Ali Rohmad – 2015 M - Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Advertisements

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
PENGERTIAN Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar.
Bagi para guru sebaiknya lebih ditekankan pada pembahasan slide hal: 5,6,7,8,9,
PENGELOLAAN KURIKULUM
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Landasan Kurikulum 2013 UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan.
ANALISIS DOKUMEN: SKL, KI, KD, SILABUS, DAN PEDOMAN MATA PELAJARAN
KURIKULUM 2013 DAN PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING
KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Penyaji: Momon Sulaeman
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Standar Isi dan Standar Proses
PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN SILABUS.
UU SISDIKNAS NO 20 TH 2003 BAB IX STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Pasal 35 (1) dan (2):
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDKAN DASAR DAN MENENGAH
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
PERAN ILMU PENDIDIKAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
RATNI PURWASIH PENGEMBANGAN SILABUS.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
PENGEMBANGAN SILABUS.
PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan pada madrasah dan sekolah
Selama Perkuliahan Berlangsung,
Ali Rohmad – 2015 M - Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
Ali Rohmad – 2015 M - Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2006 tentang
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PROGRAM AKSELERASI.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
IMPLIKASI PP 19/2005 TERHADAP PENGEMBANGAN KURIKULUM
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Rahmat S present PENGEMBANGAN SILABUS.
JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
PERBEDAAN KURIKULUM 2004 Dan KTSP
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
STANDAR ISI HENDRA ERIK RUDYANTO.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
PENGEMBANGANSILABUS. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup Standar Kompetensi, Kompetensi.
Transcript presentasi:

Ali Rohmad – 2015 M - Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Selama Perkuliahan Berlangsung, setiap alat telekomunikasi, semisal HP wajib dimatikan. (amanat kode etik mahasiswa) 10 mata kuliah : Kapita Selekta Pendidikan (KSP) PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN KTSP dan PEMBELAJARAN PAI di MADRASAH-SEKOLAH Ali Rohmad – 2015 M - Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung

إنّ الدين عند الله اﻹسلام لكم دينكم ولي دين ل إنّ الدين عند الله اﻹسلام selalu bertoleransi selalu fanatik berIslam

Pendidikan Islamiy (التربية اﻹسلامية) : pemberian bimbingan berdasarkan al-Qur’an dan al-Sunnah nabi saw oleh pendidik untuk menumbuh-kembangkan Sumber Daya Manusia (الفطرة) terdidik agar menjadi muslim yang beraklaq karimah dengan kecerdasan dan keahlian tertentu demi perealisasian tugas sebagai عبدالله danخليفةالله .

الله KONSEP PENDIDIKAN ISLAMIY Pendidikan : penahanan terhadap enersi pada chatexis Id نفس, sehingga supremasi terletak pada Superego قلب. (vide, Mudlor Achmad, Etika dalam Islam, h. 67) الله syar’iy-tajdiydiy-tradisi adzan-iqomah makan-minum-tidur-thoharoh ‘aqiqah-beri nama tutup aurat-baca qur’an do’a sebelum jima’ syhdt-shlat-puasa khitan-dst MENIKAH SUAMI+ISTRI KEHAMILAN DUNIA - AKHIRAT START KELAHIRAN BAYI-MAN Sepanjang hayat Tumbuh-berkembang SDM Pend informal SDM - الفطرة Maksimalisasi IQ, EQ, SQ, ... Pend formal Menjadi muslim صالح/صالحة Pend nonformal FINISH (tujuan akhir) كلّ مولود يولد على الفطرة فٲبواه يهوّدانه ٲو ينصّرانه ٲو يمجّسانه

فلسفةالتربية اﻹسلامية Pengembangan Pendidikan Islamiy رحمةللعالمين KEMATANGAN BERISLAM wilayah pengembangan PI Informal-Formal-NF Kurikulum التربية اﻹسلامية Pendidik Tujuan Terdidik Alat Milliew فلسفةالتربية اﻹسلامية WAHYU القران – الحديث ALAM الغائب - الشهادة الله سبحانه وتعالى

Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1947 Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1975 Kurikulum Sekolah Dasar 2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 1968 Kurikulum Sekolah Dasar 1994 Kurikulum 1994 2013 Kurikulum 2013 1945 1955 1965 1975 1985 1995 2005 2015 1984 Kurikulum 1984 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) 1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar 1997 Revisi Kurikulum 1994 dari sentralisasi menuju desentralisasi (MBS) 6 6

Pengertian Kurikulum Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Belajar : berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; berlatih; berubah tingkah laku tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Pembelajaran : proses, cara, menjadikan orang atau makhluq hidup belajar. UU 20-2003 psl 1 angka 19. Tim, KBBI, h. 14. Tim, KBBI, h. 14.

Fungsi Kurikulum 1. Kurik sbg alat. 2. Kurik sbg cerminan falsafah bangsa. 3. Kurik sbg cerminan masa yad. 4. Kurik sbg cerminan kebijakan politik.

Karakteristik Kurikulum 1. Kurikulum itu hipotetik. 2. Kurikulum itu dinamik.

Organisasi Kurikulum 1. Sparated subject curriculum. 2. Correlated subject curriculum. 3. Integrated subject curriculum.

Landasan Yuridis Pengembangan Kurikulum 1. UU 20-2003 a.psl 36 b.psl 37 c.psl 38 →pengembangan 2. PP 19-2005 SNP psl 1 (15) psl 6-18 KTSP – PP 32-2013 SNP psl 1 (20) psl 77A KTSP 3. Permendik 22-2006 SI, 23-2006 SKL, 24-2006, 6-2007, … . Permendikbud: 54-2013 SKL, 64-2013 SI, 65-2013 SPros, 66-2013 SPenil, 67-2013 KD SD, 68-2013 KD SMP, 69-2013 KD SMA, 70-2013 KD SMK; Permenag 912-2013 KurMadr. Permendikbud : 54-2013 SKL, 57-2014 K-13 SD-MI, 58-2014 K-13 SMP-MTs, 59-2014 K-13 SMA-MA, 60-2014 : K-13 SMK-MAK, 61-2014 KTSP dasmen, 62-2014 Ekstrakurikuler, 63-2014 Kepramukaan, 64-2014 Peminatan, 79-2014 Mulok, 103-2014 Pembelajaran, 104-2014 Penilaian oleh Guru.

Berdasarkan PP 19-2005 SNP Pasal 1 point 15 dan Pasal 6 sampai dengan Pasal 18, maka kurikulum 2006 mengharuskan setiap satpendasmen (madrasah dan sekolah) megembangkan KTSP. Dan berdasarkan PP 32-2013 perubahan SNP Pasal 1 poin 20 dan Pasal 77A, maka kurikulum 2013 juga mengharuskan setiap satpendasmen (madrasah dan sekolah) mengembangkan KTSP. Berarti : kurikulum 2006 itu KTSP, dan kurikulum 2013 itu KTSP. Tidak berarti : kurikulum 2006 itu KTSP, dan kurikulum 2013 itu bukan KTSP.

Prinsip Pengembangan Kurikulum Prinsip pengembangan kurik : berorientasi tujuan, relevansi, efisiensi, efektivitas, fleksibilitas, integritas, kontinuitas, sinkronitas, obyektivitas, demokrasi. UU 20-2003 psl 6 (2) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.

UU 20-2003 psl 6 (1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. (3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka NKRI dengan memperhatikan : a. Peningkatan iman dan taqwa. b. Peningkatan akhlaq mulia. c. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik. d. Keragaman potensi daerah dan lingkungan. e. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional. f. Tuntutan dunia kerja. g. Perkembangan iptek dan seni. h. agama. i. Dinamika perkembangan global. j. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

UU 20-2003 psl 37 (1) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat : a. Pendidikan agama. b. Pendidikan kewarganegaraan. c. bahasa. d. matematika. e. Ilmu pengetahuan alam. f. Ilmu pengetahuan sosial. g. Seni dan budaya. h. Pendidikan jasmani dan olah raga. i. keterampilan. j. Muatan lokal.

UU 20-2003 psl 38 (1) Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh Pemerintah. (2) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/ madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/ Kota untuk pendidikan dasar dan Provinsi untuk pendidikan menangah.

PP 19-2005 psl 6 (4) Setiap kelompok mata pelajaran dilaksanakan secara holistik sehingga pembelajaran masing-masing kelompok mata pelajaran mempengaruhi pemahaman dan/atau penghayatan peserta didik. (5) Semua kelompok mata pelajaran sama pentingnya dalam menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah.

mata pelajaran pada Madrasah dan Sekolah MI=SD SEKOLAH 1. Al-Qur'an-Hadits Kelas 1-6 1. PKn 1. PAI 2. Fiqh 2. Bhs Indonesia 3. ‘Aqidah-Akhlaq 3. Bhs Inggris Kelas 4-6 4. SKI Kelas 3-6 4. Matematika 5. Bahasa Arab 5. IPA 6. IPS 7. Seni Budaya 8. Penjasorkes bandingkan bandingkan Holistik antar mapel

a. Kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabus; Psl 52 (1) Setiap satuan pendidikan harus memiliki pedoman yang mengatur tentang : a. Kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabus; b. Kalender pendidikan/akademik, yang menunjukkan seluruh kategori aktivitas satuan pendidikan selama satu tahun dan dirinci secara semesteran, bulanan, dan mingguan. c. … PP 19-2005 SNP

Manajemen kurikulum dan program pembelajaran mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kurikulum. Yang paling penting pada level madrasah-sekolah : bagaimana merealisasikan dan menyesuaikan kurikulum dg kegiatan pembelajaran juga mengembangkan kurikulum muatan lokal sesuai dg kebutuhan masyarakat dan lingkungan setempat h.40. E. Mulyasa, MBS, 3rd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003.

Tujuan kurikulum muatan lokal agar peserta didik mencintai dan mengenal lingkungannya, serta mau dan mampu melestarikan dan mengembangkan sumber daya alam, kualitas sosial, dan kebudayaan yg mendukung pembangunan nasional, pembangunan regional, maupun pembangunan lokal sehingga peserta didik tidak terlepas dari akar sosial budaya lingkungannya h.40. Kurikulum muatan lokal telah dijadikan strategi pokok utk meningkatkan kemampuan dan keterampilan yg relevan dg kebutuhan lokal dan sejauh mungkin melibatkan peran serta masyarakat dlm perencanaan dan pelaksanaannya, agar setiap madrasah-sekolah mampu mengembangkan pendidikan tertentu yg sesuai dg keadaan dan tuntutan lingkungan setempat. E. Mulyasa, MBS, 3rd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003.

Madrasah-sekolah merupakan ujung tombak pelaksanaan kurikulum, baik kurikulum nasional maupun muatan lokal, yg diwujudkan melalui proses belajar mengajar utk mencapai tujuan pendidikan nasional, institusional, kurikuler, instruksional h.41. Manajemen pengajaran : keseluruhan proses penyelengga-raan kegiatan di bidang pengajaran yg bertujuan agar seluruh kegiatan pengajaran terlaksana secara efektif dan efisien. Manajer madrasah-sekolah diharapkan dpt membimbing dan mengarahkan pengembangan kurikulum dan program pengajaran serta melakukan pengawasan dlm pelaksanaannya. E. Mulyasa, MBS, 3rd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003.

Pengembangan KTSP (K-13) : Alur Pengembangan Kurikulum . Bermasyarakat-Berbangsa-BerNKRI BUPATI-WALIKOTA dinas pendidikan Besosial-Berbudaya-Berseni Kemenag Kab-Kota Yayasan Kamad-Kasek (MBS) Mad-Sek Negeri Sek-Mad Swasta Pendidik Dewan Guru Pakar Kurikulum Komite Mad-Sek Stakeholders yang lain Pengembangan KTSP (K-13) : 1. Intra Kurikuler 3. Muatan Lokal Problematika untuk PAI ???!!! 2. Ekstra Kurikuler 4. Hidden Curriculum Silabus RPP pengembangan : materi-metode pembelajaran-media pembelajaran-teknik evaluasi

Jajaran pengelola setiap satuan pendidikan formal dituntut menghadirkan kurikulum yang mampu mengaktualisasikan fungsi reseptif dan fungsi direktif secara berimbang lagi berkelanjutan. Fungsi reseptif merupakan pentransformasian sekaligus pelestarian tata-nilai keagamaan juga kebangsaan terhadap para pelajar selaku generasi muda. Dan fungsi direktif merupakan pengembangan sumber daya manusia para pelajar agar memiliki kesiapan menjadi pembaru kebudayaan bangsa yang berkeadaban lagi dinamik dalam kerja sama sekaligus persaingan. Vide, St. Vembriarto, Kapita Selekta Pendidikan, vol.1, Paramita, Yogyakarta, 1981, hal. 45.

Dalam perspektif ”Kurikulum Pendidikan Islamiy”, fungsi reseptif tersebut dapat diidentikkan dengan pengembanan tugas habl min Allāh (حبل من الله) yakni jalinan hubungan manusia dengan Allah, tugas manusia sebagai hamba Allah (عبدالله) yakni penghambaan diri manusia hanya kepada Allah; sedang fungsi direktif tersebut dapat diidentikkan dengan pengembanan tugas habl min al-Nās (حبل من الناس) yakni jalinan hubungan antar manusia beserta alam raya, tugas manusia sebagai khalifah Allah di bumi (خليفة الله فى اﻷرض) yakni pemakmuran dunia. Perhatikan diagram “Bangunan Kurikulum Pendidikan Islamiy ala NKRI”, berikut :

الله سبحانه وتعالى ٲيات القوليّة ٲيات الكونيّة القران – الحديث Bangunan Kurikulum Pendidikan Islamiy ala NKRI Pertanggung-jawaban Profesi Iptek Politik Ekonomi Sosial Pendidikan Kesenian dst حيّ على الفلاح fungsi direktif mns sbg خليفةالله Ide - Prilaku - Benda Manusia-Masyarakat-Bangsa Kebudayaan Kurikulum Pendidikan Islamiy Cipta - Rasa – Karsa – Karya Pancasila dlm pembukaan UUD-RI 1945 Iman sbg imam – qalbu, ‘aqlu, nafsu sbg makmum Ber : ‘aqidah – ‘ibadah – akhlaq mulia ٲيات القوليّة ٲيات الكونيّة fungsi reseptif mns sbg عبدالله حيّ على الصلاة WAHYU القران – الحديث ALAM الغائب - الشهادة Asas الله سبحانه وتعالى

Dalam diri setiap manusia terdapat empat macam potensi rohani : iman إيمان, qalbu قلب (super-ego), akal عقل (ego), nafsu نفس (id). Dalam pendidikan Islamiy, guru harus mendidik murid memposisikan iman إيمان sebagai imam bagi qalbu قلب (super-ego), akal عقل (ego), nafsu نفس (id) agar dapat mengaktualisasikan misi حبل من الله dan حبل من الناس. Vide, Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islam, 1st ed, PT. Bumi Aksara, 2007, h. 18-19.

Qalbu قلب (super-ego), hati nurani, daya rasa pada kalbu yang berpusat di dada dipimpin oleh iman dipertajam melalui ibadah dan akhlaq karimah terhadap sesama makhluk. Akal عقل (ego), daya pikir yang berpusat di kepala dipimpin oleh iman dipertajam melalui perenungan alam semesta. Nafsu نفس (id), daya nafsu yang berpusat di perut; jika pemenuhannya dibimbing oleh iman, maka manusia menjadi mulia; tetapi jika tidak, maka manusia menjadi hina-dina. Vide, Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islam, 1st ed, PT. Bumi Aksara, 2007, h. 18-19.

IMAM إمام MAKMUM مٲموم IMAN إيمان QOLBU قلب ‘AQLU عقل NAFSU نفس Imam dan Makmum pada manusia-masyarakat muslim MUSLIM IMAM إمام MAKMUM مٲموم MERDEKA BAHAGIA IMAN إيمان KUAT ANTI DIJAJAH & MENJAJAH QOLBU قلب ‘AQLU عقل NAFSU نفس super ego ego id bawah sadar + sadar bawah sadar - immateri keputusan materi KUAT MAXIMIZE صفات كريمة صفات مذمومة KUAT MAXIMIZE LEMAH MINIMIZE سليم قلب صادق عقل المطمئنّة نفس SEHAT FISIK+SOSIAL JUJUR = MAKMUR, ...

Penilaian Pembelajaran KTSP RPP SILABUS PEMBELAJARAN PADA PENDASMEN 2006 Permendiknas 23-2006 SKL Permendiknas 22-2006 SI Permendiknas 24-2006 Permenag 2-2008 SKL SI Mad Penilaian Keberhasilan BP . Kekurangan PTK - CAR SK - KD Remedial Pembelajaran KTSP Proses - Hasil SK - KD Permendiknas 41-2007 RPP Dinamika : SILABUS SK - KD Pisik & psikis siswa SK - KD Indikator KKO Sumber belajar Metode pembelajaran Evaluasi pembelajaran

Pembelajaran KTSP RPP SILABUS PEMBELAJARAN PADA PENDASMEN K-13 Tahun 2013 Permendikbud 54-2013 SKL Permendikbud 64-2013 SI Permendikbud 67-2013 KD-SD Permendikbud 68-2013 KD-SMP Permendikbud 69-2013 KD-SMA Permendikbud 70-2013 KD-SMK Permenag 912-2013 Kurik Madr Permendikbud 66-2013 Penilaian Keberhasilan BP . Kekurangan PTK - CAR KI - KD Remedial Pembelajaran Proses - Hasil KTSP KI - KD Permendikbud 63-2013 Dinamika : RPP Pisik+psikis siswa SILABUS KI - KD Sains+teknologi KI - KD Indikator KKO Sumber+Sarpras belajar Metode pembelajaran Evaluasi pembelajaran Scientific approach dalam pembelajaran

Pembelajaran RPP SILABUS PEMBELAJARAN PADA PENDASMEN K-13 Tahun 2014 Permendikbud 54-2013 SKL Permendikbud 57-2014 K-13 SD-MI Permendikbud 58-2014 K-13 SMP-MTs Permendikbud 59-2014 K-13 SMA-MA Permendikbud 60-2014 K-13 SMK-MAK Permendikbud 61-2014 KTSPdasmen Permendikbud 62-2014 Ekstrakurikuler Permendikbud 63-2014 Pramuka Permendikbud 64-2014 Peminatan men Permendikbud 79-2014 Mulok KMA 165-2014 KurMadr PAI-BA Permendikbud 104-2014 Penilaian Keberhasilan BP . Kekurangan PTK - CAR Remedial Pembelajaran Mengamati, Menanya, Mengumpulkan Informasi/ mencoba, Menalar/mengasosiasi, Mengkomunikasikan KTSP Intrakurikuler - Ekstrakurikuler Muatan lokal - Hidden Curriculum Proses - Hasil Permendikbud 103-2014 Problematika PAI ? RPP Dinamika : KI - KD Pisik+psikis siswa SILABUS Sains+teknologi Indikator KKO Sumber+Sarpras belajar KI - KD Metode pembelajaran Evaluasi pembelajaran Scientific approach dalam pembelajaran Problematika PAI ?

K-13 Kerangka Dasar Kurikulum Struktur Kurikulum Silabus . Landasan filosofis Landasan sosiologis Kerangka Dasar Kurikulum Landasan psikopedagogis Landasan yuridis KI (KI-1. sik spi, KI-2 sik sos, KI-3 peng, KI-4 ketr KD Struktur Kurikulum Muatan pembelajaran Mata pelajaran A dan B K-13 Beban Belajar (TM, Terstruktur, Mandiri) Silabus (KI, KD, Materi Pemb, Kegiatan Pemb, Penil, alo Waktu, SumBel) Pedoman Mapel (PAI) PERMENDIKBUD 58-2014 K-13 SMP/MTs, dalam file pdf.

K-13 Ikuti Pola Pikir : 1. Student Centered 2. Interaktif 3. Jejaring 4. Aktif mencari 5. Mandiri dan Tim 6. Multimedia 7. Klasikal massal 8. Multidisipliner 9. Pembelajaran kritis LAMPIRAN I PERMENDIKBUD 58-2014 K-13 SMP/MTs, dalam file pdf, h. 2.

2. Manajemen Kamad-Kasek 3. Sarpras Tata Kelola K-13 : 1. Kolaboratif 2. Manajemen Kamad-Kasek 3. Sarpras LAMPIRAN I PERMENDIKBUD 58-2014 K-13 SMP/MTs, dalam file pdf, h. 2.

Tujuan K-13 Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. LAMPIRAN I PERMENDIKBUD 58-2014 K-13 SMP/MTs, dalam file pdf, h. 3.

Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan keterampilan serta membentuk sikap, dan kepribadian peserta didik dalam mengamalkan ajaran agama Islam. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dilaksanakan melalui mata pelajaran pada semua jenjang pendidikan, yang pengamalannya dapat dikembangkan dalam berbagai kegiatan baik yang bersifat kokurikuler maupun ekstrakurikuler. LAMPIRAN III PERMENDIKBUD 58-2014 K-13 SMP/MTs, dalam file pdf, h. 1.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran PAI dan Budi Pekerti mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif) LAMPIRAN III PERMENDIKBUD 58-2014 K-13 SMP/MTs, dalam file pdf, h. 5.

Karakteristik Mapel PAI : 1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dari materi pokok pendidikan agama Islam (alQur’an dan Hadis, aqidah, akhlak, fiqih dan sejarah peradaban Islam). 2. ... LAMPIRAN III PERMENDIKBUD 58-2014 K-13 SMP/MTs, dalam file pdf, h. 5.

2. Ditinjau dari segi muatan pendidikannya, PAI dan Budi Pekerti merupakan mata pelajaran pokok yang menjadi satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dengan mata pelajaran lain yang bertujuan untuk pengembangan moral dan kepribadian peserta didik. Maka, semua mata pelajaran yang memiliki tujuan tersebut harus seiring dan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti. 3. ... LAMPIRAN III PERMENDIKBUD 58-2014 K-13 SMP/MTs, dalam file pdf, h. 5.

3. Diberikannya mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti bertujuan untuk terbentuknya peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt., berbudi pekerti yang luhur (berakhlak yang mulia), dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam, terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya, sehingga dapat dijadikan bekal untuk memelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negatif yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut. 4. ... LAMPIRAN III PERMENDIKBUD 58-2014 K-13 SMP/MTs, dalam file pdf, h. 5.

4. PAI dan Budi Pekerti adalah mata pelajaran yang tidak hanya mengantarkan peserta didik dapat menguasai berbagai kajian keislaman, tetapi PAI lebih menekankan bagaimana peserta didik mampu menguasai kajian keislaman tersebut sekaligus dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat. Dengan demikian, PAI dan Budi Pekerti tidak hanya menekankan pada aspek kognitif saja, tetapi yang lebih penting adalah pada aspek afektif dan psikomotornya. 5. ... LAMPIRAN III PERMENDIKBUD 58-2014 K-13 SMP/MTs, dalam file pdf, h. 6.

5. Secara umum mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang ada pada dua sumber pokok ajaran Islam, yaitu al-Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad saw., juga melalui metode ijtihad (dalil aqli), para ulama dapat mengembangkannya dengan lebih rinci dan mendetail dalam kajian fiqih dan hasil-hasil ijtihad lainnya. 6. ... LAMPIRAN III PERMENDIKBUD 58-2014 K-13 SMP/MTs, dalam file pdf, h. 6.

6. Tujuan akhir dari mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti adalah terbentuknya peserta didik yang memiliki akhlak yang mulia (budi pekerti yang luhur), yang merupakan misi utama diutusnya Nabi Muhammad saw di dunia. Hal ini tidak berarti bahwa pendidikan Islam tidak memerhatikan pendidikan jasmani, akal, ilmu, ataupun segi-segi praktis lainnya, tetapi maksudnya adalah bahwa pendidikan Islam memerhatikan segi-segi pendidikan akhlak seperti juga segi-segi lainnya. LAMPIRAN III PERMENDIKBUD 58-2014 K-13 SMP/MTs, dalam file pdf, h. 6.

7. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler PAI di Sekolah a. Pembiasaan 1) Salat berjamaah 2) Salat Duha 3) Membaca al-Qur’an mengawali dan mengakhiri suatu hari proses pembelajaran 4) Membaca doa mengawali dan mengakhiri proses pembelajaran dan pekerjaan lainnya 5) Membaca Asmaul Husna 10 menit sebelum jam pelajaran dimulai 6) Mengucapkan dan menjawab salam 7) Menjaga kebersihan, kesehatan dan lainnya. 8) Membiasakan akhlak mulia (salam). b. ... LAMPIRAN III PERMENDIKBUD 58-2014 K-13 SMP/MTs, dalam file pdf, h. 29-30.

b. Pentas PAI 1) Musabaqah Tilawatil Qur’an 2) Kaligrafi 3) Hafalan surat pendek 4) Pidato 5) Cerdas cermat 6) Lomba mengarang tentang sejarah Islam 7) Membaca puisi, dan sajak 8) Qasidah 9) Marawis/hadroh. c. ... LAMPIRAN III PERMENDIKBUD 58-2014 K-13 SMP/MTs, dalam file pdf, h. 29-30.

c. Pesantren Kilat, dengan materi antara lain: 1) Keimanan 2) Ibadah 3) Akhlak 4) Praktik-Praktik dan latihan-latihan 5) Latihan pengendalian diri dan kebersamaan. d. ... LAMPIRAN III PERMENDIKBUD 58-2014 K-13 SMP/MTs, dalam file pdf, h. 29-30.

d. Ibadah Ramadan 1) Puasa Ramadan 2) Sahur dan Berbuka Puasa Bersama 3) Salat Lail (Tarawih) 4) Tadarrus al-Qur’an 5) I’tikaf 6) Infak dan Sadaqah 7) Zakat Fitrah. 8) Pesantren Kilat Ramadan 9) Peringatan Nuzulul Qur’an 10) Mendengarkan Ceramah Ramadan 11) Salat Idul Fitri 12) Halal Bil Halal. e. ... LAMPIRAN III PERMENDIKBUD 58-2014 K-13 SMP/MTs, dalam file pdf, h. 29-30.

e. Rohani Islam (ROHIS) 1) Keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. dan pemahaman ajaranIslam 2) Kesadaran untuk berorganisasi 3) Mengorganisasikan tugas sehari-hari 4) Kemampuan keterampilan hidup yang sadar 5) Keterampilan berbahasa yang santun 6) Kesadaran berestetika 7) Kesadaran mentaati peraturan 8) Keterampilan sosial 9) Keterampilan Pengelolaan agresivitas 10) Keterampilan mengelola stress 11) Keterampilan merencanakan. f. ... LAMPIRAN III PERMENDIKBUD 58-2014 K-13 SMP/MTs, dalam file pdf, h. 29-30.

f. Wajib Belajar Membaca Menulis al-Qur’an 1) Mengenal huruf-huruf dalam al-Qur’an 2) Mengenal kata dalam al-Qur’an 3) Mengenalkata-kata pilihan dalam al-Qur’an 4) Mengenal ayat-ayat dalam al-Qur’an. 5) Mengenal surat-surat dalam al-Qur’an 6) Mengenal hukum baca dalam al-Qur’an berkaitan dengan Tajwid. g. ... LAMPIRAN III PERMENDIKBUD 58-2014 K-13 SMP/MTs, dalam file pdf, h. 29-30.

g. Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) 1) Tahun Baru Hijriyah 2) Maulid Nabi Muhammad saw 3) Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw 4) Nuzulul Qur’an 5) Hari Raya Idul Fitri 6) Hari Raya Idul Adha. h. ... LAMPIRAN III PERMENDIKBUD 58-2014 K-13 SMP/MTs, dalam file pdf, h. 29-30.

h. Praktik Ibadah 1) Praktik berwudu 2) Praktik Tayamum 3) Praktik Salat 4) Praktik Memandikan, mengafani, menyalatkan, menguburkan Jenazah 5) Praktik Zakat 6) Praktik Haji dan Umrah 7) Praktik Muamalah dan lainnya. LAMPIRAN III PERMENDIKBUD 58-2014 K-13 SMP/MTs, dalam file pdf, h. 29-30.

Utk menjamin efektivitas pengembangan kurikulum dan program pengajaran, kamad-kasek bersama para guru harus menjabarkan isi kurikulum secara lebih rinci dan operasional ke dlm program tahunan, semester, ... . Program satuan pelajaran harus dikembangkan oleh setiap guru sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar h.41. Perlu dilakukan pembagian tugas guru, penyusunan kalender pendidikan dan jadwal pelajaran, penetapan pelaksanaan evaluasi belajar, pengisian jam kosong, ... h.42. E. Mulyasa, MBS, 3rd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003.

Peserta didik sangat menginginkan proses pembelajaran yang PAIKEM-GEMBROT ( Pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, manfaat , gembira dan berbobot). Untuk dapat mencapai hal tersebut diperlukan upaya agar motivasi, gaya mengajar, model pembelajaran dan ruang belajar terus menerus mengalami pembaharuan yang kontinyu dan terarah. Gaya mengajar yang pertama dipengaruhi oleh gaya belajar ( auditori, visual atau kinestetis ), hal kedua yang mempengaruhi gaya mengajar adalah pentingnya diperhatikan teori kecerdasan majemuk dari siswa / peserta didik serta bagaimana pendidik melakukan variasi / kombinasi diantaranya. Berbagai macam model pembelajaran : lecture, discussion, brainstorming, role play, simulation atau lainnya harus / perlu dikuasai. Ruang belajar meliputi suasana kelas, landasan dan lingkungan belajar siswa harus selalu disesuaikan. Thomas Indradjaja, “Optimalisasi Diri - Visi Sekolah”, http://www.yski.info/index.php?option=com_ content&view=article&id=249:optimalisasi-diri-visi-sekolah&catid=54:artikel-guru&Itemid=139 - diakses Rabu 15-02-2012

agar terjadi “interaksi-edukatif” Thomas Indradjaja, “Optimalisasi Diri - Visi Sekolah”, http://www.yski.info/index.php?option=com_ content&view=article&id=249:optimalisasi-diri-visi-sekolah&catid=54:artikel-guru&Itemid=139 - diakses Rabu 15-02-2012

agar terjadi “interaksi-edukatif” . agar terjadi “interaksi-edukatif” Thomas Indradjaja, “Optimalisasi Diri - Visi Sekolah”, http://www.yski.info/index.php?option=com_ content&view=article&id=249:optimalisasi-diri-visi-sekolah&catid=54:artikel-guru&Itemid=139 - diakses Rabu 15-02-2012

Interaksi edukatif sebagai jembatan yang menghidupkan persenyawaan antara pengetahuan dan perbuatan, yang mengantarkan kepada tingkah laku sesuai dengan pengetahuan yang diterima anak didik. Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, 1st ed, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2000, h. 11.

Syntax Presentation – Instructional Events No Instructional Events Activity 1 Pra-instructional (kegiatan awal) 1. Membangkitkan perhatian (memotivasi) 2. Mengenai kemampuan awal pre-test 3. Melakukan apersepsi 4. Mengemukakan topik 5. Mengemukakan tujuan 6. Menjelaskan langkah kegiatan pembelajaran 2 Instructional (kegiatan inti) Organisir lingkungan pembelajaran agar murid melakukan kegiatan belajar mencapai tujuan. Aktualisasikan pembelajaran sesuai langkah kegiatan dengan mengembangkan variasi pola interaksi dan keterampilan mengajar. 3 Post-instructional (kegiatan penutup) 1. Melakukan validasi/merangkum 2. Membuat simpulan 3. Melakukan post-test 4. Berikan kegiatan tindak lanjut Didi Supriadie, et..al, Komunikasi Pembelajaran, 1st ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2012, h. 154.

Ketrampilan Dasar Mengajar (KDM) – Abilitas Guru disetujui supervisor guru-murid Kurikulum RPP PBM K-13:KI-KD Tuj-Pemb KDM 4 kompetensi guru Indikator KKO Interaksi Edukatif Stimulus-Respon hasil Aksi-Reaksi

SILAKAN DIPERTEGAS 01. das Sollen : 02. das Sein : 03. Fenomena : 04. Jenis problem : 05. Kerugian dari problem : 06. Skala problem : 07. Kategori problem : 08. Penyebab dari problem : 09. Alternatif solusi dalam era otoda: 10. Strategi penerapan setiap alternatif solusi : 11. Implikasi dari setiap alternatif solusi : 12. Penanggung-jawab :