MSDM Indonesia dalam MEA Presentasi Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia MSDM Indonesia dalam MEA Kelompok 2 : Rony Nur Triwibowo Dian Novita Sari Adhi Septian Yosua Eka P Bernadus Setyo U Dicky Rahmat S Kevin Lukman Magister Manajemen 2016
Pengertian MEA Masyarakat Ekonomi ASEAN atau yang biasa disingkat menjadi MEA secara singkatnya bisa diartikan sebagai bentuk integrasi ekonomi ASEAN yang artinya semua negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) menerapkan sistem perdagangan bebas. Indonesia dan seluruh negara-negara ASEAN lainnya (9 negara lainnya) telah menyepakati perjanjian MEA tersebut atau yang dalam bahasa Inggrisnya adalah ASEAN Economy Community atau AEC.
Peserta MEA Indonesia Malaysia Filipina Singapura Thailand Brunai Darussalam Kamboja Vietnam Laos Myanmar
Profesi yang dilibatkan dalam MEA 1. Insinyur 2. Arsitek 3. Tenaga pariwisata 4. Akuntan 5. Dokter gigi 6. Tenaga survei 7. Praktisi medis 8. Perawat
Tujuan MEA
Peluang adanya MEA Perdagangan MEA menjamin Indonesia untuk memperoleh akses perdagangan yang lancar dan mudah. Hambatan perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada. Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan eskpor yang pada akhirnya akan meningkatkan GDP Indonesia. Pada sisi investasi, kondisi ini dapat menciptakan iklim yang mendukung masuknya Foreign Direct Investment (FDI) yang dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber daya manusia (human capital) dan akses yang lebih mudah kepada pasar dunia.
Bagi sektor Koperasi dan UKM (Ekonomi Kreatif) Kualitas sumber daya manusia (SDM) pelaku KUKM yang secara umum masih rendah. Oleh karena itu, pihak pemerintah (Kementerian Koperasi dan UKM) melakukan pembinaan dan pemberdayaan KUKM yang diarahkan pada peningkatan kualitas dan standar produk, agar mampu meningkatkan kinerja KUKM untuk menghasilkan produk- produk yang berdaya saing tinggi.
Risiko adanya MEA Risiko Risiko muncul ketika standar yang dipergunakan dalam perdagangan Indonesia dengan negara industri maju mengalami perbedaan Risiko lainnya yang akan dihadapi Indonesia dalam perdagangan tanpa hambatan antarnegara ASEAN adalah homogenitas komoditas perdagangan Banyaknya barang impor yang akan mengalir dalam jumlah banyak ke Indonesia yang akan mengancam industri lokal dalam bersaing dengan produk-produk luar negri yang jauh lebih berkualitas Dari sisi investasi, Indonesia masih memiliki tingkat regulasi yang kurang mengikat sehingga dapat menimbulkan tindakan eksploitasi dalam skala besar terhadap ketersediaan sumber daya alam oleh perusahaan asing yang masuk ke Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah sumber daya alam melimpah dibandingkan negara-negara lainnya
Tantangan adanya MEA Bagaimana MEA akan mempengaruhi dunia ketenagakerjaan? Kondisi ketenagakerjaan di Indonesia sekarang seperti apa?
Analisis Kasus Peluang, Tantangan, dan Risiko Bagi Indonesia dengan Adanya Masyarakat Ekonomi Asean Sumber : http://crmsindonesia.org/knowledge/crms-articles/peluang-tantangan-dan-risiko-bagi-indonesia-dengan-adanya-masyarakat-ekonomi
Kaitan MEA dengan MSDM 3 aspek penting yang berkaitan dengan MSDM yang perlu diperhatikan dalam menghadapi MEA : 1. Kesiapan sumber daya manusia Indonesia dalam menghadapi MEA? Profesionalitas Tenaga kerja yang terlatih 2. Kendala SDM Indonesia? Pelatihan SDM Pendidikan & Produktivitas Pemahaman mengenai bahasa, Komputerisasi 3. Bagaimana SDM Indonesia agar mampu bersaing dengan SDM dari Negara lainnya? Kompetensi Nilai lebih dan Hal yang menjadi keunggulan
Pembahasan Bagaimana mempersiapkan tenaga kerja Indonesia dalam menghadapi MEA? Indonesia harus melihat MEA sebagai peluang yang terbuka untuk memperbaiki kualitas SDM yang ada dengan meningkatkan daya saing, menyediakan pendidikan dan kesehatan yang memadai, dan memberikan edukasi terhadap pentingnya MEA. Pemerintah Indonesia harus mampu mendorong diadakan pelatihan keterampilan karena mayoritas tenaga kerja Indonesia kurang dalam kecerdasan sikap, kemampuan berbahasa Inggris dan pengoperasian komputer. Meskipun peran dominan dalam meningkatkan kualitas menjadi milik pemerintah, bukan berarti seluruh tanggung jawab berada di tangan pemerintah. Justru sebaliknya, perlu kesadaran bahwa efek dari MEA akan dirasakan langsung oleh masyarakat dan tanggung jawab untuk berpartisipasi dan mempersiapkan diri menjadi milik bersama.
Kesimpulan Dengan adanya MEA akan menguntungkan bagi Indonesia, apabila: - Disisi SDM : SDM yang dimiliki sudah siap dan memenuhi kompetensi yang berlaku - Di sektor UMKM : Produk harus mempunyai kualitas yang baik & memenuhi standart negara lain Untuk itu, maka diperlukan perbaikan disisi SDM seperti peningkatan kualitas tenaga ahli dengan berbagai pelatihan kerja, peningkatan daya saing dengan pemenuhan kompetensi kerja, serta peningkatan produktivitas kerja yang dilakukan oleh pemerintah dan perusahaan itu sendiri. Peningkatan disisi SDM akan berdampak pada peningkatan mutu & kualitas produk yang dipasarkan.
Terima Kasih