PERTEMUAN II SEJARAH PERKEMBANGAN USAHATANI DI INDONESIA Yayat Rahmat Hidayat, SP., M.Agr
Sejarah usahatani Indonesia Pertanian dilakukan secara sederhana dan hanya untuk mempertahankan hidup Masyarakat menanan apa saja yg diperlukan, awalnya umbi-umbian Teknik yg digunakan sederhana; mempersiapkan lahan, alat-alat, hewan dll Terbagi kelompok yg bisa menanam yg meneruskan usahatani dan kelompok yg tidak bercocok tanam memilih memelihara dan menggembala ternak
Padi dan sejenisnya menjadi komoditas yg dipilih karen mudah ditanam di lahan yg kering maupun tergenang air Dilakukan secara berpindah-pindah karena merosotnya kesuburan tanah Perpindahan dilakukan setiap 3 tahun dan membiarkan lahan menjadi belukar supaya subur kembali Memakai sistem pertanian berladang yang berpindah-pindah (shifting cultivation)
Mengenal pertanian sawah Pertanian padi sawah mulai dikenal dan menganggap bertani di sawah dengan genangan air lebih produktif Masy. Mulai menetap disuatu tempat dinamakan “kampong” Mengenal jenis tanaman umbi-umbian, daun-daunan dan buah-buahan dan ditanam di pekarang dan pertanian secara berladang dijadikan tegalan Pertanian mulai menyebar ke daerah2 termasuk ke pegunungan-pegunungan
Pertanian pada Zaman Hindia Belanda Sejak VOC menguasai Batavia, mulai dikenal penjualan atau pemberian tanah yg luas oleh VOC kepada pihak yg berjasa kepada belanda Pada pemerintah Belanda, kebijakan pemerintah bukan untuk memajukan pertanian, melainkan untuk memperoleh keujntungan sebesar-besarnya bagi VOC Kemuadi VOC penerapkan pola monopoli
Tahun 1830 Van Den Bosh (Gubernur Jenderal Hindia Belanda) menjalankan tugas rahasia melakukan ekspor dengan pola tanam paksa Ditahun ini dikenalkan tanaman tebu dan tembakau yg berkembang pesat di Jawa Mr. Birnies’s orang yg mengerahkan 60 tenaga kerja, 500 mandor dan 350.000 penduduk lokal.
Pertanian Indonesia pasca merdeka (Rezim Orde Lama) Kebijakan pemerintah di sektor pertanian tidak mengalami perubahan Pemerintah tetap mencurahkan pada komoditas padi dengan peratuna wajib jual padi ke pemerintah Tanah masih banyak dikuasi oleh penguasa dan pemilik modal Pasca swasembada beras sampai thn 1990 baru ada perubahan kebijakan dari beras ke sektor pangan
Rezim Orde Baru Kondisi ini memberi keuntungan bagi petani yg ditandai munculnya UUPA, hak atas penggunaan air dan tanah seperti UUD1945 pasal 33 Pembangunan jalan dan irigasi untuk menunjang kelancaran kegiatan pertanian Penyuluhan dan lembaga penelitian sangat bermanfaat bagi perkembangan dunia pertanian
1970 Indonesia meluncurkan program untuk pembangunan pertanian jangka panjang yaitu Revolusi Hijau yg oleh masyarakat dikenal dgn BIMAS Tujuan program revolusi hijau adalah produktivitas sektor pertanian Revolusi hijau memakan waktu 20 tahun
Membawa efek positif dan negatif Dampak positif swasembada pangan Dampak negatif petani menjadi bodoh karena banyak pengetahuan lokal yg ditinggal Petani tergantung pada paket-paket teknologi pertanian produk industri
Pertanian di Rezim Reformasi 1998 awal Indonesia krisis ekonomi sektor pertanian terpuruk Adanya pencabutan kredit pertanian karena membumbung tingginya suku bunga Dicabutnya subsidi untuk sektor pertanian karena adanya desakan IMF Infrastruktur pertanian di desa banyak yg rusak
Banyaknya penyuluh yang didaerahkan terlalu dini Kerusuhan berakibat rusaknya jaringan distribusi pangan dan sarana produksi Pada thn 2004 departemen pertanian mengambil keputusan untuk melindungi sektor agribisnis yaitu pembangunan sistem dan usaha agribisnis berdaya saing, berkerakyata, berkelanjutan dan terdesentralisasi (Bungaran Saragih, 2004) dalam Agustina, (2011)
Paradigma baru pembangunan pertanian diimplementasikan kedalam kebijakan dasar, yaitu kebijakan perlindungan dan promosi agribisnis (protection and promotion policy) Pemerintah memfasilitasi dan membantu tumbuh kembangnya usaha agribisnis khususnya petani di seluruh daerah dan sekaligus melindungi agribisnis domesti dari praktek unfair-trade (dumping) dari negara lain
Pertumbuhan komoditas pangan thn 2003 No. Komoditas Tahun Produksi Dari 1998/1999 1 Padi 2003 52,1 juta ton 49 jt ton 2 Jagung 11 juta ton 9,2 jt ton 3 CPO 1o,6 juta ton 5,62 jt ton 4 Karet 2,7 juta ton 1,6 jt ton
Perusahaan pertanian Karakter pertanian yang menggunakan sistem lebih luas dan terbuka untuk meningkatkan hasil produksi pertanian
Ciri-ciri perusahaan pertanian Pemakaian seluas-luasnya alat pertanian yg terbaru dan hasil ilmu pengetahuan Penggunaan cara penanaman sebaik-bakinya Pemakaian pupuk buatan dan organik Pembukaan tanah yg masih kosong Mekanisasi dan otomatisasi produksi yang baik Penggunaan ilmu kimia dan produksi Terdapat elektrifikasi perekonomian rakyat, yaitu perombakan semua cabang perekonomian sampai kepada produksi besar
TUGAS UNTUK DIDISKUSIKAN DAN MEMBUAT MAKALAH DIKUMPULKAN MINGGU DEPAN “SEJARAH USAHATANI” DI: A. JAWA BARAT, B. JAWA TENGAH, C.DI. YOGYAKARTA, D. JAWA TIMUR, E. BALI, F. BANTEN, G. MADURA