CIRI-ciri dan KARAKTERISTIK PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF EKO MURDIYANTO, MSi

KUANTITATIF KUALITATIF Peneliti bersifat imparsial dan “melepaskan” diri dari fenomena yang diteliti, untuk mencapai obyektivitas Peneliti adalah instrumen kunci Pengumpulan data dipandu oleh teori, Keabsahan data dengan validitas dan reliabilitas Pengumpulan data dipandu oleh fakta-fakta di lapangan, Keabsahan Data Dilakukan Secara Trianggulasi (Gabungan) Analisis data bersifat deduktif, berdasar teori dikonstruksi untuk membuktikan hipotesis dan teori Analisis Data Bersifat Induktif, berdasar fakta dikonstruksi menjadi hipotesis dan teori Hasil menekankan pada Generalisasi Hasil Menekankan Pada Makna (Avison & Myers 2005; Blaikie 2000; Crotty 1998; Glesne & Peshkin 1992; Guba & Lincoln 1994; Leedy & Ormrod 2005; Miles & Huberman 1994).

KARAKTERISTIK PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF (Avison & Myers 2005; Blaikie 2000; Crotty 1998; Glesne & Peshkin 1992; Guba & Lincoln 1994; Leedy & Ormrod 2005; Miles & Huberman 1994). KUANTITATIF KUALITATIF 1. dilakukan untuk mengukur hubungan atau korelasi atau pengaruh antara dua variabel atau lebih   1. Dilaksanakan pada latar alamiah (bukan dibuat-buat/artifisial),yaitu tempat di mana kejadian dan perilaku manusia berlangsung. 2. Berfokus pada pertanyaan tentang tingkat pengaruh atau keeratan hubungan antara dua variabel atau lebih 2. berfokus pada menggali persepsi dan pengalaman partisipan (pihak-pihak yang terlibat dalam) penelitian.

KUANTITATIF KUALITATIF 3. dilakukan untuk mengukur hubungan atau korelasi atau pengaruh antara dua variabel atau lebih   3. Dilaksanakan pada latar alamiah (bukan dibuat-buat/artifisial),yaitu tempat di mana kejadian dan perilaku manusia berlangsung. 4. Berfokus pada pertanyaan tentang tingkat pengaruh atau keeratan hubungan antara dua variabel atau lebih 4. berfokus pada menggali persepsi dan pengalaman partisipan (pihak-pihak yang terlibat dalam) penelitian. 5. Teori sebagai titik tolak menemukan konsep yang terdapat dalam teori tsb, yang kemudian dijadikan variabel. (wajib ada hipotesis) 5. Teori atau hipotesis tidak secara apriori diwajibkan ada

KUANTITATIF KUALITATIF 6. Dilakukan untuk menguji hipotesis   6. Dilakukan untuk menyusun teori 7. instrument penelitiannya berupa kuesioner atau angket 7. peneliti-lah yang merupakan instrumen utama penelitian untuk mengumpulkan data. 8. Data yang dikumpulkan berupa angka-angka, sehingga penyajian datanya berupa tabel 8. Data yang dikumpulkan bersifat deskriptif atau penggambaran dalam bentuk kata-kata, bukan angka-angka. 9. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh peneliti dalam hal pilihan indicator atau atribut variabel baik jumlah maupun jenisnya. 9. Data ditafsirkan dalam pemahaman idiografis, bukan untuk membuat atau merumuskan generalisasi.

KUANTITATIF KUALITATIF 10. Lebih mementingkan hasil penelitian, daripada prosesnya 10. Proses pelaksanaan penelitian sama pentingnya dengan hasil penelitian (produk). 11. Menggunakan definisi operasionalisasi karena hendak mengukur variabel  11. Dimensi, karena merekonstruksi penafsiran dan pemahaman dengan sumber data, yaitu manusia. 12. menjunjung tinggi objektivitas dan kebenaran, derajat kepercayaannya diperoleh dari Validitas dan reliabiltas 12. menjunjung tinggi objektivitas dan kebenaran, derajat kepercayaannya diperoleh dari Triangulasi 13. alur penarikan kesimpulan berproses secara deduktif, yaitu konsep, variabel ke data. 13. alur penarikan kesimpulan berproses secara induktif, yaitu data, variabel ke konsep.  

Metode penelitian Kuantitatif atau kualitatif cocok digunakan apabila : Masalah penelitian sudah jelas. Mendapatkan informasi yang luas dari populasi. Mengetahui pengaruh perlakuan/treatment ttt Menguji hipotesis Untuk mendapatkan data yg akurat, berdasarkan fenomena empiris dan dapat diukur Unt menguji thd keraguan ttg validitas pengetahuan, teori dan produk tertentu. Masalah penelitian belum jelas. Memahami makna dibalik data yang tampak. Untuk memahami interaksi sosial Memahami perasaan orang Untuk mengembangkan teori Untuk memastikan kebenaran data Meneliti sejarah perkembangan 

MATUR NUWUN