PENGARUH KONDISI GEOGRAFIS DALAM PERKEMBANGAN PERADABAN BABYLONIA LAMA
Kondisi Geografis wilayah Babylonia Lama Babylonia merupakan salah satu peradaban besar yang lahir di wilayah Mesopotamia. Wilayah Mesopotamia berada di kawasan Timur tengah. Wilayah Mesopotamia secara alami dibagi ke dalam dua bagian, yaitu Mesopotamia atas dan Mesopotamia Bawah atau Babilonia Sungai Euphrat dan Tigris merupakan sumber kehidupan bagi bangsa-bangsa yang hidup di sekitarnya.
Lanjutan.... Mesopotamia Bawah, yang merupakan situs bangsa Sumeria dan Akkadia kuno, secara alami juga terbagi menjadi bagian utara dan selatan. Bagian utara terpusat di sekitar Babilon, yang meliputi kota-kota, seperti Eshnunna di Diyala, Sippar, Kutha, Kis, Borsippa, dan Isin di Eufrat. Di bagian selatan dalam terdapat kota-kota Sumeria lama, yaitu Eridu dan UR, yang memiliki akses ke Teluk Persia. Jadi secara geografis wilayah Babylonia terletak di Mesopotamia bawah sebelah utara.
Lanjutan.... Babylonia terbentuk akibat keruntuhan bangsa Akaddia. Akaddia runtuh akibat serangan dari bangsa Amoriah Amoriah merupakan kelompok kedua bangsa Semit yang berhasil merebut supremasi politik di wilayah lembah Tigris dan Eufrat . Mengapa wilayah ini diperebutkan banyak klan-klan ? alasannya adalah memiliki posisi yang strategis yang berada di wilayah Mesopotamia tengah yang diapit oleh dua aliran sungai Eufrat dan Trigis
Pengaruh Geografis dalam Perkembangan Peradaban Babylonia Lama mempunyai geografis yang menguntungkan menjadikan Babylonia masuk dalam kategori kota yang mempunyai peradaban yang tinggi. Salah satu pencapaian ini dapat dilihat dari kemegahan dan keindahan arsitektus dan tata letak kota Babylonia. Memiliki posisi yang strategis menjadikan wilayah Babylonia diperebutkan oleh bangsa-bangsa lainnya.
Lanjutan.... sedikit banyak akan berdampak pada pola pikir dan perilaku masyarakat Babylonia salah satunya adalah berdampak pada tata letak Babylonia. Selanjutnya adalah berpengaruh pada sistem kemasyarakatan. Berada pada posisi yang strategis mengharuskan Babylonia banyak bersinggungan dengan bangsa lain yang juga menginginkan untuk menempati wilayah tersebut.
Lanjutan.... Berada pada posisi yang strategis mengharuskan Babylonia banyak bersinggungan dengan bangsa lain yang juga menginginkan untuk menempati wilayah tersebut. Permasalahan ini berdampak pada konflik yang berujung pada peperangan. Masyarakat memiliki karakter yang keras seperti suka membunuh, mencuri dan melakukan tindak kriminal lainnya.
Lanjutan.... Untuk mengatasi hal ini dibuatlah suatu undang-undang yang tujunnya untuk mengatur kehidupan masyarakat. Sistem kemasyarakatan dan tingkah laku masyarakat diatur dalam code Hamurabbi. Landasan hukum ini kemudian membawa pengaruh dalam penyusunan hukum Romawi yang selanjutnya digunakan juga di Eropa. Berdampak pada bertambahnya wawasan dan pengetahuan
Lanjutan.... Mereka telah menggunakan sistem angka sexagesimal (basis 60) yang diambil dari bangsa Sumeria. Sexagesimal masih ada sampai saat ini, dalam bentuk derajat, menit, dan detik dalam trigonometri dan pengukuran waktu (Isawati, 2012: 27) Terdapat 2 jenis dokter yaitu ashipu yang mengkhususkan diri pada pertanda dan pengusiran setan Serta asu yang membuat diagnosa fisik dan meresepkan obat.
Lanjutan.... Menurut Kriwaczek, P (2013: 352) “beberapa cara perawatan masih digunakan seperti : operasi pengurasan cairan nanah yang terkadang berkembang di antara paru-paru dan dinding dada pasien pneumonia. Intruksi tepat untuk membuat jalan masuk ke tulang iga keempat dengan sebilah pisau dari batu untuk menyelinap sebuah tabung timah pengering sangat mirip dengan prosedur modern” Berkembang ilmu-ilmu astrologi yang mendasarkan pada perbintangan.
Lanjutan.... Berada di wilayah sungai Eufrat dan Trigis tiap tahunnya dibanjiri air pegunungan yang mengandung banyak humus menjadikan wilayah ini sangat subur. Mereka memanfaatkan kondisi ini untuk pertanian. menggunakan sistem irigasi untuk mengairi lahan pertanian mereka Di zaman kuno kurang lebih 4000 th SM di situ sudah terdapat tanggul, terusan, bendungan dan ini semua yang menjadikan majunya pertanian di negeri Babilonia kuno (Daldjoeni, 1982: 70).
Lanjutan.... Jika diperhatikan dari aktivitasnya mereka termasuk masyarakat yang juga hidup dari perniagaan atau perdagangan. Barang yang mereka perdagangkan berupa logam, perunggu ataupun timah putih dan hitam. Mereka juga terjun dalam perdagangan gandum, sutera, kayu manis, dan hasil pertanian seperti gandum. Masyarakat Babylon juga mengenal perternakan buktinya mereka banyak mempergunakan binatang sebagai alat transportasi. Binatang yang dijadikan hewan peliharaan yaitu domba, kuda.
Lanjutan.... Kondisi geografis juga berpengaruh pada sistem religi. Hal ini terbukti dari kepercayaan masyarakat babylonia pada dewa kesuburan. Munculnya kepercayaan pada dewa kesuburan ini didasarkan pada sungai Eufrat dan Trigis yang memberikan kesuburan pada wilayah mereka.
TERIMAKASIH Semoga Bermanfaat