PERENCANAAN PENULISAN KARYA ILMIAH
DISUSUN OLEH: ALFITRA ADITYA RACHMADIAN (151711001) ARIE RINALDI (151711003) ELSYA ELIZZA R NADYA INTAN PRATIWI
PERENCANAAN PENULISAN KARYA ILMIAH LATAR BELAKANG DEFINISI PEMBAHASAN KESIMPULAN
LATAR BELAKANG Bahasa Indonesia adalah ilmu yang mempelajari tata berbahasa secara lisan maupun tulisan. Dalam hal lisan, contohnya kegiatan berbicara seperti Mc, presenter, pembawa acara, pembawa radio dan sebagainya. Sedangkan dalam hal tulisan, contohnya penulisan ilmiah seperti pembuatan makalah, karya tulis, proposal, skripsi, tesis, dan disertasi. Saat membuat penulisan ilmiah diperlukan perencanaan karangan yang bertujuan mempersiapkan proses awal mengarang sampai dengan penulisan akhir. Perencanaan karangan merupakan tahap awal yang dilakukan oleh seorang pengarang untuk mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan pembatasan masalah, mengamati objek yang ditulis, dan menuangkan gagasannya dari awal penulisan hingga akhir penulisan. Perencanaan karangan penting dibuat agar karangan dapat terstruksur dengan baik, menarik para pembaca dan mudah dipahami. Jika perencanaan karangan tidak dibuat maka pengarang akan mengalami kesulitan dalam penulisan, apalagi dalam penulisan karangan formal seperti makalah penelitian, skripsi, tesis dan disertasi, atau karangan ilmiah lainnya menuntut beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Untuk memudahkan pembuatannya, maka diperlukan perencanaan karangan yang terdiri atas beberapa tahapan penulisan.
DEFINISI Perencanaan karya ilmiah yaitu semua tahap persiapan penulisan. Kegiatan menulis merupakan suatu kegiatan yang direncanakan. Jadi, penulis sudah benar – benar menyiapkan apa yang menjadi gagasannya melalui tulisan. Pada waktu menentukan sebuah tema untuk sebuah karangan ada dua unsur Yang paling dasar perlu diketahui yaitu topik atau pokok pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi. Secara teoritis, perencanaan karya ilmiah terdiri atas tiga tahapan yaitu, pra penulisan, penulisan, pasca penulisan. Dalam setiap tahapannya, penulis akan melakukan kegiatan yang berbeda – beda. Seperti mempersiapkan bahan – bahan yang akan menjadi tulisan pada tahap pra penulisan, mengembangkan kerangka yang telah dibuat pada tahap penulisan, memeriksa kembali hasil penulisan, menambah referensi, dan merevisi penulisan yang telah diketik sehingga menjadi tulisan yang sempurna, tahap ini disebut tahap pasca penulisan / tahap revisi.
PEMBAHASAN Pengertian Tema, Topik, dan Judul Tujuan Penulisan Menentukan Bahan Penulisan
Tema Dalam suatu karangan, tema adalah hal utama yang harus disiapkan oleh penulis. Karena tema adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel itu. Menentukan tema berarti menentukan apa masalah sebenarnya yang akan ditulis atau diuraikan. Dengan kata lain, tema adalah pokok pikiran, dasar cerita, yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang. Adapun kajian tema, yaitu: buah pikir, gambaran perwatakan, alur cerita, dan ungkapan – ungkapan. Topik Menurut istilah, topik adalah sesuatu yang sudah dinyatakan dan harus dibatasi. Topik juga dapat diartikan sebagai segala hal yang ingin dibahas atau pokok pembicaraan. Topik bersifat implisit. Biasanya penulis menentukan topik yang ingin dibahas sebelum menulis. Dalam karya ilmiah, biasanya topik dapat serta – merta menjadi judul.
Pembatasan topik Setiap penulis harus betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya harus cukup sempit dan terbatas atau sangat khusus untuk digarap. Pembatasan topik sekurang- kurangnya akan membantu pengarang dalam beberapa hal. Pertama-tama memungkinkan penulis untuk menulis dengan penuh keyakinan dan kepercayaan, karena pokok itu benar-benar diketahuinya. Pembatasan dan penyempitan topik akan memungkinkan penulis untuk mengadakan penelitian yang lebih intensif mengenai masalahnya. Judul Judul adalah nama, merek, atau label karangan. Judul bersifat eksplisit. Dengan begitu, dapat diketahui bahwa penulis menentukan judul ketika atau setelah menulis. Karena biasanya langsung dibaca, judul sangat menentukan tingkat ketertarikan pembaca terhadap karangan itu. Oleh sebab itu, dalam menulis judul karangan ilmiah, penulis dituntut hal – hal sebagai berikut: harus sesuai dengan topik dan jangkauannya; berbentuk frasa bukan kalimat; singkat dan jelas; menarik minat pembaca
Tujuan penulis ialah gambaran atau perencanaan menyeluruh yang akan mengarahkan penulis dalam melakukan tindakan menyelesaikan tugasnya. Dengan mengetahui tujuan, penulis akan dapat menentukan bahan tulisan, organisasi karangan, dan sudut pandang. Ada dua cara menyatakan tujuan penulisan, yaitu: A. Tesis Kalimat yang membuat gagasan pokok atau pikiran pokok tulisan ini disebut dengan tesis. Jadi, sebuah tesis adalah sebuah kalimat yang merupakan kunci untuk seluruh tulisan, seperti hanya kalimat utama dalam sebuah paragraf pertama dalam karangan. Tesis juga menentukan urutan pembahasan dan bahan atau informasi yang diperlukan. Tesis yang tepat mengarahkan pendekatan nama yang akan diambil dalam pembahasan selanjutnaya. Tesis yang baik harus memenuhi syarat: berisi gabungan rumusan topik; penekanan topik sebagai suatu pengungkapan pikiran; pembatasan dan ketetapan rumusan; berupa kalimat lengkap terdapat subjek dan predikat (objek); menggunakan kata khusus dan denotatif (lugas); berupa pernyataan positif – bukan kalimat tanya, bukan kalimat seru, dan bukan kalimat negatif; dapat mengarahkan, mengembangkan, dan mengendalikan penulisan; dapat diukur dan dibuktikan kebenarannya;
B. Pengungkapan maksud Untuk suatu tulisan yang ridak mengembangkan gagasan yang merupakan tema tlisan tujuan penulisan melainkan juga menunjukkan arah pengembangan tulisan selanjutnya. Pernyataan maksud itu sekaligus mencakup struktur tulisan serta pemilihan bahan yang diperlukan.
Bahan penulisan adalah semua informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan penulisan. Informasi tersebut dapat berupa teori, contoh – contoh, rincian atau detil, perbandingan, sejarah kasus, fakta, hubungan sebab – akibat, pengujian dan pembuktian, angka – angka, kutipan, gagasan dan sebagainya. Beberapa bahan yang dapat dijadikan sumber rujukan dalam penulisan karya – karya ilmiah, yaitu: A. Bahan pustaka Untuk membuat suatu karya ilmiah, penulis harus mencari buku – buku yang berhubungan dengan topik yang dibAahas untuk mendapatkan landasan teoritis yang biasanya digunakan untuk mencari definisi, pengertian, atau terminologi dari bahan penelitian. Yang kedua, bahan sumber asli yang berasal dari seorang tokoh. Ini biasanya digunakan untuk studi tokoh atau pendapat seorang tokoh. B. Wawancara Wawancara adalah salah satu cara mengumpulkan data dengan mengajukan p ertanyaan kepada seseorang yang dianggap berkompeten mengenai hal yang ditulis oleh penulis. Wawancara lebih dominan digunakan pada penelitian lapangan, namun tidak menutup kemungkinan wawancara juga digunakan pada penelitian perpustakaan, yaitu untuk mengkonfirmasi pendapat seorang tokoh yang kurang jelas atau memperkuat pendapat seorang tokoh tentang pendapatnya.
C. Angket Angket (kuesioner) adalah pertanyaan yang digunakan untuk menjaring pendapat atau opini seseorang tentang sesuatu. Jawaban dari pertanyaan telah disiapkan, responden hanya melingkari atau menyilang jawaban. D. Pengamatan Dibutuhkan kecermatan untuk melakukan pengamatan terhadap sebuah objek yang akan dijadikan sumber rujukan karya ilmiah. Tentunya diperlukan konsentrasi dan minat yang memadai. E. Kewenangan Pendapat yang dikemukakan oleh orang yang berwenang , juga dapat dijadikan bahan penulisan. Hanya dalam hal ini kita harus berhati – hati dalam memilihnya. Sikap kritis kita dituntut karena pendapat yang dikemukakan sering bersifat subjektif.
F. Penulisan Draft Penulisan draft merupakan pengklasifikasian data yang telah terkumpul yang kemudian disusun menjadi sebuah wacana yang terdapat dalam karangan. G. Penyuntingan wacana Dalam penulisan karangan hendaknya melakukan pengeditan ulang terhadap bahan yang akan disajikan karena bahan tersebut harus sesuai dengan bahan diksi, alinea, dan kalimat. Contoh: penulisan kutipan yang benar, penulisan kata serapan yang sesuai EYD.
Perencanaan karangan yaitu semua tahap persiapan penulisan. Secara teoritis, perencanaan karangan terdiri atas tiga tahapan, yaitu: 1. Prapenulisan (penentuan tema, topik, judul, tujuan penulisan, masalah yang akan dibahas, teknik pengumpulan bahan atau teknik penelitian, penentuan buku rujukan penyusunan kerangka karangan) 2. Penulisan (pengembangan kerangka karangan) 3. Pascapenulisan (pengurangan segala kekeliruan dan kekurangan yang mungkin timbul, penambahan referensi dan perevisian penulisan yang telah diketik) Tema adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Topik adalah sesuatu yang ingin dibahas atau pokok pembicaraan. Judul adalah nama, merek, atau label karangan. Ada dua cara menyatakan tujuan penulisan, yaitu: 1. Tesis 2. Pengungkapan Maksud Adapun beberapa bahan yang dapat dijadikan sumber rujukan dalam pnulisan karya- karya ilmiah, yaitu: Bahan pustaka Wawacara Angket Pengamatan Kewenangan Penulisan Draft Penyuntingan wacana
TERIMA KASIH