Keunikan Musik Tradisi Nusantara Macam lagu tradisional di Indonesia Muhammad Haekal Karina Octaria Nabila Sabrina Reynaldo Tiffany Ch. Keunikan Musik Tradisi Nusantara Macam lagu tradisional di Indonesia
Musik tradisional Musik yang merupakan kebudayaan (tradisi) dan lahir dari budaya daerah setempat secara turun-menurun, yang ada pada suatu masyarakat tertentu. Musik ini ada yang tetap dilestarikan oleh masyarakat setempat, namun adapula yang hilang oleh pergeseran zaman. Ciri-ciri yang menonjol adalah unsur kedaerahan dan kesederhanaan
MUSIK NUSANTARA Musik daerah (musik tradisional) yang ada di Indonesia yang merupakan kekayaan budaya Indonesia yang sangat bernilai harganya, dan tidak kalah dengan musik tradisional di negara lain. Namun musik ini perlahan-lahan mulai tenggelam atau hilang dengan adanya pengaruh budaya musik barat.
Jenis-jenis musik daerah Musik Daerah Jawa Tengah Musik daerah yang ada adalah musik gamelan. Jenis laras (tangga nada) yang digunakan yaitu gamelan berlaras pelog dan berlaras slendro. Nama-nama gamelan yang ada misalnya ; gamelan kodok ngorek, gamelan munggang, gamelan sekaten, dan gamelan gede. Kini gamelan dipergunakan untuk mengiringi bermacam acara, seperti ; mengiringi pagelaran wayang kulit, wayang orang, ketoprak, tari-tarian, upacara sekaten, perkawinan, khitanan, keagaman, dan bahkan kenegaraan.
2. Musik Daerah Jakarta ( Betawi ) a 2. Musik Daerah Jakarta ( Betawi ) a. Gambang Kromong Adalah sejenis orkes yang memadukan gamelan dengan alat musik umum (barat) misalnya alat tiup dan alat gesek . Tangga nada yang digunakan pentatonis Cina. Instrumennya; gong, gendang suling, bonang, kecrek, dan rebab sebagai melodi. Dinyanyikan secara bergilir antara laki-laki dan perempuan. Lagunya berbentuk pantun.
b. Tanjidor Adalah kesenian tradisional khas Betawi (Jakarta) b. Tanjidor Adalah kesenian tradisional khas Betawi (Jakarta). Ciri khasnya pada macam-macam alat musik tiup dari kuningan (trompet dll) dan dilengkapi genderang besar (bas drum) sperti pada drum band. Semua personilnya bermain sambil berdiri.
3. Musik Daerah Jawa Barat a 3. Musik Daerah Jawa Barat a. Gamelan Degung adalah seperangkat alat musik /gamelan yang mempunyai ciri tertentu dalam warna musiknya. Instrumen yang digunakan; bonang, rincik, saron, jengglong, suling, kecapi, dan rebab. Tangga nada digunakan adalah pentatonis (pelog dan slendro). Pada awalnya musik ini untuk acara keagamaan, tetapi sekarang digunakan untuk mengiringi sendratari, mengiringi gending karesmen (nyanyian resmi), dan sarana hiburan. Keberadaannya telah di kenal sejak zaman Pakuan Pajajaran.
b. Calung Adalah seperangkat alat musik terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara dipukul. Tanga nada yang digunakan mulanya pentatonis slendro yang kemudian dikembangkan menjadi laras pelog. Menurut sejarahnya berasal dari alat yang digunakan untuk menghalau burung di sawah yang terbuat dari belahan bambu yang disebut kekeprak. Kekeprak ini digunakan untuk menakuti sero (binatang pemakan ikan peliharaan di kolam atau sawah). Kekeprak ini dibunyikan dengan cara digerakkan dengan air yang jatuh dari pancuran. Alat tersebut berkembang menjadi calung dan sekarang terdiri dari bentuk dan nama berbeda seperti calung gambang, calung gamelan, dan calung jinjing.
c. Angklung Adalah seperangkat alat musik terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara dikocok. Dulu menggunakan tangga nada pentatonis dan sekarang menggunakan diatonis. Menurut sejarahnya angklung digunakan untuk memeriahkan pesta padi disawah.Tokoh musik angklung yaitu Daeng Sutisna.
d. Tarling Berasal dari Cirebon yang ambil dari singkatan gitar dan suling, yakni alat yang mendominasi pada jenis musik ini. Semula alatnya adalah gamelan bambu lalu meningkat pada kecapi kemudian gamelan yang terbuat dari besi atau perunggu, kemudian setelah dikenal gitar maka digunakan untuk menggantikan kecapi. Tokohnya antara lain ; Jon Jayana, H. Abdul Ajid dan Uun S.
e. Arumba Adalah singkatan dari alunan rumpun bambu e. Arumba Adalah singkatan dari alunan rumpun bambu. Prinsipnya hampir sama dengan angklung hanya dilengkapi dengan susunan bambu mirip gambang/saron yang dibunyikan dengan cara dipukul. Tokohnya antara lain ; Yos Rosadi, Rahmat, Bill Saragih dan Sukardi.
f. Gending Cianjuran Adalah jenis musik yang menonjolkan vokal khas Cianjur. Vokal/nyanyian diiringi dengan kecapi, suling dan rebab. Musik ini digunakan sebagai sarana hiburan para bangsawan Sunda. g. Klenengan Adalah suatu pertunjukkan atau permainan gamelan yang menggunakan vokal atau nyanyian. Gamelan ini dilengkapi dengan seperangkat gendang yang berfungsi untuk mengiringi tarian klasik maupun modern.
h. Celempungan Adalah jenis musik yang mengutamakan vokal/nyanyian atau gending. Instrumennya terdiri atas kecapi, rebab, dan celempungan (bambu besar yang diberi dawai). Kini celempungan telah diganti dengan perangkat gendang dan gong.
4. Musik Daerah Jawa Timur dan Madura Musik tradisional Jawa Timur hampir sama dengan musik gamelan Jawa Tengah. Di Madura musik gamelan yang ada disebut Gamelan Sandur. 5. Musik Daerah Bali Musik daerah Bali tidak jauh berbeda dengan musik gamelan Jawa Tengah namun resonator lebih tinggi. Perbedaan yang menonjol adalah cara memainkannya, yakni gamelan Bali lebih hidup, iramanya cepat dan lebih dominan suara saron (peking) dan demungnya. Tangga nada yang digunakan adalah tangganada pentatonis.
6. Musik Daerah Bima dan Sumba (NTB) a 6. Musik Daerah Bima dan Sumba (NTB) a. Musik Daerah Bima Musik daerah ini banyak dipengaruhi musik Jawa. Jenis instrumennya antara lain; garpu tala bambu, silu (hobo), muri (klarinet dari daun), genggong (jewharp), sarone (suling bambu memakai ban), dan idiokardo 4 dawai. b. Musik Daerah Sumba Musik yang khas adalah nyanyian-nyanyian wanita. Intrumennya tidak ada yang khas, hanya namanya berubah misalnya : jungga (musik tiup), lamba ( gendang satu kulit ), katala ( gong ) dan suling hidung.
7. Musik Daerah Aceh Musik daerah ini jelas sekali pengaruh dari musik Islami yang masuk dalam nyanyian-nyayiannya. Instrumennya terdiri atas ; canangtring, rebana, gambus, marwas, hareubab, gedumba ( gendang ), dan bangsi atau serimai ( suling ).
8. Musik Daerah Riau a. Musik Gambus Musik ini erat sekali hubungannya dengan agama Islam. Instrumen yang digunakan adalah gambus, rebana/marwas, dan biola. Tema lagu umumnya bertema keagamaan dan persoalan cinta. b. Orkes Melayu Adalah orkes yang membawakan lagu-lagu melayu asli. Instrumen yang digunakan : akordeon, 4 buah gendang melayu, dan sebuah gong kecil. Orkes ini merupakan cikal bakal musik melayu yang kita kenal sekarang sebagi musik dangdut.
9. Musik Daerah Nias Musik Nias yang asli menggunakan 3 atau 4 nada dalam satu oktav. Jenis ini sekarang sukar sekali ditemukan. Instrumen yang digunakan ; gong besar, faritia/saraina (gong kecil), sigu mbawa dan surune mbawa (suling), Druridana (garputala bambu), tamburu, gendera, cucu, fodrahi, dan taburana (gendang yang panjangnya 3 meter dengan 2 kulit), Koko (semacam celempung/kecapi), Lagiya (rebab). Musik Nias tidak untuk diperdengarkan tetapi untuk mengiringi cerita-cerita untuk mendatangkan roh-roh gaib.
10. Musik Daerah Batak (Sumatera Utara) Musik daerah ini banyak dipengaruhi musik gereja yang dikenal dengan sebutan musik tataganing atau musik gondang. Tangga nada yang digunakan adalah diatonis yang sudah harmonis. Instumen yang digunakan antara lain ; gerantung (semacam gambang), tangetong/nungneng (sumber bunyinya tali/dawai tapi dimainkan dengan dipukulkan pada suatu benda), salodap, salonat, sordam, tarafait (sejenis suling), tatagoning/gondang (satu stel gendang), gong (didatangkan dari Semarang), arbab, hasapi, hapetan, dan kulcapi dengan 2 dawai yang dapat di stem.
11. Musik Daerah Minangkabau (Sumatera Barat) Musik yang terkenal adalah talempong. Instrumennya menggunakan alat musik daerah itu sendiri ditambah dengan alat-alat musik barat, antara lain : alat musik tiup (saluang, bansi, serunai, puput batang padi, puput tanduk dan suliang), alat musik perkusi (gendang dol/gendang besar, ketipung, rebana, gandang sedang, talempong, dan gong/canang)
12. Musik Daerah Kalimantan Musik daerah Kalimantan pesisir banyak mendapat pengaruh dari daerah-daerah, seperti daerah Banjarmasin dan suku Dayak. Di Daerah Banjar masih terdapat orkes karawitan khas Banjar. Instrumen yang digunakan terdiri ; rebab, gender, gambang, dan suling ( diagonal ). Suku Dayak mempunyai musik khas tersendiri dengan instrumen yang terdiri atas ; kledi/keruri/kedire (suling), kasapi/sampek (semacam lute yang dipetik), tawak ( gong ), gendang besar dan kecil.
13. Musik Daerah Minahasa Musik khas daerah ini adalah Kulintang yaitu semacam gambang yang terbuat dari bilahan kayu dan satu perangkat terdiri dari atas 7 kulintang. Tangga nada yang digunakan adalah diatonis. Instrumennya antara lain ; suling, gambus dan marwas/rebana. Lagu-lagu yang dibawakan dalm koor bersuara 4 atau lebih dalam gaya primitif polyphone terutama dalam acara panen.
14. Musik Daerah Sulawesi Selatan Di daerah ini terdapat dua jenis musik musik Makasar (Ujung Pandang) disebut genrang bulo yaitu diambil dari nama gendang tanpa kulit (membran) yang cara memainkannya yaitu dengan dipukul-pukulkan pada suatu benda. Musik Bugis disebut Idiokardo Instrumen yang melengkapi kedua jenis musik di atas, yaitu ; Alat musik tiup terdiri atas puwi-puwi (hobo), basing bugis (suling kembang) dan basing-basing (klarinet).
15. Musik Daerah Sangihe-Talaud (Sulawesi Utara) Musik daerah ini sangat dipengaruhi kuat oleh agama kristen. Instrumennya terdiri atas garpu tala bambu, bansi (suling bambu), tegogong (gendang satu kulit), salude (semacam dengan dua dawai) dan arababu (semacam rebab).
16. Musik Daerah Maluku Musik di daerah Maluku, alat-alat yang asli sudah hilang. Instrumen musiknya diseluruh Maluku hampir sama yaitu ; gong (dari Jawa), arababu (rebab) dengan resonator dari tempurung, idiokordo yang disebut tatabuhan, korno (alat musik tiup) yang terbuat dari siput dan disebut fuk-fuk, bermacam-macam gendang yang disebut tifa. Untuk daerah–daerah Islam seperti Halmahera, Bacan, Ternate, dan Tidore dengan sendirinya memiliki alat-alat musik Islam seperti gambus, rebana, bangsil (suling) dan sulepe (alat musik yang sumber bunyinya dari tali/dawai tapi resonatornya dari tempurung) Daerah Ambon memiliki klesipan (semacam gambang dari kayu yang terdiri atas 10-16 bilahan yang disebut tetabuhan kayu), dan bonang yang disebut gong sembilan/gong dua belas. Yang paling khas adalah orkes suling bambu dengan ambitus (luas suara) dari bass sampai sopran.
17. Musik Daerah Irian Jaya (Papua) Musiknya mendapat pengaruh dari Maluku. Instrumennya tidak begitu banyak hanya satu yang menarik, yakni Genderang (dihiasi pahatan dengan pewarnaan yang artistik dan kulitnya dari biawak ). Alat musik lainnya seperti rebana, rebab, tifa, dan gong (kiriman dari Maluku). Instrumen yang ada di Papua digunakan untuk keperluan praktis, misalnya Sekakas, yang digunakan untuk menarik ikan-ikan hiu. Sekakas bisa mengeluarkan bunyi gemeretakan kalau dipegang setengah didalam laut dan setengahnya lagi di udara.
18. Musik Daerah Timor ( NTT ) Instrumen musik yang khas adalah sasando, yaitu sebuah siter dari bambu yang terdiri atas 36 dawai yang terbuat dari logam. Resonatornya terbuat dari daun palm yang dirangkai dalam bentuk mangkok yang meliputi siter itu. Selain sasando adalah dadako yaitu alat musik yang sumber bunyinya dari tali/dawai yang cara memainkannya dipukulkan pada suatu benda. Instrumen lainya adalah bobi /foe/semaku (suling), hilu/puwi-puwi/kabarung (suling yang memakai ban), bibililu tihar (gendang satu kulit) dan gong kecil-kecil.
Jenis – Jenis Seni Musik Tradisional & Ciri Khasnya A.Gamelan Jawa Gamelan Jawa merupakan seperangkat instrumen sebagai pernyataan musikal yang sering disebut dengan istilah karawitan. Karawitan berasal dari bahasa Jawa rawit berarti rumit,berbelit-belit,tetapi rawit juga berarti halus,cantik,berliku-liku dan enak. Kata Jawa karawitan khususnya dipakai untuk mengacu kepada musik gamelan,musik Indonesia yang bersistem nada non diatonis(dalam laras selendro dan pelog) yg garapan-garapannya menggunakan sistem notasi,warna suara,ritme,memiliki fungsi,pathet dan aturan garap dalam bentuk sajian instrumentalia,vokalia,dan campuran yg indah didengar.
B.Gamelan Bali Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon,gambang,gendang,dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya/alatnya,yang mana merupakan satu kesatuan utuh yg diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yg berarti memukul/menabuh,diikuti akhiran an yg menjadikan kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat dipulau Jawa,Madura,Bali,dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini,dan di Jawa lewat abad ke-18,istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.
C.Gambang Kromong Sebutan Gambang Kromong di ambil dari nama dua buah alat perkusi,yaitu gambang dan kromong. Bilahan gambang berjumlah 18 buah,biasa terbuat dari suangking,huru batu atau kayu jenis lain yang empuk bunyinya bila dipukul. Kromong biasanya dibuat dari perunggu atau besi,berjumlah 10 buah(sepuluh pencon). Orkes Gambang Kromong merupakan perpaduan yg serasi antara unsur-unsur pribumi dengan unsur Tionghoa. Secara fisik unsur Tionghoa tampak pada alat-alat musik gesek yaitu Tehyan,Kongahyan,dan Sukong,sedangkan alat musik lainnya yaitu gambang,kromong,gendang,kecrek,dan gong merupakan unsur pribumi. Perpaduan kedua unsur kebudayaan tersebut tampak pula pada perbendarahaan lagu-lagunya.
D. Tajidor Tajidor adalah sebuah kesenian Betawi yg berbentuk orkes D.Tajidor Tajidor adalah sebuah kesenian Betawi yg berbentuk orkes. Kesenian ini sudah dimulai sejak abad ke-19. Alat-alat musik yg digunakan biasanya terdiri dari penggabungan alat musik tiup,alat-alat musik gesek dan alat-alat musik perkusi. Biasanya kesenian ini digunakan untuk mengantar pengantin atau dalam acara pawai daerah. Tapi pada umumnya kesenian ini diadakan di suatu tempat yang akan dihadiri oleh masyarakat Betawi secara luas layaknya sebuah orkes. Kesenian Tajidor juga terdapat di Kalimantan Barat,sementara di Kalimantan Selatan sudah punah.
E. Kolintang Kolintang adalah alat musik khas daerah Sulawesi Utara E.Kolintang Kolintang adalah alat musik khas daerah Sulawesi Utara. Kolintang berasal dari Minahasa. Kolintang terbuat dari kayu lokal yang ringan namun kuat seperti telur,bandaran,wenang,kanikik kayu cempaka,dan yang mempunyai konstruksi fiber paralel. Nama kolintang berasal dari suara tong(nada rendah),ting(nada tinggi),dan tang(nada biasa). Dalam bahasa daerah,ajakan "Mari kita lakukan TONG TING TANG" adalah "Mangemo kumolintang". Ajakan tersebut akhirnya berubah menjadi kata kolintang.
F.Angklung Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia yg berasal dari Tanah Sunda,terbuat dari bambu,yang dibunyikan dengan cara digoyangkan(bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yg bergetar dalam susunan nada 2,3,sampai 4 nada dalam setiap ukuran,baik besar maupun kecil. Laras(nada) alat musik angklung sebagai musik tradisi Sunda kebanyakan adalah salendro dan pelog.
Lagu-lagu Tradisional Nusantara Lagu Ampar-Ampar Pisang berasal dari daerah provinsi Kalimantan Selatan Lagu Anak Kambing Saya berasal dari daerah provinsi NTT Lagu Angin Mamiri berasal dari daerah provinsi Sulawesi Selatan Lagu Anju Ahu berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara Lagu Apuse berasal dari daerah provinsi Papua Lagu Barek Solok berasal dari daerah provinsi Sumatra Barat Lagu llir-llir berasal dari daerah provinsi Jawa Tengah Lagu Jali-Jali berasal dari daerah provinsi DKI Jakarta Lagu 0 Ulate berasal dari daerah provinsi Maluku Lagu Putri Ayu berasal dari daerah provinsi Bali
Lagu Ayam Den Lapeh berasal dari daerah provinsi Sumatra Barat Lagu Barek Solok berasal dari daerah provinsi Sumatra Barat Lagu Batanghari berasal dari daerah provinsi Jambi Lagu Bolelebo berasal dari daerah provinsi Nusa Tenggara Barat Lagu Bubuy Bulan berasal dari daerah provinsi Jawa Barat Lagu Bungong Jeumpa berasal dari daerah provinsi NAD Lagu Burung Tantina berasal dari daerah provinsi Maluku Lagu Butet berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara Lagu Cik-Cik Periuk berasal dari daerah provinsi Kalimantan Barat Lagu Cing Cangkeling berasal dari daerah provinsi Jawa Barat Lagu Dago Inang Sarge berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara
Lagu Dayung Palinggam berasal dari daerah provinsi Sumatra Barat Lagu Dek Sangke berasal dari daerah provinsi Sumatra Selatan Lagu Desaku berasal dari daerah provinsi NTT Lagu Esa Mokan berasal dari daerah provinsi Sulawesi Utara Lagu Gambang Suling berasal dari daerah provinsi Jawa Tengah Lagu Gek Kepriye berasal dari daerah provinsi Jawa Tengah Lagu Goro-Gorone berasal dari daerah provinsi Maluku Lagu Gundul Pacul berasal dari daerah provinsi Jawa Tengah Lagu Haleleu Ala De Teang berasal dari daerah provinsi NTB Lagu Fluhatee berasal dari daerah provinsi Maluku
Lagu Indung-Indung berasal dari daerah provinsi Kalimantan Timur Lagu Injit-Injit Semut berasal dari daerah provinsi Jambi Lagu Jamuran berasal dari daerah provinsi Jawa Tengah Lagu Kabile-bile berasal dari daerah provinsi Sumatra Selatan Lagu Kalayar berasal dari daerah provinsi Kalimatan Tengah Lagu Kambanglah Bungo berasal dari daerah provinsi Sumatra Barat Lagu Kampung nan Jauh Di Mato berasal dari daerah provinsi Sumatra Barat Lagu Ka Parak Tingga berasal dari daerah provinsi Sumatra Barat Lagu Keraban Sape berasal dari daerah provinsi Jawa Timur Lagu Keroncong Kemayoran berasal dari daerah provinsi DKI Jakarta
Lagu Kole-Kole berasal dari daerah provinsi Maluku Lagu Lalan Belek berasal dari daerah provinsi Bengkulu Lagu Lembah Alas berasal dari daerah provinsi NAD Lagu Lipang Lipangdang berasal dari daerah provinsi Lampung Lagu Lisoi berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara Lagu Macep-cepetan berasal dari daerah provinsi Bali Lagu Madedek Magambiri berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara Lagu Malam Baiko berasal dari daerah provinsi Sumatra Barat Lagu Mande-Mande berasal dari daerah provinsi Maluku Lagu Manuk Dadali berasal dari daerah provinsi Jawa Barat
Lagu Ma Rencong berasal dari daerah provinsi Sulawesi Selatan Lagu Mejangeran berasal dari daerah provinsi Baii Lagu Meriam Tomong berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara Lagu Meyong-Meyong berasal dari daerah provinsi Bali Lagu Moree berasal dari daerah provinsi NTB Lagu Na Sonang Dohita Nadua berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara Lagu Ngusak Asik berasal dari daerah provinsi Bali Lagu Nuluya berasal dari daerah provinsi Kalimantan Tengah Lagu 0 Ina Ni Keke berasal dari daerah provinsi Sulawesi Utara Lagu Ole Sioh berasal dari daerah provinsi Maluku Lagu 0 Re Re berasal dari daerah provinsi NTB Lagu Orlen-Orlen berasal dari daerah provinsi NTB
Lagu Pai Mura Rame berasal dari daerah provinsi NTB Lagu Pakarena berasal dari daerah provinsi Sulawesi Selatan Lagu Palu Lempong Pupoi berasal dari daerah provinsi Kalimantan Tengah Lagu Panon Hideung berasal dari daerah provinsi Jawa Barat Lagu Paris Barantai berasal dari daerah provinsi Kalimantan Selatan Lagu Peia Tawa-Tawa berasal dari daerah provinsi Sulawesi Tenggara Lagu Pileuleuyan berasal dari daerah provinsi Jawa Barat Lagu Pinang Muda berasal dari daerah provinsi Jambi Lagu Pitik Tukung berasal dari daerah provinsi DI Yogyakarta Lagu Potong Bebek berasal dari daerah provinsi NTT Lagu Rambadia berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara
Lagu Rang Talu berasal dari daerah provinsi Sumatra Barat Lagu Rasa Sayang-Sayange berasal dari daerah provinsi Maluku Lagu Ratu Anom berasal dari daerah provinsi Bali Lagu Saputanga Bapuncu Ampat berasal dari daerah provinsi Kalimantan Selatan Lagu Sarinande berasal dari daerah provinsi Maluku Lagu Selendang Mayang berasal dari daerah provinsi Jambi Lagu Sengko-Sengko berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara Lagu Sepakat Segenap berasal dari daerah provinsi DI Aceh Lagu Sinanggar Tulo berasal dari daerah provinsi Sumatera Utara Lagu Sing Sing So berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara
SELESAI