Srategi Pengembangan Bisnis Perbankan di Indonesia DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 : Albert Kurniawan 34130446 Delfika Darniko 36120457 Alvina Maria Iskandar 34130097 Septia Urika Mallisa 32130440 Elvina 36130008
Latar Belakang Perkembangan di dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat kompleksitas yang tinggi dapat berpengaruh terhadap performa suatu bank. Kompleksitas usaha perbankan yang tinggi dapat meningkatkan risiko yang dihadapi oleh bank-bank yang ada di Indonesia. Bank merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat sehingga tingkat kesehatan bank perlu dipelihara. Pemeliharaan kesehatan bank antara lain dilakukan dengan tetap menjaga likuiditasnya sehingga bank dapat memenuhi kewajiban kepada semua pihak yang menarik atau mencairkan simpanannya sewaktu-waktu.
PAPARAN KONSEP Definisi Bank (menurut UU No.10 Tahun1998) Badan usaha yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit guna meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Lanjutan Paparan Konsep Pengelompokan Bank Umum 1. Aspek Fungsi a. Bank Sentral b. Bank Umum c. Bank Pembangunan d. Bank Desa e. BPR Status Kepemilikan a. Bank Milik Negara b. Bank Milik Swasta Nasional c. Bank Swasta Asing d. Bank Pembangunan Daerah e. Bank Campuran Kegiatan Operasional a. Bank Devisa b. Bank Nondevisa Penciptaan Uang Giral a. Bank Primer b. Bank Sekunder Sistem Organisasi a. Unit Banking System b. Branch Banking Syistem
Lanjutan Paparan Konsep Fungsi Bank Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan. Misalnya adalah : a. Agent of Trust b. Agent of development c. Agent of Service
Lanjutan Paparan Konsep Arsitektur Perbankan Indonesia Enam Pilar API 1. Menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang berkesinambungan. 2. Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan mengacu pada standar internasional. 3. Menciptakan industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi serta memiliki ketahanan dalam menghadapi risiko. 4. Menciptakan good corporate governance dalam rangka memperkuat kondisi internal perbankan nasional. 5. Mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk mendukung terciptanya industri perbankan yang sehat. 6. Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan.
Lanjutan Paparan Konsep Tantangan ke Depan Kapasitas Pertumbuhan Kredit Perbankan yang Masih Rendah Struktur Perbankan yang Belum Optimal Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat Terhadap Pelayanan Perbankan yang Dinilai oleh Masyarakat Masih Kurang Pengawasan Bank yang Masih perlu Ditingkatkan Kapabilitas Perbankan yang Masih Lemah Profitabilitas dan Efisiensi Operasional Bank yang Tidak Suistainbel Perlindungan Nasabah yang Perlu Ditingkatkan Perkembangan Teknologi Informasi
Lanjutan Paparan Konsep Program Kegiatan Api Program penguatan struktur perbankan nasional Program Peningkatan Kualitas Pengaturan Perbankan Program Peningkatan Fungsi Pengawasan Program Peningkatan Kualitas Manajemen dan Operasional Perbankan Program Pengembangan Infrastruktur Perbankan Program Peningkatan Perlindungan Nasabah
PEMBAHASAN Perkembangan Perbankan di Indonesia 1. Situasi perbankan Indonesia praderegulasi 2. Situasi perbankan Indonesia pascarederegulasi a. Kebijaksanaan pemerintah tanggal 1 Juni 1983 b. Kebijaksanaan 27 Oktober 1988 (Pakto 88) c. Kebijaksanaan Pemerintah 25 Maret 1989 d. Kebijaksanaan Pemerintah 29 Januari 1990 e. Paket Kebijakan Pemerintah Februari 1991
Lanjutan Pembahasan Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk meningkatkan pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia. 1. Memperluas Jaringan 2. Revitalisasi Sinergi dengan Bank Induk 3. Pengembangan Produk 4. Pembiayaan Yang Lebih Bersifat Produktif 5. Edukasi dan Komunikasi 6. Peningkatan Kompetensi SDM Perbankan Syariah 7. Mendirikan Bank BUMN Syariah 8. Pengawasan Semua Pihak Sistem Perbankan di Indonesia
KESIMPULAN Perbankan di Indonesia telah mengalami perkembangan mulai dari praderegulasi sampai pasca deregulasi. Pengklasifikasian perbankan sesusai dengan jenis, kepemilikkan, kegiatan usaha, pembentukkan uang giral serta sistem organisasi nya. Lembaga keuangan dibagi menjadi lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank yang masing-masing memiliki tugas dan fungsi nya sendiri-sendiri. Dan untuk menciptakan perbankan yang sehat, kuat dan efisien maka diperlukan Arsitektur Perbankan Indonesia.