Penatalaksanaan Diare Berdasarkan MTBS Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Apa itu diare? Diare adalah buang air besar tidak seperti biasanya, yang terjadi lebih 3x/hari, berbentuk cair atau encer, dengan atau tanpa lendir dan darah.
Keracunan makanan, alergi protein susu, peradangan usus dan psikologis Penyebab Diare Penyebab Diare infeksi Virus Bakteri Parasit Non infeksi Keracunan makanan, alergi protein susu, peradangan usus dan psikologis
Dampak Diare Dehidrasi adalah gangguan keseimbangan cairan atau air dalam tubuh. Apabila diare berkepanjangan dan tidak ditangani dengan baik bisa mengakibatkan kematian.
Klasifikasi Diare Tanda & Gejala Klasifikasi Tindakan/pengobatan Letargi atau tidak sadar Mata cekung Tidak bisa minum /malas minum Cubitan kulit parut kembali sangat lambat (>2) detik Diare dehidrasi berat RUJUK SEGERA ke pelayanan kesehatan agar tidak mengalami kekurangan cairan yang berat Jika anak masih minum, lanjutkan pemberian ASI dan oralit selama perjalanan sesuai dengan rencana terapi C
Diare dehidrasi ringan/sedang Tanda & Gejala Klasifikasi Tindakan/pengobatan Gelisah, rewel/mudah marah Mata cekung Haus, minum dengan lahap Cubitan kulit perut kembali lambat Diare dehidrasi ringan/sedang Berikan cairan dan makanan sesuai rencana terapi B dan tablet zinc RUJUK SEGERA ke pelayanan kesehatan jika muncul tanda gejala dehidrasi berat Jika anak masih minum, lanjutkan pemberian ASI dan oralit selama perjalanan Jika tidak cukup tanda dan gejala dari diare dehidrasi berat dan ringan/sedang Diare tanpa dehidrasi Beri ASI jika anak masih menyusui Berikan cairan oralit Jika anak masih bisa minum, berikan air sedikit-sedikit tapi sering sesuai dengan rencana terapi A Jika anak mengalami diare lebih dari 14 hari harus segara ke pelayanan kesehatan
Rencana Terapi Rencana Terapi A pemberian oralit hanya pada saat setiap kali balita buang air besar Rencana Terapi B jumlah oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama disesuaikan dengan berat badan (BB). Oralit yang diberikan dihitung dengan mengalikan berat badan pasien (kg) dengan 75 ml. Menggunakan usia balita untuk menentukan jumlah oralit yang diperlukan jika BB anak tidak diketahui seperti dalam tabel berikut : Usia Jumlah Cairan yang diberikan setiap BAB < 1 tahun 50-100 ml 1-5 tahun 100-200 ml
Rencana Terapi C : segera di rujuk ke pelayanan kesehatan. Jumlah dan lama cairan yang diberikan pada pasien dengan dehidrasi berat dapat dilihat pada tabel : Usia ≤4 bulan 4-<12 bulan 1-<2 tahun 2-<5 tahun BB <6 kg 6-10 kg 10-12 kg 12-19 kg Cairan oralit 200-400 400-700 700-900 900-1400 Usia Pemberian 30 ml/kgBB Pemberian 70ml/kg BB Bayi <12 bulan 1 jam 5 jam Anak 1-5 tahun 30 menit 21/2 jam
Penatalaksanaan Diare di Rumah Cegah dehidrasi dengan memberikan cairan tambahan Berikan ASI lebih sering Jika anak tidak ASI ekslusif berikan oralit dan cairan pengganti Oralit diberikan 3 jam pertama ±1,5 gelas Berikan minum sedikit tapi sering, jika anak muntah hentikan selama 10 menit dan lanjutkan lagi dengan lebih lambat
Lanjutkan pemberian cairan sampai anak berhenti diare Jika oralit tidak ada, ibu bisa menggunakan cairan pengganti yaitu Larutan Gula Garam (LGG). Cara membuatnya: 1 air matang + ½ teh garam + 6 gula pasir Memberikan minum lebih banyak atau beri cairan rumah tangga (air sayur, air tajin, air sup, air buah segar tanpa tambahan gula, dan air matang). Cairan yang tidak dianjurkan (soft drink, teh manis, jus buah dengan gula, kopi)
Beri tablet Zinc selama 10 hari Larutkan tablet zinc dengan sedikit air/ASI dalam sendok teh, diamkan 30 detik, berikan pada anak jika 30 menit setelah pemberian anak muntah, ulangi pemberian dengan cara memberikan potongan yang lebih kecil, dilarutkan beberapa kali hingga 1 dosis penuh Berikan 10 hari penuh walau diare sudah berhenti Umur Dosis 2-6 bulan > 6 bulan ½ tablet 1 tablet
Makanan yang tidak boleh Menjaga masukan makanan Penggunaan obat-obatan (harus resep dokter) Perawatan kulit Kulit bayi pada area popok harus dibersihkan dengan sabun setelah BAB dengan air mengalir dan diberi baby oil, jangan menggunakan tisu karena dapat membuat iritasi kulit Makanan yang boleh Makanan yang tidak boleh Bila usia ≥ 6 bulan ditambah makanan lembek/bubur yang disukai anak Makanan yang dianjurkan: bubur kacang hijau, ikan/daging yang dimasak lembut, yoghurt Makanan yang meransang pencernaan dan pedas, asam dan buah-buahan yang bersifat pencahar/pelancar
Mencegah penyebaran infeksi (penyakit menular) Mencuci tangan dengan sabun menggunakan air mengalir Mengubur /membuang tinja di jamban Membersihkan tempat yang terkena tinja (Perlak balita) Menggunakan air yang bersih dan matang Membuang Popok bayi di tempat tertutup (Dikubur) Membawa anak ke pelayanan kesehatan Jika diare bercampur darah Terdapat tanda dan gejala diare dehidrasi berat
Pencegahan Diare Menurut Departemen Kesehatan RI, ada beberapa hal yaitu: Memberikan ASI Memperbaiki makanan pendamping ASI (MPASI) Menggunakan air bersih yang cukup Mencuci tangan Menggunakan jamban Membuang tinja bayi dengan benar Memberikan imunisasi campak
Terima Kasih..