KEBUTUHAN DASAR MANUSIA PEMBERIAN OBAT O L E H : MULYANTO NUR, S.Kep, Ns.
Obat adalah : Suatu zat yang dapat merubah fungsi tubuh sewaktu dimasukkan ke dalam organisme hidup Sebagai substansi atau bahan yang digunakan untuk mendiagnosa, menyembuhkan, mengatasi dan membebaskan atau mencegah penyakit
Pengobatan adalah : Tindakan therapy yang dilakukan kepada seseorang untuk mengatasi gangguan kesehatannya. Resiko menimbulkan efek yang berbahaya bila ; Dosis, Cara pemberian, Waktu dan jenis obat tidak diberikan secara tepat dan benar
Perawat adalah seseorang yang mempunyai kualifikasi sehingga dibenarkan mempunyai kedudukan di dalam suatu system pelayanan kesehatan
Fungsi perawat dalam pengobatan Bertanggung jawab dan bertugas memberikan pertolongan kepada pasien dan orang-orang yang memerlukan perawatan dan pertolongan.
Untuk itu perawat harus : Mengerti efek pemberian obat Penatalaksanaan pemberian obat secara tepat dan benar Memantau respon pasien terhadap pemberian obat Perawat harus mempunyai pengetahuan mengenai: Kegiatan obat yang spesifik Masalah kesehatan pasien Kondisi pasien yang bagaimana yang memerlukan obat
Peran perawat dlm penatalaksanaan pengobatan Harus berpegang pada “ Prinsip 7 Benar “ yang merupakan Frame Work , yaitu : Benar Pasiennya Benar Obatnya Benar Dosisnya Benar Cara Pemberiannya Benar Teknik Pemberiannya Benar Waktu Pemberiannya Benar Pendekatannya
DAYA KERJA OBAT SECARA FISIOLOGIS Daya kerja obat secara fisiologis pada obat oral yaitu : Obat diminum melalui mulut masuk ke lambung Dari lambung obat masuk ke usus Dari usus ke sirkulasi darah dimana obat masuk ke cairan ekstrasel Dari cairan ekstrasel kemudian masuk ke cairan intrasel Dari cairan intrasel ini obat kembali masuk ke ruang cairan ekstrasel Dan dari cairan ekstrasel ini obat kembali ke dalam sirkulasi darah Dari sirkulasi darah ini obat akan melalui dua jalan yaitu : Dari sirkulasi darah kemudian obat dimetabolisme di dalam hati dan kembali keusus dan kemudian obat keluar melalui faeces Dari sirkulasi darah kemudian obat masuk ke ginjal dan dari ginjal maka obat keluar melalui urine
Daya kerja obat secara fisiologis per – injeksi atau dengan parenteral yaitu : Obat masuk atau dimasukkan ke dalam cairan limfe atau obat masuk melalui saluran limfe Dari limfe obat masuk ke dalam sirkulasi darah Dari sirkulasi darah obat kemudian ke cairan ekstrasel Dari cairan ekstrasel kemudian masuk ke cairan intrasel Dari cairan intrasel ini obat kembali masuk ke ruang cairan ekstrasel Dan dari cairan ekstrasel ini obat kembali ke dalam sirkulasi darah Dari sirkulasi darah ini obat keluar melalui dua jalan yaitu : Dari sirkulasi darah kemudian obat dimetabolisme di dalam hati dan ke usus kemudian obat keluar melalui faeces Dari sirkulasi darah kemudian obat masuk ke ginjal dan bila ginjal sehat obat keluar bersama dengan urine
Proses pergerakan obat utk mencapai kerja obat/efek therapy melalui 4 proses: Absorbsi Distribusi Metabolisme Eliminasi / Ekresi
1. Absorbsi Pergerakan obat dari saluran gastrointestinal, ke dalam cairan tubuh, melalui : Absorbsi aktif menembus membrane Absorbsi pasif butuh pembawa ( enzim, protein )
Absorbsi obat dipengaruhi o/ keadaan : a. Aliran darah Sirkulasi yang baik syok, vasokontriksi menghambat absorbsi obat b. Rasa nyeri, makanan pedas, padat dan berlemak Memperlambat masa pengosongan lambung sehingga obat lebih lama berada dalam lambung c. Latihan Dapat mengurangi aliran darah dan mengalihkan darah lebih banyak ke otot sehingga menurunkan sirkulasi ke gastrointestinal
2. Distribusi Obat yang berada dalam cairan tubuh dan jaringan tubuh tersebar, dapat dipengaruhi oleh : Aliran darah Afinitas ( kekuatan penggabung ) dengan protein Efek pengikat protein
3. Metabolisme Prose perubahan struktur kimia obat yang terjadi di dalam tubuh yang dikatalisasi oleh enzim. Yang merupakan tempat metabolisme utama adalah hati karena memiliki atau mengandung enzim metabolisme yang lebih banyak
4. Eliminasi/Ekskresi Proses pengeluaran atau penghilangan obat : Route utama eliminasi atau ekresi obat adalah ginjal Route lain yaitu empedu, faeces, paru-paru, keringat, saliva, dan air susu
Daya kerja obat secara fisiologis dipengaruhi oleh : Cara pemberian Penyerapan ( absorbsi ) Penyebaran ( distribusi ) Metabolisme Pengeluaran ( eksresi ) Cara kerja Titik tangkap Side efek Toksisitas Dosis dan penggunaan klinik
MENYIAPKAN DAN MEMBERIKAN OBAT KEPADA PASIEN PENGERTIAN : Menyiapkan dan memberikan obat kepada pasien dengan program pengobatan yang telah ditentukan secara tepat dan benar TUJUAN: Membantu mengurangi rasa sakit dan menyembuhkan penyakit Membantu menegakkan diagnosa Meningkatkan daya tahan tubuh Memberikan ketenangan dan rasa puas dalam diri pasien
Cara pemberian obat : Pemberian obat dapat melalui bermacam cara sesuai dengan kebutuhan pasien , yaitu : Melalui mulut ( oral ) Melalui jaringan tubuh ( parenteral ) dengan cara : Subcutan intracutan Intravena Intramuscular Pemberian obat lokal ( setempat ) misalnya pada kulit
PERTOLONGAN PERTAMA DAN KERACUNAN OBAT Adalah pertolongan segera pada orang yang mendapat kecelakaan atau mendadak sakit untuk menyelamatkan hidup Tujuan Menyelamatkan jiwa Mencegah kerusakan parah Mempertahankan hidup
Tugas yg terpenting pd pertolongan pertama: Tentukan cara yang terbaik untuk menyelamatkan orang Usahakan korban mendapat udara segar Resusitasi cegah terjadinya shock
Keracunan obat Antihistamin kejang Luminal obat tidur tidak sadar Morfin pupil kontraksi sebesar ujung jarum ( pin point ) Aspirin setelah 12 / 24 jam telinga mendengung, gelisah, pernapasan cepat dan dalam, kulit kering tidak sadar
Tehnik pertolongan pada keracunan obat : Encerkan racun : Memberi minum banyak Dewasa 3 – 4 gelas Anak-anak 1 – 2 gelas Memberi minum susu / telur Rangsang muntah dengan obat emetik ( obat muntah ) Misalnya : Garam dapur 1 sendok + 1 gelas air Bubuk mustard ( soda kue ) 1 sendok + 1 gelas air hangat Mengumbah lambung
Sikap perawat pada pasien keracunan : Pasien yang tidak sadar harus di miringkan kepalanya, agar jalan napas tidak terganggu Pasien yang kejang, anggota geraknya jangan ditahan, tapi jauhkan dari benda berbahaya Longgarkan pakaian, bila ada sesak berikan O2 atau napas buatan Jangan memberi minum pada pasien yang kejang, setelah kejang berhenti miringkan kepala agar lendir mengalir keluar
ALERGI OBAT Merupakan reaksi imunologi terhadap sesuatu obat yang sebelumnya telah mengadakan kontak dengan tubuh ( sensifitasi ) Pada saat tubuh pertama kali megadakan kontak dengan benda asing ( antigen ) tubuh bereaksi menghasilkan antibody. Sewaktu tubuh mengadakan kontak dengan obat yang sama yang merupakan antigen tubuh akan memberikan respon alergi proses alergi
Reaksi alergi dapat ringan, sedang, sampai berat ( reaksi anafilaktik ) Reaksi ringan Hanya melibatkan antigen, antibody dan pembebasan histamine Alergi sedang Rash, pruritus, angiodema ( edema akibat kenaikan permeabilitas kapiler darah ), rhinitis ( pilek ), air mata, mual, muntah, wheezing, dispnea, diare Reaksi anafilaktik / Alergi berat Kolaps sirkulasi, asfiksia akibat bengkak pada laring, dan sumbatan saluran pernapasan
Penanganan segera : Adrenalin dalam aqua 1 : 1000 ; 0,1 – 0,5 ml intramuscular atau intravena, ulangi setiap 15 – 20 menit sesuai keperluan Campurkan adrenalin dalam aqua 1 : 1000; 0,1 – 0,3 ml dalam 10 ml normal salin, diberikan secara intravena
Tindakan umum : Atur posisi berbaring dengan ektremitas inferior ditinggikan ( trendelenburg ) Pertahankan saluran pernafasan, bila diperlukan dapat dilakukan tracheostomi atau pemasangan pipa endotrakheal Berikan oksigen sesuai keperluan Berikan cairan normal salin secara intravena untuk mengganti cairan dan jalur obat tambahan. Bila terjadi hipotensi berat maka tetesan cairan dipercepat Pasang tourniquet vena diatas tempat reaksi ( pada alergi akibat sengatan insekta atau lokasi suntikan )