AQIDAH AGAMA ISLAM Disusun oleh: Ade Wahyu S 1413023001 Novalia Restiana 1413023046 Regina Rissa Nadia 1413023054
Pengertian Aqidah Islam Ruang Lingkup Dalil-Dalil Aqidah Islam Aqidah Yang Benar Tujuan dan Manfaat Aqidah Islam
AQIDAH ISLAM PENGETIAN Akidah berasal dari Bahasa Arab yang berarti mengikat atau membuhul, menyimpulkan, mengokohkan, menjanjikan. Arti menurut bahasa, akidah berarti yang diikat, yang dibuhul, yang disimpulkan, yang dikokohkan, yang dijanjikan (Ensiklopedi Hukum Islam jilid 1 halaman 78). Akidah menurut istilah adalah unsur-unsur yang harus dibenarkan dengan hati dan diterima dengan rasa puas serta terhujam kuat dalam lubuk jiwa yang tidak dapat digoncangkan oleh keragu-raguan. Dalam definisi yang lain disebutkan akidah adalah suatu pokok atau dasar keyakinan yang harus dipegang oleh orang yang mempercayainya. PENGETIAN AQIDAH ISLAM
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa akidah Islam adalah dasar-dasar pokok keyakinan atau kepercayaan yang harus diyakini kebenarannya oleh orang Islam. Dasar-dasar tersebut harus dipegang teguh oleh orang Islam. Dalam berakidah tidak boleh setengah hati harus mantap dan sepenuh hati tanpa ada keraguan sedikitpun di dalam hatinya. Dalam al-Quran kata akidah disebutkan, antara lain dalam QS al-Maidah : 1 yang artinya : “Wahai orang-orang yang beriman penuhilah akad-akad (janji) itu (QS. Al- Maidah / 5 : 1)
RUANG LINGKUP AQIDAH ISLAM Aqidah Pokok Aqidah Islam berawal dari keyakinan kepada zat mutlak yang Maha Esa yang disebut Allah. Allah Maha Esa dalam zat, sifat, perbuatan dan wujudnya. Kemaha-Esaan Allah dalam zat, sifat, perbuatan dan wujdunya itu disebut tauhid. Tauhid menjadi inti rukun iman. Menurut sistematika Hasan Al-Banna maka ruang lingkup Aqidah Islam meliputi : 1. Ilahiyat 2. Nubuwat 3. Ruhaniyat 4. Sam'iyyat
Tidak hanya diatas namun pembahasan Aqidah juga dapat mengikuti Arkanul iman yaitu : 1. Kepercayaan akan adanya Allah dan segala sifat-sifatNya 2. Kepercayaan kepada Malaikat 3. Kepercayaan kepada kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada rasul 4. Kepercayaan kepada Nabi dan Rasul 5. Kepercayaan kepada hari akhir serta peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat itu 6. Kepercayaan kepada takdir (qadha dan qadar) Allah
Pengertian iman kepada Allah ialah: • Membenarkan dengan yakin akan adanya Allah • Membenarkan dengan yakin keesaan-Nya, baik dalam perbuatan-Nya menciptakan alam, makhluk seluruhnya, maupun dalam menerima ibadat segenap makhluknya. • Membenarkan dengan yakin, bahwa Allah bersifat dengan segala sifat sempurna, suci dari sifat kekurangan yang suci pula dari menyerupai segala yang baru (makhluk).
Di antara nama-nama dan tugas malaikat adalah sbb : Beriman kepada malaikat ialah mempercayai bahwa Allah mempunyai makhluk yang dinamai “malaikat” yang tidak pernah durhaka kepada Allah, yang senantiasa melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan secermat-cermatnya. Lebih tegas, iman akan malaikat ialah beritikad adanya malaikat yang menjadi perantara antara Allah dengan rasul-rasul-Nya, yang membawa wahyu kepada rasul-rasul-Nya. Di dalam Al-Qur’an banyak ayat yang menyeru kita mengimankan sejenis makhluk yang gaib, yang tidak dapat dilihat oleh mata, tidak dapat dirasa oleh panca indera, itulah makhluk yang dinamai malaikat. Malaikat selalu memperhambakan diri kepada Allah dan patuh akan segala perintah-Nya, serta tidak pernah berbuat maksiat dan durhaka kepada Allah swt. Di antara nama-nama dan tugas malaikat adalah sbb :
1. Malaikat Jibril, bertugas menyampaikan wahyu kepada Nabi-nabi dan rasul 2. Malaikat Mikail, bertugas mengatur hal-hal yang berhubungan dengan alam seperti melepaskan angin, menurunkan hujan, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. 3. Malaikat Israfil, bertugas meniup terompet di hari kiamat dan hari kebangkitan nanti. 4. Malaikat Izrail (Malaikal maut) bertugas mencabut nyawa manusia dan makhluk hidup lainnya. 5. Malaikat Raqib dan Atid, bertugas mencatat amal perbuatan manusia 6. Malaikat Ridwan bertugas menjaga surga dan memimpin para pelayan surga 7. Malaikat Malik, bertugas menjaga neraka dan pemimpin para malaikat menyiksa penghuni neraka 8. Malaikat yang bertugas memikul Arasy 9. Malaikat yang menggerakkan hati manusia bentuk berbuat kebaikan dan kebenaran 10. Malaikat yang bertugas mendoaka orang-orang yang beriman supaya diampuni oleh Allah segala dosa-dosanya diberi ganjaran surga dan dijaga dari segala keburukan dan doa-doa lain.
Keyakinan kepada kitab-kitab suci merupakan rukun iman ketiga Keyakinan kepada kitab-kitab suci merupakan rukun iman ketiga. Kitab-kitab suci itu memuat wahyu Allah. Beriman kepada kitab-kitab Tuhan ialah beritikad bahwa Allah ada menurunkan beberapa kitab kepada Rasulnya, baik yang berhubungan itikad maupun yang berhubungan dengan muamalat dan syasah, untuk menjadi pedoman hidup manusia. baik untuk akhirat, maupun untuk dunia. Baik secara individu maupun masyarakat. Jadi, yang dimaksud dengan mengimani kitab Allah ialah mengimani sebagaimana yang diterangkan oleh Al-Qur’an dengan tidak menambah dan mengurangi. Kitab-kitab yang diturunkan Allah telah turun berjumlah banyak, sebanyak rasulnya. Akan tetapi, yang masih ada sampai sekarang nama dan hakikatnya hanya Al-Qur’an. Sedangkan yang masih ada namanya saja ialah Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa, Injil kepada Nabi Isa dan Zabur kepada Daud.
Yakin pada para Nabi dan rasul merupakan rukun iman keempat Yakin pada para Nabi dan rasul merupakan rukun iman keempat. Perbedaan antara Nabi dan Rasul terletak pada tugas utama. Para nabi menerima tuntunan berupa wahyu, akan tetapi tidak mempunyai kewajiban untuk menyampaikan wahyu itu kepada umat manusia. Rasul adalah utusan (Tuhan) yang berkewajiban menyampaikan wahyu yang diterima kepada umat manusia. Di Al-Qur’an disebut nama 25 orang Nabi, beberapa diantaranya berfungsi juga sebagai rasul ialah (Daud, Musa, Isa, Muhammad) yang berkewajiban menyampaikan wahyu yang diterima kepada manusia dan menunjukkannya cara pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari. Seorang muslim wajib beriman kepada seluruh Nabi dan Rasul-Nya yang telah diutus oleh Allah SWT, baik yang disebutkan namanya maupun yang tidak disebutkan namanya. Seorang muslim wajib membenarkan semua Rasul dengan sifat-sifat, kelebihan, keistimewaan satu sama lain, tugas dan mukjizatnya masing-masing seperti yang diperintahkan oleh Allah.
Rukun iman yang kelima adalah keyakinan kepada hari akhir Rukun iman yang kelima adalah keyakinan kepada hari akhir. Keyakinan ini sangat penting dalam rangkaian kesatuan rukun iman lainnya, sebab tanpa mempercayai hari akhirat sama halnya dengan orang yang tidak mempercayai agama Islam, itu merupakan hari yang tidak diragukan lagi. Hari akhirat ialah hari pembalasan yang pada hari itu Allah menghitung (hisab) amal perbuatan setiap orang yang suda dibebani tanggung jawab dan memberikan putusan ganjaran sesuai dengan hasil perbuatan selama di dunia. Keimanan kepada Allah berkaitan erat dengan keimanan kepada hari akhir. Hal ini disebabkan keimanan kepada Allah menuntut amal perbuatan, sedangkan amal perbuatan baru sempurna dengan keyakinan tentang adanya hari akhirat. Demi tegaknya keadilan, harus ada suatu kehidupan baru dimana semua pihak akan memperoleh secara adil dan sempurna hasil-hasil perbuatan yang didasarkan atas pilihannya masing-masing.
Dalam menciptakan sesuatu, Tuhan selalu berbuat menurut Sunnahnya, yaitu hukum sebab akibat. Sunnahnya ini adalah tetap tidak berubah-ubah, kecuali dalam hal-hal khusus yang sangat jarang terjadi. Sunnah Tuhan ini mencakup dalam ciptaannya, baik yang jasmani maupun yang bersifat rohani. Makna qadar dan takdir ialah aturan umum berlakunya hukum sebab akibat, yang ditetapkan olehnya sendiri. Definisi segala ketentuan, undang-undang, peraturan dan hukum yang ditetapkan secara pasti oleh Allah SWT, untuk segala yang ada. Pengertian di atas sejalan dengan penggunaan qadar di dalam Al-Qur’an berbagai macam bentuknya yang pada umumnya mengandung pengertian kekuasaan Allah SWT, yang termasuk hukum sebab akibat yang berlaku bagi segala makhluk hidup maupun yang mati.
DALIL-DALIL AQIDAH ISLAM 1. Dalil tentang dasar akidah Islam Manusia yang mengikuti petunjuk Al-Qur’an berarti telah memiliki akidah yang benar. Sebaliknya, manusia yang tidak mengikuti petunjuk-petunjuk Al-Qur’an tidak memiliki akidah yang benar. Sebagaimana firman Allah Swt, berikut. Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.” (Q.S. An-Nisa’: 36) Allah memberi petunjuk kepada manusia untuk mengikuti kebenaran yang disampaikan oleh Rasulullah Saw, sebagaiman firman Allah Swt, berikut. Artinya: “Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.”…. (Q.S. Al-Hasyr : 7)
2. Dalil tentang tujuan akidah Islam Tujuan mempelajari akidah Islam dapat diuraikan dengan dalilnya, berikut. a. Menghindarkan diri dari pengaruh kehidupan yang sesat, Artinya: “Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Ali-Imran : 31) b. Mengetahui petunjuk yang benar sebagai pedoman agar dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, “…Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)…” (Q.S. Al-Baqarah : 185)
Aqidah Yang Benar Aqidah yang benar dan lurus serta terjamin dari kontaminasi adalah aqidah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW yaitu aqidah yang diperuntukkan untuk semua kalangan dan tidak kurang kekuatan ilmiyahnya dari pecahan-pecahannya yang sering terjebak beradu argumen dengan aliran teologi barat yang cenderung asyik bermain di wilayah logika semata. Dalam istilah baku apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ini adalah aqidah ahli sunnah wal jamaah, yaitu aqidahnya orang yang mengukuti sunnah Rasulullah SAW dan jamaah sahabatnya.
TUJUAN DAN MANFAAT AQIDAH Tujuan Ilmu Aqidah Akidah Islam mempunyai banyak tujuan yang baik yang harus dipegang teguh, yaitu : 1. Untuk mengihlaskan niat dan ibadah kepada AllahI semata. 2. Membebaskan akal dan pikiran dari kekacauan yang timbul dari kosongnya hati dari akidah. 3. Ketenangan jiwa dan pikiran, tidak cemas dalam jiwa dan tidak goncang dalam pikiran. 4. Meluruskan tujuan dan perbuatan dari penyelewengan dalam beribadah kepada Allah dan bermuamalah dengan orang lain. 5. Bersungguh-sungguh dalam segala sesuatu dengan tidak menghilangkan kesempatan beramal baik, kecuali digunakannya dengan mengharap pahala. Serta tidak melihat tempat dosa kecuali menjauhinya dengan rasa takut dari siksa 6. Menciptakan umat yang kuat yang mengerahkan segala yang mahal maupun yang murah untuk menegakkan agamanya serta memperkuat tiang penyanggahnya tanpa peduli apa yang akan terjadi untuk menempuh jalan itu. 7- Meraih kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memperbaiki individu-individu maupun kelompok-kelompok serta meraih pahala dan kemuliaan.
Manfaat Ilmu aqidah 1. Sebagai sumber dan motifator perbuatan kebaikan dan keutamaan. 2. Membimbing manusia ke jalan yang benar, sekaligus mendorong mereka untuk mengerjakan ibadah dengan penuh keikhlasan. 3. Mengeluarkan jiwa manusia dari kegelapan, kekacauan dan kegoncangan hidup yang dapat menyesatkan. 4. Mengantarkan manusia kepada kesempurnaan lahir dan batin. 5. Memupuk dan melahirkan kesehatan mental seseorang. 6. Memberikan pengajaran dan pendidikan ilmu tauhid. 7. Memupuk dan membentuk kepribadian manusia.
TERIMA KASIH