Pembelajaran Literasi di Kurikulum 2013 untuk Jenjang SD

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MERENCANAKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Advertisements

SI, SKL dan Materi Sulit Bahasa Inggris
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR DALAM KOMPETENSI MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
Matakuliah Pembelajaran
SIKLUS BELAJAR fase-fase eksplorasi (exploration)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (UNTUK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)
PANDUAN PEMBUATAN SOAL
OELH Tim Instruktur PLPG UNP
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
MEMBACA KRITIS A. SYUKUR GHAZALI.
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
2.1.B ANALISIS MATERI DALAM BUKU TEKS PELAJARAN
KRITERIA KOMPETENSI / MATERI PENTING
Metode Pemecahan Masalah
PENGERTIAN KURIKULUM Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman.
C.1.3b PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DALAM KURIKULUM 2013 Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Rayon 110 Universitas Pendidikan.
MAGANG 1 Dr.R.Ika Mustika, M.Pd Latifah,M.Pd
STRUKTUR KURIKULUM 2013 Pendekatan Saintifik.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
SIKLUS BELAJAR fase-fase eksplorasi (exploration)
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
MAGANG 1 R. Mekar Ismayani, M.Pd.
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
2.1.B ANALISIS MATERI DALAM BUKU TEKS PELAJARAN
DI SUSUN OLEH: BAMBANG WIJANARKO, S.Pd SMK N 1 TEGAL
STRUKTUR BUKU GURU.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
PENERAPAN TEKNIK, MODEL, DAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA BERBAGAI JENIS TEKS Oleh: Khaerunnisa, M.Pd. Jakarta, 26 November 2015.
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
Workshop Pembuatan RPP
PANDUAN PENYUSUNAN RPP
PANDUAN PENYUSUNAN RPP
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
Pendekatan Pembelajaran “SCIENTIFIC” pada Implementasi Kurikulum 2013
Menyusun Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian (Essei)
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
Model problem based learning
Penerapan Literasi Dalam Pembelajaran Jenjang SD
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Model Pembelajaran Problem Posing UNIVERSITAS NEGERI MANADO PROGRAM PASCASARJANA PRODI S-2 PENDIDIKAN MATEMATIKA 2018 ( Sekilas tentang Model Pembelajaran.
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
SI, SKL dan Materi Sulit Bahasa Inggris
ANALISIS PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
MEMBACA KRITIS A. SYUKUR GHAZALI. PERINGKAT MEMBACA MEMBACA PERINGKAT RENDAH MENGENAL BENTUK HURUF MENGENAL UNSUR KEBAHASAAN (KATA, FRASE, KALIMAT, DLL.
PENERAPAN LITERASI DALAM PEMBELAJARAN BIMBINGAN TEKNIS KURIKULUM 2013 Tim Satgas GLS Ditjen Dikdasmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2018.
TEHNIK PENYUSUNAN RPP KURIKULUM 2013
TEK EKSPLANASI BAHASA INDONESIA KASMAN, S. Pd.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
Transcript presentasi:

Pembelajaran Literasi di Kurikulum 2013 untuk Jenjang SD Tim Satgas GLS Ditjen Dikdasmen Kemendikbud 2017

MENGAPA PERLU PEMBELAJARAN LITERASI DI SD?

Hasil Tes INAP (Indonesian National Assessment Programme) Tes yang mengambil sampel siswa kelas 4 di 34 provinsi menunjukkan bahwa: Kemampuan literasi membaca, literasi sains, dan literasi matematika siswa masih sangat rendah.

Literasi Membaca Siswa memperoleh skor rendah pada domain kognitif C3 (menginterpretasi dan mengintegrasikan ide dan informasi), yaitu 29.65, dan C4 (mengevaluasi konten, bahasa, dan elemen-elemen teks), yaitu 22.25. Siswa tampak kurang terpajan dengan teks sastra yang dibuktikan dengan rendahnya skor membaca teks ini (27.65) dibandingkan dengan teks nonsastra (43.34). Siswa kesulitan membaca teks panjang yang biasanya diberikan pada topik bacaan sastra dan teks terkait ranah C3 dan C4. Namun demikian, siswa mampu menjawab pertanyaan terkait lingkungan terdekatnya dengan baik. Siswa kesulitan menjawab pertanyaan yang menuntut penafsiran, kemampuan memparafrase teks bacaan, dan imajinasi (misalnya pertanyaan terkait perasaan tokoh cerita). Selain itu, pertanyaan mengandung istilah teknis juga sulit dipahami.

Literasi Matematika Kemampuan penalaran matematika siswa rendah, terutama pada pemahaman konsep matematika, penerapan, dan penalaran matematika. Hal ini membuktikan bahwa pengajaran matematika masih belum bermakna dan kurang terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa. Siswa juga kesulitan memahami representasi visual atau model dalam penjabaran konsepsi matematika.

Literasi Sains Siswa kesulitan memahami dan menginterpretasi gambar terkait konsepsi saintifik fisika dan ilmu hayat. Sama halnya dengan matematika,kemampuan siswa dalam penerapan dan penalaran saintifik masih lemah. Meskipun siswa menunjukkan pemahaman terhadap soal yang terkait dengan kehidupan sehari-harinya, siswa kurang memahami konsep secara bermakna dan masih terpaku pada penjelasan pada buku teks.

Maka: Pembelajaran literasi di SD diperlukan untuk meningkatkan pemahaman terhadap teks bacaan dalam semua matpel dan meningkatkan kemampuan berpikir tinggi siswa (HOTS).

FOKUS KECAKAPAN LITERASI DI SD

Literasi Dasar Peserta didik mampu menyimak informasi yang dibacakan dan memahami maknanya dengan tepat. Peserta didik menguasai pengetahuan huruf dan fonetik untuk dapat mengeja bacaan dengan memahami maknanya. Peserta didik mampu membaca nyaring teks bacaan dengan ketepatan irama, intonasi, dan pelafalan bunyi yang tepat. Peserta didik mampu menerapkan strategi memahami kosakata baru. Peserta didik memahami konten bacaan dan mampu menjawab pertanyaan terkait bacaan. Peserta didik mampu menceritakan pemahamannya terhadap isi bacaan. Peserta didik mampu mengkomunikasikan tanggapannya terhadap bacaan menggunakan pengetahuan latar dan informasi lain yang relevan.

Literasi Informasi Peserta didik mampu memahami bahwa bacaan adalah buah karya/buah pikir yang perlu dihargai. Peserta didik mampu memahami isi bacaan secara efektif dengan mengenali struktur teks bacaan, fitur yang terdapat pada bacaan, memilah informasi dan mengkategorikan konten bacaan, Peserta didik mampu menganalisis konten bacaan sesuai tema pembelajaran dengan menggunakan pengalaman, pengetahuan latar mereka, serta informasi dari bacaan lain yang relevan. Peserta didik mampu mengevaluasi dan menilai akurasi konten bacaan.

Literasi Visual Peserta didik mampu memahami teks visual/gambar sebagai simbol yang memiliki makna tertentu. Peserta didik mampu mengapresiasi gambar melalui ragam ekspresi keindahan. Peserta didik mampu menggunakan elemen visual (gambar/bagan) untuk mengkomunikasikan pendapatnya. Peserta didik mampu menganalisis/mengevaluasi makna yang terdapat di balik elemen visual (gambar/bagan).

Literasi Sains dan Matematika Memahami persoalan sains dan mampu berpikir dengan kerangka sistematika ilmiah dalam memecahkannya. Memahami persoalan matematika dalam kerangka teoretis yang relevan. Mengaplikasikan formula matematis untuk memecahkan problem yang relevan. Mengaplikasikan cara berpikir saintifik dan logika matematik dalam kehidupan sehari-hari.

Meningkatkan pemahaman dan kemampuan berpikir tinggi melalui bacaan

Sebelum Membaca Sebelum membaca, peserta didik mampu : Memperkirakan isi bacaan menggunakan fitur (gambar, judul, jenis, sumber bacaan) pada bagian preliminari bacaan (sampul/bagian judul/ halaman-halaman awal, dll). Menyusun daftar pertanyaan tentang hal-hal yang mereka ingin ketahui dari bacaan. Melakukan curah gagasan tentang hal-hal yang mereka sudah ketahui terkait bacaan.  

Selama Membaca Selama membaca peserta didik mampu: Menggunakan fitur-fitur bacaan (paragraf, ide pokok, ide pendukung, kosakata, jenis, struktur teks, elemen visual dll) untuk memahami bacaan. Mampu mengidentifikasi ide dan argumen yang penting pada bacaan. Mampu menerapkan strategi membaca untuk mengingat informasi penting pada bacaan. Mampu mendata pertanyaan terkait bacaan selama membaca.

Setelah Membaca Setelah membaca, peserta didik mampu: Menjawab pertanyaan terkait bacaan. Mengkomunikasikan pemahamannya terhadap bacaan secara verbal dan gambar/tulisan. Mengkomunikasikan tanggapannya terhadap bacaan secara verbal dan gambar/tulisan.

KEGIATAN MEMBACA SD kelas rendah SD kelas tinggi Guru membacakan buku dengan nyaring Guru dan siswa membaca bersama Guru memandu siswa untuk membaca (membaca terpandu) Siswa membaca mandiri SD kelas tinggi

Pertanyaan Sebelum Membaca Membaca teks dan gambar pada sampul buku: Apakah judul buku ini? Siapa yang ada di sampul buku ini? Apakah dia? Membuat prediksi: Apa yang dilakukan tokoh pada sampul buku? Mengapa? Dari judul dan gambar sampul, bisakah kamu menebak cerita dalam buku ini? Mengaktifkan pengetahuan latar anak: pernahkah kamu melihat binatang ini? Di mana? Binatang apakah yang mirip ini? Apa yang kamu ketahui tentang binatang ini? Membuat inferensi: Menurutmu, bagaimana perasaan binatang ini? Mengapa? Dari raut muka binatang ini, bisakah kamu menebak isi cerita ini?

Kegiatan Selama Membaca Pertanyaan yang dapat ditanyakan kepada peserta didik selama dibacakan buku atau membaca bersama guru antara lain:   Menurutmu, apa yang terjadi di sini? Menurutmu, apa yang terjadi setelah ini? Apa perasaan ... (tokoh cerita, misalnya Cepuk)? Mengapa? Apakah kamu pernah mengalami hal yang sama? Bagaimana perasaanmu? Apakah artinya... (kosakata baru/sulit)? Dapatkah kamu menebak artinya? Pertanyaan-pertanyaan khusus terkait cerita dapat ditanyakan untuk meningkatkan: Kemampuan peserta didik menggunakan elemen visual/gambar dan teks untuk memahami cerita. Misalnya: Apa yang terdapat di sini? Ini gambar apa? Mengapa ini ada di sini? Apa artinya kata ini (kosakata tertentu)? Mengapa ia (tokoh cerita) mengatakan ini? Kemampuan nalar peserta didik dalam menganalisis cerita. Misalnya: Menurutmu, apakah yang dilakukannya (tokoh cerita) baik/benar? Apa yang kamu lakukan apabila berada dalam situasi yang sama?

Kegiatan Setelah membaca Pemahaman Cerita: Diskusikan cerita bersama peserta didik: Apa? Siapa? Di mana? Bagaimana? Mengapa? Tanggapan terhadap cerita: Mendiskusikan tanggapan peserta didik terhadap cerita: Apakah kamu menyukai cerita ini? Mengapa? Bagian mana yang kamu sukai? Siapa tokoh yang kamu sukai? Mengapa? Apakah kamu menyukai gambar dalam cerita ini? Bagian mana yang kamu sukai? Mengapa? Keterkaitan antara cerita dengan pengalaman: Mendiskusikan pengalaman peserta didik yang relevan dengan cerita: Pernahkah kamu mengalami masalah yang sama (dengan yang dialami oleh tokoh cerita)? Apa yang kamu lakukan apabila mengalami masalah yang sama? Apakah kamu tahu seseorang yang mengalami masalah yang sama dengan yang dialami oleh tokoh cerita? Apa yang ia lakukan? Keterkaitan antara cerita dengan pengetahuan lain yang relevan. Misalnya: mendiskusikan cerita “Waktunya Cepuk Terbang”: Mengapa burung hantu terbang pada malam hari? Apa yang dimakan burung hantu? Ada berapa jenis burung hantu di Indonesia? Di mana tempat tinggal burung hantu? Kegiatan setelah membaca: Menulis/menggambar pemahaman terhadap cerita/alur cerita dengan peta cerita/mind map/gambar. Membuat daftar pertanyaan tentang apa yang ingin diketahui lebih lanjut tentang cerita/tokoh cerita, dll. Membuat bagan tanggapan terhadap cerita/tokoh cerita. Melakukan riset sederhana tentang binatang tokoh cerita atau fenomena dalam cerita. Mengisi jurnal membaca.

Contoh Jurnal Membaca

Persamaan dan perbedaan tokoh-tokoh cerita Contoh Jurnal Membaca Persamaan dan perbedaan tokoh-tokoh cerita

Menganalisis ciri-ciri tokoh cerita Contoh Jurnal Membaca Menganalisis ciri-ciri tokoh cerita

Contoh Jurnal Membaca Apa yang Dikatakan Sang Tokoh? Judul buku: Nama tokoh: Kutipan 1: Aku suka ini karena: Kutipan 2:

CONTOH RPP BERBASIS LITERASI

SD Kelas 1: Anggota Keluargaku Tema: Keluarga Subtema: Anggota Keluarga Kompetensi Dasar: Bahasa Indonesia (mengidentifikasi nama-nama hubungan kekerabatan). Matematika (mengenal bangun datar dan ruang). Tujuan Pembelajaran: Sebelum dibacakan buku, siswa mampu mengeksplorasi pengetahuan mereka tentang keluarga dan bentuk benda. Selama dibacakan buku, siswa dapat mengidentifikasi elemen teks/visual untuk memahami konsep yang disajikan dalam bacaan. Setelah dibacakan buku, siswa dapat memberikan tanggapan terhadap materi pembelajaran secara verbal/visual/tulisan. Sumber Pembelajaran: Buku siswa Kelas 1 Buku “Pohon Keluargaku” (BIP, 2012) Metode Pembelajaran: Guru membacakan buku “Pohon Keluargaku” Guru mendiskusikan buku “Pohon Keluargaku” Siswa membuat pohon keluarga mereka. Guru mendiskusikan bentuk bangun datar dan bangun ruang.

Langkah-langkah Pembelajaran: Keluargaku PENDAHULUAN: 1. Guru menjelaskan tentang buku yang akan dibacakan. 2. Guru mengajak peserta didik mendiskusikan buku yang akan dibacakan (daftar pertanyaan pada kegiatan sebelum membaca). KEGIATAN INTI: 1. Guru membacakan buku sambil mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan untuk meningkatkan pemahaman dan analisis peserta didik. 2. Guru mendiskusikan kata-kata sulit. 3. Guru memodelkan gambar pohon keluarga menggunakan berbagai macam bentuk datar. Guru mendiskusikan bentuk datar dan bentuk ruang. 3. Guru meminta peserta didik untuk menggambar pohon keluarga dengan beragam bentuk datar KEGIATAN PENUTUP: 1. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan pohon keluarga dengan temannya. 2. Guru, bersama peserta didik, mendata dan menyimpulkan nama-nama relasi kekerabatan (dalam Bahasa Indonesia/daerah) serta beragam bentuk datar (dalam Bahasa Indonesia/daerah).

SD Kelas 4: Daerah Tempat Tinggalku Tema: Daerah tempat tinggalku Kompetensi Dasar: Bahasa Indonesia PPKn (Menghargai keragaman daerah) IPS (Mengenal keragaman daerah dan masyarakat) Tujuan Pembelajaran . Sebelum membaca atau mempelajari materi, peserta didik mampu melakukan curah gagasan tentang karakteristik dan potensi daerah tempat tinggal mereka. Selama membaca atau selama mengikuti pembelajaran, peserta didik bisa mengidentifikasi elemen-elemen sebuah cerita rakyat di daerah mereka dan mendiskusikan karakter masyarakat dan daerah mereka. Setelah membaca atau mengikuti pembelajaran, peserta didik dapat memberikan respons terhadap bacaan atau terhadap materi pembelajaran secara verbal dan tulisan. Sumber Pembelajaran: Buku Siswa Kelas 4 Salah satu cerita rakyat yangberasal dari daerah tempat tinggal siswa

Metode Pembelajaran Guru membacakan cerita rakyat. (apabila jumlah buku mencukupi, peserta didik dapat membaca buku secara mandiri). Guru mendiskusikan cerita rakyat bersama peserta didik. Peserta didik membuat peta cerita dan peta karakteristik daerah dan masyarakat di tempat tinggal mereka. Peserta didik mempresentasikan peta konsep yang mereka buat kepada teman kelompok/kelas.

Langkah-langkah Pembelajaran PENDAHULUAN: 1. Guru menjelaskan cerita rakyat dan membimbing peserta didik melakukan curah gagasan tentang cerita rakyat yang berasal dari daerah mereka. 2. Guru membimbing peserta didik melakukan curah gagasan tentang karakteristik masyarakat dan daerah tempat tinggal mereka (dibuat dalam tabel di papan tulis). KEGIATAN INTI: 1. Guru membacakan salah satu cerita rakyat dan mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan untuk memahami bacaan. 2. Guru membimbing peserta didik melengkapi tabel karakteristik masyarakat dan daerah dengan merujuk kepada cerita yang didiskusikan. 3. Guru memodelkan membuat peta cerita dan mind map karakteristik daerah tempat tinggalnya. 4. Guru meminta peserta didik membuat peta cerita dan mind map karakteristik daerah tempat tinggalnya. KEGIATAN PENUTUP: 1. Perwakilan peserta didik mempresentasikan peta cerita dan mind map yang dibuatnya. 2. Guru menyimpulkan diskusi tentang keberagaman dan sikap menghargai keragaman masing-masing daerah yang berbeda.

Terima kasih