MANAJEMEN PENATALAKSANAAN KASUS GIZI BURUK PADA BALITA Kelompok 3 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti
LATAR BELAKANG Gizi buruk: masalah kesehatan yang dialami balita-balita di Indonesia. Data pada Puskesmas Cengkareng tingkat kecamatan di Jakarta Barat menunjukkan adanya peningkatan kasus balita dengan gizi buruk dari tahun 2013 ke tahun 2014. Gizi buruk kemiskinan & kurangnya kesadaran orang tua Penentuan status gizi dapat dilakukan secara klinis dan antropometri (BB/TB-PB).
PENILAIAN PERTUMBUHAN ANAK
KLASIFIKASI ANTROPOMETRI Terdapat 4 macam penilaian: Pencapaian panjang badan relative terhadap umur (PB/U) Berat badan relative terhadap umur (BB/U) Berat badan relative terhadap panjang badan (BB/PB) Indeks Massa Tubuh terhadap berat badan (IMT/U) KLASIFIKASI ANTROPOMETRI Klinis Antropometri Gizi buruk Tampak sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh tubuh. <-3 Gizi kurang Tampak kurus -3 -2 Gizi baik Tampak sehat -2 2 Gizi lebih Tampak gemuk >2
PERENCANAAN
Sasaran Mutu Seluruh Anak dengan gizi buruk harus mendapatkan pelayanan Pencapaian target gizi setiap anak harus berhasil
PELAKSANAAN
SOP (STANDARD OPERATING PROCEDURE) ANAMNESIS Awal: sejak kapan tangan dan kaki teraba dingin, lama dan frekuensi diare dll Lanjutan: kebiasaan makan sebelum sakit, penyakit 3 bulan terakhir, berapa kali pemeriksaan sebelumnya dll PEMERIKSAAN: gambaran klinis, suhu tubuh, berat badan, dll PERHATIKAN TANDA BAHAYA: berkaitan dengan denyut nadi, pernafasan dan suhu PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI DOSIS ANTIBIOTIKA
Prosedur Mutu Tujuan: melakukan pelayanan di Pos Gizi Puskesmas sejak kartu status pasien diberikan sampai pasien selesai konsultasi berjalan dengan tertib dan teratur. Ruang Lingkup: Poli Gizi oleh petugas gizi Referensi: Petunjuk Teknis Penghitungan Perhitungan Angka Kredit Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan di Lingkungan Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta. Definisi: konseling kepada pengunjung poli sesuai indikasi Penanggung Jawab: Kepala Puskesmas, Ka Subag TU, Ka Seksi Yankes, Koord Yankesdas, penanggung jawab poli
Prosedur Mutu 6. Uraian umum: - Persiapan pelayanan di poli gizi: melengkapi leaflet diet, mengisi data pasien, melayani hingga pasien memperoleh layanan konsultasi - menerima rujukan dari BPU KIA dan program lain di Puskesmas - menerima pasien yang langsung datang ke poli gizi - menerima pasien yang datang dengan rujukan dari luar seperti Puskesmas kelurahan atau posyandu 7. Prosedur: Identifikasi, perencanaan, penjadwalan, pelaksanaan, pelaporan, evaluasi dan monitoring 8. Catatan mutu
Instruksi Kerja (IK)
Contoh Instruksi Kerja: Pengukuran Tinggi Badan TUJUAN: Mendapatkan tinggi badan pasien pengunjung poli gizi RUANG LINGKUP: pasien pengunjung poli gizi URAIAN UMUM/DEFINISI: Pengukuran tinggi badan adalah cara untuk mengetahui tinggi badan berdasarkan umur dan jenis kelamin LANGKAH-LANGKAH: 1. Pastikan fisik alat dalam keadaan baik 2. Pastikan angka tertera pada alat jelas terbaca 3. Pasien naik ke alat ukur tanpa alas kaki, topi atau tutup kepala tebal 4. Pasien berdiri tegak (tidak membungkuk), tumit pada ujung alat ukur, kepala tegak, mata melihat ke depan. 5. Ukur tinggi badan pasien, sampai alat ukur mantap di atas kepala bagian tengah. 6. Baca dan catat angka yang tetera pada alat ukur. 7. Catat hasil pengukuran pada register.
HASIL
Hasil Data Kartu Status Gizi Jumlah total pasien: ?? Jumlah total tenaga medis: 3 orang (Poli Gizi dan Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat) Penanggung Jawab: Bu Nurhidayati
Hasil Data: Kartu Status Gizi
EVALUASI
Hasil Kegiatan
PEMANTAUAN SASARAN MUTU
Hambatan Kondisi keluarga yang kurang mendukung. Contoh: keluarga pergi keluar kota, keluarga pulang kampung, Kurang bekerja sama untuk membawa anaknya secara berkala ke puskesmas, Pasien minta dipulangkan ketika sedang dalam rawat inap
SOLUSI
PROMOSI KESEHATAN Penyuluhan 1x / bulan 2. Motivasi 3. Konseling kepada orang tua / pengasuh 4. PMT (Pemberian Makanan Tambahan)
MOTIVASI DAN KONSELING Meminta Puskesmas Kelurahan petugas gizi Kunjungan rumah - Memantau - Memotivasi keluarga
1. PROGRAM KEMASYARAKATAN PENAPISAN AWAL POSYANDU KMS (Kartu Menuju Sehat) indicator BGM (Bawah Garis Merah) Berat badan kurang POSYANDU melapor ke petugas kelurahan rujuk puskesmas kecamatan PUSKESMAS KECAMATAN pemeriksaan lengkap MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) indikasi Gizi Baik dan Gizi Buruk
1. PROGRAM KEMASYARAKATAN PENAPISAN AWAL Gizi Buruk TFC (Terapeutic Feeding Centre) pasien sembuh Hambatan: Bila pasien minta pulang sebelum waktunya Solusi: pasien tanda tangan IC rawat jalan. Atau Homevisit Atau Homevisit: pemeriksaan berkala di rumah dan PMT