Cystitis Disusun oleh kelompok 5 desti komalasari meita noor adha taufik sistem urinaria.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DASAR DIETETIK untuk pasieN
Advertisements

POST TEST KELAS D.
Nama Pasien : Ny. U Umur : 20 th Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
PENGKAJIAN SISTEM PERKEMIHAN
1. DATA DASAR 2. PENGKAJIAN DAN RENCANA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DIABETES MELLITUS
Infeksi saluran kemih (ISK)
KELOMPOK 33 : SYANTO REZKY DUWILA
SINDROM NEFROTIK IGNATIUS WARSINO.
KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN GLOMERULUSNEFROTIK KRONIK
OLEH Ns. I GEDE SATRIA ASTAWA, S.Kep
ASUHAN KEPERAWATAN PERSALINAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN “ Ny M “ DENGAN POST PARTUM HARI I DI RUANG PERAWATAN NIFAS RSUD KABUPATEN WAJO TANGGAL 25 S/D 27 JULI 2011   Karya.
ASUHAN KEPERAWATAN DENGUE HEMORHAGIK FEVER
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
KELOMPOK 9 KEPERAWATAN GERONTIK.
Askep Lansia dengan Gangguan sistem pencernaan
Askep Pd Keluarga Yg Menanti kelahiran Oleh kelompok 5 PUTRI DRISSIANTI KHAIRUL AFRIZAL REZA IBRAHIM.
Management Inkontinensia Urine
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
ASKEP GASTRITIS IRMA NUR AMALIA, m.kEP.
ASUHAN KEPERAWATAN HIPOSPADIA
PENGENALAN PENYAKIT GLOMERULONEPHRITIS DAN SYSTITIS
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN GASTROINTESTINAL
PENYAKIT GINJAL Kelompok 10 : Nisatin Asila (D )
PROGAM TINDAK LANJUT ASUHAN NIFAS DI RUMAH
SUCI FITRIA III B.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
ASUHAN POSTNATAL DI KOMUNITAS
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
Prinsip perawatan pasien medik
Jenis, Penyebab, Patofisiologi dan gambaran klinis pada ibu MASTITIS
LAPORAN PERKESMAS PADA KELUARGA Tn
Yophi Nugraha S.Kep.,Ners.,M.Kes
MERILIZA WATI S NIM: TINGKAT III B.
ASKEP PADA KLIEN IBU NIFAS DENGAN RETENSIO URINE
Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Pielonefritis
PENYAKIT HIPOKALEMIA.
KARAKTERISTIK PENYAKIT PADA LANSIA
Nursing Care of tromboangitis obliterans
ASKEP EFUSI PLEURA KELOMPOK 7. ANALISA DATA NO.DATAMASALAH 1. DS : Klien mengatakan sesak DO : Klien terlihat kelelahan, RR=35x permenit, terdapat cuping.
ASUHAN KEPERAWATAN PERSALINAN Meta Nurbaiti, S.kep.,Ns.,M.Kes
ASUHAN KALA IV PERSALINAN
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TUBERCULOSIS MILLER
ASKEP PADA GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN SKOLIOSIS
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DIFTERI
Karsinoma Gaster.
OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns STIKES KARYA HUSADA SEMARANG 2008
Hematuria et causa Cystitis
ASKEP COLITIS ULSERATIF
LANSIA DENGAN GANGGUAN BIOLOGIS
Asuhan Keperawatan Pada Ibu dengan Hipertensi dalam Kehamilan di RSUD Tarakan Kelompok 25 & 26.
PENGKAJIAN SISTEM PERKEMIHAN
Asuhan keperawatan angina pectoris
INFEKSI SALURAN KEMIH.
CONCEPT MAPPING ABOUT DIARE DI SUSUN OLEH : AWINDA SARI AHMAD REDHO HILDA NUR AFNI RAMADHAN SUPRIADIN Y. KALVEIN M.M.
TRAUMA ABDOMEN.
PKMRS RSUD DR. ADJIDARMO KAB. LEBAK
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
Noviani. Identitas Pasien  Nama: An RAZ  Umur: 5 tahun  Jenis Kelamin: Perempuan  Alamat: Gampong Asan  Agama: Islam  Nomor RM: 248xxx  Tanggal.
ASUHAN KEPERAWATAN NY. A DENGAN PRE-POST APENDICTOMY OLEH: NS. CATTLEYA.
ASUHAN KEPERAWATAN DENGUE HEMORHAGIK FEVER Ns.Sunardi,M.Kep.,Sp.KMB 1/25/20191DHF_Sunardi.
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL. Apa itu Penyakit Menular Seksual? Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu jenis Infeksi Saluran Reproduksi (ISR),
BY : FITRIA OKTARINA.  suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan dengan bebas (kosier,1989).  kemampuan seseorang untuk berjalan bangkit berdiri.
Apakah Diabetes itu ? Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat kurangnya jumlah insulin.
Transcript presentasi:

cystitis Disusun oleh kelompok 5 desti komalasari meita noor adha taufik sistem urinaria

Pemeriksaan dignostik sistematika Definisi cystitis etiologi patofisiologi Manifestasi klinik Pemeriksaan dignostik askep

definisi Apa itu cystitis ?

definisi Cystitis adalah peradangan akut pada mukosa kandung kemih akibat infeksi oleh bakteri (dr. Nursalam) Cystitis adalah keadaan klinis akibat berkembang biaknya mikroorganisme yang menyebabkan inflamasi pada kandunng kemih

Sebagian besar disebabkan oleh E.coli etiologi Bakteri Sebagian besar disebabkan oleh E.coli Proteus klebsiella, enterobakter, serratea pseudomonas

Instrumentasi saat operasi menyebabkan trauma dan menimbulakn infeksi etiologi Instrumentasi saat operasi menyebabkan trauma dan menimbulakn infeksi Retensi urine yang kronis memungkinkan berkembang biaknya bakteri Hubungan seksual Kurang minum air putih Sering menahan untuk berkemih Cara cebok yang salah dari bawah ke atas.

patofisiologi Masuknya mikroorganisme ke dalam saluran kemih dapat melalui : Penyebaran endogen yaitu kontak langsung dari tempat terdekat saluran kemih yang terinfeksi. Hematogen yaitu penyebaran mikroorganisme patogen yang masuk melalui darah yang terdapat kuman penyebab infeksi saluran kemih yang masuk melalui darah dari suplai jantung ke ginjal. Limfogen yaitu kuman masuk melalui kelenjar getah bening yang di salurkan melalui helium ginjal. Eksogen sebagai akibat pemakaian alat berupa kateter atau sistoskopi.

BAK sering sedikit-sedikit Patway Infeksi, noninfeksi masuk melalui ureter melekat pada sel kolonisasi bakteri di periuretral masuk ke VU Merobek lapisan glycoprotein munclayer di mukosa urinaria Kolonisasi dipermukaan mukosa vesika urinaria Menembus epitel Spasme otot polos vesika urinaria terganggu sulit relaksasi Kontraksi spasme otot polos terus menerus Urine sedikit-sedikit keluar Detensi kandung vesika urinaria tidak kuat menampung urine BAK sering sedikit-sedikit

Manifestasi klinik a.    Disuria (nyeri waktu berkemih) karena epitelium yang meradang tertekan b.    Peningkatan frekuensi berkemih c.     Perasaan ingin berkemih d.    Piuria(Adanya sel-sel darah putih dalam urin) e.     Nyeri punggung bawah atau suprapubic f.     Demam yang disertai hematuria (danya darah dalam urine) pada kasus yang parah.

Pemeriksaan dignostik a. Pemeriksaan urine lengkap b. Pemeriksaan USG abdomen c. Pemeriksaan photo BNO dan BNO IVP

askep kasus Ny. W 25 tahun, status: menikah; 1 minggu yang lalu dating ke Rumah Sakit X dengan keluhan sakit pada saat berkemih, berkemih keluar sedikit-sedikit disertai rasa nyeri. Saat dikaji lebih lanjut oleh perawat dari hasil wawancara didapatkan: Klien mengeluh urgency, frequency, dysuria, dan diare. TTV: TD : 120/80 mmHg P : 90 x/ menit R : 24 x/ menit S : 39°C Setelah melakukan pemeriksaan fisik didapatkan dari hasil palpasi area suprapubik teraba tegang, “tenderness”. Perawat menganjurkan kepada Ny. W supaya banyak minum minimal 3L/ hari. Hasil pemeriksaan urine: Warna keruh, WBC (+++), cultur +bakteri, pyuria, eritrosit (+) Ny. W mendapatkan terapi: Bachtrim 3x 1tab. 400 mg PO Phenazopyridine 3x 1tab. PO

pengkajian Identitas Nama : Ny.W Usia : 25 tahun Pekerjaan : --- Agama : --- Status marital : menikah (1 minggu yang lalu) Diagnosa medis : infeksi saluran kemih bagian bawah ( sistitis )

anamnesa Keluhan utama : Klien mengeluh sakit pada saat berkemih. Berkemih keluar sedikit-sedikit disertai nyeri. Riwayat saat ini : Klien merasakan nyeri pada saat berkemih dan mengeluh sering mengalami keinginan untuk berkemih. Riwayat masa lalu : apakah klien memiliki riwayat penyakit ginjal seperti batu ginjal atau gagal ginjal, riwayat penyakit sistemik seperti DM atau hipertensi,, riwayat bedah.

Riwayat keluarga : Kaji apakah diantara anggota keluarga klien ada yang pernah mengalami kondisi yang sama. Riwayat obat-obatan : Kaji riwayat penggunaan kontrasepsi dan obat- obatan analgetik golongan sulfat.

pola aktivitas : Aktivitas klien mengalami gangguan karena rasa nyeri yang kadang datang   Pola nutrisi : Kaji kebiasaan makan klien. Pola eliminasi : Kaji frekuensi, konsistensi, warna, dan bau feses. Kaji pula frekuensi, kepekatan, warna, bau, dan jumlah urine.( Klien cenderung mengalami disuria dan sering kencing) 

Pemeriksaan fisik Keadaan umum : Kaji status mental klien. Penumpukan ureum dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan persepsi.  TTV : TD = 120/80 mmHg ( N=120/80 mmHg) HR = 90 x / menit ( N=80-100 x/menit) RR = 24 x / menit ( N=12-20 x/menit) T = 39°C ( N=36,5 – 37,5 °C) Sistem kardiovaskuler : Kaji tanda-tanda aritmia atau dysritmia. Sistem respiratory : Kaji frekuensi dan pola nafas.  

Sistem musculoskeletal : Kaji tanda-tanda weakness. Sistem integumen : Kaji mukosa, warna, kelembaban, dan turgor kulit Sistem pencernaan : Kaji bising usus, tanda-tanda anoreksia, nausea, vomittus. Sistem urinaria : Saat dipalpasi area suprapubik terasa tegang dan tenderness. Sistem urogenital :Kaji area meatus dan perineal klien apakah terdapat bengkak, lesi, atau ulkus. Pemeriksaan Diagnostik Hasil urinalisa : WBC (+++), pyuria, eritrocyt (+), cultur (+) bakteri.

Analisa data Data fokus 1. Ds : Klien mengeluh sakit saat berkemih. Saat berkemih urine keluar sedikit-sedikit disertai nyeri. Do : HR = 90 x/mnt, RR = 24 x/mnt , T = 39°C WBC (+++), Pyuria , Eritrocyt (+), Kultur (+) bakteri , Warna urine keruh, Terapi Bactrim, Terapi Phenazonydine Etiologi : proses infeksi Masalah : gangguan nyeri

Do : Saat palpasi area suprapubik terasa tegang, Tenderness Data fokus 2. Ds :Klien mengeluh sering berkemih, Klien mengeluh sering merasakan keinginan untuk berkemih. Do : Saat palpasi area suprapubik terasa tegang, Tenderness Etiologi : Frequency, urgency Masalah : Perubahan pola berkemih

Diagnosa keperawatan 1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan proses infeksi pada saluran kemih. 2. Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan frequency, urgency. 3. Resiko tinggi penyebaran infeksi berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang faktor predisposisi infeksi dan kekambuhan.  

intervensi DX 1 a. Berikan tindakan dan suasana yang nyaman seperti masase punggung dan lingkungan yang tenang. Rasional : ↑ relaksasi, ↓ reaksi terhadap stimulasi dari luar. b. Berikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat aktivitas yang dapat ditoleran. Rasional: Meningkatkan koping dan dapat merilekskan otot-otot. c. Anjurkan klien melakukan pemanasan perineum Rasional : Membantu mengurangi ketidaknyamanan dan spasme 

D. Kaji ulang tingkat kenyamanan (nyeri kepala) dengan menggunakan skala penilaian 1-10 Skala keterangan: 10 = sangat nyeri dan tidak dapat dikontrol oleh klien 9, 8,7 = sangat nyeri tetapi masih dapat dikontrol oleh klien dengan aktivitas yang bisa dilakukan 6 = nyeri seperti terbakar atau ditusuk-tusuk 5 = nyeri seperti tertekan 4 = nyeri seperti kram atau kaku 3 = nyeri seperti perih atau mules 2 = nyeri seperti melilit atau terpukul 1 = nyeri seperti gatal atau nyut-nyutan 0 = tidak ada nyeri 

Tipe nyeri: 10 = tipe nyeri sangat berat 7-9 = tipe nyeri berat 4-6 = tipe nyeri sedang 1-3 = tipe nyeri ringan Rasional : Untuk mengetahui tingkat keberhasilan intervensi

Dx 2 A. Ukur dan catat urine setiap berkemih serta perhatikan karakteristik urine. Rasional : Mengetahui kadar output/input cairan dan memberikan informasi tentang fungsi ginjal dan adanya infeksi b. Anjurkan klien minum air putih min 2-3L/hr. Rasional: Peningkatan hidrasi membilas bakteri, darah, dan debris dari traktus urinarius.

c. Anjurkan klien menghindari minum teh, kopi, cola, dan alcohol Rasional : Jenis minuman itu dapat mengiritasi kandung kemih. d. Anjurkan untuk berkemih setiap 2-3 jam. Rasional : Efektif dalam mengosongkan kandung kemih sehingga signifikan menurunkan jumlah bakteri dalam urin, mengurangi statis urin, dan mencegah kekambuhan infeksi.

dx.3 Berikan informasi yang adekuat mengenai sumber infeksi, tindakan untuk mencegah penyebaran atau kekambuhan, terapi antibiotic yang diberikan (nama, tujuan, dosis, jadwal, indikasi, dan efek samping), pemeriksaan diagnostik dan perawatan sesudah pemeriksaan.  rasional : Dengan bertambahnya pengetahuan diharapkan dapat mengembangkan kepatuhan klien terhadap rencana terapeutik sehingga akan ↓ resiko penyebaran infeksi.  

Sekian dan terimakasih