19 Mengukur Output Nasional dan Pendapatan Nasional Topik Bab Ini

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB 2. DATA MAKROEKONOMI Data Statistik maroekonomi digunakan : - ahli ekonomi untuk mempelajari keadaan ekonomi, - pengambil keputusan untuk memonitor.
Advertisements

Pengantar Teori Ekonomi By, Nurul Komaryatin, SE, MSi
PENDAPATAN NASIONAL Pertemuan ke
NERACA ARUS DANA.
MAKROEKONOMI, edisi ke-6
TUGAS EKONOMI MAKRO MENGUKUR OUTPUT NASIONAL DAN PENDAPATAN NASIONAL
PENDAPATAN NASIONAL Mengukur tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai dan perubahan serta pertumbuhannya dari tahun ke tahun $ DR. NURITA ANDRIANI.
PENGANTAR ILMU EKONOMI
Mengukur Aktivitas Ekonomi
Makroekonomi Perekonomian Terbuka: Konsep Dasar
BAB 7 PENDAPATAN NASIONAL
Mengukur Pendapatan Suatu Negara
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
ekmakro08-ittelkom-mna
Penghitungan Pendapatan Nasional
Perhitungan Pendapatan Nasional
PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
PENGANTAR ILMU EKONOMI
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Berbagai Istilah Dalam Perhitungan Pendapatan Nasional
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
MODUL MAKROEKONOMI MANKIW
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
PEREKONOMIAN TERBUKA (OPEN ECONOMY)
ARUS PERPUTARAN EKONOMI
Penghitungan Pendapatan Nasional
Konsep Dasar Ekonomi Makro
MAKROEKONOMI, edisi ke-6
Penghitungan Pendapatan Nasional
PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
KONSEP PENGHITUNGAN OUTPUT NASIONAL Penghitungan GDP dan Pendekatannya
PENDAPATAN NASIONAL.
PERTEMUAN KE-2 PENDAPATAN NASIONAL
PENDAPATAN NASIONAL Wahyu Puji Lestari A
Penghitungan Pendapatan Nasional
Beberapa istilah pendapatan nasional
Pengantar ekonomi makro
MAKROEKONOMI, edisi ke-6
Pertemuan ke-10 PEREKONOMIAN TERBUKA
Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB
PERTEMUAN KE-9 PENDAPATAN NASIONAL & MODEL PEREKONOMIAN
PENDAPATAN NASIONAL Teori Ekonomi Makro Ekonomi Pembangunan.
PRODUKSI NASIONAL PERPUTARAN PEREKONOMIAN
GDP & NATIONAL INCOME Pertemuan 3.
MAKROEKONOMI, edisi ke-6
Macam penggunaan hasil produksi (expend)
Universitas Muhammadiyah Surakarta
GROSS DOMESTIC PRODUCT
Chapter 21: Perhitungan Pendapatan Nasional
PEREKONOMIAN TERBUKA (OPEN ECONOMY)
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PENDAPATAN NASIONAL STIESS BATANG.
Pertemuan 6 Pendapatan nasional.
BAGIAN VI Perekonomian Dunia
MENGUKUR PENDAPATAN SUATU BANGSA
BAB 4 Mengukur Output dan Pendapatan Nasional
PEREKONOMIAN TERBUKA Arus Modal dan Barang Internasional
Pertemuan Ke-11 Gross National Product
Produk dosmetik bruto ( PDB )
MAKROEKONOMI, edisi ke-6
“PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL” (2)
Pendapatan Nasional & Inflasi
Pengukuran Pendapatan Nasional
03 PEREKONOMIAN INDONESIA PENDAPATAN NASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
“PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL” (1)
KONSEP DASAR PENDAPATAN NASIONAL
MENGUKUR OUTPUT NASIONAL DAN PENDAPATAN NASIONAL OLEH : MONICA PUTRI NIM : JURUSAN : ILMU EKONOMI PRODI : EKONOMI PEMBANGUNAN
Bab 2 Data, Variabel, dan Indikator Ekonomi Makro
DATA, VARIABEL DAN INDIKATOR EKONOMI MAKRO
Transcript presentasi:

19 Mengukur Output Nasional dan Pendapatan Nasional Topik Bab Ini Produk Domestik Bruto Barang dan Jasa Akhir Pengecualian Barang Bekas dan Transaksi Kertas Pengecualian Output yang Diproduksi di Luar Negeri Oleh Faktor Produksi yang Dimiliki Dalam Negeri Menghitung GDP Pendekatan Pengeluaran Pendekatan Pendapatan GDP Nominal vs Riil Menghitung GDP Riil Menghitung GDP Deflator Masalah Bobot Tetap Keterbatasan Konsep GDP GDP dan Kesejahteraan Sosial Perekonomian Bawah Tanah Pendapatan Nasional Bruto Per Kapita Memandang ke Depan

Laporan Data Pendapatan dan Produk Nasional Laporan data pendapatan dan produk nasional Data yang dikumpulkan dan diterbitkan oleh pemerintah yang mendeskripsikan berbagai komponen pendapatan dan output nasional dalam suatu perekonomian.

PRODUK DOMESTIK BRUTO Produk Domestik Bruto (GDP)Nilai pasar total semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam suatu periode tertentu oleh faktor produksi yang terletak dalam suatu negara. GDP adalah Nilai pasar total semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam suatu periode tertentu oleh faktor produksi yang terletak dalam suatu negara.

PRODUK DOMESTIK BRUTO BARANG DAN JASA AKHIR Barang dan Jasa Akhir Barang dan jasa yang diproduksi untuk penggunaan akhir. Barang Perantara Barang yang diproduksi oleh satu perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi berikutnya oleh perusahaan lain. Nilai Tambah Selisih anatara nilai barang sewaktu meninggalkan suatu tahap produksi dan biaya barang itu sewaktu memasuki tahap tersebut.

Produk Domestik Bruto Ban yang diambil dari tumpukan di atas dan dipasangkan pada roda mobil baru sebelum dijual dianggap sebagai barang perantara bagi produsen mobil. Ban yang diambil dari tumpukan tersebut untuk menggantikan ban pada mobil lama dianggap sebagai barang akhir. Jika, dalam menghitung GDP, kita memasukkan nilai ban (suatu barang perantara) pada mobil baru dan nilai mobil baru (termasuk ban), kita melakukan perhitungan ganda.

Produk Domestik Bruto (1) Pengeeboran Minyak $ 1.00 (2) Penyulingan TABEL 6.1 Nilai Tambah dalam Produksi Satu Galon Bensin (Contoh Angka) TAHAP PRODUKSI NILAI PENJUALAN NILAI TAMBAH (1) Pengeeboran Minyak $ 1.00 (2) Penyulingan 1.30 0.30 (3) Pengiriman 1.60 (4) Penjualan eceran 2.00 0.40 Nilai tambah total Dalam menghitung GDP, kita bisa menjumlahkan nilai tambah pada tiap tahap produksi atau kita bisa mengambil nilai penjualan akhir. Kita tidak menggunakan nilai penjualan total dalam perekonomian untuk mengukur jumlah output yang telah diproduksi.

PRODUK DOMESTIK BRUTO PENGECUALIAN BARANG BEKAS DAN TRANSAKSI KERTAS GDP hanya dihubungkan dengan produksi baru, atau saat ini. GDP mengabaikan semua transaksi di mana uang atau barang berpindah tangan, kecuali jika ada barang dan jasa yang diproduksi.

PRODUK DOMESTIK BRUTO PENGECUALIAN OUTPUT YANG DIPRODUKSI DI LUAR NEGERI OLEH FAKTOR PRODUKSI YANG DIMILIKI DALAM NEGERI GDP adalah nilai output yang diproduksi oleh faktor produksi yang terletak dalam suatu negara. Produk Nasional Bruto(GNP) Nilai pasar total semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam suatu periode tertentu oleh faktor produksi yang dimiliki oleh warga suatu negara, tanpa memandang di mana output itu diproduksi.

MENGHITUNG GDP Pendekatan Pengeluaran Metode menghitung GDP yang mengukur jumlah yang dibelanjakan pada semua barang akhir selama periode tertentu. Pendekatan Pendapatan Metode menghitung GPD yang mengukur pendapatan-upah, sewa, bunga, dan laba- yang diterima oleh semua faktor produksi dalam memproduksi barang akhir.

MENGHITUNG GDP PENDEKATAN PENGELUARAN Ada empat kategori utama pengeluaran: Kategori pengeluaran: ■ Pengeluaran konsumsi pribadi(C): belanja rumah tangga atas barang konsumen. ■ Investasi swasta dalam negeri bruto (I): belanja oleh perusahaan dan rumah tangga atas modal baru, seperti pabrik, peralatan, persediaan, dan struktur perumahan baru. ■ Konsumsi dan Investasi bruto pemerintah(G) ■ Ekspor neto (EX - IM): belanja neto oleh negara lain di dunia, atau ekspor (EX) minus impor(IM) GDP = C + I + G + (EX - IM)

MENGHITUNG GDP TABEL 6.2 KOMPONEN GDP AS, 2004: PENDEKATAN PENGELUARAN MILIARAN DOLAR PERSENTASE GDP Pengeluaran konsumsi pribadi(C) 8,214.3 70.0 Barang tahan lama 987.8 8.4 Barang tidak tahan lama 2,368.3 20.2 Jasa 4,858.2 41.4 Investasi swasta dalam negeri bruto (l) 1,928.1 16.4 Nonperumahan 1,198.8 10.2 Perumahan 673.8 5.7 Perubahan dalam persediaan bisnis 55.4 0.5 Konsumsi dan investasi bruto pemerintah (G) 2,215.9 18.9 Federal 827.6 7.1 Negara bagian dan lokal 1,388.3 11.8 Ekspor neto(EX – IM) -624.0 - 5.3 Ekspor (EX) 1,173.8 10.0 Impor (IM) 1,797.8 15.3 Produk domestik bruto(GDP) 11,734.3 100.0 Catatan : angka mungkin tidak dijumlahkan dengan tepat karena pembulatan. Sumber : departemen Perdagangan AS, Biro Analisis Ekonomi.

MENGHITUNG GDP PENGELUARAN KONSUMSI PRIBADI (C) Pengeluaran konsumsi pribadi (C) komponen utama GDP: pengeluaran oleh konsumen atas barang dan jasa. Ada tiga kategori utama pengeluaran konsumen: barang tahan lama, barang tidak tahan lama, jasa.

MENGHITUNG GDP Barang tahan lama adalah barang yang bisa digunakan untuk waktu yang relatif lama, seperti mobil dan peralatan rumah tangga. Barang tidak tahan lama adalah barang yang dihabiskan dengan segera, seperti makanan dan pakaian. Jasa adalah hal yang kita beli yang tidak meliputi produki hal-hal fisik, seperti jasa hukum dan medis serta pendidikan.

MENGHITUNG GDP INVESTASI DALAM NEGERI SWASTA BRUTO(I) Investasi dalam negeri swasta bruto(I) adalah investasi total dalam modal yakni, pembelian pabrik, peralatan, persediaan atau perumahan baru oleh sektor pribadi ( atau nonpemerintah). Investasi nonperumahan pengeluaran oleh perusahaan untuk mesin,alat-alat, pabrik dan seterusnya.

GDP = penjualan akhir + perubahan persediaan bisnis MENGHITUNG GDP Investasi perumahan pengeluaran oleh rumah tangga dan perusahaan atas bangunan apartemen dan rumah baru. Perubahan Persediaan Bisnis Perubahan persediaan bisnis jumlah perubahan persediaan perusahaan selama suatu periode. Persediaan adalah barang yang diproduksi oleh perusahaan sekarang, tapi dimaksudkan untuk dijual kemudian. GDP = penjualan akhir + perubahan persediaan bisnis

Modalakhir periode= modalawal periode+ investasi neto MENGHITUNG GDP INVESTASI BRUTO DIBANDINGKAN INVESTASI NETO depresiasi jumlah turunnya nilai aset pada suatu periode tertentu. Investasi bruto nilai total semua barang modal yang baru diproduksi (pabrik,peralatan,perumahan dan persediaan) yang diproduksi pada suatu periode tertentu. Investasi neto investasi bruto dikurangi depresiasi. Modalakhir periode= modalawal periode+ investasi neto

MENGHITUNG GDP Konsumsi dan investasi bruto pemerintah (G) Konsumsi dan investasi bruto pemerintah(G) pengeluaran oleh pemerintah lokal, negara bagian, dan federal untuk barang dan jasa akhir.

MENGHITUNG GDP Ekspor Neto(EX - IM) Ekspor neto(EX - IM) selisih antara ekspor (penjualan barang dan jasa yang diproduksi oleh AS pada orang asing) dan impor (pembelian barang dan jasa oleh AS dari luar negeri). Angka ini bisa positif atau negatif.

PERSENTASE DAERI PENDAPATAN NASIONAL MENGHITUNG GDP PENDEKATAN PENDAPATAN Pendapatan nasional pendapatan total yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga suatu negara. TABEL 6.3 Pendapatan Nasional, 2004 MILIARAN DOLAR PERSENTASE DAERI PENDAPATAN NASIONAL Pendapatan Nasional 10,275.9 100.0 Kompensasi karyawan 6,687.6 65.1 Pendapatan perusahaan perseorangan 889.6 8.7 Pendapatan sewa 134.2 1.3 Laba perseroan terbatas 1,161.5 11.3 Bunga neto 505.5 4.9 Pajak tak langsung dikurangi subsidi 809.3 7.9 Pembayaran transfer bisnis neto 91.1 0.9 Surplus perusahaan pemerintah -3.0 -0.0 Sumber: lihat tabel 6.2.

MENGHITUNG GDP Kompensasi karyawan meliputi upah, gaji dan berbagai tambahan kontribusi perusahaan pada asuransi sosial dan dana pensiun, misalnya yand dibayar pada rumah tangga oleh perusahaan dan pemerintah. Pendapatan perusahaan perseorangan pendapatan bisnis yang tidak berbentuk perseroan. Pendapatan sewa pendapatan yang diterima oleh pemilik properti dalam bentuk sewa.

MENGHITUNG GDP Laba perseroan terbatas pendapatan bisnis korporasi. Bunga neto bunga yang dibayarkan oleh bisnis. Pajak tak langsung dikurangi subsidi pajak seperti penjualan, bea cukai, ongkos lisensi, dikurangi subsidi yang dibayar oleh pemerintah di mana pemerintah tidak menerima barang atau jasa sebagai imbalannya.

MENGHITUNG GDP Pembayaran transfer bisnis neto pembayaran transfer neto oleh bisnis pada pihak lain. Surplus perusahaan pemerintah pendapatan perusahaan pemerintah. TABEL 6.4 GDP, GNP, NNP dan Pendapatan Nasional, 2004 DOLAR (MILIARAN) GDP 11,734.3 Plus: penerimaan pendapatan faktor dari negara lain di dunia + 415.4 Dikurangi : pembayaran pendapatan faktor pada negara lain di dunia - 361.7 Sama dengan : GNP 11,788.0 Dikurangi : Depresiasi - 1,435.3 Sama dengan : produk nasional neto (NNP) 10,352.8 Dikurangi : perbedaan statistik - 76.9 Sama dengan : pendapatan nasional 10,275.9 Sumber : lihat Tabel 6.2.

MENGHITUNG GDP Produk Nasional Netto (NNP) produk nasional bruto dikurangi depresiasi: produk total suatu negara dikurangi yang diperlukan untuk memperthankan nilai stok modalnya. TABEL 6.5 Pendapatan Nasional, Pendapatan Individu Pendapatan Individu Siap Konsumsi dan Tabungan Individu, 2004 DOLAR (MILIARAN) Pendapatan Nasional 10,275.9 Dikurangi : jumlah pendapatan nasional yang tidak sampai ke rumah tangga - 562.6 Sama dengan : Pendapatan Individu 9,713.3 Dikurangi : pajak pendapatan individu - 1,049.1 Sama dengan : Pendapatan Individu Siap Konsumsi (diposable personal income) 8,664.2 Dikurangi: Pengeluaran konsumsi individu - 8,214.3 Pembayaran bunga individu -186.7 Pembayaran transfer yang dilakukan oleh rumah tangga -111.5 Sama dengan : Tabungan Individu 151.8 Tabungan individu sebagai persentase dari pendapatan individu: 1.8% Sumber : LihatTabel 6.2.

MENGHITUNG GDP Perbedaan Statistik kesalahan pengukuran data. Pendapatan individu pendapatan total rumah tangga sebelum membayar pajak pendapatan individu. Pendapatan individu siap konsumsi atau pendaptan setelah pajak pendapatan individu dikurangi pajak pendapatan individu. Jumlah yang harus dibelanjakan atau ditabung oleh rumah tangga.

MENGHITUNG GDP Tabungan individu jumlah pendapatan siap konsumsi yang tersisa setelah belanja individu total dalam suatu periode tertentu. Tingkat tabungan individu persentase pendapatan individu siap konsumsi yang ditabung. Jika tingkat tabungan individu rendah, rumah tangga membelanjakan jumlah yang besar relatif terhadap pendapatan mereka, jika tinggi, rumah tangga melakukan belanja dengan hati-hati.

GDP NOMINAL VS RIIL Uang saat ini harga saat ini yang dibayar oleh seseorang atas barang dan jasa. GDP nominal produk domestik bruto yang diukur dalam uang saat ini. Bobot pentingnya suatu hal dalam sekelompok hal-hal.

GDP NOMINAL VS RILL MENGHITUNG GDP RIIL TABEL 6.6 Perekonomian Tiga Barang (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) GDP PADA TAHUN 1 TAHUN 2 DALAM PRODUKSI HARGA PER UNIT HARGA TAHUN 2 TAHUN 1 TAHUNN 1 Q1 Q2 P1 P2 P1 x Q1 P1 x Q2 P2 x Q1 P2 X Q2 Barang A 6 11 $.50 $ .40 $3.00 $5.50 $2.40 $4.40 Barang B 7 4 .30 1.00 2.10 1.20 7.00 4.00 Barang C 10 12 .70 .90 8.40 9.00 10.80 Total $12.10 $15.10 $18.40 $19.20 GDP nominal pada tahun 1 GDP Nominal pada 2

GDP NOMINAL VS RIIL Tahun dasar tahun yang dipilih untuk bobot dalam prosedur bobot tetap. Prosedur bobot tetap prosedur yang menggunakan bobot dari tahun dasar tertentu.

GDP NOMINAL VS RIIL MENGHITUNG GDP DEFLATOR GDP defalator adalah ukuran tingkat harga keseluruhan. Untuk menghitung bagaimana GDP defalator dihitung oleh BEA. Kenaikan harga secara keseluruhan dapat peka terhadap pilihan pilihan dasar. Untuk alasan ini, menggunkan bobot harga tetap untuk menghiting PDB riil telah datang masalah.

GDP NOMINAL VS RIIL MASALAH BOBOT TETAP Penggunaan bobot harga tetap untuk memperkirakan PDB rill menyebabkan masalah karena mengabaikan: Perubahan struktural dalam perekonomian. Pergeseran pasokan, yang menyebabkan penurunan besar dalam harga dan kenaikan besar dalam kuantitas yang ditawarkan. Efek subtitusi dari kenaikan harga.

KETERBATASAN KONSEP GDP GDP DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL Masyarakat yang lebih baik ketika kejahatan menurun: namun, penurunsn kejahatan tidak tercermin dalam PDB. Peningkatan luang adalah peningkatan kesejahteraan sosial, tetapi tidak dihitung dalam PDB. Kegiatan non-pasar dan rumah tangga tidak dihitung dalam PDB meskipun mereka berjumlah produksi riil.

KETERBATASAN KONSEP GDP PEREKONOMIAN BAWAH TANAH Perekonomian bawah tanah bagian perekonomian di mana transaksi terjadi dan ada pendapatan yang dihasilkan tapi tak dilaporkan, sehingga tidak dihitung dalam GDP. Kapanpun penjual yang mencari laba berhubungan dengan pembeli yang bersedia membayar, pasar akan mencul, seringkali bersifat “bawah tanah”.

KETERBATASAN KONSEP GDP PENDAPATAN NASIONAL BRUTO PER KAPITA Pendapatan nasional bruto(GNI) GNP yang dikonversi ke dolar menggunakan rata-rata tingkat kurs mata uang selama beberapa tahun yang disesuaikan dengan tingkat inflasi.

KETERBATASAN KONSEP GDP TABEL 6.7 PENDAPATAN NASIONAL BRUTO PER KAPITA NEGARA-NEGARA TERTENTU, 2004 NEGARA DOLAR AS Norwegia 52,030 Portugal 14,350 Swiss 48,230 Korea selatan 13,980 Amerika serikat 41,400 Republik ceko 9,150 Denmark 40,650 Meksiko 6,770 Jepang 37,180 Argentina 3,720 Swedia 35,270 Turki 3,750 Irlandia 34,280 Afrika selatan 3,630 Inggris raya 33,940 Brazil 3,090 Finlandia 32,790 Rumania 2,920 Austria 32,300 Yordania 2,140 Belanda 31,700 Kolombia 2,000 Belgia 31,030 Filipina 1,170 Jerman 30,120 Cina 1,290 Prancis 30,090 Indonesia 1,140 Kanada 28,390 India 620 Australia 26,900 Pakistan 600 Italia 26,120 Nepal 260 Spanyol 21,210 Rwanda 220 Yunani 16,610 Etiopia 110 Sumber: bank dunia , 2005.

KAJI ULANG KONSEP DAN ISTILAH Tahun dasar Perubahan persediaan bisnis Kompensasi karyawan Laba korporat Uang saat ini depresiasi Pendapatan individu siap konsumsi atau pendapatan setelah pajak Barang tahan lama Pendekatan pengeluaran Barang dan jasa akhir Prosedur bobot tetap Konsumsi dan investasi bruto pemerintah(G) Produk domestik bruto(GDP) Investasi bruto Pendapatan nasional bruto(GNI) Produk nasional bruto(GNP) Investasi swasta dalam negeri bruto(I) Pendekatan pendapatan Pajak tidak langsung dikurangi subsidi Barang perantara Pendapatan nasional Pos pendapatan dan produk nasional Pembayaran transfer bisnis netto Ekspor neto (EX - IM) Bunga neto Investasi neto Produk nasional neto (NNP) GDP nominal Barang tak tahan lama Investasi nonperumahan Pengeluaran konsumsi individu (C) Pendapatan individu Tabungan individu Tingkat tabungan individu Pendapatan perusahaan perseorangan Pendapatn sewa Investasi perumahan jasa Perbedaan statistik Surplus perusahaan pemerintah Perekonomian bawah tanah Nilai tambah bobot Pendekatan pengeluaran atas GDP: GDP = C + I + G + (EX - IM) GDP = penjualan akhir – perubahan persediaan bisnis Investasi neto = modal akhir periode – modal awal periode