DISKRIPSI Memperkenalkan Metoda Analisis dalam menjalan perencanaan dan penelitian dalam perencanaan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
AHP: Pengertian dan Konsep Dasar
Advertisements

Riset Operasional - dewiyani
PROSES PENELITIAN ILMIAH
Disampaikan oleh: Didi Rukmana
FORMAT PENYUSUNAN KERANGKA KURIKULUM PERGURUAN TINGGI.
Travel Cost Method BAGIAN EKONOMI LINGKUNGAN
Pelatihan Pemetaan Swadaya PNPM – P2KP
Perencanaan Tata Guna Lahan
Apakah Judul Penulisan Ilmiah Anda?
Aplikasi AHP.
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Analytic Hierarchy Process
OUTLINE SKRIPSI JUDUL :
KONSEP DAN TEORI HEALTH PRIORITY PROBLEM
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Nama : Dewi Saraswati Nim : Jurusan : T. Industri
hadi paramu metode kuantitatif
Teknik Evaluasi Perencanaan
Prof. Dr. Ir. Dietriech G. Bengen, DEA
Konsep Pengembangan Wilayah
PW-1361 TEKNIK EVALUASI PERENCANAAN TEKNIK AHP DALAM EVALUASI Cihe Aprilia Bintang, ST, MT.
Metode Penelitian Kualitatif
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERTEMUAN KE-4
PENGOLAHAN & ANALISIS DATA
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Travel Cost Method BAGIAN EKONOMI LINGKUNGAN
Dr. Gatot Sugeng Purwono, M.S. NIP
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
FORMAT PENYUSUNAN KERANGKA KURIKULUM PERGURUAN TINGGI
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
Prof. Dr. Dharma Tintri Ediraras SE., AK., MBA Ardiprawiro SE., MMSI
Analitycal Hierarchy Process By: Kelompok 5
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
DESAIN PENELITIAN (RANCANGAN PENELITIAN)
KULIAH 5: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN (LANJUTAN)
Modul XII. Analytical Hierarchy Process
Pengantar Statistika.
Perencanaan Sumber Daya Hutan
Skripsi? siapa takut!!.
PANDUAN PENULISAN SKRIPSI BAB I-V
Prosedur Penyusunan laporan Tugas Akhir
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Metode Penelitian Seminar Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Penerapan AHP dalam Pengukuran Kinerja
III METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN III - 1 SILABUS
FMDAM (2) Charitas Fibriani.
Problem solving.
Profil Matching Maksud dari pencocokan profil (profile matching) adalah sebuah mekanisme pengambilan keputusan dengan mengasumsikan bahwa terdapat tingkat.
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS A H P (Proses Analitik Hirarki)
PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
METODOLOGI PENELITIAN- PERTEMUAN 1
JENIS PENELITIAN, STRATEGI DAN METODENYA
PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPS
STUDI POTENSI SUMBERDAYA ALAM DI KAWASAN PESISIR KABUPATEN MINAHASA SELATAN JANNATUN NAIYM G2L JURUSAN KIMIA KONSENTRASI BIOLOGI PROGRAM PASCA.
Model problem based learning
KONSEP PEMODELAN Untuk menyederhanakan suatu realita secara terukur
PENYUSUNAN SKRIPSI Presented by: Auliya’ul Muhlis
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
TEKNIK PEMETAAN BAGAN HUBUNGAN KELEMBAGAAN ( NetMap)
PELUANG PROFESI AHLI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Reviewer Eko Budi Setiawan, S.Kom
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
POLA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SALURAN DRAINASE Studi kasus : Perumahan Pondok Ungu Permai, Kelurahan Kaliabang Tengah,
Transcript presentasi:

DISKRIPSI Memperkenalkan Metoda Analisis dalam menjalan perencanaan dan penelitian dalam perencanaan

Taksonomi Metoda Analisis Perencanaan  Metoda Analisis Perencanaan mempunyai Dua Kutub: 1.Metoda Analisis Kuantitatif: Dengan Asumsi:  Realitas pada dasarnya bersifat Materi dan Kealaman  Manusia bersifat Materi dan Kealaman  Dunia Angka menjadi Elemen Sentral 2.Metoda Analisis Kualitatif: Dengan Asumsi:  Manusia sebagai Manusia  Manusia sebagai Mahkluk yang sadar dan tujuan  Dunia Ide, dunia makna menjadi Elemen Sentral  dunia yang teramat sentral pada diri manusia kapanpun dan dimanapun

POKOK PEMBAHASAN

PRTMATERIPENJELASAN 1 PendahuluanKonsep Dasar Metoda Analisis Perencanaan, Peranan dan Kedudukan MAP dalam Proses Perencanaan, Taksonomi Metoda Analisis Perencanaan 2 Studi Keberlanjutan Berbasis Indikator Kritis -Trade-off Analysis Pengertian, tujuan analisis, konsep dan tahapan analisis, instal software dan simulasi perhitungan 3 Analisis Peramalan Data Kuantitatif Pengertian, Horizon Peramalan, Peramalan Eksplanatoris dan Deret Berkala, Tipe-tipe dan metode Peramalan 4 Teknik Analisis Ekonomi Lokal dan Regional Tujuan, model dasar ekonomi, dasar multiplier effect, perhitungan dan penggunaan multiplier 5 Analisis spasial dan hubungan antar wilayah Analisisi Pola Permukiman, Analisis Sistem Hubungan antar Wilayah, Analisis Ketergantungan antar Wilayah serta Analisis Aksesibilitas. Teknik Tumpang Susun… 6 Analisis Hirarki dan teknik skalogram Latar belakang, tujuan, konsep model, prosedur penyusunan skalogram 7 Model Guna Lahan dan Transportasi (linier program) Penjelasan kaitan dan interaksi anatara guna lahan dan transportasi; pengertian dan aplikasi model guna lahan dan transportasi; model gravitasi; model pemilihan tujuan perjalanan; model bangkitan perjalanan; model pemilihan moda transportasi; model pemilihan rute perjalanan 8 Metode analisis kependudukan dan dinamika sosial Perhitungan Jumlah dan Kepadatan Penduduk, Persebaran Penduduk, Komposisi Penduduk, Perkiraan Laju Pertambahan Penduduk, Analisis Ketenagakerjaan, Indikator Tingkat Pendidikan Masyarakat, dan Indeks Tingkat Perkembangan Wilayah 9 Evaluasi Keberlanjutan Berbasis Indikator Kritis – Smart Modeling Pengertian Simple Multiple Attributte Rating Techniques, konsep dan model, praktek 10 Pengantar Analisis GravitasiPengertian, analisis gravitasi dalam konteks teori lokasi, aplikasi penggunaan dalam perencanaan wilayah dan kota. 11 Analisis Gravitasi lanjutanContoh kasus, simulasi perhitungan 12 Pengantar analisis sistem dinamisPengertian, tujuan, konsep dan logika, pengenalan tool dalam analisis denamis 13 Lanjutan analisis sistem dinamisInstalsoftware, Contoh kasus, simulasi perhitungan 14 Paparan tugasMahasiswa mempresentasikan tugas besar / akhir mata kuliah MAP 2 secara berkelompok

TUGAS TUKAR MATERI: Kelas dibagi menjadi … kelompok 1)Isi laporan : Teori dan Aplikasi dalam Perencanaan (1 kelompok mengerjakan 1 studi kasus), Daftar Pustaka 2)Anggota yang tidak bekerja, tidak usah dituliskan NRP nya 3)Laporan (Hardcopy) diserahkan pada Hari Senin, 5 Februari )Isi laporan: Judul :... (bila berbeda dengan tema) Nama anggota kelompok (urutkan abjad/NIM) Daftar Isi. Pendahuluan/Latar Belakang Teori Contoh studi kasus (jurnal, minimal 2) Pembahasan Materi Daftar Teori/Pustaka/Sumber (Buku, Jurnal, Seminar, Peraturan/standar, Alamat Web) 6)Laporan tersebut di Presentasikan dan diskusikan sesuai dengan topik perkuliahan (mingguan)

JURUSAN TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK U N I V E R S I T A S P A S U N D A N B A N D U N G Kampus IV Jl. DR. Setiabudhi STAKEHOLDER ANALYSIS METODE ANALISIS PERENCANAAN 2 Apriadi Budi Raharja

APA ITU TRADE-OFF ANALYSIS? (Brown, et.al. 2001) Trade-off analysis adalah proses dimana banyak stakeholder dilibatkan untuk mendapatkan mempertimbangkan/pandangan yang berbeda dalam pengelolaan, strategi dan menegaskan bentuk pengelolaan yang prioritas.

Trade-off Analysis Trade- Off Sebuah Proses dimana stakeholder menyampaikan pertimbangan karena adanya perbedaan strategi pengelolaan yang secara eksplisit mencari strategi yang prioritas Trade- Off Sebuah tool yang dapat membantu pengambil keputusan memahami pemanfaatan sumberdaya dan preference stakeholder untuk pengelolaan Trade- Off Mulai dengan stakeholder analysis, assesment konflik, untuk menentukan kepentingan stakeholder Literatur Trade-off Analysis for Participatory Coastal Zone Decision-Making (Brown, et.al. 2001)

KERANGKA TOA

Trade-Off Proses Identifikasi dan klasifikasi stakeholder dan kepentingannya Identifikasi Alternatif skenario Identifikasi isu pokok dan konsen stakeholder: Kriteria Pengelolaan Menduga Dampak dari Setiap Alternatif Mengajak Stakeholder membuat bobot prioritas pengelolaan Membuat kesepakatan untuk mencari kesepakatan bersama

Stakeholder adalah orang, organisasi atau kelompok yang tertarik dalam suatu isu pengelolaan sumberdaya pesisir Stakeholder Pokok/Kunci : Nelayan Stakeholder sekuder: Pelaksana keputusan; Pemerintah Stakeholder eksternal tapi punya kepentingan dalam sumberdaya atau jika keputusan dibuat : ex NGO

Stakeholder Analysis Sebuah Sistem untuk Mengumpulkan Informasi tentang group atau individu yang berpengaruh dalam keputusan, pengelompokkan informasi, dan penjelasan kemungkinan konflik dari kelompok yang ada, dan kemungkinan trade-off bisa di praktekan

STAKEHOLDERS CONTINUUM LEVEL

Teknik Pelibatan Stakeholder Type Stakeholder Organisasi dgn Struktur Formal Organisasi dengan struktur tidak formal Individu bergerak (waktu terbatas) Individu bergerak (sering menggunakan) Pimpinan Organisasi Pekerja dengan organisasi terstruktur Contoh Lembaga Desa Kelompok pedagang informal Tourist Pekerja sektor informal Pembuat kebijakan Dinas/Dep Pemerintah Metode Pelibatan Fokus group Kuisioner Interview individu Interveiew individu Interview kelommpok terstruktur

LEVEL OF STAKEHOLDERS

DESIGNING SCENARIOS 1. Understandable to the layperson. 2. Distinct from each other. 3. Possible and realistic. 4. Clear. 5. Substantiated by existing information, if possible. Disain skenario harus dibuat sedetil mungkin dengan syarat tambahan sbb :

Bagaimana memilih skenario Skenario yang dipilih adalah skenario yang akan berdampak terhadap pada kelompok stakeholder. Dampaknya dapat terlihat dalam 3 kelompok yaitu economic, sosial budaya dan lingkungan. Tergantung pada kondisi lokal, dampak lain yang juga penting yaitu akses terhadap sumberdaya, hak kepemilikan, dampak pada polusi dan anak-anak. Selanjutnya ini dijabarkan sebagai berikut.

Contoh Dalam Pengelolaan Taman Nasional Laut Pulau Seribu disusun 4 skenario yaitu: A.Membatasi pengunjung tanpa meningkatkan pengelolaan lingkungan. B.Membatasi pengunjung dengan meningkatkan pengelolaan lingkungan. C.Meningkatkan pengunjung tanpa meningkatkan pengelolaan lingkungan D.Meningkatkan pengunjung dengan meningkatkan pengelolaan lingkungan.

Diagram pohon dari masalah pengelolaan Problem PengelolaanEkonomi Pertumbuhan Ekonomi Kenyamanan Pengunjung EkologiMangrove AreaSeagrass healthKualitas Air Kesehatan Karang Sosial dan Budaya Akses LokalPekerja lokal Rumah tangga pedagang informal Main Issue Main yg sedang di kaji

Kriteria EkonomiSosialEkologi Sub Kriteria 1. Makro Ekonomi 2. Keuntungan turis 1. Tenaga kerja lokal dalam wisata 2. Keuntungan sektor informal 3. Biaya akses lokal ke TN 1. Kualitas Air 2. Produktivity (fungsi nursery seagrasss 3. Kesehatan karang Kesehatan Mangrove Pengukuran 1. Penerimaan wisata, multifler ekonomi, marjilan dll. 2. Surplus konsumen 1. Tambahan waktu, kualitas kerja 2. Perubahan keuntungan sektor informal 3. Perubahan biaya dalam akses ke TN 1. Kosentrasi nutrienr (N) 2. Produktivitas 3. % tutupan karang 4. % perubahan mangrove Sumber data Data sekudner 1. Sapling primer, 2. Data primer 3. Data primer 1. Data sekunder 2. Data primer 3. Data monitoring 4. Data monitoring

AHP merupakan metoda pengambilan keputusan yang melibatkan sejumlah kriteria dan alternatif yang dipilih berdasarkan pertimbangan semua kriteria terkait (Saaty, 2004). Kriteria memiliki derajat kepentingan yang berbeda-beda; demikian pula halnya alternatif memiliki preferensi yang berbeda menurut masing-masing kriteria yang ada.

PRINSIP POKOK AHP

Lopez-Ridaura, et.al (2002) PENDEKATAN INDIKATOR KRITIS

Contoh Matriks Indikator/Faktor Penilaian Suatu Kriteria/Alternatif: (Sandika. D, Hakim. L. 2010)

Bagaimana melakukan Perhitungan Matematis AHP ? 1. Menghitung nilai tingkat kepentingan (prioritas vektor) 2. Cara menghitung konsistensi

1. Skala penilaian perbandingan berpasangan (Saaty, 1988) (Lyd, 2007)

nRIn Random Index (RI) untuk 0 < n < 11 : (Saaty, 1988)

Membuat perbandingan berpasangan, yaitu : elemen-elemen dibandingkan berpasangan terhadap suatu kriteria tertentu. Menggunakan matriks perbandingan berpasangan Contoh : Kriteria 1A1A2A3 A1132 A21/315 A31/21/51

PAKET KEGIATAN , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 Matriks Pairwise Comparison Judgement Matrices (PCJM)

1. Setelah matriks perbandingan antar elemen-elemen didapat maka dilakukan sintesa dengan menjumlahkan setiap kolom Contoh : Tabel 1. Perbandingan kepentingan Mensintesa matriks perbandingan berpasangan ToyotaNissanSuzuki Toyota11/2¼ Nissan211/4 Suzuki441 Jumlah

2. Setelah itu angka dalam setiap sel dibagi dengan jumlah pada kolom yang bersangkutan. Ini akan menghasilkan matriks yang telah dinormalkan (Tabel 2). Kriteria1ToyotaNissanSuzuki Jumlah baris Rata-rata Toyota1/70,5/5,50,25/1, /3 = 0,13 Nissan2/71/5,50,25/1, /3 = 0,21 Suzuki4/74/5,51/1, /3 = 0,66 Kesimpulan : Untuk kriteria 1, persentase prioritas atau preferensi untuk toyota 13 %, nissan 21 %, suzuki 66 %. Untuk kriteria 1 suzuki lebih disukai dibandingkan dengan nissan dan toyota

Menghitung Rasio Konsistensi Toyota (0,13) Nissan (0,21) Suzuki (0,66) Toyota10,50,25 Nissan210,25 Suzuki441 ToyotaNissanSuzukiJumlah Toyota0,130,110,170,41 Nissan0,260,210,170,64 Suzuki0,520,840,662,02 1.Melakukan perkalian matriks antara matriks perbandingan (pada Tabel 1) dan vektor prioritas (pada Tabel 2)

2.Nilai penjumlahan sel dibagi dengan nilai masing- masing sel pada vektor prioritas. 3.Mencari nilai eigen λ max dengan perhitungan berikut :

4.Hitung nilai Consistency Index (CI) 5.Hitung nilai Consistency Ratio (CR) berdasarkan nilai Random Index (RI) Nilai 0,08 ini menyatakan bahwa rasio konsistensi dari hasil penilaian pembandingan di atas mempunyai rasio 8%. Sehingga penilaian di atas dapat diterima karena lebih kecil dari 10% (Saaty).

KERANGKA TOA

SkenarioPengunjung baru PopulasiPersen Sampah yang diolah A. Membatasi pengunjung tanpa meningkatkan pengelolaan lingkungan B. Membatasi pengunjung dengan meningkatkan pengelolaan lingkungan C. Meningkatkan pengunjung tanpa meningkatkan pengelolaan lingkungan D. Meningkatkan pengunjung dengan meningkatkan pengelolaan lingkungan

KriteriaSkenario ABCD Ekonomi 1. Penerimaan Ekonomi (US$) Keuntungan Pengunjung (US$)1,22,50,91,7 Sosial 1. Tenaga Lokal (jumlah pekerja) Keuntungan sektor informal (Skor) Akses Lokal (skor)6567 Ekologi 1. Kualitas Air (gr N/l)1,51,42,21,9 2. Seagraass health ( gr dry w/m2) Coral reef (%) Mangrove helath (ha) Tabel dari penilaian

Multi Kriteria Analysis Skala Nilai Kriteria dan Skoring Preferensi dan bobot Rangking Strategi Management Digunakan untuk mengidentifikasi rangking dari alternatif skenario yang dirancang untuk masa yang akan datang tersebut

Skala nilai Kriteria Dimana: Xs = Nilai yang di skor X = nilai yang akan di rubah kedalam skor X max = Nilai Maksimum (=19) X min = Nilai minimun (=9) Untuk kriteria nilai ekonomi makro nilai (9, 11, 17, dan 19) skornya diperoleh 0, 20, 80 dan 100 Skor yang diberikan antara Rumus konversi ini berlaku jika nilai makin besar bearti makin baik referensinya

Dimana: Xs = Nilai yang di skor X = nilai yang akan di rubah kedalam skor X max = Nilai Maksimum (=2,2) X min = Nilai minimun (=1,4) Untuk kriteria nilai kualitas air (1,4, 1,5, 1,9, dan 2,2) skornya diperoleh 100, 88, 38, dan 0 Rumus konversi ini berlaku jika nilai makin kecil berarti makin baik referensinya

KriteriaSkenario ABCD Ekonomi 1. Penerimaan Ekonomi (US$) Keuntungan Pengunjung (US$) Rataan Sosial 1. Tenaga Lokal (jumlah pekerja) Keuntungan sektor informal (Skor) Akses Lokal (skor) Rataan Ekologi 1. Kualitas Air (gr N/l) Seagraass health ( gr dry w/m2) Coral reef (%) Mangrove helath (ha) Rataan Rataan Total Tabel Skor

Rangking Skor Berdasarkan Tabel diatas, maka Rangking Skornya adalah 1.Skenario D 2.Skenario B 3.Skenario A 4.Skenario C

Rangking Juga Dapat Dilakukan Pada Tingkat Kriteria Hasil identifikasi terhadap responde, sebagian besar responden menunjukkan referensi kriteria sebagai berikut 1.Ekonomi (nilai bobotnya 0,05) 2.Sosial (0,55) 3.Ekologi (0,40) Ratio

Ranking Kriteria Sebagai Berikut KriteriaSkenario ABCD Ekonomi(10 x 0,05)60 x 0,0540 x 0,0575 x 0,05 Nilai1324 Sosial50 x 0,5523 x0,5560 x 0,5567 x 0,55 Nilai Ekologi79 x 0,40100 x 0,400 x 0,4048 x 0,40 Nilai Rataan Total Pilihannya adalah Skenario A, kemudian skenario D, dan B terakhir C