Analisis Laporan Keuangan dan Manajemen Resiko Perusahaan PT. UNILEVER INDONESIA
Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa datang.
Analisis Laporan Keuangan Analisis Vertikal /Horizontal Analisis Rasio Analisis Arus Kas
RASIO Solvabilitas Aktivitas Likuiditas Rasio ukuran pasar 1. Rasio Lancar 2. Rasio Cepat 3. Rasio Kas Solvabilitas Aktivitas Likuiditas Perputaran Piutang Hari rata-rata penagihan piutang 3. Perputaran modal kerja Perputaran total Aset 1.Debt to Equity Ratio (DER) 2.Long Term DER 3.Total Utang Terhadap Total Aset 4.Rasio kelipatan bunga RASIO Rasio ukuran pasar Rasio Laba Kotor 2. Rasio Laba Bersih 3. Rasio pengembalian modal Profitabilitas 1. Laba per lembar saham 2. Rasio imbal hasil deviden Rasio harga saham Rasio pembayaran deviden
Rasio Likuiditas 1. Rasio Lancar 2. Rasio Cepat 3. Rasio Kas Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek (kewajiban lancar) pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aset lancar. 1. Rasio Lancar 2. Rasio Cepat 3. Rasio Kas
Total Kewajiban Lancar Rasio Lancar (Current Ratio) Current ratio adalah rasio yang membandingkan antara aktiva lancar dengan hutang jangka pendek Total Aset Lancar Total Kewajiban Lancar X 100% 5.862.939 8,419,442 69,63% X 100%
78.89%
Total Aset Lancar - Persediaan Total Kewajiban Lancar Rasio Cepat (Quick Ratio) Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan persediaan Total Aset Lancar - Persediaan Total Kewajiban Lancar X 100% 5.862.939 - 2,084,331 8,419,442 44,88% X 100%
47.95%
Total Kewajiban Lancar Rasio Kas (Cash Ratio) Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan persediaan Kas Total Kewajiban Lancar X 100% 261,202 8,419,442 3,10 % X 100%
8,68%
Rasio Leverage/Solvabilitas Rasio Leverage menunjukkan berapa besar kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka panjang apabila perusahaan dilikuidasi 1.Debt to Equity Ratio (DER) 2.Long Term DER 3.Total Utang Terhadap Total Aset 4.Rasio kelipatan bunga
Rasio Utang terhadap Modal (Debt to Equity Ratio) Debt to Equity Ratio adalah rasio yang membandingkan antara Kewajiban lancar dengan total ekuitas Total Kewajiban Total Ekuitas X 100% 9,093,518 4,254,670 213,73% X 100%
163.48%
Total Kewajiban Jangka Panjang Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Modal (Longterm Debt to Equity Ratio) Longterm Debt to Equity Ratio adalah rasio yang membandingkan antara aktiva lancar dengan hutang jangka pendek Total Kewajiban Jangka Panjang Total Ekuitas X 100% 674,076 4,254,670 15,84% X 100%
10.34%
Rasio Utang terhadap Aset(Debt to Asset Ratio) Rasio total utang terhadap total aset adalah rasio yang menentukan tingkat pengadaan aset yang dipertimbangkan dibiayai dengan utang Total Kewajiban Total Aset X 100% 9,093,518 13,348,188 68,12% X 100%
60.79%
Rasio Aktivitas Rasio Aktivitas menggambarkan sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan penerimaan melalui penjualan dengan memanfaatkan sumber daya perusahaan. 1.Perputaran Piutang 2.Perputaran Persediaan 3.Perputaran Modal Kerja 4.Perputaran Total Aset
Piutang atau piutang rata-rata Piutang Awal + Piutang Akhir Perputaran Piutang (Account Receivable Turn over) Rasio Perputaran Piutang adalah rasio yang mengukur tingkat pengelolaan piutang. Semakin cepat perputaran piutang maka semakin baik. Piutang Rata-rata Hari rata-rata penagihan piutang Penjualan Kredit Piutang atau piutang rata-rata Piutang Awal + Piutang Akhir 2 360 Piutang rata-rata
Perputaran Piutang (Account Receivable Turn over) Piutang Rata-rata Hari rata-rata penagihan piutang 30,757,435 2,620,850 11,73 kali 360 11,73 2,253,397 + 2,988,303 2 2,620,850 30.69 hari
Persediaan atau persediaan rata-rata Persediaan + Persediaan Akhir Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Inventory Turnover Ratio yaitu rasio untuk mengukur efisiensi penggunaan persediaan atau rasio untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan untuk berputar dalam suatu periode tertentu. Persediaan Rata-rata Piutang Rata-rata Harga Pokok Penjualan Persediaan atau persediaan rata-rata Persediaan + Persediaan Akhir 2
Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio) Persediaan Rata-rata 14,978,947 2.073.115 7.22 kali 2.061.899 + 2.084.331 2 2.073.115
Perputaran Total Aset (Total Assets Turnover) Total Asset Turnover yaitu rasio untuk mengukur kefektifan penggunaan modal kerja dalam mengasilkan pendapatan melalui penjualan. Penjualan Bersih Total Aset 30,757,435 13,348,188 2.30
2,31
Rasio Profitabilitas Rasio Rentabilitas merupakan pengukuran kemampuan perusahaan memperoleh laba dengan menggunakan aset atau modal perusahaan. 1.Rasio Laba 2.Rasio Pengembalian Aset 3.Rasio Pengembalian Modal
Rasio Laba (Profit Margin Ratio) Rasio Laba Kotor merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai. Rasio Laba Kotor Rasio Laba Rasio Laba Bersih Laba Kotor Penjualan Bersih EAT Penjualan Bersih X 100% X 100% EBIT Penjualan Bersih X 100%
Rasio Laba (Profit Margin Ratio) Rasio Laba Kotor Rasio Laba Bersih Rasio Laba 7,164,445 30,757,435 23.29% X 100% 7,158,808 30,757,435 23.27% X 100% X 100% 5,352,625 30,757,435 17.40% X 100%
Rasio Pengembalian Modal (Return on Equity Ratio) Return on equity merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilakan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. EAT Ekuitas Saham Biasa X 100% 5,352,625 4,254,670 125.80% X 100%
Rasio Pengembalian Investasi (Return on Investment Ratio) Return on equity merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atas investasi. EAT Total Aset X 100% 5,352,625 13,348,188 40.10% X 100%
Rasio Pengukuran Pasar (Market Measure Ratio) Rasio Pengukuran Pasar Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai pada investor atau para pemegang saham 1.Earning Per Share Ratio 2.Price Earning Ratio
Jumlah Lembar Saham Biasa Rasio Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share Ratio) Earning Per Share Ratio merupakan ukuran perbandingan laba yang dihasilkan dengan jumlah saham biasa. EAT Jumlah Lembar Saham Biasa 5,352,625 7.630 Rp. 701.52
Harga pasar per lembar saham Laba per Lembar Saham Biasa Rasio Harga Saham (Price Earning Ratio) Earning Per Share Ratio merupakan ukuran perbandingan laba yang dihasilkan dengan jumlah saham biasa. Harga pasar per lembar saham Laba per Lembar Saham Biasa 10 Rp. 701.52 1,42% X 100%
Harga pasar per lembar saham Laba per Lembar Saham Biasa Rasio Harga Saham (Price Earning Ratio) Earning Per Share Ratio merupakan ukuran perbandingan laba yang dihasilkan dengan jumlah saham biasa. Harga pasar per lembar saham Laba per Lembar Saham Biasa 10 Rp. 701.52 1,42% X 100%
Analisis Laporan Arus Kas Rasio Likuiditas Arus Kas Rasio Fleksibilitas Arus Kas Rasio Likuiditas Arus Kas Rasio Arus Kas Operasi Rasio Arus Kas Bersih Bebas Rasio Kecukupan Arus Kas Rasio Pengeluaran Modal Rasio Total Hutang Rasio Pengeluaran Modal Rasio Cakupan Arus Dana Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga
Jumlah Arus Kas Operasi Rasio Arus Kas Operasi Rasio arus kas operasi menghitung kemampuan arus kas oparasi dalam membayar kewajiban lancar. Rasio ini diperoleh dengan membagi arus kas operasi dengan kewajiban lancar. Jumlah Arus Kas Operasi Kewajiban Lancar 6,241,679 8,419,442 74,13% X 100%
Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar berdasarkan arus kas opersi bersih. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi ditambah deviden kas dibagi dengan hutang lancar Arus Kas Operasi + Dividen Kewajiban Lancar 6,241,679 + 4,547,480 8,419,442 128,14% X 100%
Rasio Total Hutang Rasio ini menunjukan jangka waktu pembayaran hutang oleh perusahaan dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk membayar hutang. Rasio ini diperoleh dari arus kas operasi dibagi dengan total hutang. Dengan mengetahui rasio ini, kita bisa menganalisis dalam jangka waktu beberapa lama perusahaan akan mampu membayar hutang dengan menggunakan arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasional perusahaan. Arus Kas Operasi Total Kewajiban 6,241,679 9,093,518 68,63% X 100%
Rasio Pengeluaran Modal Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari operasi dibagi dengan pengeluaran modal. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut Arus Kas Operasi Total Aset Tetap 6,241,679 6,874,177 90,79% X 100%
Rasio Cakupan Arus Dana Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan Kas gumna membayar komitmen-komitmennya (bunga, pajak, dan deviden prefren). Rasio ini dirumuskan sebagai berikut: EBIT Pajak + Bunga + Dividen Preferen 7,158,808 1,806,183 396,35% X 100%
Rasio Kecukupan Arus Kas Rasio ini mengukur kemampuan perusahan dalam menyediakan kas untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu 5 tahhun mendatang. Rasio ini diperoleh dengan (laba sebelum pajak dan pembayaran bunga – pembayaran pajak – pengeluaran modal ) dibagi rata-rata hutang yang jatuh tempo setiapp tahun selama lima tahun) EBIT – Bunga – Pajak – Aset Tetap Rata-rata hutang lancar selama 5 tahun
Rasio Kecukupan Arus Kas Rata-rata hutang lancar selama 5 tahun 6,474,594 + 3,454,869 + 4,402,940 + 8,419,442 + 7,535,896 5 6,057,548 7,158,808 – (80,379 + 1,806,183 + 6,874,177) 6,057,548 -26,44% X 100%
Manajemen Risiko Keuangan Perusahaan Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Risiko Suku Bunga Risiko Kredit Risiko Likuiditas
Risiko Transaksi dalam Valuta Asing Risiko Keuangan Risiko Transaksi dalam Valuta Asing Risiko Transaksi Risiko Akuntansi Risiko Ekonomi
Risiko Keuangan Risiko Transaksi dalam Valuta Asing Untuk mengelola eksposur atas fluktuasi nilai tukar mata uang asing, Grup menjaga agar eksposur bersih berada pada tingkat yang dapat diterima dengan membeli mata uang asing yang akan dibutuhkan untuk mengatasi fluktuasi jangka pendek
Risiko Keuangan Risiko Kredit Risiko Kredit adalah credit risk yaitu : risiko yang timbul dalam hal debitur gagal memenuhi kewajiban untuk membayar angsuran pokok ataupun bunga sebagaimana telah disepakati dalam perjanjian kredit; di samping risiko suku bunga, risiko kredit merupakan salah satu risiko utama dalam pelaksanaan pemberian kredit bank dan hal ini juga akan berpengaruh terhadap kolektibilitas kredit
Risiko Keuangan Risiko Kredit Untuk mencegah kerugian yang disebabkan oleh piutang tak tertagih, sebagian pelanggan diharuskan untuk memberikan penjaminan berupa bank garansi yang dapat dicairkan oleh Grup pada saat pelanggan dinyatakan tidak dapat melunasi utangnya. Selain itu, Grup juga memastikan bahwa penjualan hanya dilakukan kepada pelanggan dengan sejarah kredit yang baik. Grup memiliki penilaian atas pelanggan dalam hal kemampuan membayar piutang saat jatuh tempo. Penilaian setiap pelanggan didasarkan pada posisi keuangan pelanggan serta pengalaman sebelumnya.
Tabel Peringkat Kredit
Tabel Peringkat Kredit
Tabel Peringkat Kredit
Risiko Keuangan Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko yang dialami akibat perubahan suku bunga yang terjadi di pasaran yang mampu memberi pengaruh pada perusahaan.
Risiko Suku Bunga
Risiko Keuangan Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang muncul jika suatu pihak tidak dapat membayar kewajibannya yang jatuh tempo secara tunai. Meskipun pihak tersebut memiliki aset yang cukup bernilai untuk melunasi kewajibannya, tapi ketika aset tersebut tidak bisa dikonversikan segera menjadi uang tunai, maka pihak tersebut dikatakan tidak likuid.
Cost of Capital Estimate Prospective Analysis Accounting Business Environment & Strategy Analysis Industry Strategy Financial of cash flows Profitability Risk Cost of Capital Estimate Intrinsic Value Component Processes of Business Analysis 56
Analisis Prospektif Analisis Prospektif adalah analisis yang digunakan untuk memperkirakan atau memproyeksi nilai –nilai laporan keuangan di masa yang akan datang
Peramalan Jangka Panjang Analisis Prospektif Peramalan Jangka Panjang Implementasi Analisis data masa lalu Peramalan laporan keuangan Peramalan dan penilaian saham. Tingkat Pembalikan atas penggerak nilai
Proses Proyeksi Laporan Keuangan Proyeksi pada tingkat Laba-Rugi Proyeksi pada tingkat Neraca Proyeksi pada tingkat Laporan Arus Kas
Proyeksi pada tingkat Laba-Rugi 2009 2010 2011 2012 2013 PENJUALAN BERSIH 18,246,872 19,690,239 23,469,218 27,303,248 30,757,435 Selisih 1,443,367 3,778,979 3,834,030 3,454,187 Persentase 17.13% 7.91% 19.19% 16.34% 12.65% Proyeksi Penjualan 2014 34.648.617 30,757,435 X 12.65%
Tahun 2014 PENJUALAN BERSIH 34,648,618 HARGA POKOK PENJULAN 16,726,317 LABA BRUTO 17,924,863 Beban pemasaran dan penjualan 7,366,328 Beban umum dan administrasi 2,664,439 Penghasilan lain-lain, bersih 42,113 LABA USAHA 7,899,112 Penghasilan keuangan 5,577 Biaya keuangan 5,869 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 7,924,910 Beban pajak penghasilan 2,004,336 LABA TAHUN BERJALAN 5,920,590 Pendapatan komprehensif lainnya JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba/jumlah pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk 5,920,429 Kepentingan nonpengendali LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (dinyatakan dalam nilai penuh Rupiah per saham) 775
Proyeksi pada tingkat Laba-Rugi PT.Unilever 2014 PENJUALAN BERSIH 34,648,618 HARGA POKOK PENJULAN 16,726,317 LABA BRUTO 17,924,863 Beban pemasaran dan penjualan 7,366,328 Beban umum dan administrasi 2,664,439 Penghasilan lain-lain, bersih 42,113 LABA USAHA 7,899,112 Penghasilan keuangan 5,577 Biaya keuangan 5,869 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 7,924,910 Beban pajak penghasilan 2,004,336 LABA TAHUN BERJALAN 5,920,590 Pendapatan komprehensif lainnya JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba/jumlah pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk 5,920,429 Kepentingan nonpengendali LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (dinyatakan dalam nilai penuh Rupiah per saham) 775
Proyeksi pada tingkat Neraca PT.Unilever 2014 ASET Aset Lancar Kas dan setara kas 297,037 Piutang usaha -Pihak ketiga 3,962,886 -Pihak berelasi 458,103 Uang muka dan piutang lain-lain 52,342 -pihak berelasi 846,803 Persediaan 2,107,007 Pajak dibayar dimuka -Pajak penghasilan badan -Pajak lain-lain 60,179 Beban dibayar dimuka 59,217 Jumlah Aset Lancar 6,825,717 Aset Tidak Lancar Aset tetap 7,520,405 Goodwill Aset tak berwujud 431,920 Aset tidak lancar lainnya 68,106 Jumlah Aset Tidak Lancar 8,062,860 JUMLAH ASET 14,866,453
Analisis Studi Kelayakan Usaha Studi kelayakan usaha adalah kegiatan melakukan penelitian dan penyelidikan yang mendalam tentang bisnis yang akan digeluti ditinjau dari berbagai aspek sehingga memperoleh gambaran awal tentang layak tidaknya suatu usaha dimulai, dan bagaimana penerapannya dalam melaksanakan usaha tersebut
Analisis Studi Kelayakan Usaha Aspek-aspek Studi Kelayakan Usaha Aspek Teknis Aspek Yuridis Aspek Financial Aspek Pemasaran Aspek Lingkungan Aspek Manajemen
Analisis Studi Kelayakan Usaha Aspek Pemasaran
Terima Kasih Atas Perhatiannya