PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM AGRIBISNIS METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Teguh Kismantoroadji, Dr., M.Si., Ir. Daru Retnowati, MSi., Ir. Eko Murdiyanto, Dr., M.Si., SP. http://blog.upnyk.ac.id. email : kismantoroadji@gmail.com Pertemuan-3 Program Studi Agribisnis UPN “V” YK
Kompetensi Khusus: METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Mahasiswa mampu menjelaskan metode pemberdayaan masyarakat Mahasiswa memiliki motivasi, dapat meringkas komunikasi lisan dan berargumen logis Pertemuan-3 Program Studi Agribisnis UPN “V” YK Jurusan Sosial EKonomi (Agribisnis) UPN "Veteran" Yogykakarta
Program Studi Agribisnis UPN “V” YK Pendahuluan Tidak adanya satu metode yang efektif untuk diterapkan dalam setiap kegiatan pemberdayaan masyarakat. Bahkan dalam banyak kasus, kegiatan penberdayaan masyarakat harus dilaksanakan dengan menerapkan beragam metode sekaligus yang saling menunjang dan melengkapi. Oleh karena itu dalam setiap pelaksanaan pemberdayaan masyarakat setiap fasilitator harus memahami dam mampu memilih metod pemberdayaan masyarakat yang paling baik sebagai suatu “cara yang terpilih” untuk tercapainya tujuan pemberdayaan. Kang dan Song (1984) Pertemuan-3 Program Studi Agribisnis UPN “V” YK
Pengertian Metode Pemberdayaan Kerja bakti perbaikan jalan Pertemuan-3 Program Studi Agribisnis UPN “V” YK
Program Studi Agribisnis UPN “V” YK Metode pemberdayaan : cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan pemberdayaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan pemberdayaan guna mencapai tujuan yang ditentukan Pertemuan-3 Program Studi Agribisnis UPN “V” YK
Macam Metode Pemberdayaan Masyarakat Kerja bakti perbaikan jalan Pertemuan-3 Program Studi Agribisnis UPN “V” YK
Program Studi Agribisnis UPN “V” YK Rapid Rural Appraisal (RRA) Partisipatory Rural Appraisal (PRA) Focus Group Discussion (FGD) Partisipatory Learning and Action (PLA) Farmed Field School (FFS atau SL/Sekolah Lapang) Pertemuan-3 Program Studi Agribisnis UPN “V” YK
Rapid Rural Appraisal (RRA) Merupakan metode penilaian keadaan desa secara cepat. Dalam praktek kegiatan RRA lebih banyak dilakukan oleh “orang luar” dengan atau sedikit melibatkan masyarakat setempat Pertemuan-3 Program Studi Agribisnis UPN “V” YK
Program Studi Agribisnis UPN “V” YK metoda RRA menyajikan pengamatan yang dipercepat yang dilakukan oleh dua atau lebih pengamat atau peneliti, biasanya dengan latar belakang akademis yang berbeda (James Beebe, 1995) Pertemuan-3 Program Studi Agribisnis UPN “V” YK
Program Studi Agribisnis UPN “V” YK Metoda ini bertujuan untuk menghasilkan pengamatan kualitatif bagi keperluan pembuat keputusan untuk menentukan perlu tidaknya penelitian tambahan dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan. Pertemuan-3 Program Studi Agribisnis UPN “V” YK
Program Studi Agribisnis UPN “V” YK Metoda RRA memiliki tiga konsep dasar; perspektif sistem, triangulasi dari pengumpulan data pengumpulan data dan analisis secara berulang-ulang (iterative). Pertemuan-3 Program Studi Agribisnis UPN “V” YK
2. Partisipatory Rural Appraisal (PRA) PRA adalah suatu metode pendekatan untuk mempelajari kondisi dan kehidupan pedesaan dari, dengan, dan oleh masyarakat desa. Dengan kata lain PRA adalah pendekatan yang memungkinkan masyarakat desa untuk saling berbagi, meningkatkan, dan menganalisis pengetahuan mereka tentang kondisi dan kehidupan desa, membuat rencana dan bertindak (Chambers, 1995). Pertemuan-3 Program Studi Agribisnis UPN “V” YK
Program Studi Agribisnis UPN “V” YK Tujuan PRA : menghasilkan rancangan program yang gayut dengan hasrat dan keadaan masyarakat. mengembangkan kemampuan masyarakat dalam menganalisa keadaan mereka sendiri dan melakukan perencanaan melalui kegiatan aksi. Pertemuan-3 Program Studi Agribisnis UPN “V” YK
Program Studi Agribisnis UPN “V” YK Prinsip-prinsip PRA : Saling belajar dari kesalahan dan berbagi pengalaman dengan masyarakat Keterlibatan semua anggota kelompok, menghargai perbedaan, dan informal Orang luar sebagai fasilitator, masyarakat sebagai pelaku Konsep triangulasi, yang merupakan bentuk pemeriksaan dan pemeriksaan ulang (check and recheck). Optimalisasi hasil, orientasi praktis, dan keberlanjutan program Pertemuan-3 Program Studi Agribisnis UPN “V” YK
Program Studi Agribisnis UPN “V” YK Teknik PRA : Penelusuran Alur Sejarah, Penelusuran Kebutuhan Pembangunan, Analisa Mata Pencaharian, Penyusunan Rencana Kegiatan, Focus Group Discussion, Pemetaan, dll. Pertemuan-3 Program Studi Agribisnis UPN “V” YK
3. Focus Group Discussion (FGD) FGD merupakan suatu diskusi yang dilakukan secara sistematis dan terarah mengenai suatu isu atau masalah tertentu. Irwanto (2006) Pertemuan-3 Program Studi Agribisnis UPN “V” YK
Program Studi Agribisnis UPN “V” YK FGD dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Artinya, diskusi yang dilakukan ditujukan untuk mencapai suatu kesepakatan tertentu mengenai suatu permasalahan yang dihadapi oleh para peserta. Pertemuan-3 Program Studi Agribisnis UPN “V” YK
Program Studi Agribisnis UPN “V” YK Permasalahan yang dibahas dalam FGD sangat spesifik karena untuk memenuhi tujuan yang sudah jelas. Oleh karena itu, pertanyaan yang disusun dan diajukan kepada para peserta FGD jelas dan spesifik. Pertemuan-3 Program Studi Agribisnis UPN “V” YK
Desain Focus Group Discussion Fasilitator Interuptor Ketua Keltan Anggota
4. Partisipatory Learning and Action (PLA) Prinsip dasar dari metode PLA adalah menggunakan pendekatan partisipasi penuh seluruh audiens. Pertemuan-3 Program Studi Agribisnis UPN “V” YK
Program Studi Agribisnis UPN “V” YK Dalam PLA, seorang pelatih lebih berfungsi sebagai fasilitator dan pengetahuan datang dari partisipan. Fasilitator bertugas untuk memancing partisipan agar dapat mengeluarkan ide-ide dan mendorong partisipan yang pasif untuk lebih aktif. Pertemuan-3 Program Studi Agribisnis UPN “V” YK
5. Farmed Field School (FFS atau SL/ Sekolah Lapang) Sekolah lapangan adalah proses pembelajaran non formal bagi petani untuk meningkat Pengetahuan dan ketrampilan dalam mengenali potensi, menyusun rencana usaha, identifikasi dan mengatasi permasalahan, mengambil keputusan dan menerapkan teknologi yang sesuai dengan sumberdaya setempat secara sinergis dan berwawasan lingkungan sehingga usahatani lebih efisien, berproduktivitas tinggi dan berkelanjutan. Pertemuan-3 Program Studi Agribisnis UPN “V” YK
Pedoman sekolah Lapangan : Peserta SL adalah petani atau kelompok tani yang berada di wilayah kegiatan demplot. Tempat belajar adalah di lahan. SL dilaksanakan 3 kali pertemuan selama kegiatan Materi Pelajaran benar-benar merupakan kebutuhan petani dan disepakati bersama petani. Pertemuan-3 Program Studi Agribisnis UPN “V” YK
Program Studi Agribisnis UPN “V” YK Proses pembelajaran di pandu oleh fasilitator yang berfungsi mengarahkan proses belajar sebagai penengah dalam melakukan diskusi. Petani selaku peserta belajar memiliki hak yang sama untuk bicara dan berpendapat dan merupakan tugas fasilitator untuk menciptakan suasana harmonis dan berimbang dalam proses belajar. Pertemuan-3 Program Studi Agribisnis UPN “V” YK
Program Studi Agribisnis UPN “V” YK 7. Pada setiap akhir proses belajar diharapkan adanya kesepakatan tindak lanjut diantaranya; kesiapan untuk menerapkan teknologi yang sudah dipelajari oleh peserta , pemecahan masalah (bagaimana dan kapan ) prioritas materi pada pertemuan selanjutnya dan lain-lain. Pertemuan-3 Program Studi Agribisnis UPN “V” YK
Metode apa yang digunakan dalam pemberdayaan tersebut? DISKUSI KELOMPOK (Max 4 orang, kelompok harus berjenis kelamin sama) Amati program kegiatan pada KSM Ngudi Mulyo Dsn Mendiro, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman. Metode apa yang digunakan dalam pemberdayaan tersebut? Tunjukkan !!!!!! Pertemuan-3 Program Studi Agribisnis UPN “V” YK
Program Studi Agribisnis UPN “V” YK Sampai Jumpa Pertemuan-3 Program Studi Agribisnis UPN “V” YK Jurusan Sosial EKonomi (Agribisnis) UPN "Veteran" Yogykakarta