Persiapan Guru sebagai Fasilitator dalam Memberikan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Assalamu'alaikum....
Advertisements

DASAR-DASAR KOMUNIKASI
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DAN ASAS ASAS PEMBELAJARAN
PAKEM Unik A W.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
Keterampilan Dasar Mengajar
Metode Pembelajaran (Ceramah, Ekspositori, Demonstrasi, Drill dan Latihan, Tanya Jawab) Kelompok 6 : Febi Putri Rahmadini Fuji Rahayu Wulandari.
PANDUAN TUGAS PEER TEACHING
STKIP-PGRI Banjarmasin
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
J Refleksi Pembelajaran dan Tindak Lanjutnya Melalui PTK
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
MERANCANG PEMBELAJARAN IPA DI SD PERTEMUAN 13
Pengertian Microteaching
PENERAPAN METODE EDUTAINMENT ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN RESPON SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Oleh : Muhammad Irham.
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
PEMBELAJARAN PAKEM DI SEKOLAH DASAR
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA INTERAKTIF
,, pembelajaran AKTIF,kreatif, efektif dan menyenangkan di sd unik ambarwati pgsd fip uny.
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
METODE PEMBELAJARAN INKUIRI
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
Konsep CBSA.
Penerapan model pembelajaran
PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN
6/11/2018 Orientasi Pengajaran Mikro Dwi Anggraeni Siwi/
LAYANAN PEMINATAN DENGAN BIMBINGAN KELOMPOK
1. Sudah tentu anda pernah SMP dan SMA !
PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM.
Keterampilan Dasar Mengajar
STKIP Kusuma Negara Jakarta
Pengertian Strategi Pembelajaran pkn Dick dan carey mengatakan “strategi pembelajaran adalah komponen umum dari suatu materi pembelajaran yang akan digunakan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Apa itu PAKEM?.
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
Ika Oktavianti, S.Pd., M.Pd UNIVERSITA MURIA KUDUS
Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
APA ITU PMRI?.
Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif Menyenangkan
Keterampilan Dasar Mengajar
Menuju Pembelajaran yang “PAKEM”
Model problem based learning
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
Magister Manajemen PendidikanPascasarjana
Pembelajaran AKTIF dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan,
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
KURIKULUM 2013: URGENSI PENDIDIKAN INDONESIA
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
PENGEMBANGAN SILABUS dan RPP dalam Implementasi KTSP
Transcript presentasi:

Persiapan Guru sebagai Fasilitator dalam Memberikan Modul 9 Karakter Siswa Anti Korupsi

Children see children do Video Children see children do

“Seorang Anak Belajar dari Kehidupannya” Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar menyesali Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menahan diri Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, ia belajar keadilan Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan

Sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan memegang peranan penting dalam upaya membantu mencegah tindakan korupsi sejak dini. Sekolah dapat membantu Pemerintah dengan cara menanamkan nilai-nilai yang membendung terjadinya korupsi. Dan sekolah dapat bekerja sama dengan KPK dalam mesosialisasikan fungsi dan peran KPK melalui pendekatan edukatif untuk melahirkan generasi muda yang memiliki karakter anti korupsi.

Guru sebagai komponen penting dalam proses pembelajaran, memainkan peranan sebagai fasilitator dalam membentuk karakter siswa.

Hakikat Belajar Belajar pada hakekatnya merupakan proses perubahan di dalam kepribadian yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan kepandaian. Perubahan ini bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

Belajar adalah suatu proses interaksi antar anak dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran ini akan menjadi bermakna bagi anak jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman bagi anak.

Proses belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam diri individu sesuai dengan perkembangannya dan lingkungannya.

Hakikat Mengajar Bruce Joyce dan Marsha Weil dalam bukunya Models of Teaching menegaskan hakikat dari mengajar (teaching), yaitu “Membantu para siswa memperoleh informasi, ide, ketrampilan, nilai, cara berpikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya dan cara-cara belajar bagaimana belajar”.

Hasil dari Belajar Bruce dan Marsha juga menjelaskan bahwa dalam kenyataan sesungguhnya, hasil akhir atau hasil jangka panjang dari proses belajar mengajar adalah siswa mampu meningkatkan kemampuannya untuk belajar lebih mudah dan efektif di masa depan.

Melalui rangkaian modul pendidikan anti korupsi yang memadukan KSVA, yaitu: - unsur pengetahuan (Knowledge), - keterampilan (Skill), - nilai (Value) dan - perilaku (Attitude) diharapkan guru dapat mempersiapkan siswa yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dalam setiap sikap dan perilakunya, dan sembilan karakter siswa, yaitu: Jujur, Disiplin, Tanggung jawab ,Sederhana, Kerja keras, Mandiri, Adil, Berani dan Solidaritas

Bagaimana cara mengatasi hal ini ? Kita butuh cara pembelajaran yang lebih menggerakkan serta mengaktifkan siswa untuk senang belajar dan membuat siswa mau belajar secara mandiri.

Definisi Pembelajaran 9 Karakter Siswa Anti Korupsi Pembelajaran 9 karakter siswa anti korupsi ini sendiri dirancang agar siswa mampu memberdayakan dirinya sendiri untuk menangani permasalahan yang dihadapi sekarang dan yang akan timbul di masa yang akan datang.

Pembelajaran 9 karakter siswa anti korupsi adalah suatu upaya yang sistematis untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas siswa, baik perorangan, kelompok maupun sekolah untuk membentuk masyarakat anti korupsi.

Empat Aspek Pembelajaran 9 Karakter Siswa Anti Korupsi 1. Pengetahuan (Knowledge) 2. Keterampilan (Skill) 3. Nilai (Value) 4. Sikap (Attitude)

Filosofi Pembelajaran Manusia merupakan makhluk yang mampu berubah. Pengalaman-pengalaman langsung baik secara intelektual dan emosional maupun kultural dapat meningkatkan kemampuan individu. Perubahan perilaku sebagai hasil atau dampak dari peningkatan pemahaman, ketrampilan dan sikap individu.

Pendekatan Pembelajaran What I hear, I forget (Saya mendengar, maka saya akan lupa) What I see, I remember (Saya melihat, maka saya akan ingat) What I do, I understand (Saya melakukan, maka saya akan paham) Confucius

Game: Sarung: Dibagi menjadi 3 kelompok Pesan moral?

Lima Proses pengalaman Berstruktur : 1. Mengalami. Proses ini selalu dimulai dengan adanya pengalaman dengan melakukan langsung suatu kegiatan. Di sini siswa dilibatkan dan bertindak atau berperilaku mengikuti suatu pola tertentu. Apa yang dilakukan dan dialaminya adalah mengerjakan, mengamati, melihat atau mengatakan sesuatu. Pengalaman ini akan menjadi titik tolak bagi proses pembelajaran selanjutnya.

2. Mengungkapkan. Setelah mengalami sendiri yang terpenting bagi para siswa adalah mengungkapkan dengan menyatakan kembali apa yang sudah ia alami dan tanggapan atau kesan mereka atas pengalaman tersebut.

3. Mengolah Siswa kemudian mengkaji semua ungkapan pengalaman tersebut. Pengalamannya sendiri atau pengalaman teman-temannya. Kemudian mengkaitkan dengan pengalaman lainnya yang mungkin mengandung makna yang serupa.

4. Menyimpulkan Kelanjutan logis dari pengkajian pengalaman tersebut adalah keharusan untuk mengembangkan atau merumuskan prinsip-prinsip berupa kesimpulan umum dari pengalaman tadi. Menyatakan apa yang telah dialami dengan cara seperti ini akan membantu para siswa untuk merumuskan, merinci dan memperjelas hal-hal yang sudah dipelajari

5. Menerapkan Langkah terakhir dalam daur proses ini adalah perencanaan untuk menerapkan prinsip yang telah disimpulkan dari pengalaman sebelumnya. Proses pengalaman ini belumlah lengkap sebelum suatu ajaran baru atau penemuan baru digunakan dan diuji dalam perilaku yang sesungguhnya.

Bagaimana Suasana Pembelajaran yang diharapkan? Suasana Belajar yang diharapkan adalah suasana yangmembuat siswa melakukan: Pengalaman Interaksi Komunikasi Refleksi

Pengalaman Pengalaman langsung mengaktifkan lebih banyak indera. Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak. Siswa belajar lebih banyak melalui berbuat

Interaksi Suasana interaksi dengan orang lain, seperti : berdiskusi, saling bertanya, saling menjelaskan, sangat kondusif untuk meningkatkan kualitas belajar

Komunikasi Pengungkapan pikiran, baik dalam rangka mengemukakan gagasan sendiri, maupun menilai gagasan orang lain, akan memantapkan pemahaman seseorang tentang apa yang sedang dipikirkan atau dipelajari

Refleksi Refleksi (merenungkan kembali) dapat terjadi sebagai akibat dari interaksi dan komunikasi. Umpan balik dari guru atau siswa lain terhadap hasil kerja seorang siswa yang berupa pertanyaan yang menantang membuat siswa berpikir dan dapat merupakan pemicu bagi siswa untuk melakukan refleksi tentang apa yang sedang dipikirkan atau dipelajari

Peran Guru Sebagai Fasilitator di Kelas 1. Mampu mengembangkan konsep dalam waktu yang relatif terbatas. 2. Mampu menyusun rangkaian proses belajar. 3. Dapat menetapkan tingkat ketrampilan yang perlu dicapai siswa. 4. Mampu membina kepercayaan siswa. 5.Mampu menyampaikan pengalaman dan konsep-konsep dasarnya, disamping mampu pula melaksanakan “cara melaksanakan pekerjaan” dengan baik.

Komponen Belajar Aktif dan Pendukungnya 1. Komponen Kegiatan Siswa 2. Komponen Kegiatan Guru

Komponen Kegiatan siswa Pengalaman Melakukan pengamatan , Melakukan percobaan Membaca Melakukan wawancara Interaksi Berdiskusi , Mengajukan pertanyaan Meminta pendapat orang lain , Bekerja kelompok Komunikasi Mendemonstrasikan, Bercerita Melaporkan, Memajang hasil karya Refleksi Memikirkan kembali hasil kerja/ pikiran sendiri

2. Komponen Kegiatan Guru Pengalaman Menciptakan kegiatan beragam Mengamati siswa bekerja Interaksi Mendengarkan Memberikan kesempatan untuk menjawab Komunikasi Memperhatikan, Memberi komentar, Memberikan pertanyaan yang menantang Menghargai hasil karya siswa Refleksi Memberi pertanyaan Meminta siswa untuk memberi komentar

RPP Berkarakter Dibagi menjadi 9 kelompok Satu kelompok satu karakter anti korupsi yang dikembangkan Buat RPP secara lengkap Gallery walk

Diskusi Tips dan trik

desiree@psfoutreach.com