PERENCANAAN LOKASI PABRIK KELOMPOK 6 Mufti A Rizky Pugha L Sinta K.W
PENDAHULUAN Pemilihan lokasi pabrik baik pabrik baru maupun perluasan dimaksudkan untuk memperoleh lokasi yang mampu memberikan unit cost dari proses produksi dan distribusi yang rendah atau mampu memberikan efisiensi yang maksimum
FAKTOR-FAKTOR PENENTUAN LOKASI Lokasi pasar (market location) Lokasi sumber bahan baku (raw material location) Alat angkutan (transportasion) Masyarakat Tenaga kerja Listrik, air dan telepon Sarana prasarana pendukung
PERENCANAAN LOKASI PABRIK Tanah harus kering dan kuat untuk menyangga bangunan Mempunyai keamanan dan perlindungan kebakaran yang baik Bila pabrik mengeluarkan asap, maka harus cukup memiliki lubang udara untuk membawa asap keluar Dekat dengan transportasi masyarakat Cukup tersedia areal untuk bangunan sekarang, parkir kendaraan karyawan.
METODE PENENTUAN LOKASI Metode beban skor Metode perbandingan biaya Metode break even point Metode pusat graffiti Metode transportasi
METODE BEBAN SKOR ADALAH PENENTUAN LOKASI PABRIK SECARA KUALITATIF. METODE INI SANGAT MUDAH DIGUNAKAN TETAPI PENILAIANNYA SANGAT SUBYEKTIF, SEHINGGA JARANG DIGUNAKAN. LANGKAH-LANGKAHNYA: MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR YANG AKAN DINILAI MEMBERIKAN SKOR UNTUK SETIAP FAKTOR YANG DINILAI MEMBERIKAN BOBOT BERDASARKAN TINGKAT KEPENTINGAN MASING-MASING FAKTOR. MENGALIKAN SKOR X BOBOT SETIAP FAKTOR MENENTUKAN LOKASI DENGAN MENDASARKAN PADA NILAI BEBAN SKOR TERTINGGI
CONTOH: SEORANG INVESTOR MERENCANAKAN AKAN MENDIRIKAN PERUSAHAAN BERUPA RUMAH MAKAN AYAM (RMA). DARI SURVEY AWAL TELAH DITENTUKAN 3 ALTERNATIF LOKASI YAITU WILAYAH SLEMAN, BANTUL DAN KOTA YOGYAKARTA. SEDANGKAN FAKTOR-FAKTOR YANG AKAN DINILAI TERKAIT DENGAN RENCANA PENDIRIAN RMA TERSEBUT MELIPUTI: SUMBER BAHAN BAKU, SEWA TEMPAT, SARANA TRANSPORTASI, KETERSEDIAAN TENAGA KERJA, ASPEK LINGKUNGAN TERKAIT DENGAN DAMPAK LINGKUNGAN
PENYELESAIAN MENENTUKAN SKOR FAKTOR YANG DINILAI ◦ Keterangan Skor: 1 = Kurang 2 = Sedang 3 = Baik 4 = Baik Sekali MENENTUKAN BOBOT FAKTOR YANG DINILAI: Sumber bahan baku = 20 Sewa Tempat = 25 Sarana transportasi = 10 Tenaga Kerja = 15 Limbah = 30
HASIL SKORING YANG DIBUAT OLEH INVESTOR SBB:
LANGKAH MENGHITUNG BEBAN SKOR SETIAP LOKASI Dari hasil analisis tersebut alternatif lokasi yang dipilih adalah lokasi yang memberikan nilai bobot Skor yang tertinggi yaitu Bantul
METODE PERBANDINGAN BIAYA Metode ini dilakukan dengan membandingkan total biaya masing-masing alternatif lokasi Contoh. Sebuah perusahaan sedang menilai pendirian pabrik baru. Terdapat 3 alternatif lokasi yang tersedia (Sleman,bantul, Kota Yogyakarta). Perhitungan besarnya biaya tetap dan variabel pada masing-masing lokasi tampak pada tabel berikut:
Rencana produksi ditetapkan pada jumlah 500 unit dan 1 Rencana produksi ditetapkan pada jumlah 500 unit dan 1.200 unit untuk setiap lokasi. Permasalahan: tentukan lokasi yang sebaiknya dipilih dengan mempertimbangkan total biayanya. a. MENENTUKAN FUNGSI BIAYA PADA MASING-MASING LOKASI TC = a + bx a = BIAYA TETAP b = BIAYA VARIABEL PER UNIT x = RENCANA UNIT PRODUKSI b. FUNGSI BIAYA PADA MASING-MASING LOKASI: SLEMAN = 600.000 + 1.600 X BANTUL = 900.000 + 1.200X KOTA = 1.200.000 + 800 X TOTAL BIAYA PADA KAPASITAS PRODUKSI 500 UNIT: SLEMAN = 600.000 + 1.600 ( 500)= 1.400.000 BANTUL = 900.000 + 1.200 (500)= 1.500.000 KOTA = 1.200.000 + 800 ( 500 )= 1.600.000
Langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah unit produksi yang TOTAL BIAYA PADA KAPASITAS PRODUKSI 1.200 UNIT: SLEMAN = 600.000 + 1.600 ( 1.200 ) = 2.520.000 BANTUL = 900.000 + 1.200 ( 1.200 ) = 2.340.000 KOTA = 1.200.000 + 800 ( 1.200 ) = 2.160.000 Langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah unit produksi yang Menghasilkan total biaya yang sama untuk setiap lokasi. 600.000 + 1.600 X = 900.000 + 1.200 X 1.600 X – 1.200 X = 900.000 – 600.000 400 X = 300.000 X = 750 UNIT 600.000 + 1.600 X = 1.200.000 + 800 X 1.600 X – 800 X = 1.200.000 – 600.000 800 X = 600.000 X = 750 UNIT 900.000 + 1.200 X = 1.200.000 + 800 X 1.200 X – 800 X = 1.200.000 – 900.000 400 X = 300.000 X = 750 UNIT.
Kesimpulan: jika kapasitas produksi antara 500 – 750 unit, maka alternatif sleman yang terbaik (total biaya terendah) jika kapasitas produksi diperkirakan antara 750 – 1.200 unit, maka lokasi kota yang dipilih jika kapasitas produksi sebesar 750 unit, maka ketiga alternatif lokasi sama baiknya (indeference)
METODE BREAK EVEN POINT BEP MERUPAKAN SALAH SATU METODE YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENGANALISA ALTERNATIF PEMILIHAN LOKASI PABRIK YANG OPTIMUM. BEP ADALAH TITIK DIMANA TOTAL PENDAPATAN = TOTAL BIAYA. SECARA MATEMATIK RUMUSAN BEP ADALAH: BEP FC = MARGINAL INCOME BEP FC/MARGINAL INCOME PER UNIT BEP = BEP =
Dari contoh di atas, maka dapat dihitung besarnya bep pada masing-masing lokasi BEP LOKASI SLEMAN = 600.000 = 375 UNIT 1.600 BEP LOKASI BANTUL = 900.000 = 450 UNIT 2.000 BEP LOKASI KOTA = 1.200.000 = 500 UNIT 2.400
METODE TRANSPORTASI Metode transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaan metode transportasi adalah: ◦ kapasitas pabrik sebagai sumber ◦ kapasitas permintaan di wilayah pemasaran atau gudang sebagai tujuan ◦ biaya produksi masing-masing pabrik ◦ biaya distribusi dari tempat asal ke tempat tujuan. Beberapa metode transportasi yang dapat digunakan: 1. Metode stepping-stone 2. Metode modi 3. Metode vogel’s
METODE PUSAT GRAFFITI metode ini dipakai untuk menentukan lokasi usaha dengan memanfaatkan lokasi geografis dari pasar yang dimiliki. Langkah-langkah dalam penggunaan metode ini adalah : tentukan pasar-pasar yang akan dilayani dan tentukan nilai kebutuhan masing-masing. Cari koordinat pasar yang kan dilayani tersebut di peta geografis. Masukan data kebutuhan dan koordiant pasar tujuan tadi dalam formulasi, untuk mendapatkan koordinat lokasi usaha.
TERIMAKASIH....