) CL - 2 ( WCL ) - 3 ( LCL ) Catatan :
POLA ABNORMAL - 5 Mendekati garis pusat Terjadi akibat pencampuran data dari populasi yang berbeda dalam sub group 3 ( UCL ) 1.5 CL 1.5 3 ( LCL ) Catatan :
POLA ABNORMAL - 6 Mempunyai pola periodik Perubahan temperatur , perubahan lainnya Keletihan pekerja Perbedaan pada alat ukur atau alat tes yang digunakan secara berurut Pergiliran mesin atau operator yang teratur UCL CL LCL Catatan :
Contoh Soal Control Chart Data dari perhitungan histogram yang sudah dilakukan sebelumnya, diolah menjadi sebuah control chart
KASIH TERIMA SAMPAI JUMPA