TATA LAKSANA SKIZOFRENIA Regia Anadhia P 1410211047 FK UPN Veteran Jakarta
TERAPI MEDIKAMENTOSA
TERAPI MEDIKAMENTOSA Diberikan segera ketika diagnosis ditegakkan untuk mengontrol gejala pasien Psikofarmaka skizofrenia dibagi menjadi : Antipsikotik generasi I (tipikal) Diberikan untuk mengontrol gejala positif Antipsikotik generasi II (atipikal) Mengatasi gejala positif maupun negatif
AGEN ANTIPSIKOTIK Indikasi : Tujuan : Gangguan psikotik dgn berbagai etiologi e.g. skizofrenia, skizoafektif, gangguan otak organik dengan gejala psikotik, bipolar Tujuan : Menangani gejala akut Mempercepat timbulnya remisi dari gejala eksaserbasi akut Terapi pemeliharaan & profilaksis
Prinsip Tata Laksana Terapi Inisial Terapi Pengawasan Pemberian obat dimulai dari dosis minimal yg dianjurkan Dinaikkan secara bertahap dan perlahan dalam 1-3 mgg u/ capai dosis optimal Terapi Pengawasan Ketika dokter menetapkan dosis optimal, dosis tsb dipertahanakan pemberiannya dlm 8-10 mgg
Terapi Pemeliharaan Penurunan dosis diberikan scr bertahap hingga didapat dosis minimal yg dapat diberikan tanpa menimbulkan kekambuhan Dicapai dlm wkt bbrp bulan-tahun
Klasifikasi Antipsikotik : Berdasarkan cara kerja pada reseptor dopamin Antagonis reseptor dopamin (antipsikotik tipikal/generasi I) Fenotiazin, Haloperidol, Tioxantin, Butirofenon Antagonis reseptor dopamin-serotonin (antipsikotik atipikal/generasi II) Risperidon, Clozapin, Olanzapin
Mekanisme kerja : Menurunkan timbulnya halusinasi dan waham Penghambatan reseptor pascasinaps dopamin (khususnya D2) dan serotonin di otak Golongan antipsikotik generasi I menghambat reseptor D2 Golongan antipsikotik generasi II bekerja pada reseptor D2 sekaligus 5-HT2 (serotonin)
Antipsikotik Generasi I Fungsi kontrol gejala positif (hallucinations, delusions, and agitation) Mekanisme Kerja : Hambat reseptor D2 di mesolimbik, mesokortikal, nigostriatal, tuberoinfundibular Kontraindikasi : Riwayat alergi sebelumnya Riwayat tardive dyskinesia
Klasifikasi APG I : Potensi Tinggi Potensi rendah Trifluoperazine, fluphenazine, haloperidol dan pimozide. Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis, menarik diri, hipoaktif, waham dan halusinasi. Potensi rendah Chlorpromazine dan thiondazine Digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah, hiperaktif dan sulit tidur.
Obat : Haloperidol Trade : Haldol Efek samping : gejala ekstrapiramidal Adult dosage range : Short term treatment 5-20 mg / 12.5-25 IM for acute state Early treatment Selama 6 minggu 5 mg / hari Maintenance treatment 3-6 bulan periode stabilisasi Setelah 6 bulan decreased about 20 percent Maintenance treatment 1-2 tahun setelah episode psikotik pertama, dilanjutkan 5 tahun setelah episode psikotik kedua
ANTIPSIKOTIK GENERASI 2 Fungsi Diberikan bila gejala negatif (e.g., emotional withdrawal and ambivalence) lebih menonjol Cara kerja Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin Efektif untuk mengatasi gejala negatif dan efek samping ekstrapiramidal rendah
Obat : CLOZAPINE untuk mengobati gangguan mental atau mood tertentu (schizophernia, schizoaffective). Clozapine merupakan obat psikiatrik (anti psikotik) yang bekerja menyeimbangkan zat alami tertentu dalam otak (neurotransmitter).
Mekanisme kerja : Clozapine menunjukkan aksi antipsikotik yang berbeda dari neuroleptik klasik, mempengaruhi sistem fungsi saraf dopamine pada sisitem mesolimbik mekortikal otak yang berhubungan dengan fungsi emosional dan mental.
EFEK SAMPING Efek samping : Antipsikotik generasi 1 Gejala ekstrapiramidal : Parkinsonisme : rigiditas, bradikinesia, tremor, mask faces, gerakan spt robot. Timbul sekitar 5-30 hari pertama sejak pemberian obat Distonia akut : spasme otot, opistotonus, rigiditas otot punggung, spasme otot mata Akatisia : cenderung selalu ingin bergerak dan tampak gelisah. Timbul 5 hari pertama setelah penggunaan
Antipsikotik generasi II Neuroleptic Malignant Syndrome (NMS) : hipertermi, rigiditas otot, abnormalitas sistem saraf otonom, leukositosis, penurunan kesadaran Tardive Dyskinesia : gerakan motorik abnormal yg tdk terkoordinasi e.g. gerakan mengecap, mengerutkan wajah, meringis Antipsikotik generasi II Gejala ekstrapiramidal lebih minim
TATA LAKSANA EFEK SAMPING Parkinsonisme : Triheksifenidil (THP) 10 mg PO Distonia akut : Injeksi difenhidramin atau agen asetilkolin lainnya Akatisia : Propanolol 10-80 mg/hari
Sindrom neuroleptik maligna Tardive dyskinesia Penurunan dosis antipsikotik Sindrom neuroleptik maligna Obat antipsikotik harus dihentikan / diganti dengan golongan atipikal khususnya clozapin
TERAPI NON-MEDIKAMENTOSA
TERAPI PSIKOSOSIAL Psikoterapi Dapat diberikan untuk terapi jangka panjang pada skizofrenia Jaga komunikasi dengan pasien dan keluarga Modifikasi perilaku dilakukan untuk menghilangkan perilaku yg dianggap aneh dalam masyarakat
Rehabilitasi Kunjungi pasien sesering mungkin Komunikasi dengan jelas & tidak ragu (hindari diskusi waham, bantu realita seperti atur kehidupan & pekerjaan, bantu hindari stres, latihan keterampilan sosial). Bicara tentang obat Hubungan penuh kepercayaan yg konsisten
Pelajari kekuatan kelemahan pasien Evaluasi keluarga Terapi kelompok (resosialisasi, interaksi interpersonal) Gunakan sumber dalam masyarakat Jangan berharap terlalu banyak rata2 pasien disabilitas kronik
Reference Kapplan Saddock Harrison Principle of Internal Medicine Medscape