TEORI BELAJAR Teori Belajar Sibernetik Oleh : Iswadi, M. Pd.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Nama : Nirwan Sukmajati NIM:
Advertisements

TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI
TEORI BELAJAR  Aliran Tingkah Laku Thorndike Watson Clark Hull
Masalah-masalah BELAJAR
TEORI BELAJAR.
Isyu-isyu penting dalam teori Kepribadian.
Pertemuan 8 PERILAKU KESEHATAN.
Kuliah II Macam – Macam Model Konsep Kurikulum
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Pertemuan Kedua Belajar dan Pembelajaran
Pertemuan PROSES BELAJAR MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN
TEORI BELAJAR Capain Pembelajaran
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
TUGAS PEMBELAJARAN IPA di SD
TEORI BELAJAR Capain Pembelajaran
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
TEORI BELAJAR KOGNITIF
PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI
Information Processing Theory
PENGOLAHAN INFORMASI SEBAGAI KONSEP BELAJAR
Teori Pemprosesan Informasi
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Model discovery learning
STRATEGI PEMBELAJARAN DISCOVERY
TEORI BELAJAR KOGNITIF
PERTEMUAN 3 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
TEORI BELAJAR SIBERNETIK
TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA
TEORI BELAJAR AUSUBEL, GAGNE DAN BARUDA
TEORI BELAJAR Teori Keterampilan Proses Oleh : Iswadi, M. Pd.
Teori Belajar Sibernetik
TEORI BELAJAR KOGNITIF
Masalah-masalah BELAJAR
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN BENDA KONKRET SISWAKELAS 5 SDNEGERI01.
Teori Belajar Behavioristik & Penerapannya dalam Pembelajaran
TEORI PEMBELAJARAN KOGNITIVISME
1. Sudah tentu anda pernah SMP dan SMA !
TEORI KOGNITIVISME.
Teori Belajar Behavioristik & Penerapannya dalam Pembelajaran
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Komunikasi Intrapersonal
Pendidikan dan Pembelajaran
TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Teori Belajar Sosial & Kognitif
TEORI BELAJAR Teori Keterampilan Proses Oleh : Iswadi, M. Pd.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Teori Belajar Behavioristik & Penerapannya dalam Pembelajaran
1 TEORI BELAJAR  Aliran Tingkah Laku  Thorndike  Watson  Clark Hull  Edwin Guthrie  Skinner  Aliran Sibernetik  Landa  Pask & Scott  Aliran Humanistik.
Penyandian  Penyimpanan  Pengingatan
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN IPA
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
NUR FAIZIN PASCA SARJANA FITK UIN SUNAN KALIJAGA TEORI PENGOLAHAN INFORMASI DALAM PENDIDIKAN.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
Teori Belajar Behavioristik & Penerapannya dalam Pembelajaran Teori belajar behavioristik.ppkm1.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
H. M. JUPRI RIYADI Kepala Dinas Pendidikan. Keterampilan dasar mengajar yaitu keterampilan yang bersifat mendasar atau umum yang harus dikuasai oleh setiap.
Transcript presentasi:

TEORI BELAJAR Teori Belajar Sibernetik Oleh : Iswadi, M. Pd

Pengertian Belajar Menutut Teori Sibernetik Teori belajar sibernetik erkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu informasi. Menurut teori sibernetik, belajar adalah pengolahan informasi. Seolah-olah teori ini mempunyai kesamaan dengan teori kognitif yaitu mementingkan proses belajar dibandingkan hasil belajar. Informasi inilah yang akan menentukan proses. Bagaimana proses belajar akan berlangsung sangat ditentukan oleh sistem informasi yang dipelajari.

Tokoh-Tokoh yang Menganut Teori Sibernetik Teori Pemrosesan Informasi Dalam upaya menjelaskan bagaimana suatu informasi (pesan pengajaran) diterima, disandi, diterima, disimpan, dan dimunculkan kembali dari ingatan serta dimanfaatkan jika diperlukan, telah dikembangkan sejumlah teori dan model pemrosesan informasi oleh pakar seperti Biehler dan Snowman (1986); Baine (1986) dan Tennyson (1989).

Tiga Asumsi Lusiana (Dalam Budiningsih, 2005) Bahwa antara stimulus dan respon terdapat suatu seri tahapan pemrosesan informasidi man pada masing-masing tahapan dibutuhkan sejumlah waktu tertentu. Stimulus yang diproses melalui tahapan-tahapan tadi akan mengalami perubahan bentuk ataupun isinya. Salah satu dari tahapan mempunyai kapasitas yang terbatas.

Ketiga komponen tersebut adalah: Komponen pemrosesan informai dipilih menjadi tiga berdasarkan perbedaan fungsi, kapasitas, bentuk informasi, serta proses terjadinya “lupa”. Ketiga komponen tersebut adalah: Sensory Receptor (SR) Working Memory (WM) Long Term Memory (LTM)

pemilihan (selection) Reigeluth, Bunderson dan Merrill, 1977 (dalam Budiningsih, 2005) mengembangkan suatu strategi penataan isi atau materi pelajaran yang berurusan dengan empat bidang masalah, yaitu : Rangkuaman (summary) pemilihan (selection) sintesis (synthesizing) penataan urutan (sequencing)

urutan prasyarat belajar rangkuman sintesis Ada tujuh komponen strategi teori elaborasi yang dikembangkan oleh Reugeluth dan Stein yang berpijak pada kajian tentang teori pemrosesan informasi Degeng (dalam Budiningsih, 2005) yaitu; urutan elaborative urutan prasyarat belajar rangkuman sintesis Analogi pengaktif strategi kognitif control belajar

Teori Belajar Menurut Landa Landa membedakan ada dua macam proses berfikir, yaitu proses berfikir algortmik dan proses berfikir heuristic. Proses berfikir algoritmik, yaitu proses berfikir yang sistematis, tahap demi tahap, linear, konvergen, lurus menuju ke satu target tujuan tertentu. Sedangkan cara berfikir heuristic, yaitu cara berfikir devergen, menuju ke beberapa target tujuan sekaligus. Memahami suatu konsep yang mengandung arti ganda dan penafsiran biasanya menuntut seseorang untuk menggunakan cara berfikir heuristic.

Teori Belajar Menurut Pask dan Scott Menurut Pask dan Scott (dalam Budiningsih, 2005) ada dua macam cara berfikir, yaitun cara berfikir serialis dan cara berfikir wholist atau menyeluruh. Pendekatan serialis yang dikemukakannya memiliki kesamaan dengann pendekatan algoritmik. Cara berfikir menyeluruh adalah berfikir yang cenderung melompat kedepan, langsung ke gambaran lengkap sistem informasi. Berfikir heuristic yang dikemukakan oleh landa adalah cara berfikir devergen mengarah kebeberapa aspek sekaligus.

Prisip-prisip Belajar Menurut Pask Dan Scott Proses mental dalam belajar terfokus pada pengetahuan yang bermakna. Proses mental tersebut mampu menyandi informasi secara bermakna. Proses mental bermuara pada pengorganisasian dan pengaktualisasian informasi.

Aplikasi Teori Belajar Sibernetik dalam Kegiatan Pembelajaran Secara Umum Mental Images Proposisi Produksi

Proporsisi Unit dasar unformasi dalam sistem pemprosesan informasi manusia adalah proposisi. Proposes dapat disamakan gagasan. Suatu proposisi selalu terdiri atas dua unsure, yaitu suatu hubungan dan sekumpulan argument. Argument-argument merupakan topik-topik dari proposisi, dapat berupa kata benda, kata ganti (kadang-kadang juga dapat berupa kata kerja, dan sifat).

Produksi Produksi merupakan aturan-aturan kondisi-aksi. Artinya produksi-produksi memprogram terjadinya aksi-aksi tertentu pada kondisi kondisi.

Gambaran mental Menurut Gagne (dalam Dahar, 1989),mental imaje merupakan penyajian analog. Biehler (dalam dahar, 1989) mengemukakan bahwa pada umumnya gambaran mental berarti sesuatu penyajian dari suatu objek konkrett atau kejadian. Biehler (dalam dahar, 1989) mengemukakan bahwa gambaran mental memperlancar pemahaman dan recall. Teori Gagne dan Briggs(dalam Budiningsih, 2005) mempreskripsikan adanya kapabilitas belajar, peristiwa pembelajaran dan pengorganisasian/urutan pembelajaran.

Sembilan tahapan dalam peristiwa pembelajaran yang diasumsikan sebagai cara-cara eksternal yang berpotensi mendukung proses proses internal dalam kegiatan belajar adalah: Menarik perhatian Membeitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa Merangsang ingatan pada prasyarat belajar Menyajikan bahan perangsang Memberikan bimbingan belajar Mendorong untuk kerja Memberikan balikan informative Menilai unjuk kerja Meningkatkan retensi dan alih belajar

Aplikasi Teori Sibernetik Dalam Kegiatan Pembelajaran Yang Dikemukakan Oleh Suciati Dan Prasetya Irawan (2001) Dalam Asri Budiningsih (2005), Baik Diterapkan Dengan Langkah - langkah Sebagai Berikut: Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran Mementukan materi pembelajaran Mengkaji system informasi yang terkandung dalam materi pembelajaran Menentukan pendekatan belajar yang sesuai dengan system informasi tersebut (apakah algoritmik atau heuristik) Menyusun materi pelajaran dalam urutan yang sesuai dengan system informasinya Menyajikan materi dan membimbing siswa belajar dengan pola yang sesuai dengan urutan pelajaran.

Kelebihan Teori Belajar Sibernetik Cara berpikir berorientasi pada proses lebih menonjol Penyajian pengetahuan memenuhi aspek ekonomis Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap Adanya keterarahan seluruh kegiatan belajar kepada tujuan yang ingin dicapai Adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang sesungguhnya Control belajar memungkinkan belajar sesuai dengan irama masing-masing individu (prinsip perbedaan individual terlayani) Balikan informative memberikan rambu-rambu yang jelas tentang tingkat untuk kerja yang telah dicapai dibandingkan dengan unjuk kerja yang diharapkan.

Kekurangan Teori Belajar Sibernetik Teori sibernetik sebagai teori belajar sering kali dikritik karena lebih menekankan pada system informasi yang akan dipelajari, sementara itu bagainama proses belajar berlangsung dalam diri individu sangat ditentukan oleh system informasi yang dipelajari. Teori ini memandang manusia sebagai pengolah informasi, pemikir, dan pencipta (Pask dan Scott, dalam budiningsih, 2005). Teori aliran ini dikritik karena tidak secara langsung membahas tentang proses belajar sehingga menyulitkan dalam penerapan. Ulasan teori ini cenderung ke dunia psikologi dan informasi dengan mencoba melihat mekanisme kerja otak.

Alasan-alasan model pembelajaran berpikir induktif dapat dimasukkan kedalam teori sibernetik jika ditinjau dari: Pengertian belajar menurut teori sibernetik Menurut teori sibernetik, belajar adalah pengolahan informasi. Seolah-olah teori ini mempunyai kesamaan dengan teori kognitif yaitu mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar. Teori pemprosesan informasi Model pembelajaran berpikir induktif dapat dimasukkan kedalam teori sibernetik karena dalam proses pengolahan informasi dalam ingatan dimulai dari proses penyandian informasi (encoding), diikuti dengan penyimpanan informasi (storage), dan diakhiri dengan mengungkapkan kembali informasi-informasi yang telah disimpan dalam ingatan(retrival)

Tabel Sintaks Matik Pengajaran Induktif (Inductive Teaching Model)