Merlin Narakarti K.H.S. (135040201111303) “Rekayasa Genetik (Transformasi Genetik) Tanaman Tebu (Saccharum officinarum) untuk Meningkatkan Hasil Produksi ” Puji Nur Rahayu (135040200111055) Elisa Roma Dame S. (135040201111237) Merlin Narakarti K.H.S. (135040201111303) Sakbania Maghfiroh (135040201111302) Oky Setiawan (135040201111260)
Definisi Transformasi genetik Transformasi genetik merupakan proses introduksi gen dari satu organisme ke organisme lain
Tujuan Pemuliaan Tebu hasil tebu yang dipanen per satuan luas yang tinggi kandungan sukrosa yang tinggi kandungan serat yang rendah untuk mempermudah penggilingan habitus yang diinginkan adalah yang tegak, tidak mudah rebah agar sesuai untuk pemanenan dengan menggunakan mesin bila panen dilakukan dengan tangan maka tepi daun yang tajam,bulu daun yang dapat menimbulkan iritasi dan batang yang keras dan sukar didorong adalah sifat-sifat yang tidak diinginkan resistensi terhadap penyakit dan hama utama resistensi terhadap herbisida
Latar Belakang Mengapa memilih Transformasi Genetik? Perakitan varietas tanaman melalui teknik rekayasa genetika (transformasi gen) lebih akurat dan efisien dibandingkan metoda persilangan. Pada tanaman tebu persilangan sangat sulit dilakukan dan viabilitas pollen tebu sangat singkat serta mudah kering dan mati. Walaupun biji tebu masih bisa dibentuk tapi ukuranya sangat kecil (250 biji per gram), sulit tumbuh di alam dan memerlukan penanganan khusus untuk pembibitanya. Bioteknologi tanaman memegang peranan penting dalam usaha perbaikan pertumbuhan dan produksi tanaman. Rekayasa genetika melalui tehnik overekspresi gen telah banyak dilakukan untuk meningkatkan proses biokimia sel.
Gen yang Berpengaruh Akumulasi sukrosa pada tanaman tebu dipengaruhi oleh tingkat asimilasi karbon, sintesis dan degradasinya, serta distribusi sukrosa. Biosintesis sukrosa ditentukan oleh aktivitas Sucrose Phosphate Synthase(SPS), dan degradasi sukrosa ditentukan oleh invertase dan Sucrose Synthase(SuSy). Sedangkan distribusi sukrosa dalam tanaman diperankan oleh protein transporter sukrosa (SUT). Overekspresi yang dilakukan untuk peningkatan sukrosa ada dua gen yaitu SoSPS1 dan SoSUT1
Proses Perakitan 1. Persiapan eksplan tebu untuk transformasi 2. Agrobacterium strain GV3101 yang mengandung konstruk gen pCL4-SoSPS1, pSMAB -SoSPS1, pAct-SoSUT1 telah tersedia dan perlu dilakukan konfirmasi keberadaan konstruk gen melalui analisis PCR yang menggunakan cetakan (template) DNA plasmid yang diisolasi dari sel Agrobacterium. 3. Transformasi konstruk gen melalui Agrobacterium 4. Aklimatisasi dan analisis tanaman tebu putatif transforman
Seleksi Seleksi pemuliaan tanaman tebu didasarkan pada percobaan yang terdiri dari 3 hingga 6 tahap (Blackburn, 1984). Pada tahap pertama biji dikecambahkan (tanpa ulangan pada tahap kedua, satu atau 2 baris klon perbanyakan vegetatif dari tanaman tahap pertama) ditumbuhkan tanpa ulangan. Pada tahap ketiga, percobaan dialakukan pada plot yang lebih besar dapat tanpa atau dengan ulangan. Pada tahap keempat umumnya terdiri dari seri percobaan dengan ulangan dan menggunakan plot dengan baris tanaman pinggir serta menggunakan rancangan percobaan dan analisis artistik untuk intepretasi data. Tahap lima dan enam merupakan pekerjaan perbanyakan vegetatif dari klon/varietas yang terseleksi untuk disebarkan pada petani untuk pengujian lebih lanjut.
v v v Tahap 1 Biji dikecambahkan Dan ditanam pada lahan Tahap 2 V v V v Tanaman ditanam didalam plot yang kecil Melalui perbanyakan vegetatif Tahap 3 V v V v V v V v Sama seperti tahap kedua Tetapi ditanam dengan plot tanaman Yang lebih besar Tahap 4 seri percobaan dengan ulangan dan menggunakan plot dengan baris tanaman pinggir serta menggunakan rancangan percobaan Tahap 5 dan 6 Disebarkan petani untuk pengujian lebih lanjut
TERIMAKASIH