TEKNIK PRESENTASI Mencakup Membangun landasan komunikasi (Brown, 2000) Teknik Praktis Presentasi (kasali, 2001)
Membangun Landasan Komunikasi (Michael Brown, 2000) Mengapa belajar berbicara di depan Umum Memikirkan cara yang benar Membentuk Pekerjaan Dasar Dampak Presenter terhadap Audiens Menangani Interaksi Audiens Menangani Kesempatan Resmi Alat Bantu Dasar
Mengapa Belajar Berbicara Di Depan Umum Kekuatan Pribadi Tidak Jarang audiens lebih terpukau oleh kekuatan pribadi presenter dari pada materi yang disajikan Pribadi Presenter yang terhubung a. Memahami kekuatan/kelemahan audiens b. Mempercayai kekuatan audiens c. Menghargai audiens d. Menginginkan agar audiens tergugah dengan topik, tetapi menghargai hak audiens untuk memutuskan
Mengapa Belajar Berbicara Di Depan Umum 3. Pribadi Presenter yang tidak terhubung a. Tahu kekuatan dan Kelemahan sendiri b. Percaya pada kekuatannya sendiri c. Menghargai Diri sendiri d. Tergugah oleh topiknya sendiri e. Ingin Berada dimana sekarang 4. Mendapat kekuatan dengan memberi respek. Perlu disadri bahwa kita terikat oleh persetujian dua pihak 5. Rasakan cara Sendiri Perasaan adalah pusat bagi kebanyakan pengambilan keputusan
Mengapa Belajar Berbicara Di Depan Umum 6. Bagian Pembicaraan yang berdampak terbesar a. Lisan (kata – kata) 7 % b. Visual ( Sikap/Wajah) 55% c. Vokal 38% ( b + c = 93 %) Kekampuan Presenter untuk membujuk sangat sedikit, tergantung dari apa yang dikatakan, tetapi hampir seluruhnya tergantung dari cara dan sikap bagaimna mengatakannya 7. Presenter yang baik tidak MEMBAGIKAN informasi, tetapi MENTERJEMAHKAN informasi ke dalam bahasa audiens
Mengapa Belajar Berbicara Di Depan Umum 8. Membuat Kegugupan Bermanfaat ketakutan berbicara didepan Umum, orang bisa “SHOK” sesaat setelah presenter dipanggung, seketika semua tembus pandang, ‘Ditelanjangi” gunakan energi Kegugupan menjadi energi Kekuatan 9. Kepemimpinan Berbicara didepan umum merupakan cara terbaik untuk ‘ Membujuk, Menginspirasi’ orang lain Berbicara didepan umum adalah praktek, tidak bisa hanya dari membaca
Mengapa Belajar Berbicara Di Depan Umum 10. Visualisasi ( Program Bawah Sadar Yang Berhasil) Kepercayaan Kekuatan Bawah Sadar Pendorong yang luar biasa . Bawah Sadar hanya melaksankan perintah yang diberikan PROGRAMLAH BAWAH SADAR AGAR MENGUBAH MENJADI PRESENTER YANG LUAR BIASA
MEMIKIRKAN CARA YANG BENAR Memilih menjadi Komunikator Handal Tiga Pilihan Hidup I. Pilih SIKAP untuk berbagai keadaan Perasaan berasal dari sejarah dan kepercayaan tentang hidup. Sikap dan Reaksi dapat ditentukan untuk satu kejadian. Perasaan adalah Ciptaan Sendiri dan dapat mengubah Kejadian
MEMIKIRKAN CARA YANG BENAR II. Keluar dari benak sendiri masuk ke benak Audiens Hendaknya disadari betul, audiens mempunyai kebutuhasn kolektif agar presenter keluar dari benaknya dan memperlihatkan perhatian kepada audiens III. Merasa nyaman dengan perasaan dan kepentingan lain. Memahami perasaan dan keinginan audiens, meskipun tidak menyukainya.
MEMIKIRKAN CARA YANG BENAR 3. Membuat Kunci Penampilan Pribadi Apapun kunci itu, yang penting mencapai ALIRAN dalam presentasi Dengan ALIRAN, kata – kata muncul, waktu sangat cepat, senang dan presentasi dalam kendali Tanpa Kunci, Presenter ‘Jatuh’, waktu sangat lambat, dan tidak lepas dari ingatan kesalahan
MEMIKIRKAN CARA YANG BENAR 4. Lima Awal yang Baik Presenter harus dipraktekkan, tidak hanya membaca teori Orang hanya akan menyerap 10 % dari yang dibaca Orang akan menyerap 70 % dari yang dibicarakan dengan orang lain Orang aakan menyerap 80 % dari apa yang dilaksankan.
MEMIKIRKAN CARA YANG BENAR Lepaskan Belukarnya Belukar Merupakan Lambang Ketidakpastian/ kegelisahan yang digunakan presenter sebagai perlindungan palsu, dengan berbicara datar, kata – kata resmi, sombong, dan berbicara pada kertas dari pada kepada audiens Keluar dari Benak Presenter akan mengutamakan audiens, mengubah fokus kedalam fokus keluar, ke audiens. Apabila berhasil, audiens akan meraskan empati. Semakin perhatian terpusat pada audiens, semakin mudah mengatasi kegugupan. Perhatikan dan selaraskan kebutuhan audiens, baru kebutuhan sendiri
MEMIKIRKAN CARA YANG BENAR c. Bicara dengan orang nyata Presenter mengganggap audiens sebagai pribadi d. Berhasil dalam tes semangat Perlihatkan bahwa mahir dalam menjelaskan. (berperanlah sebagai presenter yang semangat). Perlihatkan kehangatan yang memadai, dengan memperlihatkan bahwa dapat menikmati kebersamaan dengan audiens. e. Bertumpulah diatas bagian depam kaki (Dapat mengendalikan situasi, tidak hanya bertahan agar cepet selesai)
MEMBENTUK PEKERJAAN DASAR 1. Menguasai audiens sebelum bertemu Bagaimana, berapa , apa, dimana? a. Berapa lama Presentasi, terkait dengan persiapan. b. Apakah ada tirainya (layar Proyektor) c. Apakah pakaian audiens, presenter perlu menye suaikan d. Berapa besar jumlah audiens e. Peralatan Audiovisual apa yang tersedia f. Apa yang akan terjadi? (Pengaturan Urutan Acara) g. Siapa yang pernah bicara pada audiens h. Ada judul resmi Pidato/temanya i. Bagaimana Pengaturan dananya
MEMBENTUK PEKERJAAN DASAR Ajukan pertanyaan Kritis a. Seluruh struktur dan lingkup presentasi dipengaruhi beberapa pertanyaan berikut b. Siapa yang akan hadir, kelompok,intelegensia, tingkat kepakaran. Kelompok homogen akan lebih mudah c. Apa yang sudah diketahui tentang topik. Jangan sampai menyebabkan rendah diri d. Apakah sudah ada yang lebih tahu tentang topik e. Mengapa audiens hadir, apa yang diharapkan f. Apakah yang sudah dirasakan audiens tentang topik
MEMBENTUK PEKERJAAN DASAR Persiapan ada empat (4) langkah a. Tulislah kalimat “ PEMANDANGAN KOTA” merupakan batang tubuh presentasi apa sebenarnya tujuan berada bersama audiens. Apa yang diinginkan, dirasakan oleh audiens sebagai akibat presentasi b. Galilah Gagasan Tuangkan/cari dari pengalaman dan perasaan dalam lembar gagasan c. Hubungkan Gagasan Hubungkan gagasan – gagasan yang sejenis, coret yang tidak perlu d. Aturlah Gagasan Aturlah gagasan – gagasan dalam kelompok – kelompok yang sejenis dan rinci
MEMBENTUK PEKERJAAN DASAR 2. Periksa Terakhir a. Bersiap secara mental Antisipasi terhadap kemungkinan pertanyaan sangat sulit b. Berlatih Berlatih sehari sebelumnya dan sebelum tidur. Malam hari bawah sadar akan bekerja memunculkan sumberdaya. Berlatihlah lagi pagi harinya. Akan terasa peningkatannya 1). Berlatihlah didepan cermin 2). Berjalan Keliling ruangan 3). Cari Bantuan teman yang berperan sebagai audiens 4). Berlatihlah dengan pohon
MEMBENTUK PEKERJAAN DASAR c. Berpakaian untuk berperan Berpakaianlah sama atau sedikit lebih baik dari audiens. Jangan dibawah batas Normal 1). Pakaian yang nyaman 2). Warna sejuk dan cerah 3). Kantong yang menonjol menarik perhatian 4). Sepatu yang bersih disemir 5). Rambut yang rapi d. Siap dengan catatan penting e. Datang lebih Awal
MEMBENTUK PEKERJAAN DASAR f. Perhatikan Denah ruangan 1). Semua peralatan yang dijanjikan telah siap 2). Alat bantu audiovisual dudah ditempatnya 3). Apakah audiens cukup nyaman 4). Pengaturan tempat duduk sudah benar g. Teliti apakah semua alat bantu dapat dioperasian h. Berikan Perhatian Khusus untuk mikropon Mikropon Berjarak dan pada ketinggian yang benar. Audiens tidak hanya harus dapat mendengar, tetapi juga melihat presenter i. Pahami bagaimana akan dikenalkan kepada audiens jabat tangan audiens, gunakan nama audiens, dengarkan audiens j. Dengarkan pembicara lain Dapat bermanfaat untuk penyesuaian yang lebih baik k. Tip untuk menangani kegelisahan Ingat kunci penampilan Gunakan latihan relaksasi Minumlah minuman hangat
MEMBENTUK PEKERJAAN DASAR 3. Mendapatkan hasil terbaik dari audiovisual Rithm antara presenter, audiens dan alat bantu lebih penting dampaknya bagi presenter, dan tidak pada alat bantunya. Buatlah rancangan sederhana, akan lebih mudah dipahami 4. Gunakan alat bantu secara efektif Berbicaralah pada audiens, tidak kepada papan tulis /layar Jelaskan, perlihatkan, dan jelaskan apa yang tidak terlihat Berilah jeda srtiap ganti peragaan
TEGASKAN DAMPAK TERHADAP AUDIENS Membangun hubungan dekat dengan audiens Menguasai diri setelah membuat kesalahan Menggunakan sikap diam, bahasa tubuh dan Humor Ucapkan Salam dengan semangat Bagaimana dapat membangun hubungan dekat sejak awal. Bangunlah interaksi dengan audiens, sikap kaku dan tegang akan hilang Arahkan presentasi ke audiens dan berikan variasi Bagaimana kalau berbuat kesalahan. Jangan merasa malu, akui kesalahan, lakukan apa adanya
TEGASKAN DAMPAK TERHADAP AUDIENS Bersikaplah terbuka, tapi jangan buka semua rahasia. Mengelabui audiens berarti bunuh diri. Sampaikan kalau ada pertentangan argumentasi. Jangan berpura pura tahu kalau tidak yahu. Akui Bagaimana kalau pandangan berbeda dengan presentasi. Untuk audiens internal, harus bersifat jujur dan membangun pendapat sendiri. Untuk audiens eksternal, berikan kejujuran tanpa memberikan pendapat pribadi
TEGASKAN DAMPAK TERHADAP AUDIENS 7. Jaga Bahasa tubuh Penapilan Prima dapat digunakan sebagai kunci pembuka presentasi yang baik 8. Duduklah yang tegak Duduk tegak agak condong kedepan memberikan dampak penampilan lebih baik 9. Kekuatan Keheningan keheningan dapat digunakan sebagai PENEKANAN yang kuat. Audiens dapat memberikan apresiasi yang tinggi.
TEGASKAN DAMPAK TERHADAP AUDIENS 10. Audiens yang besar menuntut Presenter yang lebih besar. Tingkatkan semua’Kebutuhan’ bagi presenter ( penampilan, sikap,bahasa tubuh, intensitas suara dll) 11. Catatan dan Mimbar Jauhkan catatan, tatap langsung audiens. Catatan jangan dibuka, tetapi digeser 12. Hilangkan DANSA TENGGO dengan mimbar a. Jangan meninggalkan mimbar sebelum yakin b. Berhentilah bicara pada saat masih menatap audiens c. Berjalan kemimbar, buka catatan, tinggalkan mimbar d. Kontak tatapan lagi dengan audiens dan e. Mulai bicara lagi
TEGASKAN DAMPAK TERHADAP AUDIENS 13. Jadilah Penutur Cerita yang baik Presentasi tidak hanya tergantung ceritanya, tetapi bagaimana mencertikannya 14. Buatlah Selingan humor menjadi keberhasilan sebagai presenter Dapat menambah kemampuan audoens untuk mengingat 20 % Buat Humor yang relevan, perlu berlatih 15. Ambil keuntungan dari humor Humor dilakukan dengan lembut (tidak perlu audiens harus sampai terbahak bahak) Intinya adalah humor untuk membangun kedekatan 16. Jangan pernah minta maaf atas kekurang mampuan.