TRAUMA EKSTREMITAS UPAYA PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAANNYA (NON OPERATIF & OPERATIF) Puntodewo Sub Bagian/ SMF Orthopaedi & Traumatologi FK-UGM / RSUP Dr. Sardjito
Penyebab Trauma Ekstremitas Kecelakaan Lalu Lintas Data Kepolisian RI tahun 2009 menyebutkan, sepanjang tahun itu terjadi 57.726 kasus kecelakaan di jalan raya. Kecelakaan Kerja Tahun 2010, kecelakaan kerja di Indonesia tercatat sebanyak 98.000 kasus. Kecelakaan Rumah Tangga
Upaya Pencegahan Berlalulintas yang Benar Program Keselamatan Kerja Pencegahan Jatuh pada Lansia di Rumah
Kecelakaan Sepeda Motor Faktor penentunya adalah: Pengendara, pembonceng, pejalan kaki Regio tubuh yang cedera Mekanisme kecelakaan Pengaruh alkohol / obat
Pemakaian sarana keamanan
Waspada !!! Selalu MELIHAT lingkungan Antisipasi waktu mengerem Astisipasi waktu berbelok / pindah jalur Selalu TERLIHAT oleh pengendara lain Nyalakan lampu depan dan belakang, siang dan malam Hindari Blind Spot kendaraan lain Hindari Tailgating (Nempel pantat motor/mobil di depannya)
PATUHI ATURAN LALU LINTAS
Sopan Santun Berlalulintas BERPAPASAN (pasal 110-111 UU/22/2009) 1. Pengemudi yang berpapasan dengan kendaraan yg berlawanan arah di jalan 2 arah yang tidak dipisahkan secara jelas harus memberi ruang gerak yang cukup 2. Bila terhalang didepannya, harus mendahulukan kendaraan yang datang berlawanan 3. Pada jalan tanjakan yang tidak mungkin bagi kendaraan saling berpapasan, kendaraan yang arahnya turun harus memberi kesempatan
Sopan Santun Berlalulintas MENDAHULUI (pasal 109 UU/22/2009) 1. Mempunyai pandangan bebas dan menjaga ruang yang cukup bagi kendaraan yang dilewati 2. Mengambil lajur kanan dari kendaraan yang dilewati BERBELOK (pasal 112 UU/22/2009) Akan membelok / balik arah atau pindah lajur harus mengamati situasi lalu lintas didepan, samping, belakang serta memberi isyarat (sein)
Keselamatan Kerja Lingkungan Kerja Diri Sendiri Pengawasan Sesuai kaidah K3
Kecelakaan Rumah Tangga Fraktur pada orang tua Kondisi tulang osteoporosis Keseimbangan yang berkurang Pencegah jatuh: Lantai rata dan tidak licin Hand rails Penerangan yang baik
Penatalaksanaan Trauma Ekstremitas Non Operatif (konservatif) Reposisi tertutup Pemasangan gips Penanganan traksi Operatif Open reduction internal fixation Open reduction external fixation Debridement Repair jaringan lunak (otot, tendo, ligamen, vasa, saraf)
Non Operatif Fraktur pada anak : - Clavicula Arm Sling - Supracondilar humerus, Distal end radius, Forearm Arm Cast - Femur Hemispica
Non Operatif Fraktur pada dewasa Clavicula Distal end radius Fraktur non displaced Pasien tua dengan comorbid
Operatif Fraktur terbuka Fraktur displaced
Penting !!! Penegakan Diagnosis: Anamnesis: Waktu kejadian, mekanisme trauma Pemeriksaan Fisik : -General status: ABC -Look : Luka, Deformitas, Swelling -Feel : nyeri tekan, status neurologis, status vaskuler -Movement : Limited movement, False movement
Penting !!! Pemeriksaan Penunjang : X-ray Xray (4 case)
Spalk (atas dan bawah) foto klinis Penting !!! Penanganan awal tepat: Upper & lower extremity Splint Imobilisasi sendi proksimal dan distal Clavicula Sling Referal tepat Spalk (atas dan bawah) foto klinis
Terima Kasih