SIFAT KOLIGANTIF LARUTAN NON ELEKTROLIT ELEKTROLIT
Hukum Raoult untuk larutan ideal Penurunan tekanan uap jenuh larutan akan semakin besar, apabila konsentrasi (fraksi mol) dari zat terlarut semakin besar. Kenaikan titik didih larutan akan semakin besar, apabila konsentrasi ( kemolalan ) semakin besar. Penurunan titik beku larutan semakin besar, apabila konsentrasi ( kemolalan) semakin besar. Tekanan osmotik larutan akan semakin besar bila konsentrasi ( kemolaran ) semakin besar. Catatan: keempat sifat koligatip larutan, tidak tergantung pada zat terlarut.
Berlaku rumus : ∆ P = XB . PAO 1. Penurunan tekanan uap jenuh larutan ( zat terlarutnya tidak menguap) Berlaku rumus : ∆ P = XB . PAO Dimana : ∆P = penurunan tekanan uap jenuh larutan XB = Fraksi mol zat terlarut PAO = tekanan uap jenuh pelarut P larutan atau PA = PO - ∆P (untuk zat terlarutnya tidak menguap), sedangkan untuk zat terlarutnya menguap ada kenaikan tekanan uap larutan P larutan = Po + ∆P dimana ∆P = kenaikan tekanan uap larutan.
Contoh soal Kedalam 10 mol zat A ditambahkan 2 mol zat B. Bila tekanan uap jenuh zat A dalam keadaan murni adalah 1 atm, pada temperatur 100O C. Berapa tekanan uap jenuh larutan pada temperatur 100oC? Jwb: XB = = 2/12 =1/6 ∆ P = XB . PAO ; ∆ P = 1/6 . 1 atm= 1/6 atm Plarutan = 1 – 1/6 = 5/6 atm
2. Kenaikan titik didih(∆ Td(boiling) Berlaku rumus : ∆ Td(boiling) = mB kd Dimana : ∆Td = kenaikan titik didih larutan Kd = tetapan kenaikan titik didih molal pelarut. mB = molalitas zat terlarut. Td larutan = Td pelarut + ∆Td Contoh soal 34,2 gram gula(Mr= 342) dilarutkan dalam 100 gram air, tentukan titik didih larutan bila Td air=100oC. Kd air = 0,52
∆ Td(boiling) = mB kd = 34,2/342 x1000/100 x0,52 = 0,52oC Td larutan = 100oC + 0,52oC = 100,52oC 2. Hitunglah Mr zat X jika 36 gram zat tersebut dilarutkan ke dalam 200 gram air, mendidih pada suhu 100,52oC, Td air = 100oC Jwb : Td larutan = Td pelarut + ∆Td ∆Td = Td larutan – Td pelarut = 100,52oC- 100oC= 0,52oC ∆ Td = mB kb; 0,52oC=Y mol x 1000/200 x 0,52
0,52oC = 2,6 mol Y Mol Y = 0,2Mol ; mol Y = massa Y/Mr Y Mr Y = massa/ mol = 36/0,2; Mr Y = 180 3. Penurunan titik beku larutan(∆Tf)atau ∆Tb Berlaku rumus :∆Tb = Kb. mB dimana : ∆Tb = penurunan titik beku larutan Kf atau Kb = konstanta penurunan titik beku pelarut mB = kemolalan zat yang terlarut Maka titik beku larutan menjadi : Tb = Tb o - ∆Tb Tb o = titik beku pelarut dalam keadaan murni ( air= 0oC )
2. 5,13 gram C12H22O11 dilarutkan dalam 150 gram air 2. 5,13 gram C12H22O11 dilarutkan dalam 150 gram air. Kemudian larutan di atas dicampurkan dengan larutan 1,71 gram C12H22O11 . dalam 50 gram air, Berapa turunnya titik beku larutan dan tentukan titik beku larutannya. Bila titik beku pelarut murni 0oC Kb = 1,9o C /m Jwb : jml pelarut = 150 + 50= 200 gram jml zat terlarut = 5,13 + 1,71 gram = 6,84 gram kemolalan larutan= 6,84/342 x 1000/200 =0,1 m ∆Tb = Kb. mB = 1,9. 0,1 =0,19oC Tb = Tb o - ∆Tb = 0oC - 0,19o = - 0,19o C
Berlaku hubungan : π = CRT 4.Tekanan Osmosis. Adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semipermeabel(proses osmosa). Jadi apabila tekanan yang terjadi pada larutan telah mencapai harga π, maka proses osmosa pelarut ke larutan akan berhenti berlangsung. Berlaku hubungan : π = CRT π = tekanan osmosa; C = molaritas larutan= M R= konstanta gas ideal= 0,082 L. atm/mol K T = suhu mutlak atau kelvin(K) larutan lt
Isotonik bila tekanan osmosis larutan 1 =larutan 2 Hipertonik : larutan 1 tekanan osmosisnya lebih tinggi dari larutan 2 Hipotonik : larutan 1 tekanan osmosisnya lebih kecil dari larutan yang lain. Soal Suatu larutan yang mengandung 0,9 gram zat X per 100mL larutan, adalah isotonik dengan suatu larutan 3,42 gram C12H22O11 per 200 mL larutan. Berapa Mr zat X( suhu kedua larutan sama)
Isotonik : tekanan osmosisnya sama M =0, 9/Mr x 1000/100 Kemolaran C12H22O11 = 3,42/342 x 1000/200 = 0,05M Tekanan osmosis larutan X = tekanan osmosis C12H22O11 M1R1T1 = M2R2T2 M1 = M2 ; 9/Mr = 0,05 M; Mr= 9/0,05=180
Sifat koligatif larutan elektrolit Bilangan Van’t Hoff = i= { 1 +(n – 1)α} n = jumlah ion ; α = derajat ionisasi 1. Penurunan tekanan uap : ∆ P = XB . PAO { 1 +(n – 1)α} P larutan atau PA = PO - ∆P (untuk zat terlarutnya tidak menguap) 2. Kenaikan titik didih(∆ Tb(boiling) ∆ Td = mB kd { 1 +(n – 1)α} Td larutan = Td pelarut + ∆Td 3. . Penurunan titik beku larutan(∆Tb) Berlaku rumus :∆Tb = Kb mB { 1 +(n – 1)α} Tb = Tb o - ∆Tb 4. Tekanan Osmosis. π = CRT { 1 +(n – 1)α}
4. Tentukan titik beku larutan (Tb) 1,07 gram NH4Cl dalam 200 gram air 4.Tentukan titik beku larutan (Tb) 1,07 gram NH4Cl dalam 200 gram air. Derajat ionisasi NH4Cl 0,85, Kb air= 1,86oC/m, titik beku air 0oC NH4Cl NH4+ + Cl- n =2 ∆Tb = Kb. mB { 1 +(n – 1)α} = 1,86 . 0,1{1 +(2-1)0,85 = 0,34oC Tb = Tb o - ∆Tf 0oC – 0,34oC= -0,34oC
SOAL-SOAL 1.Tentukanlah penurunan tekanan uap jenuh air untuk 9%massa glukosa dalam air, jika tekanan uap air 20oC adalah 17,54 mmHg 2. Dalam 250 gram air terlarut 18 gram suatu zat. Titik didih larutan ini adalah 100,208oC. Tentukan Mr zat terlarut tersebut bila kb air= 0,52oC. 3. Tentukan Mr senyawa X dalam 500 gram benzena membeku pada 5,255oC, Kf benzena=4,9oC, titik beku benzena =5,48oC
4. Hitung titik beku larutan 0,585 gram NaCl dalam 100 gram air, Kf air= 1,85oC 5. Hitung titik didih larutan 20,8 gram BaCl2 dalam 300 gram air, jika Kb air = 0,52oC 6. Tekanan osmotik suatu larutan pada suhu 20oC adalah 19 cmHg. Tentukan massa gula yang harus dilarutkan dalam 200 mL larutan supaya gula tersebut isotonik dengan larutan di atas, R= 0,082