ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN SELAMA 20 TAHUN DI WILAYAH PERBATASAN MAKASSAR – MAROS DENGAN Remote Sensing PROGRAM PASCASARJANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh : INDRIANI Dibawah bimbingan : Ankiq Taofiqurrahman.S.Si.,M.T.
Advertisements

Disampaikan Oleh : Dirjen Penataan Ruang
PROSES DAN MEKANISME PENYUSUNAN RTRW KABUPATEN
ASPEK PENGEMBANGAN POTENSI DI KAWASAN RAWAN BENCANA MERAPI
Moh.Guntur Nangi,SKM.,M.Kes
WEBMAP PENGEMBANGAN LBB di SURABAYA
SRI TITI LESTARI, ANALISIS PERSEBARAN INDUSTRI BESAR DI KABUPATEN PURBALINGGA BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
Geographic Information and Spatial Information
Dasar Pengelolaan Sampah Kota
Iwan Kustiwan KK-PPK SAPPK ITB
Faculty of Computer Science University of Indonesia Dr. Aniati Murni
ANALISIS CITRA QUICKBIRD MENGGUNAKAN KLASIFIKASI Latifa Ulfah
Simulasi Analisis Wilayah Kota Adi Wibowo, SSi, Msi
Pengelolaan data spasial
PENYUSUNAN RTRW KECAMATAN SANDARAN BERBASIS MASYARAKAT
ADNAN YOLLANDA, Kajian Perubahan Penutup Lahan dengan Menggunakan Teknik Penginderaan Jauh Multi-Temporal di Daerah Aliran Sungai Bodri.
PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI KELENGKENG DI DESA KLEPU KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG Oleh Aan Pambudi ( )
Pemetaan Substrat Dasar Perairan Dangkal Menggunakan Citra Satelit Quickbird-2 Ike Dori Candra C
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Pengelolaan data spasial iSIKHNAS.
WAHIDIYAT INDRA LESMANA, PEMETAAN ARUS WISATAWAN OBYEK WISATA MENARA KUDUS MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DI KABUPATEN KUDUS TAHUN.
Pengantar Sistem Informasi Geografis
“Mendeteksi Kebakaran Hutan Di Indonesia dari Format Data Raster”
Citra Tematik Hasil Reklasifikasi Dari 30 Menjadi 6 Kelas obyek
PENGGUNAAN TANAH (SUMBER DATA LAND USE, KLASIFIKASI LAND USE & FAKTOR PEMBENTUK POLA LAND USE) Oleh : Drs.Mangapul P.Tambunan,M.Sc Departemen Geografi.
AKHIRUL MUNAJAT, PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) UNTUK EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG.
GILANG BUDI YUDHISTIRA, Pemanfaatan Citra Satelit Landsat 7 ETM+ Untuk Identifikasi Kerusakan Hutan Di Kabupaten Brebes Tahun
 Tujuan Umum Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan memahami Konteks Data Spasial  lihat buku konsep- konsep dasar hal.145 – 186  Tujuan.
GERDA YUSTITYA HIMAWAN, PEMETAAN PERSEBARAN INDUSTRI FILET IKAN DI KELURAHAN TEGALSARI KECAMATAN TEGAL BARAT BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.
SISTEM INFORMASI GEOGRAFI TKW 303
PERENCANAAN PEMANFATAN LAHAN; ZONASI LAHAN & PERWILAYAHAN KOMODITAS
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
PENYUSUNAN DOKUMEN PETA TUTUPAN VEGETASI
ANALISIS DALAM GIS OVERLAY DISTRIBUSI JARINGAN BUFFER KECENDERUNGAN
Sistem informasi GEOGRAFIS
PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
TEKNIK PENGUMPULAN DATA Penelitian Kuantitatif
Sistem Informasi Geografis
Pemahaman dan Analisis Iklim Mikro
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Spatial approach & perencanaan
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Oleh: Sri Murni Rahayu (Q )
CITRA IKONOS Oleh: Mangapul P.Tambunan
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Pemetaan Digital Geographic Information System (2 SKS) Semester II – TA 2008/2009 Politeknik Caltex Riau.
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Geographic Information and Spatial Information
SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)
Departemen Geografi FMIPA Universitas Indonesia
SIG (Sistem Informasi Geografis)
METODE PENELITIAN Waktu penelitian dari bulan Juli 2010 sampai bulan November Lokasi penelitian adalah lahan kering terdegradasi di Kabupaten Bogor.
Arie Disna Nugraha for further detail, please visit
Sistem Informasi Geografis
PERMASALAHAN TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP
Analisis Persoalan Ekonomi Kota
Disusun Oleh: Yogi Afroza ( )
Kuliah I Tata Guna Lahan Pendahuluan
TEORI PENGOLAHAN DATA DALAM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
KONSEP UMUM SIG TRIA SARAS PERTIWI, SKM., MPH PRODI MIK, FIKES.
KULIAH KERJA NYATA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN PPM) UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT 2018 PERENCANAAN KONSEP MINI PLAN GUDANG PRODUKSI CHIPS PORANG.
INTERAKSI DESA KOTA Aida Kuniawati, S.Pd, M.Si
Pengertian (1) Struktur Ruang Tata Ruang Pola Ruang
POLA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SALURAN DRAINASE Studi kasus : Perumahan Pondok Ungu Permai, Kelurahan Kaliabang Tengah,
BIMBINGAN TEKNIS PROGRAM APLIKASI SIMDA EKONOMI HIJAU KABUPATEN BANYUMAS PURWOKERTO, 9 – 11 JULI 2018.
Dasar-dasar pemetaan, pengindraan jauh, dan system informasi geografis. Herdien Raka ( )
PENATAAN RUANG 14/01/ :10.
PROPOSAL PENELITIAN Oleh Ansar G2F PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN DALAM MENUNJANG PERTUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN KONAWE SELATAN.
SUMBER DATA SPASIAL DAN DATA NON SPASIAL
FOCUS GROUP DISCUSSION1 FGD 1 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PEMBINAAN TEKNIS BANGUNAN PPK.
KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SUB DAS ALO TERHADAP PERILAKU PEMANFAATAN FISIK LAHAN Risman Jaya, S.Pd., M.Si.
Transcript presentasi:

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN SELAMA 20 TAHUN DI WILAYAH PERBATASAN MAKASSAR – MAROS DENGAN Remote Sensing PROGRAM PASCASARJANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016 MUH. FIKRUDDIN BURAERAH ABD. HAKIM

LATAR BELAKANG Menurut Simmond (1989), hingga tahun 2000 diperkirakan dari 24 juta hektar lahan hijau (pertanian, kehutanan, perkebunan, dan lain- lain) telah berubah peruntukannya menjadi lahan perkotaan. ✣ Perkembangan jumlah penduduk perkotaan yang sangat pesat memerlukan lahan yang lebih bias, tidak saja untuk perluasan pemukiman tetapi juga untuk perluasan kegiatan-kegiatan perekonomian pada umumnya. ✣ Laju pembangunan fisik di wilayah perkotaan sangat dipengaruhi oleh laju perkembangan kota yang mengalami proses pergeseran penggunaan lahan dari pusat ke pinggiran.

Dalam penelitian Wunas dan Natalia (2011) menyatakan bahwa pertumbuhan populasi di area suburban lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan populasi di pusat kota. ✣ Pada areal perbatasan Kota Makassar - Maros yang terdiri dari Kecamatan Biringkanaya, Kecamatan Marusu dan Kecamatan Mandai, memiliki total populasi sebanyak 130,651 Jiwa pada Kecamatan Biringkanaya (BPS Kabupaten Makassar, 2013). Dan 37,767 jiwa pada Kecamatan Mandai dan 26,252 jiwa pada Kecamatan Marusu (BPS Kabupaten Maros, 2013).

Aktivitas Manusia Lokasi Siklus Perubahan Penggunaan Lahan, Sumber : Catanese, 1987 Manusia Lingkungan Aktivitas Perubahan Perubahan Perkembangan Perubahan Tata Laku Perubahan Lokasi Hubungan Manusia, Lingkungan dan Perubahan, Sumber : Bintarto, 1989

RUMUSAN MASALAH  Berapa luas perubahan penggunaan lahan yang terjadi selama 20 tahun di perbatasan Kota Makassar-Maros ?  Faktor-faktor apakah yang memengaruhi perubahan penggunaan lahan di perbatasan kota Makassar-Maros selama 20 Tahun ? Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka letak permasalahan yang mengemuka, adalah :

Tujuan dan Sasaran Penelitian  Untuk menganalisis berapa luas perubahan penggunaan lahan di perbatasan kota Makassar-maros dengan remote sensing selama 20 tahun.  Untuk menganalisis faktor-faktor apakah yang memengaruhi perubahan penggunaan lahan di perbatasan kota Makassar- maros dengan remote sensing selama 20 tahun. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian dari studi ini adalah :

Sasaran Penelitian  Mengkaji jenis perubahan penggunaan lahan dan sebaran lokasinya di perbatasan kota Makassar-maros.  Mengkaji serta menemukenali faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan di perbatasan kota Makassar-maros.  Mengkaji model variabel-variabel yang paling potensial yang menyebabkan perubahan fungsi penggunaan lahan serta struktur/bentuk keruangan yang ditimbulkan.

Manfaat Penelitian  Bagi Pemerintah Daerah, hasil studi ini diharapkan menjadi masukan dalam upaya untuk kegiatan evaluasi Rencana Tata Ruang wilayah.  Bagi Masyarakat, merupakan informasi perkembangan pemanfaatan ruang maupun perubahan penggunaan lahan yang terjadi di perbatasan kota Makassar-maros.  Bagi Peneliti, dapat menjadi dorongan bagi peneliti dan studi-studi lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut dalam penggunaan lahan.

Ruang Lingkup / Batasan Penelitian  Mengidentifikasi kondisi, potensi, dan masalah lahan.  Mengidentifikasikan perkembangan aspek fisik dan lingkungan.  Mengidentifikasi perubahan keruangan dan sebaran lokasi.  Menganalisis perubahan penggunaan lahan serta faktor-faktor yang potensial sebagai pemicu terjadinya perkembangan kota. Ruang Lingkup Substansial (Materi)

 Laju perubahan penggunaan lahan baik dari fisik maupun non fisik  Pengaruh perkembangan struktur tata ruang terhadap tingkat aksesibilitas suatu lahan  Ketersediaan sarana dan prasarana lingkungan, yang telah mendorong perubahan penggunaan lahan baik intensifikasi maupun ekstensifikasi.  Pengaruh kebijakan penggunaan lahan (penataan ruang) terhadap perkembangan wilayah. Ruang Lingkup Spasial (Wilayah)

Lokasi Penelitian

Insert LOKASI PENELITIAN

PENDEKATAN STUDI  Pendekatan Keruangan (spatial approach), dan  Pendekatan Komparatif (comparative approach).

METODE PENELITIAN

Waktu dan Lokasi Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2015 sampai dengan Februari Lokasi penelitian bertempat di perbatasan Kota Makassar-Maros yang meliputi Kecamatan Biringkanaya, Kecamatan Marusu dan Kecamatan Mandai.

Alat dan Bahan  Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu unit komputer, software pengolah data citra, software pengolah data SIG, dan Global Positioning System (GPS), Kamera dan Alat tulis menulis.  Bahan yang digunakan adalah citra satelit Landsat 7 dan 8, Thematic Mapper kota Makassar tahun 1994, 2004 dan 2014, serta data vektor Kecamatan Mandai berupa file shp.  Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu unit komputer, software pengolah data citra, software pengolah data SIG, dan Global Positioning System (GPS), Kamera dan Alat tulis menulis.  Bahan yang digunakan adalah citra satelit Landsat 7 dan 8, Thematic Mapper kota Makassar tahun 1994, 2004 dan 2014, serta data vektor Kecamatan Mandai berupa file shp.

Prosedur Penelitian  Kerja Laboratorium 1 Penyiapan Data Peta Koreksi Radiometrik Koreksi Geometrik  Kerja Lapangan 1 Observasi Pengambilan Titik Koordinat untuk Training Area (Sampel) Interview Masyarakat

 Kerja Laboratorium 2 Komposit Citra Cropping Data Citra Klasifikasi Citra  Kerja Lapangan 2 Penentuan Titik Koordinat Pengecekan Lapangan (Ground Truth) Reklasifikasi Citra

Evaluasi Akurasi  Evaluasi ini menguji tingkat keakuratan secara visual dari hasil klasifikasi terbimbing dengan menggunakan titik-titik kontrol lapangan untuk uji akurasi.  Akurasi ketelitian pemetaan diuji dengan membuat matriks kesalahan (confusion matrix). Akurasi dihitung menggunakan, User's accuracy, Producer’s accuracy, Overall accuracy dan Kappa accuracy.

Analisis Perubahan Penggunaan Lahan  Analisis Faktor Perubahan Penggunaan Lahan Produktif Menjadi Pemukiman Analisis ini menggunakan metode regresi logistik biner menggunakan perangkat lunak SPSS yang dapat menganalisis nilai kategori dan non kategori.  Peubah tetap dan Peubah bebas Peubah tetap (variabel dependent) merupakan kondisi penggunaan lahan yang dipengaruhi oleh faktor peubahnya sedangkan peubah bebas (variabel indevendent) merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan penggunaan lahan.

Peubah tetap (Variabel Dependent)Peubah bebas (Variabel Independent) Perubahan penggunaan lahan produktif (sawah, lahan, semak, kebun campuran) menjadikan pemukiman X1 : Kelas ketinggian X2 : Kelas kemiringan lereng X3 : Jarak dari pemukiman X4 : Jarak dari jalan X5 : Kepadatan penduduk X6 : Kebijakan (RTRW)

TERIMA kASIH