Sistem Pemilu Mayoritas/Pluralitas Mixed/ Campuran Proporsianal

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SESI 4 MENGHITUNG TARGET SUARA DI DAERAH PEMILIHAN
Advertisements

PENYELENGGARAAN P E M I L U 2014 Perludem. AKTORSISTEMHUKUMMANAJEMEN.
BADAN LEGISLASI DPR-RI TAHUN LATAR BELAKANG PERUBAHAN  Program Prolegnas Prioritas tahun 2010  Penyempurnaan Lesgislasi RUU Paket Politik  Peningkatan.
SOSIALISASI PEMILU 2009 KPU Kabupaten Sragen. SUBSTANSI KAMPANYE Dasar Hukum: UU 10 /2008 PEMILU -Kampanye Pasal 76 – 140 UU 10/2008 -Peraturan KPU No.19/2008.
SISTEM PEMILU.
PEMILIHAN UMUM. Pemilu di Dua Negara UNI SOVIET (sbl 1989) tuntutan politik 10% pemilih menjadi anggota partai Tingkat partisipasi: 99% dari total.
Materi kuliah Pemilu dan Perilaku Politik
KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KOTA BANDA ACEH
Sri Budi Eko Wardani, M.Si
+ Setiap pemilu, sekitar 30% dari total pemilih adalah pemilih muda (17-30 tahun) Tahun depan, jumlah pemilih muda diperkirakan sebesar 55 juta orang Kenapa.
KLASIFIKASI NEGARA DEMOKRASI MODERN
PROPORTIONAL REPRESENTATION SYSTEM
List Proportional Representation System Materi kuliah Pemilu & Perilaku
“Analisis dan Pilihan Strategi”
KOALISI MERAH PUTIH VS KOALISI INDONESIA HEBAT
The Single Tranferable Vote (STV) Materi kuliah Pemilu & Perilaku
ANALISIS REKAPITULASI HASIL SEMENTARA PILEG 2014
ANALISIS REKAPITULASI HASIL SEMENTARA PILEG 2014 REZA MONICA ILMU ADMINISTRASI NEGARA B 2013.
Sistem partai dan sistem pemilihan Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat (2012) SEPTIA BERLIAN.
KARAKTERISTIK PEMILIHAN UMUM DI AMERIKA SERIKAT
Hukum Tata Negara “PEMILIHAN UMUM dan KPU”
REFLEKSI PEMILU 2014 DAN PERSIAPAN PILKADA 2015 DI JAWA TENGAH
SPLIT TICKET VOTING DAN STRAIGHT TICKET VOTING
Rekayasa Sistem Pemilu untuk Penguatan Demokrasi Indonesia
PEMILIHAN UMUM ANGGOTA LEGISLATIF
SISTEM PEMILIHAN UMUM.
PENGANTAR KULIAH PEMILIHAN UMUM
PEMILU DI INDONESIA TUGAS : BUATLAH SLIDE INI MENJADI SEBUAH MAKALAH DENGAN KETENTUAN : MAKSIMAL 5 HAL, 2 SPASI , DI KUMPUL MINGGU YANG AKAN DATANG TUGAS.
Pikada Serentak Jawa Timur 2018 & Pemilu Legislatif & Presiden 2019
Komisioner KPU Kota Malang
PEMILU.
Seminar Kodifikasi Undang-undang Pemilu (4)
KODIFIKASI PERATURAN KPU TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA DI WILAYAH ACEH,
PENYEDERHANAAN PARTAI POLITIK
GAMBARAN UMUM PEMILU 2014 DI LUAR NEGERI
PEMILIHAN UMUM ANGGOTA LEGISLATIF
MEMPERKUAT KETERWAKILAN POLITIK PEREMPUAN
SEMINAR KODIFIKASI UNDANG-UNDANG PEMILU
PEMILIHAN UMUM Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Pemerintahan dan Budaya
PEMILIHAN UMUM.
Peran KPU Dalam Upaya Meningkatkan Keterwakilan Perempuan
SEMINAR KODIFIKASI UNDANG-UNDANG PEMILU
KEANGGOTAAN DAN BASIS DUKUNGAN PARTAI
Catatan Terhadap Hasil Survei Persepsi Publik Tentang RUU Pemilu
SISTEM PEMILU.
SISTEM PEMERINTAHAN Sistem pemerintahan merupakan gabungan dari
PEMERINTAHAN YANG BERSIH
Pemilu dan Partai Politik
ANEKA RAGAM SISTEM PEMILU
Pengarustamaan Pemilu
AMBANG BATAS PERWAKILAN Sekretariat Bersama Kodifikasi UU Pemilu
Eksistensi Parpol dan Perubahan Sistem Pemilu Legislatif Moh. Ikmal, M
SISTEM KEPARTAIAN.
Apa dan Mengapa Demokrasi?
What is Public Choice Theory
Pelaksanaan Pemilu Di Indonesia
TEORI PEMUNGUTAN SUARA
MULTIPARTAI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAHANAN NASIONAL
Pengantar Ilmu Politik Sistem Pemilu dan Kepartaian
Penataan daerah pemilihan
Partai Politik dan Sistem Kepartaian
Pemilu di Indonesia Tahun 2004
PPT PKn.
SISTEM PEMILIHAN UMUM.
Pedoman Pelaporan Dana Kampanye Pemilu 2014
Sekitar UU Kepemiluan 17 Pebruari 2013 Fakultas Hukum, UI Kevin Evans
PROSES LEGISLATIF INDONESIA
ELECTORAL FORMULA.
Disampaikan dalam SOSIALISASI SMA 1 N BUNGURAN UTARA 02 Februari 2019 RELAWAN DEMOKRASI (RELASI) KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU) KABUPATEN NATUNA 2019.
Langkah Konversi Suara Menjadi Kursi Pemilu 2019 Langkah 1 Menyiapkan Data : 1.Jumlah Alokasi Kursi dalam Satu Dapil; 2.Perolehan Suara Satu Dapil Langkah.
Transcript presentasi:

Sistem Pemilu Mayoritas/Pluralitas Mixed/ Campuran Proporsianal First Past The Post  Block Vote Alternate Vote Two Round System Party Block Vote Proporsianal Proporsional Daftar / List Single Transferable Vote Mixed/ Campuran Paralel Mixed Member Proportional l Other/Lainnya Single Non Transferable Vote (SNTV) Limited Vote (LV) Borda Count (BC)

Sistem Lainnya/Other System Menerjemahkan perhitungan suara menjadi kursi dengan cara yang berkisar pada sistem Proporsional dan Mayoritas/Pluralitas. Terdiri dari 3 kategori: Single Non Transferable Vote (SNTV) Limited Vote (LV) Borda Count (BC)

Single Non Transferable Vote (SNTV) pemilih memiliki satu suara bagi tiap calon, lebih dari satu kursi yang harus diisi di tiap distrik pemilihan Calon-calon dengan total suara tertinggi mengisi posisi

SNTV digunakan di Pemilihan badan legislatif di Afghanistan, Yordania, Kepulauan Pitcairn dan Vanuatu DPD di Indonesia dan Thailand

Kelebihan SNTV : memfasilitasi perwakilan partai minoritas dan calon independen Semakin besar jumlah kursi, semakin sistem ini menjadi proporsional memungkinkan kandidat non partai yang populer untuk terpilih Memugkinkan partai untuk berkoalisi dengan partai lain yg berpotensi memenangkan suara

Kelemahan SNTV partai kecil yang suaranya tersebar mungkin saja tidak akan memenangkan kursi partai besar menerima sejumlah kursi “tambahan” dan menjadi mayoritas di legislatif Partai menjadi tidak memiliki kekuatan untuk menentukan sikap serta, visi misi yang dibawa. Partai harus memiliki strategi yang komplek ( rumit ) untuk menentukan peta kekuatan suara. Pada SNTV pemilih memberikan suara hanya untuk satu suara yang akan jadi

Contoh Distrik dengan 4 wakil, kandidat dengan 20% suara dijamin memenangkan kursi. Sebuah partai dengan 50% suara dapat berharap memenangkan 2 kursi di distrik dengan 4 wakil. Jika tiap kandidat mengumpulkan 25% suara, mereka masuk sebagai wakil distrik. Jika, bagaimanapun, satu kandidat mengumpulkan 40% suara dan kandidat lain 10%, kandidat kedua tersebut kemungkinan tidak terpilih. Jika partai mencantumkan 3 kandidat, bahaya “vote-splitting” akan terjadi dan partai Cuma memperoleh 2 kursi saja

Limited Vote Sistem Penggabungan SNTV dgn Block Vote, Seperti Sist Mayoritas/Pluralitas yang digunakan untuk distrik-distrik dengan lebih dari satu wakil. Pemilih punya lebih dari satu suara. Perhitungan identik dengan SNTV, dimana kandidat dengan total suara tertinggi memenangkan kursi. digunakan untuk memilih Senat Spanyol sejak 1977

Kelebihan sistem Limited Vote mudah bagi para pemilih dan relatif mudah dihitung LV lebih mirip Block Vote dimana kaum minoritas diberi kesempatan sedikit lebih banyak utk memperoleh kursi di parlemen Tidak ada suara sisa, karena semua suara terwakili melalui kursi. Sebagai contoh: dalam 1 distrik ( dapil ) terdapat 4 kursi, suara pemilih 2500, nilai kursi 500 pemilih, sehingga ada sisa 500 suara, dan 500 suara tersebut dapat diditribusikan kepada kursi-kursi lainnya. Sehingga pemilih bisa memilih lebih dari 1 kali, dan tidak ada suara yang terbuang.

Kekurangan sistem Limited Vote cenderung menghasilkan hasil yang kurang proporsional ketimbang SNTV berakibat pada kompetisi internal partai, klientelisme dalam politik (sama dengan SNTV)

Borda Count (BC) sistem pemilihan preferensi dimana pemilih merangking kandidat seperti pada Altenative Vote Ia dapat digunakan pada distrik dengan satu atau lebih wakil Hanya satu yang dipilih, tidak ada eliminasi

Sistem Rangking dapat digunakan pada distrik dengan satu atau lebih wakil Rangking pertama diberi nilai 1, ranking kedua diberi nilai ½ , rangkin ketiga diberi nilai 1/3 dan seterusnya. Kandidat dengan total nilai tertinggi dideklarasikan sebagai pemenang

Sistem Konversi Kursi SNTV Misal Jumlah Kursi 4 Asumsi Pemilih ada 2000 orang Setiap pemilih hanya boleh memilih 1 calon Calon yang memperoleh suara terbanyaklah yang menang, bukan akumulasi seluh suara partai

Jumlah 2000 100,00% 4 Partai Suara sah Persentase Perolehan Kursi Contoh 1 Partai Suara sah Persentase Perolehan Kursi Partai A 270 13,50%   Calon 1 100 5,00% Calon 2 120 6,00% Calon 3 20 1,00% calon 4 30 1,50% Partai B 855 42,75% 400 20,00% 1 405 20,25% 50 2,50% Partai C 875 43,75% 402 20,10% 410 20,50% Calon 4 13 0,65% Jumlah 2000 100,00% 4

Jumlah 2000 100,00% 4 Contoh 2 Partai Suara sah Persentase Perolehan Kursi Partai A 1020 51,00%   Calon 1 800 40,00% 1 Calon 2 200 10,00% Calon 3 10 0,50% calon 4 Partai B 525 26,25% 300 15,00% 220 11,00% 5 0,25% Partai C 455 22,75% 210 10,50% 240 12,00% Calon 4 0,00% Jumlah 2000 100,00% 4

Sistem Konversi Kursi Limited Vote sistem voting di mana pemilih dapat mempergunakan hak pilih lebih dari satu calon (suara) Nilai Setiap pemilih dianggap satu terhadap total jumlah calon yang mereka pilih Jumlah suara lebih sedikit daripada ada kursi yang tersedia

Contoh I: Kota Village memilih 3 wakil DPRD, sehingga surat suara muncul Surat Suara Nasrul (A) Partai A   Yuyun (A) Kiki (B) Partai B X Zainal (B) Dedi (B) 1 nilainya pemilih max memilih dua orang, dipilih kiki partai B, dan Zainal partai B. Nilainya tetap 1. Mereka tidak bisa memberikan suara untuk kursi ketiga yang tersedia Konversi Kursi seperti perhitungan SNTV, nilainya lebih besar sebagai pemenang

Contoh II Dengan asumsi 100.000 pemilih, masing-masing memilih dua orang Calon, sggh mnjd 200.000 suara Misal 54% dari pemilih mendukung Partai Biru sementara 46% mendukung Partai Merah Jika Menggunakan, Block Vote atau FPTP maka , Partai Biru akan memenangkan semua kursi, dengan Limited Vote Partai Merah biasanya akan dapat satu atau dua kursi

Nasrul (A) Partai A 46,000 votes terpilih 46% Yuyun (A)   Kiki (B) Partai B 38,000 votes 54% Zainal (B) 36,000 votes Dedi (B) 34,000 votes Jumlah 200,000 votes 100%

Sistem Konversi Kursi Borda Count Dimana pemilih menyusun peringkat para kandidat Contoh Misal jumlah kursi diperebutkan 1 kursi Asumsi 80 Pemilih Ada 4 Calon, sehingga ada 4 peringkat dan 4 nilai bobot

Hasil Pemilihan: Terdapat 20 pemilih menempatkan Calon A dirangking I, 30 Pemilih dirangking II, 21 pemilih pada rangking III dan 9 pemilih pada rangking IV, Dst B, C dan D Calon Peringkat Pemilih Rangking Bobot Penempatan Kursi 1 2 3 4 A 20 30 21 9 80 221 24,56%   B 10 32 23 15 197 21,89% C 28 35 12 5 246 27,33% Terpilih D 31 24 236 26,22% BOBOT NILAI Jumlah rangking 900 100,00%

Perangkingan A = (20 X 4) + (30 X 3) + (21X2) + (9X1) = 221 B = (10 X 4) + (32 X 3) + (23X2) + (15X1) = 197 C = (28 X 4) + (35 X 3) + (12X2) + (5X1) = 246 D = (31 X 4) + (24 X 3) + (15X2) + (10X1) = 236 Jumlah total rangking = 900 Pembobotan A = 221/ 900 = 24, 56 % dst B, C, dan D Bobot tertinggi merupakan yang terpilih. (calon C dengan 27, 33%)

SEKIAN DAN TERIMA KASIH... ADA YANG INGIN DI DIDISKUSIKAN ?????