IKATAN LOGAM OLEH: NADYA ANASTASIA
A. Definisi Ikatan Logam Unsur logam memiliki sedikit elektron valensi, dan ikatan elektron- elektron valensi dalam atom logam bukanlah ikatan ion karena semua atom logam cenderung ingin melepas elektron, juga bukan ikatan kovalen karena atom logam mempunyai jumlah elektron valensi yang terlalu sedikit sehingga sulit membentuk ikatan kovalen. Demikian pula dengan ikatan kovalen. Elektron valensi pada logam mengalami penyebaran yang cukup berarti karena kemudahan untuk berpindah sangat besar. Suatu logam terdiri atas ion-ion positif yang diselimuti awan elektron. Teori ikatan logam pertama kali dikembangkan oleh Drude (1902), kemudian diuraikan oleh Lorentz (1916), sehingga dikenal dengan teori elektron bebas atau teori lautan elektron dari Drude-Lorentz. Paul Karl Ludwig Drude Hendrik lorentz
Menurut teori ini, kristal logam tersusun atas kation-kation logam yang terpateri di tempat (tidak bergerak) dikelilingi oleh lautan elektron valensi yang bergerak bebas dalam kisi kristal. Jadi, ikatan logam adalah gaya tarik menarik antara ion-ion positif dengan elektron-elektron pada kulit valensi dari suatu atom unsur logam. Yang tergambar sebagai berikut : Elektron-elektron valensi logam bergerak bebas dan mengisi ruangruang di antara kisi-kisi kation logam yang bermuatan positif. Oleh karena bergerak bebas, elektron-elektron valensi dapat berpindah jika dipengaruhi oleh medan listrik atau panas.Secara kualitatif teori lautan elektron ini dapat menjelaskan berbagai sifat fisika dari logam, seperti sifat mengkilap, dapat menghantarkan listrik dan panas, dapat ditempa, dibengkokkan dan ditarik.
Materi Materi Ik. Logam Ikatan Logam: Ikatan antar atom dalam unsur logam dengan menggunakan interaksi elektron valensi. + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + Ion logam bermuatan positif di dalam elektron Menurut teori awan elektron, kristal logam terdiri atas kumpulan ion logam bermuatan positif didalam larutan elektron yang mudah bergerak. Ikatan logam terdapat antara ion logam positif dan elektron yang mudah bergerak tersebut.
SIFAT-SIFAT LOGAM 1. Sifat Mengkilap Logam Menurut teori Drude-Lorentz, jika cahaya tampak (visible) jatuh pada permukaan logam, sebagian elektron valensi logam akan tereksitasi. Ketika elektron yang tereksitasi itu kembali ke keadaan dasar akan disertai pembebasan energi dalam bentuk cahaya atau kilap.Peristiwa ini menimbulkan sifat mengkilap pada permukaan logam. Gambar. Logam Mengkilap
2. Konduktor Listrik dan Panas a) Konduktor Listrik Daya hantar listrik pada logam disebabkan oleh adanya elektron valensi yang bergerak bebas dalam kristal logam. Jika listrik dialirkan melalui logam, elektron-elektron valensi logam akan membawa muatan listrik ke seluruh logam dan bergerak menuju potensial yang lebih rendah sehingga terjadi aliran listrik dalam logam. Gambar. Kation dan Anion pada logam sebagai konduktor dalam menghantarkan listrik
b) Konduktor Panas Jika sejumlah kalor (panas) diserap oleh logam, elektron-elektron valensi logam akan bergerak lebih cepat dan elektron-elektron tersebut membawa sejumlah kalor yang diserap. Akibatnya, kalor dapat didistribusikan oleh logam ke seluruh kristal logam sehingga logam menjadi panas. Gambar. Kation dan Anion pada logam sebagai konduktor dalam menghantarkan listrik
3. Lentur (Tidak Kaku) Logam memiliki sifat lentur (mudah ditempa, dibengkokkan, tetapi tidak mudah patah). Bagaimana fakta ini dapat dijelaskan? Kisi-kisi kation bersifat kaku (tetap di tempat), sedangkan elektron valensi logam bergerak bebas. Jika logam ditempa atau dibengkokkan terjadi pergeseran kation-kation, tetapi pergeseran ini tidak menyebabkan patah karena selalu dikelilingi oleh lautan elektron. Gambar. Kristal logam pada keris jika ditempa tidak akan mudah patah. Sebagai pembanding, tinjaulah kristal ion, misalnya NaCl. Dalam kristal NaCl, kisi kation maupun elektron valensi tidak dapat bergerak (berada pada posisinya). Pada saat kristal NaCl ditekan, terjadi pergeseran kisi. Kisi-kisi kation akan bersinggungan dengan kisi-kisi kation lainnya sehingga terjadi tolak menolak.Tolakan antar kisi ini menimbulkan perpecahan antarkisi, yang akhirnya kristal akan pecah menjadi serbuk.
Titik Didih dan Titik Lebur Logam Titik didih dan titik lebur logam berkaitan langsung dengan kekuatan ikatan logamnya.Titik didih dan titik lebur logam makin tinggi bila ikatan logam yang dimiliki makin kuat. Dalam sistem periodik unsur, pada satu golongan dari atas kebawah, ukuran kation logam dan jari-jari atom logam makin besar. Hal ini menyebabkan jarak antara pusat kation-kation logam dengan awan elektronnya semakin jauh, sehingga gaya tarik elektrostatik antara kation-kation logam dengan awan elektronnya semakin lemah. Hal ini dapat dilihat pada titik didih dan titik lebur logam alkali.
Jari-jari atom logam (pm) Jari-jari kation logam (pm) Titik lebur (°C) Titik didih (°C) Li 157 Li+ 106 180 1330 Na 191 Na+ 132 97,8 892 K 235 K+ 165 63,7 774 Rb 250 Rb+ 175 38,9 688 Cs 272 Cs+ 188 29,7 690
Terima Kasih