ANALISIS DATA PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF Dipersiapkan oleh: Dr. Rusydi Syahra LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
KUALITATIF ATAU KUANTITATIF? Pada umumnya dalam analisis dibedakan antara dua jenis data: kualitatif dan kuantitatif. Disebut data kuantitatif apabila berbentuk angka-angka, sedangkan data kualitatif adalah yang selain angka-angka, seperti seperti cerita (narasi), dokumen, foto, video, rekaman suara dan lain-lain. Sementara ada kegunaan untuk membedakan antara data kualitatif dan data kuantitatif, sebagian orang menarik garis perbedaan itu terlalu tajam, sehingga bisa menjurus kepada kontroversi yang membingungkan peneliti awam.
Dalam berbagai bidang penelitian sosial pembedaan kualitatif-kuantitatif telah mengarah pada perdebatan berkepanjangan; pembela masing-masing pendekatan menganggap data yang dimilikinya lebih unggul daripada yang lain. Pembela pendekatan kuantitatif menganggap data yang dimilikinya lebih ‘keras’, ‘mendalam’, ‘lebih dapat dipegang’ dan lebih ilmiah’. Pendukung pendekatan kualitatif menganggap data mereka lebih ‘sensitif’, ‘bernuansa’, ‘detil’ dan ‘kontekstual. Bagi sebagian peneliti sosial, polarisasi dua pandangan ini dianggap tidak produktif, karena telah mengaburkan fakta bahwa data kualitatif dan kuantitatif memiliki hubungan yang erat antara satu sama lain. Semua data kuantitatif bersumber dari penetapan secara kualitatif, dan semua data kualitatif juga dapat dideskripsikan dan diperlakukan secara numerik
CIRI-CIRI PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF “Semua penelitian pada akhirnya memiliki dasar kualitatif” - Donald Campbell “Tidak ada yang disebut sebagai data kualitatif. Semua data adalah angka" - Fred Kerlinger Tujuan yang hendak dicapai adalah deskripsi yang lengkap dan detil. Tujuannya klasifikasi fitur, mengitung dan membangun model-model statistik untuk menjelaskan obyek yang diteliti. Pada tahap awal peneliti hanya tahu secara garis besar apa yang hendak dicari. Peneliti sejak awal sudah mengetahui secara jelas apa yang hendak dicari. Direkomendasikan untuk digunakan pada tahap awal proyek penelitian. Direkomendasikan pada tahap lanjutan dari proyek penelitian.
Disain penelitian mengikuti jalannya penelitian. Semua aspek penelitian sudah didisain secara lengkap sebelum data dikumpulkan. Peneliti sendiri merupakan instrumen untuk pengumpulan data. Peneliti menggunakan alat, seperti kueastioner atau perlengkapan lain untuk mengumpulkan data. Data dalam bentuk kata-kata, gambar atau obyek (artifak). Data dalam bentuk angka-angka dan statistik. Subjectif - interpretasi ‘individu’ terhadap peristiwa adalah penting, mis. Dengan melalui observasi terlibat, wawancara mendalam, dll. Objektif – melakukan pengukuran yang persis dan analisis konsep sasaran, mis.: dengan menggunakan angket, kuestioner dll. Data kualitatif lebih ‘kaya’, tapi makan waktu lama untuk mengumpulkan dan kurang dapat digeneralisasikan. Data kuantitatif data lebih efisien, bisa digunakan untuk uji hipotesis, tapi tidak memiliki detil kontekstual. Peneliti cenderung untuk larut dalam subyek masalah yang sedang ditelitinya. Peneliti cenderung untuk tetap menjaga jarak dengan subyek yang ditelitinya.
ANALISIS DATA KUALITATIF Analisis data kualitatif adalah cara-cara untuk menjelaskan, mengamati, membandingkan dan menginterpretasikan pola-pola atau tema yang bermakna dari subyek yang diteliti. Makna ditentukan oleh tujuan-tujuan tertentu yang hendak dicapai penelitian. Maksudnya data sama dapat dianalisis dari berbagai sudut pandang tergantung pada pertanyaan atau evaluasi apa yang hendak dijawab. Jenis-jenis pendekatan termasuk: etnografi, analsis narasi, analsis wacana, tekstual, dan visual – yang disesuaikan dengan jenis data, tradisi disiplin ilmu, tujuan dan orientasi filosofis. Akan tetapi semuanya memiliki berbagai karakteristik yang sama yang membedakannya dengan pendekatan kuantitatif.
JENIS DATA KUALITATIF JENIS DATA Tekstual Narasi Visual Dokumen Mis.: Catatan Harian Wawancara Observasi, Foto, Video
Analisis data narasi Narasi atau cerita harus dilihat dari fungsi cerita seperti yang dimaksudkan oleh subyek yang menceritakannya. Tujuan wawancara narasi adalah untuk menggali bagaimana subyek memandang hubungan antara berbagai peristiwa dan antara peristiwa dengan konteks. Analisa narasi bertujuan untuk menemukan bentuk-bentuk dan fungsi dari narasi.
Analisis data tekstual Untuk memahami suatu masyarakat peneliti harus mengetahui bagaimana para anggotanya memberi makna pada apa yang terjadi/terdapat di sekitar lingkungan kehidupan mereka. Selain itu peneliti juga harus mengetahui bagaimana mereka bereaksi, mengambil tindakan atau tidak mengambil tindakan bila: terjadi atau tidak terjadi suatu peristiwa, ada atau tidak adanya orang dalam peristiwa bersangkutan. Suatu cara untuk memperoleh akses terhadap pemahaman mereka tentang sesuatu adalah melalui percakapan di antara mereka. Ini berarti mengubah percakapan itu ke dalam bentuk teks, atau mereka sendiri yang menulis untuk keperluan sendiri, seperti catatan harian, atau ditulis untuk orang lain, seperti surat, memo, dan lain-lain.
Analisis data visual (foto) Seperangkat foto dapat dianalisis dengan mengikuti beberapa pertanyaan kunci seperti berikut: Bagaimana dan dimana seting dari foto-foto tersebut? Pada waktu kapan foto diambil: hari, tahun? Apa yang menjadi subyek dari foto (tentang apa)?? Apakah dalam foto terdapat orang, hewan, gedung atau pemandangan? Apa kegiatan utama yang terlihat dalam foto tersebut? Apakah barangkali ada tema dari perangkat foto-foto tersebut?
Cara menganalisis data Perhatikan: Analisis data kualitatif dilakukan dengan cara membagi-bagi, memisahkan bahan-bahan atau data penelitian menjadi potongan-potongan, bagian-bagian, unsur-unsur atau satuan-satuan. Kumpulkan: Data yang telah dipisah-pisahkan menjadi bagian-bagian kemudian dipilih dan dipilah. Pikirkan: Temukan tipe-tipe, kelas-kelas, urutan-urutan, proses-proses, pola-pola atau lihat secara keseluruhan. . Tujuan proses ini adalah untuk merakit atau merekonstruksi data secara bermakna dan agar dapat dipahami.
Proses analisis data kualitatif Iteratif dan Progresif: Proses disebut iteratif dan progresif berupa siklus terus berulang. Misalnya, ketika peneliti memikirkan suatu yang karena sudah ada dalam data maka ia juga mulai memikirkan hal-hal yang baru sehubungan dengan data itu. Jadi, pada dasarnya analisis data kualitatif merupakan sebuah spiral yang tak terbatas. Rekursif: Proses disebut rekursif suatu hal yang sedang diamati bisa membawa peneliti kepada bagian yang sudah diamati sebelumnya. Holografis: Proses disebut holografis karena setiap langkah dalam proses merupakan bagian dari keseluruhan proses. Misalnya, ketika seorang peneliti baru mulai memperhatikan sesuatu maka secara mental ia juga sekaligus memikirkan bagaimana mengumpulkan dan menganalisisnya.
ANALISIS DATA KUANTITATIF Pengertian: Analisis data kuantitatif adalah proses menyajikan dan menginterpretasikan data berupa angka (numerik) dengan mengunakan teknik statistik dengan tujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan fenomena yang diteliti. observations reflect. Hasil analisis berupa: Statistik deskriptif: pengukuran kecenderungan sentral (central tendency): mean, median, mode; dan variabilitas sekitar mean (dispersi: standar deviasi) dan range Statistik inferensi: hasil dari uji statistik yang berupa deduksi dari data yang dikumpulkan untuk menguji seperangkat hipotesis dan kemudian digunakan untuk menyimpulkan temuan sampel dengan populasi.
STATISTIK DESKRIPTIF Penelitian kuantitatif bisa menghasilkan data dalam jumlah besar. Misalnya, sebuah penelitian dengan menggunakan 300 kueastioner yang masing-masing dengan 30 pertanyaan dapat menghasilan 9000 data mentah (raw data). Agar bisa bermakna data mentah seperti ini harus digunakan berbagai cara untuk meringkasnya, sehingga pembaca mendapat gambaran mengenai nilai-nilai tertentu yang ada pada data dan bagaimana nilai-nilai itu bervariasi. Untuk keperluan ini peneliti menggunakan statistik deskriptif atau stastistik peringkas (summary statistics) yang mendeskripsikan atau meringkas data, sehingga pembaca pembaca dapat menggambarkan dalam pikirannya tentang orang, kejadian atau obyek yang berkaitan dengan data
DUA JENIS STATISTIK DESKRIPTIF Semua penelitian kuantitatif akan menghasilkan berbagai statistik deskriptif selain dari tabel frekuensi, seperti nilai minimum dan maksimum, nilai rata-rata, dan pengukuran variasi data di sekitar nilai rata-rata. Dalam kebanyakan penelitian penyajian statistik deskriptif ini merupakan langkah awal sebelum sampai pada analisis inferensial yang lebih kompleks Dua jenis statistik deskriptif yang biasa ditemukan dalam laporan penelitian adalah: pengukuran kecenderungan sentral (nilai rata-rata) dan pengukuran sebaran atau dispersi. Pilihan yang mana di antara keduanya yang dilaporkan akan mempengaruhi gambaran mengenai penyajian data, yang berpotensi menyebabkan salah
STATISTIK DESKRIPTIF: PENGUKURAN TENDENSI SENTRAL Pengukuran tendensi sentral berupaya mendeskripsikan nilai-nilai tertentu untuk menunjukkan sejauh mana data memiliki kesamaan. Nilai rata-rata merupakan istilah yang umum digunakan, yang secara statistik dinyatakan dalam bentuk: mean, median, dan mode. Pengukuran mana yang sesuai digunakan tergantung pada jenis data penelitian. Jenis data Nilai rata-rata Mean Median Mode Nominal √ Ordinal Interval/Rasio
STATISTIK DESKRIPTIF: PENGUKURAN SEBARAN (DISPERSI) Statistik ini menggambarkan bagaimana data bervariasi atau berpencar. Dua bentuk pengukuran dispersi yang umum digunakan adalah range dan standar deviasi. Pengukuran ini tidak menunjukkan bagaimana data memiliki kesamaan tetapi sebaliknya bagaimana data memiliki perbedaan (variasi, dispersi atau sebarannya). Dalam penyusunan laporan penyajian tentang kecenderungan sentral dan pengukuran tentang dispersi dari seperangkat data yang sama akan dapat memberikan gambaran yang lebih baik tentang data daripada hanya menyajikan salah satu di antaranya.
STATISTIK INFERENSI Dari sampel ke populasi: Berbagai pengukuran yang digunakan dalam analisis data kuantitatif hampir selalu menyangkut pengukuran sampel dari keseluruhan item yang ada pada populasi. Cara ini harus ditempuh karena pada umumnya tidak praktis atau bahkan tidak mungkin untuk melakukan pengukuran setiap item dari populasi. Karena itu peneliti harus melakukan inferensi mengenai populasi dari sampel yang digunakan. Kebenaran inferensi: Inferensi hanya benar apabila sampel sungguh-sungguh mewakili populasi, sekalipun dapat dikatakan bahwa sampel tidak mungkin dapat mewakili populasi dalam segala aspeknya. Dengan kata lain, ada ketidakpastian tentang sejauh mana sampel mencerminkan populasi. Metode-metode statistik yang telah dikembangkan dimaksudkan untuk mereduksi dan menghitung tingkat ketidakpastian itu.
ANALISIS CAMPURAN (MIXED-METHOD): TRIANGULASI Triangulasi artinya menggunakan lebih dari dari satu pendekatan dalam menjawab pertanyaan penelitian dengan tujuan meningkatkan keyakinan terhadap kebenaran temuan-temuan penelitian. Karena kebanyakan penelitian sosial hanya menggunakan satu metode pendekatan (kualitatif atau kuantitatif), cara demikian memiliki keterbatasan yang terkait dengan metode tersebut dan penerapannya, pendekatan triangulasi memberikan prospek bagi peningkatan keyakinan terhadap kebenaran temuan. Keterbatasan ini merupakan salah satu alasan bagi dilakukannya pendekatan campuran (mixed-method) dalam penelitian sosial. Istilah triangulasi dipinjam dari survey geografis, yang dalam hal ini dimaksudkan sebagai penggunaan sejumlah segi tiga (triangle) untuk memetakan suatu wilayah.
Koding data Untuk melakukan analisis kuantitatif seringkali pada tahap awal diperlukan membuat koding setelah data terkumpul.
Buku kode Dokumen yang menggambarkan lokasi variabel dan pemberian kode sesuai dengan pengelompokan golongan variabel.
Kegunaan Buku Kode Sebagai pedoman utama dalam proses koding. Panduan untuk menemukan variabel dan menginterpretasikan code dalam file data pada waktu analisis data..
Memasukkan Data Petugas data entry memasukkan data ke dalam matriks data SPSS atau speadsheet Excel . Merupakan proses persiapan pengolahan data.
Tingkatan Analisis Kuantitatif Univariat – bentuk paling sederhana, menggambarkan kasus dlam bentuk vaiavel tunggal. Bivariat – perbandingan dua variabel, menggambarkan kasus dalam bentuk hubungan dua variabel sekaligus.. Multivariat - analisis dua variabel atau lebih sekaligus.
Membuat Kategori Code Dimulai dengan membuat skema kode yang diturunkan dari keseluruhan variabel yang tercantum dalam instrumen (kuestioner). Melengkapi skema kode dengan data yang berasal dari pengisian kuestioner.
Analisis Univariat Menggambarkan kasus melalui distribusi dari atribut-atribut yang dikenakan pada variabel. Misal: Tingkat pendidikan: Tidak sekolah, Sekolah Dasar, SLTP, SLTA, Perguruan Tinggi.
Tujuan Penyajian data univariat Memberikan gambaran tentang data secara detail dan menyeluruh Menyajikan data dalam bentuk yang dapat dikelola.
Distribusi Frequensi Menggambarkan seberapa sering atribut variabel tertentu ditemukan dalam data.
Jenis Pengukuran Rata-rata Mengukur kecenderungan tengah. Mean Hasil dari pembagian jumlah keseluruhan nilai dengan jumlah kasus. Mode Atribut yang paling banyak ditemukan. Median Atribut paling tengah dari keseluruhan distribusi atribut yang ada.
Analisis Bivariat Menggambarkan sebuah kasus dalam bentuk dua variabel sekaligus. Misalnya: Tingkat pendidikan Jenis acara televisi yang paling banyak ditonton.
Membuat Tabel Bivariat Bagi kasus ke dalam kelompok menurut atrbut variabel independen. Gambarkan setiap sub bagian sesuai dengan atribut variabel dependen.. Baca tabel dengan membandingkan variabel independen dan dependen.
Analisis Multivariat Mengalisis dua atau lebih variabvel sekaligus. Dapat digunakan untuk memahami hubungan antara dua variabel secara lebih lengkap. Teknik multivariat berguna sebagai alat yang ampuh untuk mendiagnosa masalah-masalah sosial. Analisis multivariat mengganti opini dengan fakta, untuk mengatasi perdebatan dengan menggunakan hasil analisis data.
Jenis-jenis triangulasi Dalam perkembangannya terdapat empat jenis triangulasi: 1. Triangulasi data, yakni mengumpulkan data melalui beberapa strategi sampling, sehingga bagian data pada waktu dan situasi sosial yang berbeda dan orang-orang yang juga berbeda dapat dikumpulkan. 2. Triangulasi peneliti, maksudnya menggunakan peneliti dari lebih satu disiplin ilmu untuk mengumpulkan dan menginterpretasikan data. 3. Triangulasi teoritik, maksudnya menggunakan lebih dari satu pendekatan teori dalam menginterpretasikan data. 4. Triangulasi metodologi, maksudnya menggunakan lebih dari satu metode untuk pengumpulan data. data
Yang tersebut nomor 4 merupakan pengertian triangulasi yang paling banyak dikenal. Dalam hal ini triangulasi dapat dibedakan antara triangulasi intra-metode dan triangulasi antar-metode. Yang pertama menggunakan variasi dari metode yang sama untuk meneliti masalah, misalnya, kuestioner menggunakan dua macam skala untuk untuk mengukur persepsi responden. Triangulasi antar-metode misalnya adalah menggunakan kuestioner dan observasi untuk mengumpulkan data. Kadangkala pengertian triangulasi termasuk penggunaan kombinasi penelitian kualitatif dan kuantitatif untuk menemukan seberapa jauh konvergensi di antara keduanya sehingga sampai pada temuan-temuan yang sama.
Selesai