PERILAKU MEMILIH.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ILMU POLITIK MELIPUTI BIDANG-BIDANG:
Advertisements

Isyu-isyu penting dalam teori Kepribadian.
KELUARGA DAN SOSIALISASI POLITIK
PEMILIHAN UMUM. Pemilu di Dua Negara UNI SOVIET (sbl 1989) tuntutan politik 10% pemilih menjadi anggota partai Tingkat partisipasi: 99% dari total.
Persepsi dan Pengambilan Keputusan Individual
Materi kuliah Pemilu dan Perilaku Politik
BUDAYA POLITIK Budaya politik pada hakikatnya merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat dengan ciri- ciri yang lebih khas. Istilah budaya politik.
MENGAMBIL KEPUTUSAN HAKIKAT PEKERJAAN MANAJER
PERMASALAHAN POLITIK MODERN
Mazhab dalam kriminologi
Are Sonsumer Rights Human Rights?
(PERTEMUAN KE 4) PENDEKATAN TEORI SIFAT, PERILAKU DAN HUBUNGAN
DEMOKRASI Prof. Dr. Amir Santoso.
KONSEP DASAR GEOGRAFI KEBUDAYAAN (SDM) FISIS/ALAM ORGANISASI.
PENDEKATAN PERSON CENTER
(2)KARAKTERISTIK IPS SD
SPLIT TICKET VOTING DAN STRAIGHT TICKET VOTING
TEKNIK POLLING DAN OPINI PUBLIK Pertemuan 9
Pertemuan 9 PERILAKU DAN PARTISIPASI POLITIK
PARTAI POLITIK Ahmad Nasher.
Teori – Teori Sosial Pip, Jones (2009).
DEMOKRASI INDONESIA EVY SOPHIA, S.Pd.,MMSI.
“SISTEM KEPARTAIAN & PEMILU :
PEMIKIRAN TOKOH – TOKOH DALAM ILMU SOSIAL
Pendekatan Pilihan Rasional dan Strukturalisme
Pendekatan Partisipasi
MEMBANGUN TRADISI PEMILU LUBER DAN JURDIL
Perubahan Sosial & Dinamika Pemerintahan
Partai Politik & Pemilu
Opini Publik.
Pendekatan Sosiologis Tentang Ekonomi :
SISTEM PEMILU.
BAB I : Pondasi Penelitian Kualitatif
Dasar Identitas Sosial Regularitas Hubungan Manusia
PERILAKU DALAM ORGANISASI
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR
PENDAHULUAN: PENDEKATAN DALAM MEMAHAMI KEKUATAN POLITIK DI INDONESIA
Start.
Perilaku Politik Partisipasi Politik
Pengertian dan Ruang Lingkup Sosiologi Politik
Studi Dalam Berorganisasi
FILSAFAT MANUSIA KEHENDAK BUTA.
Apa dan Mengapa Demokrasi?
PDGK4201 Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS dan Mata Pelajaran Lain   Pertemuan Ketiga.
What is Public Choice Theory
PENDEKATAN TEORI SIFAT, PERILAKU DAN HUBUNGAN
DASAR-DASAR PRILAKU KELOMPOK
PARTAI POLITIK (Kelas B)
Perkembangan Demokrasi
Sosiologycal Approach
(PERTEMUAN KE 4) PENDEKATAN TEORI SIFAT, PERILAKU DAN HUBUNGAN
Presented by: Syaiful Bakhri, S.Sos, MM
Manajemen Konflik Rangkuman: Definisi dan Teori-teori Konflik
Teori Perilaku Politik
PERILAKU di KEUANGAN.
Partai Politik.
CHAPTER 1 PENGENALAN TEORI AKUNTANSI KELOMPOK 1 1.SUKMA OKTAVIANINGSARI NIKEN SUSANTI
TEORI PEMUNGUTAN SUARA DAN APLIKASINYA DI INDONESIA
PARTISIPASI MASYARAKAT & HAK WARGA NEGARA DALAM PEMILU
MENGENAL RISET PEMASARAN
“SISTEM KEPARTAIAN & PEMILU : TINJAUAN PEMILU 2009”
ISD Sebagai Salah Satu MKDU. Pengertian ISD Ilmu Sosial Dasar : Yaitu ilmu yang mempelajari masalah-masalah sosial, khususnya masalah2 yg diwujudkan oleh.
PENELITIAN PENDIDIKAN
KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DAN PEMBELAJARAN POLITIK
KONSEP DASAR IPS.
Pendekatan Pasar, Anti Perencanaan dan Perencanaan Demokratik
PARTAI POLITIK Aryani Yeni Eko Wati. Pengertian Partai Politik (3) Berdasarkan UU No. 2 tahun 2008 ttg Partai Politik pasal 1 (ayat 1) : Organisasi yang.
IKLIM KOMUNIKASI : Dasar Hubungan Personal
THEORIES OF EDUCATIONAL MANAGEMENT
By Muhammad Hasyim Ibnu Abbas, S.E., M.Sc.
Transcript presentasi:

PERILAKU MEMILIH

Pengertian Menurut Ramlan Surbakti, perilaku memilih merupakan serangkaian kegiatan membuat keputusan, yaitu apakah memilih atau tidak memilih dalam pemilihan umum (Surbakti, 1992 : 145).

Sejarah Perilaku Memilih Pada tahun 1944 lahirlah studi baru tentang pemilu yang memfokuskan pada pemilih secara individual, yang merupakan hasil penelitian Paul Lazarsfeld dan rekan-rekannya dari Bureau of Applied Social Research Columbia University pada pemilu tahun 1940 di Elmira, New York. Studi yang memfokuskan pada pemilih secara individual diikuti oleh dua pendekatan lainnya : pertama, pendekatan berdasarkan pada demokrasi politik pada pemilu tahun 1948 yang dilakukan The American National Election Study dan penelitian yang dilakukan oleh Campbell, Converse, Miller dan Stokes (1960). Kedua, teori demokrasi ekonomi berdasarkan penelitian Anthony Down (1957). Secara bersamaan, ketiga pendekatan tersebut menjadi tiga aliran penelitian : tradisi sosiologi politik yang merupakan hasil penelitian Bureau of Applied Research di Columbia University; tradisi psikologis politik yang dihasilkan oleh Michigan’s Centre for Survey Research, dan tradisi ekonomi politik yang mulai serius untuk meneruskan konsep rasionalitas dan kepentingan pribadi untuk studi perilaku warga negara

Sosiologi Politik atau Pendekatan Sosiologis Preferensi politik dihubungkan dengan karakteristik sosial dengan cara tertentu pada suatu tempat, tapi tidak ditempat lain. Politik bukanlah residu yang sederhana dari kehidupan sosial dan preferensi politik tidaklah sederhana dan secara sosial menentukan.

Pendekatan Ekonomi Politik Anthony Down (1957) dalam tulisannya tentang “teori demokrasi ekonomi” menyatakan bila individu bertindak rasional berdasarkan pada kepentingan pribadi, hampir dipastikan mereka akan abstain dari memilih dalam pemilu. Abstain rasional adalah respon yang sensitif ketika keuntungan pemilih dalam memenuhi partisipasinya dibandingkan dengan ongkos partisipasinya.

Pendekatan Ekonomi Politik Kahneman dan Tversky mengidentifikasi empat prinsip-prinsip heuristic yang fundamental yang membawa individu untuk memfokuskan pada seperangkat informasi terbatas sehingga dapat mengambil keputusan daripada terlibat dalam analisis detail dari semua informasi yang ada. Prinsip-prinsip tersebut ketersediaan (availability), keterwakilan (representativeness), penyesuaian (adjustment), simulasi (simulation).

Dua faktor yang dapat dikatakan pilihan rasional Untuk dipercaya oleh pemilih, partai harus dapat “dipertanggungjawabkan” dan “dapat dipercaya” untuk melaksanakan program-programnya, sehingga perilaku partai tersebut merupakan arahan bagi perilaku pemilih untuk memilih partai tersebut, dengan demikiian janji-janji partai tersebut harus dipenuhi. Adanya fenomena yang dinamakan dengan “Downsian model adalah “safe seat”. Safe seat ini adalah kedudukan yang aman yang dicari oleh seseorang (safe voter) bila dia memilih suatu partai politik .

Psikologi Politik atau Pendekatan Psikologis Salah satu teori voting dari mazhab psikologis yang dikembangkan oleh University of Michigan’s Survey Research Center, memakai paradigma yang lebih menekankankan faktor individu. Menurut mazhab ini, voting ditentukan oleh ketiga aspek : keterikatan orang pada partai politik tertentu (identifikasi partai), orientasi para calon, dan orientasi pada isu-isu politik yang dimunculkan

Pengembangan Model Kelompok Michigan Keterangan : SosPol : Sosialisasi Politik Sejarah : Pemahaman akan sejarah I.P.K : Isu Politik Masa Kini Is. Pol : Isu Politik secara umum Is. Kand : Isu seputar kandidat yang ditampilkan Kep. Pil : Keputusan untuk memilih Sumber : Riswandha, 1993

Identifikasi Partai (Party Identification) Identifikasi partai merupakan kedekatan terhadap satu partai karena alasan-alasan tertentu yang memenuhi emosinya, kemudian berpengaruh terhadap kehendak pemilih. Menurut Campbell (1960), identifikasi kepartaian adalah ikatan psikologis seseorang dengan partai politik tertentu secara terus menerus tanpa perlu pengakuan legal atau bukti-bukti formal. Bahkan, tanpa diperlukan suatu catatan bahwa orang-orang tersebut secara konsisten mendukung partai tertentu (Kristiadi, 1996 : 58).

Orientasi Isu (Issue Orientation) Isu harus memenuhi syarat-syarat : Pemilih menyadari keberadaan isu yang dilontarkan. Isu tersebut harus dapat mempengaruhi pemilih untuk memilih partai tersebut. Para pemilih harus menerima posisi partai secara khusus dibanding partai atau kandidat lainnya.

Orientasi Kandidat (Candidate Orientation) Secara sederhana pengertian orientasi kandidat seperti dikemukakan Ranney adalah …pemilih memilih berdasarkan kualitas pribadi kandidat sebagai bagian dari afiliasi pemilih atau berdasarkan pada isu-isu (Ranney, 1990 : 216). Dalam penelitiannya, Stokes (1966) menemukan bahwa bila isu sudah dianggap tidak penting dan apabila keberpihakan atau dukungan dari kelompok sosial merupakan hal yang stabil maka perubahan harus bertumpu pada kandidat (Niemi dan Weisberg, 1984 : 90).

TERIMA KASIH