Diagram Venn Diagram Venn menyajikan himpunan secara grafis. Cara penyajian himpunan ini diperkenalkan oleh matematikawan Inggris yang bernama John Venn pada tahun 1881. Di dalam diagram Venn himpunan semesta U digambarkan sebagai suatu segi empat sedangkan himpunan lainnya digambarkan sebagai lingkaran di dalam segi empat tersebut. Contoh : U = {1,2,…,7,8}, A = {1,2,3,5} dan B = {2,5,6,8}
Kardinalitas Misalkan A merupakan himpunan yang elemen-elemennya berhingga banyaknya. Jumlah elemen A disebut kardinal dari himpunan A. Notasi : n(A) atau A Himpunan kosong Himpunan yang tidak memiliki satupun elemen atau himpunan dengan kardinal = 0 dinamakan himpunan kosong (null set) Himpunan Bagian (Subset) Himpunan a dinamakan himpunan bagian dari himpunan B jika dan hanya jika setiap elemen A merupakan elemen dari B. Notasi : A B Himpunan yang Sama Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B jika dan hanya jika setiap elemen A merupakan elemen B dan sebaliknya setiap elem B merupakan elemen A. Notasi : A = B A B dan B A
Himpunan yang ekivalen Himpunana dikatakan ekivalen dengan himpunan B jika dan hanya jika kardinal dari kedua himpunan tersebut sama. Notasi : A B n(A) = n(B) Himpunan yang saling lepas Dua himpunan dikatakan saling lepas (disjoint) jika keduanya tidak memiliki elemen yang sama. Notasi : A // B Himpunan kuasa Himpunan kuasa (power set) dari himpunan A adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan semua himpunan bagian dari A, termasuk himpunan kosong dan himpunan A sendiri. Notasi : P(A) atau 2A
Operasi Terhadap Himpunan Irisan Notasi : A B = {x / x A dan x B} Gabungan Notasi : A B = {x / x A atau x B} Komplemen Notasi : A’ = {x / x U dan x A} Selisih Notasi : A – B = {x / x A dan x B} = A B’ Beda Setangkup Notasi : A B = (A B) – (A B) = (A – B) (B – A) Perkalian Kartesian Notasi A x B = {(a,b) / a A dan b B}
Prinsip Inklusi-Eksklusi Berapa banyak anggota di dalam gabungan dua buah himpunan A dan B? Penggabungan dua buah himpunan menghasilkan himpunan baru yang elemen-elemennya berasal dari himpunan A dan himpunan B. Himpunan A dan himpunan B mungkin saja memiliki elemen-elemen yang sama. Banyaknya elemen bersama antara A dan B adalah n(A B) . Setiap unsur yang sama itu telah dihitung dua kali, sekali pada n(A) dan sekali pada n(B), meskipun ia seharusnya dianggap sebagai satu buah elemen di dalam n(A B). Karena itu jumlah elemen hasil penggabungan seharusnya adlah jumlah elemen di masing-masing himpunan dikurangi dengan jumlah elemen di dalam irisannya,atau n(A B) = n(A) + n(B) – n(A B)