Jurnal Reading Perbandingan Dopamin dan Norepinephrine dalam Pengobatan Syok Pembimbing Dr nunung SpAn Disusun oleh Yudha Ramdani ( ) KEPANITRAAN KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA ILMU ANASTESI RSUD TARAKAN PERIODE 6 NOVEMBER – 25 NOVEMBER
Apa itu syok? Merupakan kondisi dimana tubuh tidak mendapat cukup aliran darah sehingga tidak tercukupinya kebutuhan oksigen untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh yang dapat menyebabkan hipoperfusi Cardiac output yang menurun Perubahan resistensi vaskular Penurunan TD Meningkatnya denyut jantung Dekompensasi Terapi lini pertama adalah pemberian cairan
Manfaat jurnal Dengan dilakukannya penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang pentingnya dopamin dan norepinefrin dalam lini pertama vasopresor dalam penanganan syok Untuk mencegah tingkat mortilitas yang terjadi akibat keadaan syok
Latar belakang Dalam beberapa studi observasi pemberiandopamin dihubungkan dengan angka kematian yang lebih tinggi dibanding norepinefrin dan jugasebagai faktor resiko independen kematian diICU.
Metode penelitian Jenis penelitian Eksperimental klinis Waktu dan lokasi penelitian 19 Desember 2003 sampai 6 Oktober 2007 Pusat rumahsakit di Belgia, Austria, dan Spanyol Sample Semua pasien 18 tahun atau lebih tua yang membutuhkan penanganan syok, Outcome Tingkat kematian dalam 28 hari dan durasi lamanya di ICU Variabel hemodinamik dan efeksamping obat
Dosis ditentukan sesuai dengan berat badan pasien. Target tekanan darah ditentukan oleh setiap dokter yang bertanggung jawab pada setiap pasien. Pasien masih mengalami hipotensi setelah dosis maksimal dari kedua agen diberikan, norepinefrin berlabel terbuka ditambahkan.
Periode studi berlangsung maksimum 28 hari. Jika kejadian sampingan terjadi selama pengobatan dengan obat pada studi, dokter yang bersangkutan akan memberhentikan pasien dalam studi dan mengganti terapi dengan vasopresor lain.
1 2 3
Batas untuk menghentikan pengujian adalah kurangnya bukti perbedaan diantara dua pengobatan saat nilai P 0.05 dilewati. Tidak ada perbedaan signifikan pada sebab kematian diantara kedua grup, walaupun kematian pada syok terjadi lebih sering pada grup dopmain dibanding epinefrin.
diskusi Di antara pasien dengan syok kardiogenik, Tingkat kematian secara signifikan lebih tinggi pada kelompok yang diobati dengan dopamin dari pada kelompok yang diobati dengan norepinephrine Dopamin dikaitkan tingginya kejadian aritmia dari pada norepinephrine dopamin dikaitkan dengan tingkat mortalitas yang signifikan pada riwayat serangan jantung sebelumnya Amerika College of Cardiology-American Heart Association merekomendasikan dopamine sebagai agen pilihan pertama untuk meningkatkan tekanan arteri di antara pasien yang memiliki hipotensi sebagai akibat infark miokard akut
Studi ini adalah penelitian pragmatis yang melibatkan semua pasien yang dirawat dalam keadaan syok apapun, dan oleh karena itu, memiliki validitas eksternal yang tinggi. Dalam penelitian ini mencakup lebih dari 1000 pasien dengan syok septik, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hasil akhir antara pasien yang diobati dengan dopamin dan mereka yang dirawat dengan pemberian obat norepinefrin.
kesimpulan Tidak ada perbedaan tingkat yang signifikan pada deskripsi variabel penelitian antara kelompok pasien yang diobati dengan dopamin dan kelompok yang diobati dengan norepinefrin Pemberian terapi dopamin dihubungkan dengan kejadian aritmia yang lebih besar dibandingkan dengan norepinefrin Penggunaan terapi dopamin juga memperlihatkan peningkatan tingkat kematian dalam subkelompok pasien yang mengalami syok kardiogenik.