ORDO HOMOPTERA By : Kelompok 3 Biologi A 2012
Disusun oleh : M. Rayi 1250400 Yuan Puspita Harnum 125040020 Lia Oktapiani 125040027 Widya Syntiana 125040049 Rizkia Anggani Nur’sakina 125040055
PENDAHULUAN Homoptera berasal dari kata homo (sama) dan pteron (sayap) Serangga ini biasanya bersayap seperti membran dan homoptera mempunyai dua bentuk yaitu yang bersayap dan yang tidak bersayap. Anggota ordo Homoptera memiliki morfologi yang mirip dengan ordo Hemiptera. Perbedaan pokok antara keduanya antara lain terletak pada morfologi sayap depan dan tempat pemunculan rostumnya.
CIRI UMUM ORDO HOMOPTERA Anggota ordo Homoptera memiliki morfologi yang mirip dengan ordo Hemiptera. Perbedaan pokok antara keduanya antara lain terletak pada morfologi sayap depan dan tempat pemunculan rostumnya. Sayap depan anggota ordo Homoptera memiliki tekstur yang homogen, bisa keras semua atau membranus semua, sedang sayap belakang bersifat membranus. Alat mulut juga bertipe pencucuk pengisap dan rostumnya muncul dari bagian posterior kepala.
Alat-alat tambahan baik pada kepala maupun thorax umumnya sama dengan anggota Hemiptera. Pada waktu istirahat sayap dilipat. Termasuk Expterygota Tipe metamorfose tidak sempurna ( hemimetabola ) atau metamorfosis sederhana (paurometabola) Perkembangan metamorfosrnya melalui stadia : telur —> nimfa —> dewasa. Baik nimfa maupun dewasa umumnya dapat bertindak sebagai hama tanaman.
PENGELOMPOKAN ORDO HOMOPTERA Homoptera terbagi menjadi 2 (dua) golongan : 1. Golongan Auchenorrhyncha (wereng) Famili : Delphacidae, Jassidae 2. Golongan Sternorrhyncha (kutu tanaman) Famili : Psyllidae, Aleyrodidae, Aphididae, Coccidae, Diaspididae, Lacciferidae, Pseudococcidae, Margarodidae
Famili Delphacidae Nilaparvata lugens (Stal.) Serangga jenis ini dikenal dengan nama wereng coklat. Spesies Nilaparvata lugens dapat dibedakan dari spesies lainnya karena terdapat tanda 3 garis hitam pada pronotumnya. Spesies Nilaparvata lugens ini tanaman inang perantaranya adalah tanaman padi, dan tanaman inang penggantinya adalah rumput gajah-gajahan (Panicum repens). Wereng coklat meletakkan telur-telurnya di dalam jaringan tanaman padi, pada umumnya pada pelepah dan helaian daun tetapi kadang-kadang bertelur pada ibu tulang daun bagian bawah.
Sogatella furcifera Sifat-sifat Sogatella hampir sama dengan Nilaparvata lugens, tetapi populasi pada umumnya rendah. Serangga ini biasanya disebut wereng punggung putih, dengan ukuran panjang tubuhnya kira-kira 3,5 – 4 mm. Belum diketahui secara pasti, apakah serangga ini dapat menularkan penyakit atau tidak. Imagonya berumur antara 18 – 20 hari dengan siklus hidupnya berkisar 3 – 4 minggu.
Famili Jassidae (Cicadellidae) Famili ini dikenal dengan nama kutu daun. Bentuk dan warnanya bermacam-macam. Panjang tubuh serangga ini tidak lebih dari 1,25 cm bahkan ada yang panjangnya hanya beberapa mm. Cicidellidae terdapat pada semua tanaman terutama pada daunnya. Beberapa jenis ada yang makan cairan sel tanaman dan merusak klorofil.
Nephotettix nigropictus Contoh Spesies : Nephotettix nigropictus Serangga ini disebut wereng padi hijau. Imagonya berukurang panjang 4 – 6 mm, dan terdapat pada kebanyakan gramine. Wereng hijau dewasa sifatnya sangat aktif, menyukai cahaya lampu, dan dapat hidup selama kurang lebih 4 minggu. Nimfanya mula-mula berwarna putih dan selanjutnya berwarna hijau. Stadia nimfa kurang lebih 3 minggu.
Famili Psyllidae Famili ini dikenal dengan sebutan kutu loncat. Setiap masing-masing jenis kutu hanya memakan satu jenis tumbuhan saja (monophagus) atau memakan beberapa tanaman yang berkaitan (oligophagus). Contoh spesies : Diaphorina citri Kuw (Kutu loncat) Kutu loncat adalah hama tanaman jeruk, serangga ini menyerang dan mengisap daun yang masih muda, sehingga mengakibatkan kerusakan. Nimfanya bergerak sangat lamban. Kutu loncat yang dewasa mempunyai tanda becak-becak pada sayapnya.
Famili Aleyrodidae Bemisia tabaci (Genn.) Spesies ini dikenal sebagai vector dari beberapa penyakit tanaman, pada keadaan tertentu dapat menimbulkan kerusakan terhadap tanaman tembakau dan kapas. Telurnya diletakkan dalam jaringan daun, stadia telurnya selama 7 hari, nimfanya berwarna keputih-putihan, panjangnya kurang lebih 0,7 mm. Serangga dewasa berwarna kuning dengan sayapnya yang keputih-putihan. Serangga ini dikenal pula sebagai penular penyakit “mosaic” dan penyakit keriting daun yang ditularkan dari gulma ke tanaman tembakau. Daur hidupnya kira-kira 2 – 3 minggu.
Famili Aphididae Famili Aphididae (kutu daun) merupakan vector virus tumbuhan yang paling dominan dibandingkan dengan famili lain dalam ordo Homoptera. Serangga famili ini menguras habis kehidupan dari tumbuhan inangnya. Kemampuan reproduksinya produktif baik secara seksual maupun aseksual. Serangga yang masuk famili ini memiliki tubuh yang kecil seperti buah pir ke-5 dan ke-6 terdapat struktur yang menyerupai tabung. Tabung ini menghasilkan lilin dan pada beberapa jenis hampir seluruhnya ditutupi serabut lilin. Aphididae menghasilkan embun madu yang dikeluarkan oleh anusnya. Makanannya berupa cairan sel dari batang atau daun tanaman. Serangga pada famili ini biasanya paling sering memiliki tubuh berwarna hijau atau kuning walaupun ada pula yang berwarna hitam dan merah.
Myzus (Nectarosiphon) persicae (Sulz.) Kutu ini termasuk serangga yang tubuhnya berukuran kecil. Aphid dewasa berukuran tubuh sekitar 2 – 2,5 mm, ukuran nimfa instar pertama sekitar 0,65 mm. karena ukurannya yang kecil itu, penyebaran serangga ini dapat dengan mudah dipengaruhi angin. Sebutan untuk serangga ini adalah kutu daun persik. Tipe mulut serangga ini adalah menusuk – menghisap. Serangga ini berkembang biak secara ovipar dan secara parthenogenesis.
Famili Coccidae Serangga famili ini disebut Coccus. Jumlahnya banyak dan mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Mulai dari yang sedikit mengalami spesialisasi sampai pada bentuk yang banyak mengalami spesialisasi. Serangga betina tidak bersayap biasanya tidak mempunyai kaki dan menempel pada tanaman tempat serangga tersebut hidup. Serangga jantan mempunyai sepasang sayap, tidak mempunyai alat mulut dan tidak makan. Pada serangga jantan terdapat embelan yang menyerupai jarum pada ujung abdomen.
Coccus viridis Green Spesies ini termasuk serangga yang polyphagus dan disebut kutu batok. Memiliki warna yang hijau kelam, ukutan panjangnya kira-kira 5 mm. Biasanya serangga jenis ini terdapat pada bagian tanaman yang hijau, seperti pucuk, daun, dan buah yang masih muda. Tanaman yang dirusak diantaranya kopi, cokelat, jeruk, karet dan jambu.
Famili Diaspididae Diaspididae adalah keluarga terbesar dari serangga skala. Betinanya menghasilkan skala pelindung lilin pada bagian bawahnya yang memakan tanaman inangnya. Serangga ini sering disebut serangga skala atau lapis baja, karena serangga ini begitu kuat melekat erat pada inangnaya.
Aspidiotus destructor rigidus Aspidiotus destructor Subspecies : Aspidiotus destructor rigidus Aspidiotus destructor Serangga subspesies ini menyerang permukaan daun kelapa bagian atas, terutama daun-daun yang masih muda. Jika serangannya berat, daun-daun muda yang diserangnya itu mula-mula berwarna kemerah-merahan kemudian mati.
Famili Lacciferidae Laccifer lacca Serangga ini disebut kutu lak, bentuknya bulat, tidak mempunyai kaki, antenna kecil terdiri dari 3 – 4 ruas. Serangga ini diliputi bahan yang terdiri dari resin (antara lain digunakan sebagai bahan untuk pelitur) yang disekresikannya. Serangga penghasil lak yang asli termasuk genus Kerria (Laccifer), hidupnya berkelompok dengan jumlah yang cukup banyak, sehingga bahan lak yang disekresikan oleh masing-masing serangga mengumpul membentuk suatu lapisan pada batang tanaman inangnya. Laccifer lacca
Famili Pseudococidae Untuk mempermudah dalam mengenali serangga pada famili ini ditandai dengan adanya bahan yang meliputi tubuhnya yang disebut “wax” atau lilin, yang warnanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan dalam bentuk tepung yang mengandung sejenis benang. Jenis betinanya berkaki sehingga lebih mudah bergerak, sedangkan yang jantan jumlahnya lebih kecil dan pada umumnya berkembang biak secara parthenogenesis. Beberapa spesies panjang tubuhnya mencapai 4mm. Kutu-kutu jenis ini biasanya termasuk hama penting bagi tanaman buah-buahn dan bunga-bungaan.
Planococcus citri Kutu-kutu jenis ini menyerang bagian tanaman yang masih muda, pucuk-pucuk daun, ranting muda, kuncup-kuncup bunga, seperti tandan buah kopi dan buah kopi muda. Hama ini dikenal dengan nama kutu domplan. Keadaan tanaman yang diserang hama ini menjadi lemah, tanaman-tanaman yang diserang diantaranya kopi, jeruk dan tanaman pupuk hijau seperti Tephrosia. Apabila bagian buahnya yang terserang, maka kualitasnya akan menjadi rendah. Jenis serangga Planococcus citri seiring terdapat di daerah dataran tinggi.
Ferrisia virgate Spesies ini dikenal sebagai kutu putih, yakni hama yang sering terdapat pada tanaman panili yang bersifat polifag, tanaman lamtoro, kopi dan jeruk. Ciri khas dari jenis kutu ini adalah perbedaan tubuh antara yang jantan dan betina. Seluruh tubuh betina diliputi sejenis tepung lilin, bentuknya lonjong, pada bagian sisi tubuhnya berbulu-bulu, serta benang-benang lilin yang panjang menyeruoai ekor. Sedangkan kutu jantan bagian-bagian tubuhnya jelas demikian pula tungkai, antenna, dan sayapnya berkembang sempurna. Jenis betinanya yang dewasa dapat hidup selama 1 – 2 bulan, sedangkan yang jantan hanya 1 – 3 hari saja.
Famili Margarodidae Icerya purchase Serangga ini disebut kutu putih kapas, asal mulanya dari Australia yang kemudian terbawa ke California dan merupakan hama utama pada tanaman jeruk di California. I. purchase merupakan serangga hemaprodit yaitu Imago memiliki organ reproduksi jantan dan betina dan mampu untuk melakukan proses fertilisasi sendiri sehingga menghilangkan kebutuhan untuk kawin dengan individu lain dari spesiesnya.